Teori Linguistik Noam Chomsky

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallo semuanya :raised_hands:t2:

Kalian sudah tau belum Noam Chomsky?

Layaknya hakikat bahasa yang dinamis, linguistik sebagai sebuah ilmu juga mengalami dinamika. Berbagai teori muncul silih berganti, saling melengkapi bahkan saling koreksi. Noam Chomsky, salah satu linguis yang cukup berpengaruh abad XX. Teori linguistiknya hadir sebagai koreksi dari teori Bloomfield. Gayuh dengan uraian singkat tersebut, lalu bagaimana sih sebenarnya teori linguistik yang disampaikan Noam Chomsky?

13 Likes

Hasibuan (2015), mengemukakan bahwa teori generatif transformatis atau biasa dikenal sebagai teori generatif kognitif yang disampaikan oleh Noam Chomsky merupakan teori yang menggabungkan aspek-aspek bahasa dan psikologi menjadi satu bagian dalam bentuk bahasa kognitif. Dalam teori ini, Chomsky membedakan masalah struktur dalam dan struktur luar antara perbuatan bahasa dan kemampuan berbahasa, serta kreasi berbahasa yang sesuai dengan fitrah dan bersifat universal. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Chomsky memandang linguistik sebagai kemampuan yang dibawa oleh manusia sejak lahir dan terdiri dari struktur yang bersifat universal.

Referensi:
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Noam Chomsky adalah tokoh utama teori kebahasaan transformatif-generatif yang merupakan teori modern yang mencerminkan kemampuan akal, membicarakan masalah kebahasaan dan pemerolehannya, serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. Menurut teori ini, kapasitas genetik manusia sejak lahir dapat memengaruhi kemampuannya untuk memahami bahasa di sekitarnya. Lalu Chomsky menyatakan pada buku Language and Mind (2006), bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Kemudian Chomsky membedakan masalah struktur dalam dan stuktur luar yaitu antara kemampuan berbahasa (competence) dan perbuatan bahasa (performance). Kompetensi pengetahuan bahasa merupakan pengetahuan penutur suatu bahasa mengenai bahasanya, tersimpan dalam otak manusia yang memberikan kemungkinan untuk melaksanakan proses berbahasa. Sedangkan performansi merupakan pelaksanaan bahasa berdasarkan kompetensi yaitu berupa bertutur ataupun pemahaman akan tuturan, serta keterampilan seseorang dalam menggunakan bahasa.

Referensi:
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.
Kurnianta, P., & Maharani, S. D. (2020). Refleksi Aksiologis Atas Teori Bahasa Noam Chomsky Dan Mak Halliday. Diksi, 28(2), 190-198.
Setiadi, A. C. (2016). Pengajaran Bahasa dengan Pendekatan Komunikatif: Analisis atas Teori Transformatif-Generatif Noam Chomsky. At-Ta’dib, 4(1) 1-14.

Linguistik menurut Noam Chomsky adalah kompetensi pragmatik dan gramatikal. Kompetensi pragmatik berkaitan dengan informasi non-linguistik seperti pengetahuan latar kepercayaan seseorang dalam menginterpretasi tulisan sedangkan kompetensi gramatikal terbagi dalam tiga kompetensi lagi yaitu sintaksis, semantik, dan fonologis.

Referensi:
A. Chaedar Alwasilah, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, 52

Avram Noam Chomsky atau yang lebih dikenal dengan Noam Chomsky lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 7 Desember 1928. Noam Chomsky merupakan seorang tokoh linguistik yang mengemukakan teori generatif transformatif atau generatif kognitif yang lahir seiring dengan diterbitkannya buku Chomsky, Syntactic Structure (1957) kemudian dikembangkan dalam buku yang kedua Aspect of The Theory of Syntax (1965), membahas mengenai aspek-aspek bahasa dan psikologi yang digabungkan menjadi satu sehingga membentuk bahasa kognitif. Teori ini mengemukakan bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Teori generatif transformatif termasuk teori modern paling menonjol.

