Teori Linguistik Noam Chomsky

Teori linguistik yang disampaikan oleh Noam Chomsky adalah teori generatif transformatif. Teori generatif transformatif mempelajari tentang hubungan aspek bahasa dengan aspek psikologi yang menjadi satu bagian yang berbentuk bahasa kognitif (Hasibuan, 2015:24). Hasibuan (2015:24), menyebutkan bahwa teori generatif transformatif oleh Chomsky menyatakan bahwa bahasa merupakan kunci untuk memahami akal dan pikiran manusia. Chomsky menggolongkan struktur menjadi dua, yaitu struktur dalam yang merupakan kemampuan berbahasa (competence) dan struktur luar yang merupakan perbuatan bahasa (performance), serta kreativitas dalam berbahasa berdasarkan fitrah dan bersifat universal.

Menurut Saepudin (2018:103-104), menyatakan pandangan tentang teori generatif transformatif, yaitu berupa:

  • Konsep tentang deep structure dan surface structure
  • Pandangan tentang cara bertolak dari unsur-unsur formatif dalam struktur luar menuju struktur dalam, yaitu dengan mengubah suatu struktur ke struktur lain
  • Bahasa merupakan kodrat yang dimiliki manusia sejak lahir
  • Manusia mempunyai kesiapan untuk belajar bahasa yang disebut alat pemerolehan bahasa atau language acquisition device (LAD)
  • Konsep mengenai kemampuan berbahasa dan perbuatan bahasa
  • Terdapat konsep universal yang didapat dalam proses pemerolehan bahasa sehingga mengetahui kodrat universal tersebut
  • Seseorang dipercayai memiliki kemampuan memindahkan “kata sentral” bersamaan dengan kata-kata lain yang bersifat terbuka
  • Objek kajian kebahasaan berotasi pada pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki anak.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori generatif transformatif merupakan teori yang meneliti hubungan bahasa dengan kemampuan kognitif maupun kemampuan psikologis manusia yang dimana bahasa merupakan kunci dari akal dan perbuatan manusia yang dimilik sejak lahir, sehingga bahasa mempengaruhi cara manusia mengungkapan ide dan gagasan yang dimilikinya.

Referensi:

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Saepudin, S. (2018). Teori Linguistik Dan Psikologi Dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam, 16(1), 100-118.

Dalam dunia lingusitik, Noam Chomsky merupakan pencetus sebuah teori
transformatif-generatif yang mengkritik teori linguistik Ferdinand De
Saussure (1857-1913)dan Leonard Bloomfield (1877-1950). Melalui buku
syntactic structure (1957)dan aspect of teori of syntax (1965), Chomsky telah memberikan teori yang telah memerikan pengaruh pada linguistik dan filsafat serta pada psikolinguistik dan praktik bagi pembelajaran bahasa asing. Chomsky menggunakan dua istilah untuk menunjukkan teorinya yaitu transformative grammar dan generative grammar .Kalimat generatif menurut pandangan Noam Chomsky adalah membuat jelas dan explisit hukum-hukum kebahasaan yang tersembunyi dan membentuk kompetensi bahasa yang bersifat mentalistik. Sedangkan kalimat grammar menurutnya haruslah menghasilkan semua kalimat-kalimat gramatika yang mungkin ada dalam bahasa, artinya kalimat itu tidak
terhingga jumlahnya

Referensi :
Setiadi, A. C. (2016). PENGAJARAN BAHASA DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF: Analisis atas Teori Transformatif-Generatif Noam Chomsky. At-Ta’dib , 4 (1).

Bersumber dari Hasibuan (2015), menurut Noam Chomsky bahwa teori generatif transformatis atau lebih umum dikenal dengan teori generatif kognitif adalah teori yang menggabungkan aspek bahasa dan psikologi menjadi satu kesatuan dalam bentuk bahasa kognitif. Dalam teori ini, Chomsky berpendapat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Chomsky juga membedakan masalah struktur dalam dan struktur luar antara perbuatan bahasa dan kemampuan berbahasa, serta kreasi bahasa berdasarkan fitrah dan bersifat universal. Dengan begitu, Chomsky menganggap bahwa linguistik merupakan suatu kemampuan bawaan manusia sejak lahir dan terdiri dari struktur-struktur yang mempunyai sifat universal.

Referensi :
Abdullah Hasibuan. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa , 3(2), 21-25. Retrieved from PERBEDAAN TEORI LINGUISTIK FERDINAND DE SAUSSURE DAN NOAM CHOMSKY | Jurnal Metamorfosa

Teori linguistik yang disampaikan oleh Noam Chomsky adalah Teori Generatif Transformatif (TGT). Teori ini adalah reaksi dari aliran strukturalis. Teori ini menghubungkan bahasa dengan pemikiran manusia. Teori generatif transformatif yang disampaikan oleh Noam Chomsky merupakan teori yang menggabungkan aspek-aspek bahasa dan psikologi menjadi satu bagian dalam bentuk bahasa kognitif (Hasibuan, 2015). Teori ini berasumsi bahwa pembelajaran bahasa adalah sebuah proses pembentukan kaidah, bukan pembentukan kebiasaan sebagaimana pendapat pada aliran strukturalisme yang didukung oleh behaviorisme.