Referensi :
Permata, B. A. (2015). Teori Generatif-Transformatif Noam Chomsky Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM, 24(2).
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Teori yang dianut oleh Chomsky adalah teori nativisme. Menurutnya, bahasa hanya dapat dikuasai oleh manusia saja, dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan selain manusia tidak bisa mengusainya termasuk binatang. Pendapat Chomsky ini didasarkan pada beberapa asumsi. Pertama, perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan atau bisa disebut genetik, setiap bahasa memiliki pola perkembangan sama yang berarti ini bersifat universal, dan lingkungan memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa. Kedua, bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Ketiga, lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa. dari ketiga hal diatas dapat disimpulkan menurut aliran ini, bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan rumit sehingga hampir tidak mungkin dapat dikuasai dalam waktu yang singkat melalui sebuah peniruan di lingkungan sekitarnya. Hal ini sesuai dengan yang di tulis Chomsky dalam Hadley (1993:50), ia mengemukakan bahwa belajar bahasa merupakan kompetensi khusus bukan sekedar subset belajar secara umum dan cara berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar penetapan Stimulus-Respon. Lebih lanjut Chomsky dalam Hadley (1993:48) mengungkapkan bahwasannya hanya manusialah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal.

Referensi
Fatmawati, S. (2015). Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Menurut Tinjauan Psikolinguistik. Jurnal Lentera. 18 (1), 63-75.

DOI : https://doi.org/10.21093/lj.v17i1.429

Hijriyah, Umi. (2016). Paradigma Pembelajaran Bahasa:Reorientasi Teori, Pendekatan, dan Metode Pengajaran. Bandar Lampung : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Raden Intan Lampung

1 Like

Teori Linguistik yang disampaikan Noam Chomsky.

Noam Chomsky adalah ahli linguistik paling berpengaruh dalam abad kedua puluh ini. Chomsky mendapatkan pendidikan linguistiknya di bawah Arah Leonard Bloomfield yang empirisisme behavioristiknya mendominasi linguistik Amerika Serikat selama tahun 1930-an dan 1940-an, serta dari Zellig Harris yang pandangan-pandangan politiknya selama tahun 1950-an disukai Chomsky lebih dari gaya strukturalisme linguistiknya.

Secara garis besar ada tiga sumbangan yang Chomsky berikan pada linguistik, yang berarti juga pada pemikiran modern. Yang pertama, ia menekankan penekanan linguistik dari tingkat deskriptif dantif yang ketat (tingkat pengkatalogan ujaran tak berkesudahan yang kemudian menjadi sumber/dasar pengambilan kesimpulan tentang tata bahasa) ke tingkat “Struktur dalam” dan ideal, tingkat yang membuka kreatif dalam bahasa. Pertama, Chomsky menunjukkan bahwa bahasa itu lebih dari menunjukkan tindakan materialnya. Kedua, ia adalah orang pertama yang mengusulkan pengkajian ulang pengajaran bahasa dengan alasan bahwa kemampuan berbahasa tidak diperoleh secaratif melalui pengkondisian perilaku mengenai respons tersebut, tetapi merupakan kosekuensi dari kapasitas kognitif bawaan yang dimiliki manusia. Dengan kata lain, kebebasan linguistik dan kreativitas tidak datang dari luar, tetapi selalu ada sebagai suatu keadaan apriori yang melakukan kendali. Ketiga, perbedaan antara “kompetensi” dan “kinerja” bahkan ketika dipahami secara kurang memadai menjadi suatu perlambang tentang struktur dalam bidang lain seperti filsafat dan sosiologi.

Referensi :
Ahmad, A. (2016). Linguistik dan strukturalisme noam chomsky.

Dalam ranah linguistik, Noam Chomsky merupakan pelopor teori generatif transformatif. Teori ini memandang linguistik sebagai kemampuan yang dibawa manusia sejak lahir dan terdiri dari struktur-struktur yang bersifat universal. Teori ini menganggap bahwa pembelajaran bahasa adalah proses pembentukan kaidah, bukan pembentukan kebiasaan. Chomsky menggabungkan antara aspek bahasa dan psikologi dengan bentuk bahasa kognitif. Dalam teori ini dinyatakan bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Chomsky membedakan antara masalah struktur internal dan struktur eksternal yaitu antara kemampuan berbahasa (competence) dan perbuatan bahasa (performance), serta kreasi dalam bahasa berdasarkan fitrah dan bersifat universal.

Referensi:
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.
Saepudin, S. (2018). Teori Linguistik Dan Psikologi Dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 16(1), 100-118.

Teori linguistik yang di sampaikan Noam Chomsky ini merupakan aliran linguistik yang memiliki anggapan bahwa pembelajaran bahasa merupakan sebuah proses pembentukan kaidah. Selain itu Chomsky pada (Arsanti, 2014: 32-33) mengatakan bahwa ia membagi keuniversalan bahasa ke dalam dua macam bentuk yakni universal substantif dan universal formal. Keuniversalan bahasa yang dibentuk oleh Chomsky merupakan sebuah hasil dari pengolahan bahasa yang terjadi dalam pikiran.

Referensi:
Saepudin, S. (2018). Teori Linguistik Dan Psikologi Dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 16(1), 100-118.
Gustina, H., & Kuntarto, E. (2018). Teori-teori Linguistik Menurut Pandangan Para Ali. Repository Unja.

Noam Chomsky lahir pada tahun 1928 di Amerika Serikat. Salah satu reputasi Chomsky dibidang linguistic dan terpahat lewat teorinya tentang tata bahasa generative. Noam Chomsky mempelopori suatu aliran linguistic yakni Trasnformational Generatif. Aliran Transformational Generatif ini salah satu aliran yang berasumsi bahwa pembelajaran bahasa ini merupakan proses pembentukan kaidah.

Tata bahasa Generatif Transformastional yakni tata bahasa yang lahir pada 1957 dan dipelopori oleh Noam Chomsky. Tata bahasa ini berkembang melewati beberapa fase. Fase pertama, yakni teori klasik pada tahun 1957-1964. Pada fase kedua, disebut fase teori standar yakni pada tahun 1965-1966. Ketiga, fase 1967-1972 yang sering disebut sebagai fase Teori Standar yang Diperluas. Keempat, fase mulai tahun 1973 hingga sekarang yang berisi bernacammacam versi perkembangan teori yang memiliki nama-nama yang khas (Oka dan Suparno, 1994:300).

Sumber Referensi:

Saepudin, S. (2018). Teori Linguistik Dan Psikologi Dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 16(1), 100-118.

Umar, A. ANALISIS KOMPARATIF TATA BAHASA STRUKTURAL AMERIKA DAN TATA BAHASA GENERATIF TRANSFORMASIONAL.

Teori Noam Chomsky melihat linguistik sebagai kemampuan dan perbuatan bahasa yang sudah ada sejak manusia lahir. Selain itu, Noam Chomsky juga mengemukakan mengenai teori generative transformative atau dapat disebut dengan teori generative kognitif dalam teori linguistik yang dikemukakan olehnya. Teori generative kognitif ini merupakan teori yang memandang bahasa itu sebagai kunci bagaimana kita mengetahui akal dan pikiran manusia. (Hasibuan, 2015: 24)

Referensi:
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3 (2), 24.