Referensi:
Kurnianta, P., & Maharani, S. D. (2020). Refleksi Aksiologis Atas Teori Bahasa Noam Chomsky Dan Mak Halliday. Diksi , 28 (2), 190-198.

Teori milik Chomsky lebih berfokus pada “arti” dibandingkan teori Bloomfield yang hanya melibatkan “permukaan” suatu kata dan menganngap “arti” sebagai sesuatu yang tidak bisa diteliti. Hal ini menyebabkan pengaruh Bloomfield menurun pada dunia lingustik pada tahun 1950 dan 1960an, digeser oleh teori Generative Grammar Chomsky (Brown, H.D., 2000). New York: Addison Wesley Longman, Inc.). Chomsky pun cukup vokal dalam membantah teori Bloomfield, dimana dia menyatakan bahwa hal tersebut terlalu ambisius, karena orang tidak bisa membuat aturan paten hanya berdasarkan data besar, dan terlalu terbatas, karena grammar tidak dapat dipakai sebagai prediksi, hanya sebagai alat untuk melihat apa yang sudah terjadi. (Atchison, J., 1974).

Jadi, jika disimpulkan dengan bahasa yang lebih mudah Noam Chomsky lebih berfokus pada The Theory of Generative Grammar, konsep dimana bahasa sudah tertanam pada diri manusia sejak lahir. Hal ini bertentangan dengan teori struktualisme yang dikemukakan oleh Bloomfied, dimana beliau fokus pada bahasa yang diproduksi (tulis/lisan) (Atchison, J., 1974). Bloomfield bersikokoh untuk membahas bahasa melalui parole (sesuatu yang dapat diobservasi, lisan/tulisan) dan gagasan beliau dibantah oleh Chomsky yang lebih berfokus pada langue (kemampuan seseorang untuk mengerti suatu bahasa).

Referensi:

Brown, H.D. (2000). Principles of Language Learning And Teaching (4th edn.). New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Atchison, J. (1974). General Linguistics. UK: English Universities Press Ltd.

Alshalan, K. (2019). Theories of Language Learning. Lecture, 2(1978), 1–7. https://www.researchgate.net/publication/332142131_communicative_language_teaching_in_efl_contexts_challenges_and_suggestions_for_successful_implementation/link/5ca2f7dda6fdccab2f67ce72/download.

Noam Chomsky mengemukakan sebuah teori yang bernama teori generatif transformatif. Chomsky berpendapat bahwa pemerolehan bahasa itu berdasarkan pada ‘nature’, karena menurutnya ketika anak dilahirkan ia telah dibekali dengan sebuah alat tertentu yang membuatnya mampu mempelajari suatu bahasa (Bagus,2015 : 181). Teori generatif-transformatif yang diletakkan oleh Chomsky adalah teori modern paling menonjol yang mencerminkan kemampuan akal, membicarakan masalah kebahasaan dan pemerolehannya, serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia (Bagus,2015:179)

Referensi

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.

Permata, B. A. (2015). Teori Generatif-Transformatif Noam Chomsky Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. EMPIRISMA: JURNAL PEMIKIRAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM, 24(2).

Noam Chomsky adalah tokoh linguistik yang menggagas teori generatif transformatif yang juga dikenal sebagai teori generatif kognitif. Chomsky membahas aspek-aspek bahasa dan psikologi lalu menggabungkannya menjadi satu bagian dengan bentuk bahasa kognitif. Teori ini menyatakan bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Chomsky membedakan masalah antara kemampuan berbahasa dan perbuatan bahasa. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Chomsky memandang linguistik sebagai suatu kemampuan yang dibawa manusia sejak lahir dan terdiri dari struktur-struktur yang bersifat universal.

Referensi:
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa Universitas Muslim Nusantara Al-Wasilah, 3 (2).

Avram Noam Chomsky, seorang ahli linguistik yang dijuluki sebagai “Bapak Linguistik Medern”, mengemukakan ide-idenya terkait dengan linguistik.
Linguistik Teori Chomsky, terutama berkaitan dengan kompetensi yang terdiri atas dua jenis: kompetensi pragmatik dan kompetensi gramatikal. Kompetensi adalah pengetahuan seorang penutur dan pendengar sejati ihwal bahasanya. Kompetensi pragmatik adalah kompetensi kebahasaan yang berkaitan dengan kemampuan pembicara dalam memahami konteks pembicaraan. Kompetensi gramatikal memayungi tiga kompetensi yaitu sintaktik, semantik dan fonologis.

Sumber referensi :
Delfia, Elly. (2021). Linguistik dan Pemikiran Chomsky. Diakses dari https://scientia.id/2021/01/24/linguistik-dan-pemikiran-chomsky/.

Wikipedia. Teori Chomsky. Diakses dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Noam_Chomsky.

https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1074935.

Chaer (1994: 26) menjelaskan pula, tindakan spekulatif ini misalnya dalam
bidang geografi, dulu orang berpendapat bahwa bumi ini berbentuk datar seperti meja.
Kalau ditanya apa buktinya, atau bagaimana cara membuktikannya, tentu tidak dapat
dijawab, atau kalaupun dijawab akan secara spekulatif pula. Kemudian karena melihat
matahari setiap pagi terbit di sebelah timur dan terbenam pada sore hari di sebelah barat,
maka orang berpendapat bahwa matahari itu berputar mengelilingi bumi. Siang hari
berada di atas bumi dan malam hari berada di balik bumi. Kalau ditanya apakah benar?
Ya, lihat sajalah sendiri.

Referensi: M. Syahrun Effendi. LINGUISTIK SEBAGAI ILMU BAHASA

Pembelajaraan tentang bahasa tidak bisa terlepas dengan teori yang dikemukakan oleh para linguis atau ahli bahasa. Ada perbedaan anggapan diantara orang-orang terhadap bahasa. Di satu sisi orang yang beranggapan bahwa bahasa adalah sebagai fenomena yang bisa dipilah menjadi bagian-bagian terpisah, sehingga akan memberikan perhatian lebih besar tentang bagaimana memahami pembagian masing-masing tersebut. Di sisi yang lain orang beranggapan bahwa bahasa berkaitan dengan budaya dan merupakan alat interaksi sosial.

Pembelajaran linguistik mengenal dua aliran, yaitu aliran strukturalisme yang dipelopori oleh Ferdinand de Saussure di Eropa (Jenewa, Swiss) (1857-1913), dan aliran transformational generative yang dipelopori oleh Noam Chomsky. Noam Chomsky lahir tahun 1928 di Pennsylvania, Amerika Serikat, Ayahnya yaitu William Chomsky merupakan seorang ahli bahasa Yahudi yang terkenal. Noam Chomsky adalah seorrang profesor linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts. Dalam teorinya terdapat beberapa pandangan mengenai tata bahasa generatif, yaitu:

a. Konsep mengenai deep structure dan surface structure.

b. Gagasan mengenai cara bertolak dari unsur-unsur formatif dalam struktur permukaan menuju struktur dalam melalui sejumlah prosedur di antaranya dengan mengubah suatu struktur ke dalam sruktur lain.

c. Bahasa adalah fitrah ³innate´, atau potensi dasar yang dimiliki manusia sejak lahir.

d. Manusia memiliki kesiapan fitrah untuk belajar bahasa yang dinamakan alat pemerolehan bahasa (language acquisition device/LAD).

e. Konsep mengenai language competence dan language performance.

f. Dalam proses pemerolehan bahasa terdapat konsep universal sehingga secara mental telah mengetahui kodrat-kodrat yang universal tersebut.

g. seseorang diyakini mempunyai kemampuan menstransfer “kata sentral” bersama-sama dengan kata-kata lainnya yang bersifat terbuka.

h. Objek kajian kebahasan berkisar pada kognisi/pengetahuan (language competence) yang dimiliki anak. Kemampuan transformasi satu kalimat menjadi kalimat lain yang pada gilirannya melahirkan performansi bahasa.

Referensi:

Saepudin, S. (2018). Teori Linguistik Dan Psikologi Dalam Pembelajaran Bahasa. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam , 16 (1), 100-118.

Noam Chomsky mencetuskan teori yang berkata bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Teori itu disebut dengan teori generatif-kognitif. Setiap penutur memiliki pengetahuan tentang bahasanya (kompetensi bahasa). Pengetahuan itu yang akan memicu penutur untuk menuturkan (proses berbahasa) sesuai dengan keterampilannya (perbuatan bahasa). Jadi, setiap penutur akan memiliki kemampuan bahasa yang berbeda dalam bertutur kata, tergantung pengetahuan yang dimilikinya. Chomsky memandang universalitas bahasa sudah ada sejak penutur lahir.

Referensi :

Hasibuan, Abdullah. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure dan Noah Chomsky. Jurnal Metamorfosa. 3(2), 21-25

Noam Chomsky, seorang tokoh linguistik yang menggagas teori generatif transformatif yang dikenal juga sebagai teori generatif kognitif. Teori dari Chomsky telah memberikan pengaruh pada linguistik dan filsafat serta pada psikolinguistik dan praktik bagi pembelajaran bahasa asing. Chomsky membahas aspek-aspek bahasa dan psikologi lalu menggabungkannya menjadi satu bagian dengan bentuk bahasa kognitif. Ia menggunakan dua istilah untuk menunjukkan teorinya yaitu kalimat transformatif dan kalimat generatif tetapi dalam perkembangannya ia lebih sering menggunakan kalimat generatif daripada transformatif. Teori generative transformatif yang dikemukakan oleh Chomsky menyatakan Bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal dan pikiran manusia. Chomsky Membedakan masalah struktur dalam dan stuktur luar yaitu antara kemampuan berbahasa (competence) dan perbuatan bahasa (performance), serta kreasi dalam bahasa berdasarkan fitrah dan bersifat universal.

Sumber dan Referensi:
Setiadi, A. C. (2016). PENGAJARAN BAHASA DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF: Analisis atas Teori Transformatif-Generatif Noam Chomsky. At-Ta’dib, 4(1).

Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21-25.