Pandangan Noam Chomsky Tentang Linguistik

Menurut Hasibuan (2015), beliau memaparkan bahwa Noam Chomsky merupakan seorang tokoh linguistik yang menggagas pemikirannya tentang teoru generatif transformatif atau dikenal sebagai teori generatif kognitif. Noam Chomsky membahas aspek bahasa dan psikologi kemudian digabungkan menjadi satu dalam bentuk bahasa kognitif. Dalam teori tersebut menjelaskan bahwa bahasa merupakan kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Selain itu beliau juga membedakan antara masalah struktur luar dan struktur dalam, yaitu antara kemampuan berbahasa (competence), perbuatan bahasa (performance), serta kreasi dalam bahasa berdasarkan fitrah dan bersifat universal. Chomsky dalam teorinya menjelaskan bahwa kompetensi pengetahuan bahasa merupakan pengetahuan penutur bahasa mengenai yang ia gunakan digunakan. Kompetensi tersebut memungkinkan untuk proses berbahasa. Sedangkan performansi yaitu pelaksanaan bahasa dengan dasar kompetensi yang berupa bertutur atau pemahaman tuturan. Performansi juga berarti keterampilan seseorang dalam menggunakan bahasa.

Referensi :

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Menurut Hasibuan (2015:24) Noam Chomsky membahas tentang aspek Bahasa serta aspek psikologi kemudian menggabungkan kedua aspek tersebut menjadi satu bagian dan akhirnya menjadi bentuk Bahasa kognitif. Noam Chomsky menyampaikan tentang teori generative transformatif yaitu bahwa Bahasa adalah sebuah kunci untuk bisa mengetahui akal dan pikiran manusia. Kemudian Chomsky membedakan antara masalah stuktur dalam dan struktur luar yaitu antara kemampuan berbahasa dan perbuatan Bahasa. Pada teori ini Chomsky memandang bahwasannya linguistik itu adalah sebuah kemampuan yang dibawa oleh manusia sejak ia lahir serta dari struktur-struktur yang bersifat universal.

Referensi:

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa , 3 (2), 21-25.

Teori linguistik menurut Noam Chomsky disebut teori generatif-transformasi. Transformasi merupakan pemberian tanda yang memberi kemungkinan kepada penutur dan lawan tutur dalam memahami kalimat. Sedangkan generatif memiliki 2 makna, yaitu produktivitas dan kreativitas serta keformalan dan eksplisit.

Dijelaskan lebih lanjut, Chomsky (2015) membahas mengenai bahasa dan pemikiran dengan konsep deepstructure dan surfacesstructure. Deepstructure mengandung arti bahwa seluruh bahasa di dunia bersifat universal. Sebagai contoh, sebuah kalimat setelah subjek adalah predikat dimana hal tersebut merupakan sistem bahasa yang universal dan dapat diterapkan pada seluruh bahasa di dunia. Proses penerapan penurunan bahasa ke seluruh dunia secara deepstructure ini dapat dikatakan sebagai proses generatif bahasa yang menghasilkan tata bahasa generatif. Sedangkan surfacesstructure berarti sebuah bentuk luaran bahasa tidak menutup kemungkinan muncul beberapa perbedaan bahasa dikarenakan adanya pola pandangan penutur bahasa yang berbeda pula.

Berkenaan dengan bahasa universal, Chomsky (2014) mengemukakan bahwa pengolahan bahasa di dalam sebuah pikiran akan membuahkan hasil yang disebut dengan keuniversalan bahasa. Lanjutnya, keuniversalan bahasa dibagi menjadi dua, yaitu universal subtantif dan universal formal.

Sumber referensi:

Gustina, H., & Kuntarto, E. (2018). Teori-teori Linguistik Menurut Pandangan Para Ahli. Repository Unja.

Masnun, M. (2018). Teori Linguistik dan Psikologi dalam Pengajaran Bahasa Arab di Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 172-204.

Noam Chomsky adalah seorang ahli linguistik yang berpendapat bahwasanya pemerolehan bahasa itu berdasarkan pada’nature’, karena menurutnya ketika anak dilahirkan ia telah dibekali dengan sebuah alat tertentu yang membuatnya mampu mempelajari suatu bahasa.Alat tersebut disebut dengan Piranti Pemerolehan Bahasa (Language Acquisition Device) yang bersifat universal dan keberadaanya dibuktikan dengan kesamaan pada anak-anak dalam proses pemerolehan bahasa mereka.Chomsky mengatakan bahwa setiap
manusia memiliki apa yang dinamakan
‘faculties of the mind’, semacam kapling-kapling
intelektual dalam benak atau otak dan salah
satunya dialokasikan untuk pemakaian dan
pemerolehan bahasa. Seorang yang normal
akan memperoleh bahasa ibu dalam waktu
singkat. Hal ini bukan karena si anak memeroleh
rangsangan lalumengadakan respons, tetapi
karena ia saat lahir telah dilengkapi dengan
seperangkat peralatan yang memeroleh bahasa
ibu, yakni Language Acquisition Device (LAD).

Referensi :
Utari Subiakto-Nababan (1992) Jakarta: Gramedia .Psikolinguistik Suatu
Pengantar, hlm. 7.
Dardjowidjojo, S. (Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia, 2005) 235-
236

Dalam (Sugiyono, 2021:68-70), Chomsky mencetuskan teori generative transformatif yang memandang bahasa sebagai kemampuan fitrah dan universal yang mengandung daya kreasi sebagai hasil gambaran dari sistem kognisi otak. Jadi, bahasa bukan sesuatu yang kita pelajari, namun mekanisme kerjanya dipicu oleh keterampilan, pengalaman dan lingkungan.

Kemudian, dalam (Shafa, 2012:50) Chomsky mengemukakan bahwa manusia sejak lahir memiliki Language Aqutition Device (LAD) atau bagian otak yang menangani bahasa secara khusus. Chomsky juga menyatakan bahwa aspek pikiran dan bahasa saling berhubungan dan bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia.

Chomsky membedakan antara kemampuan berbahasa dan perbuatan bahasa yang merupakan struktur dalam dan luar (Hasibuan, 2015:23). Dalam (Arsanti, 2014: 32-33), Chomsky membagi keuniversalan bahasa yang merupakan hasil dari pengolahan bahasa dalam pikiran menjadi dua. Pertama, adalah Universal subtantif yang merupakan elemen pembentuk bahasa seperti nomina, verba dan adjektiva. Kedua, adalah Universal formal merupakan pengaturan substansi-substansi bahasa bergantung pada penggunaan bahasa di masyarakat.

Sumber Referensi:

Abdullah, K. (1984). Aliran rasionals: Pendukung nahu transformasi: Generatif.
Gustina, H., & Kuntarto, E. (2018). Teori-teori Linguistik Menurut Pandangan Para Ali. Repository Unja.
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Pada Hasibuan (2015), menyatakan bahwa Noam Chomsky merupakan seorang tokoh linguistik yang menggagas pemikirannya tentang teori generatif transformatif atau dikenal sebagai teori generatif kognitif, dalam teori tersebut menjelaskan bahwa bahasa merupakan kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Dijelaskan lebih lanjut oleh Chomsky mengenai hubungan bahasa dan pikiran, dengan mengajukan kembali hipotesis nurani. Dalam hipotesis nurani dinyatakan bahwa setiap manusia telah memiliki kemampuan berbahasa pada dirinya sejak lahir. Dalam otak manusia terdapat suatu sistem yang mempunyai konsep yang universal tentang struktur bahasa. Suatu sistem tersebut yang oleh Chomsky (Shafa, 2012) disebut LAD (Language Aqutition Device), yakni bagian otak yang khusus menangani tentang bahasa. Manusia sejak lahir telah dianugerahi LAD yang terus berkembang seiring dengan perkembangan bahasa seseorang. Dengan kata lain, terdapat dua aspek yang terpisah namun saling berhubungan antara pikiran dan bahasa.

Referensi:

Gustina, H., & Kuntarto, E. (2018). Teori-teori Linguistik Menurut Pandangan Para Ali. Repository Unja.
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Noam Chomsky merupakan seorang tokoh linguistik yang mengutarakan sebuah teori generatif transformatif yang juga dikenal dengan teori generatif kognitif. Dalam teorinya, Chomsky membahas lebih dalam tentang aspek-aspek bahasa dan psikologi kemudian menggabungkan keduanya menjadi satu kesatuan atau satu bagian dengan bentuk bahasa kognitif. Menurut Hasibuan (2015), teori yang disampaikan oleh Chomsky menjelaskan bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Chomsky juga membedakan masalah struktur dalam dan struktur luar yaitu antara kemampuan berbahasa (competence) dan perbuatan bahasa (performance), serta mengkreasikan bahasa yang berdasarkan fitrah dan bersifat universal. Jika dijabarkan lebih lanjut, kompetensi pengetahuan bahasa adalah sebuah pengetahuan penutur suatu bahasa mengenai bahasanya. Kompetensi yang tersimpan dalam otak manusia itulah yang akan
memberikan kemungkinan untuk melakukan proses berbahasa. Sedangkan untuk performansi, hal tersebut merupakan sebuah perbuatan/pelaksanaan bahasa yang berdasar kompetensi yaitu berupa bertutur ataupun pemahaman akan tuturan. Performansi juga dapat diartikan sebagai keterampilan seseorang dalam menggunakan dan mempraktikkan suatu bahasa.

Referensi :
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Dalam pandangannya, Noam Chomsky menyatakan linguistik merupakan bentuk kemampuan atau kompetensi yang ada dalam diri manusia sejak lahir dan terdapat struktur-struktur yang sifatnya universal. Teori linguistik yang disampaikannya tersebut mengenai teori generatif transformatif atau dikenal sebagai teori generatif kognitif. Di dalam teori tersebut, Noam Chomsky membahas mengenai aspek-aspek bahasa dan psikologi yang digabungnya menjadi satu bagian dengan bentuk bahasa kognitif. Begitu halnya dengan pandangan Noam Chomsky terhadap linguistik yang menaruh perhatiannya pada aspek akal, Chomsky menyatakan bahwa Bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. (Hasibuan, 2015:24).

Referensi :

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa , 3 (2), 21-25.

Linguistik merupakan ilmu yang mempelajari bahasa. Seperti yang dikatakan Effendi (2012:97), bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa, ilmu yang mengkaji, menelaah, ataupun mempelajari bahasa secara umum, yang mencakup bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Mengenai perihal linguistik tersebut tentu melahirkan teori-teori linguistik dari para ahli. Salah satu ahli yang mengemukakan teori linguistik ialah Noam Chomsky. Hasibuan (2015:24), mengatakan bahwasanya Noam Chomsky ialah tokoh linguistik yang menggagas teori generatif transformatif atau biasa dikenal sebagai teori generatif kognitif. Teori generative kognitif yang dikemukakan Chomsky menyatakan bahwasanya bahasa merupakan kunci untuk mengetahui isi akal pikiran manusia. Lalu Chomsky membedakan masalah struktur dalam dengan luar, yaitu antara kemampuan berbahasa (competence) dan perbuatan bahasa (performance), serta kreasi kreasi yang ada dalam bahasa berdasarkan fitrah dan sifatnya yang universal. Pada teori ini pun Chomsky memandang bahwa linguistik sebagai kemampuan dalam diri manusia sejak lahir yang terdiri dari struktur yang sifatnya universal.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari teori linguistik pandangan Noam Chomsky yakni, teori ini membahas permasalahan bahasa dan psikologi, lalu membingkainya menjadi kesatuan dalam bentuk bahasa kognitif, serta mengkaji bahasa sebagai kunci dalam mengetahui akal pikiran manusia. Linguistik sebagai tata bahasa yang menginspirasi bidang ilmu-ilmu lain, seperti psikologi yang dikenal dengan psikolinguistik.

Referensi :
Efendi, M. S. (2012). Linguistik Sebagai Ilmu Bahasa. Jurnal Perspektif Pendidikan, 5(1), 97-101.

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.