Tahapan Tafsiran Isi Teks Ulasan Buku

Menyoal mengenai teks ulasan buku, kita tak dapat melepaskannya dari struktur yang membangunnya. Struktur teks ulasan buku setidaknya terdapat lima tahapan di dalamnya, antara lain identitas, orientasi, tafsiran isi, evaluasi, dan rangkuman evaluasi. Selain identitas, keempat tahapan lainnya menjadi keharusan dalam teks ulasan buku.

Gayuh dengan paparan tersebut, pertimbangan apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam menuliskan tahapan tafsiran isi dalam teks ulasan buku agar hasilnya paripurna?

2 Likes

Tafsiran isi dalam teks ulasan merupakan bagian yang mengulas tentang sinopsis, penjelasan isi buku yang dijabarkan bab demi bab, serta kelebihan dan kekurangan suatu buku (Nina Rahmawati, H dkk. 2020). Dengan demikian hal yang harus dipertimbangkan dalam menulis tafsiran isi ialah, pengulas buku diharuskan untuk dapat menguraikan materi bab demi bab secara runtut dalam bentuk ringkasan. Ringkasan tersebut harus menggambarkan keseluruhan isi buku, sehingga pembuat ulasan buku dituntut untuk memiliki ketrampilan membaca kritis, mencerna, dan mengungkapkan kembali materi yang telah dibaca. Perlu ditambahkan bahwa penulisan tafsiran isi tidak ditulis poin per poin tetapi harus ditulis menjadi satu wacana yang utuh agar hasilnya paripurna.

Sumber referensi :
Nina Rahmawati, H dkk. 2020. Analisis Struktur Wacana dan Kesalahan Berbahasa Teks Ulasan Buku Fiksi Siswa Menengah Sekolah Atas. BASASTRA Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya. Volume 8 Nomor 1. 147-148.

Hal yang harus diperhatikan oleh penulis agar dapat menghasilkan tafsiran yang paripurna adalah dengan mempertimbangkan apakah tafsiran yang ia tulis sudah sesuai dengan teks yang diulas atau belum. Selain itu, penulis juga harus mempertimbangkan cara penyampaian materi agar tafsiran yang disampaikan menjadi lebih ringkas, tetapi dapat mencangkup seluruh isi materi. Oleh karena itu, penulis harus memiliki keterampilan membaca kritis agar dapat memahami dan menyampaikan materi yang dibaca secara ringkas dan padat tanpa mengubah isinya.

Referensi :
Wiratno, T., Dwi, P., Vismaia, S. D. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Agar hasilnya paripurna, tahapan tafsiran isi dalam teks ulasan buku harus memuat pandangan pengulas mengenai karya yang diulas. Oleh karena itu, pengulas harus sudah benar-benar memahami isi karya yang diulas. Selanjutnya pengulas juga dapat menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas dengan bukti yang nyata, bukan hanya berdasar pada pemikiran pengulas. Selain itu, pengulas dapat menambahkan perbandingan karya yang diulas dengan karya yang mirip dengan karya yang diulas.

Suhartina, Suhartina.(2018). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Terampil Berbahasa Melalui Pembelajaran Berbasis Teks. Penerbit Aksara Timur: Parepare, Indonesia.

Di dalam tafsiran, berisi pembahasan secara spesifik tentang suatu karya. Bisa menjelaskan tentang kelebihan, keunikan, kualitas, dan lain sebagainya dari suatu karya. Tafsiran berisi hal yang positif terhadap karya yang diulas. Oleh karena itu, hal yang harus perlu diperhatikan dalam menuliskan tahapan tafsiran isi dalam teks ulasan buku agar hasilnya paripurna ialah penulis perlu memahami isi materi yang dibahas pada karya tersebut terlebih dahulu, dilanjutkan mencatat segala hal-hal menarik dan juga penting dari karya yang diulas. Sedangkan, untuk pendapat penulis mengenai hal yang dirasa kurang di dalam suatu karya, termasuk ke dalam tahapan evaluasi. Tujuan dari tahapan tafsiran pada teks ulasan yang berisi hal positif, salah satunya ialah agar pembaca dapat mempertimbangkan dalam memutuskan untuk membeli, memilih, serta menikmati sebuah karya.

Referensi:

Sari, Indah. 2020. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Ulasan Dengan Model Berbasis Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Sungguminasa. Skripsi. Program S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar.

Pertimbangan yang perlu diperhatikan penulis teks ulasan agar hasilnya paripurna adalah penulis teks ulasan harus mampu memahami dan menguasai isi buku yang diulas. Menguasai isi buku yang dibaca sangat penting karena kita dapat mengetahui masalah-masalah dan informasi yang ada di buku tersebut. Penulis juga harus mampu membandingkan antara buku yang diulas dengan buku lain yang serupa. Hal itu dilakukan untuk memperkuat pendangan penulis terhadap buku yang diulas.

Referensi :
Sari, Indah. 2020. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Ulasan dengan Model Berbasis Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Sungguminasa”. Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tafsiran berisi pandangan sendiri mengenai karya atau benda yang diulas. Bagian ini dilakukan setelah mengevaluasi karya atau barang tersebut. Sehingga untuk menghasilkan hasil yang paripurna pengulas harus sudah memahami isi dari teks tersebut. Dengan memahami dengan jelas maka pangulas dapat mengetahui bagian-bagian dari teks tersebut dan akhirnya dapat mengulas teks dengan baik dan benar…

Referensi:
PURNOMO, A. J. (2016). KAJIAN TEKS ULASAN SISWA KELAS VIIIB DI SMP N 3 COLOMADU . PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA, 7.

Tafsiran isi memuat sinopsis atau ringkasan isi buku, penjelasan isi buku yang dijabarkan bab demi bab, serta kelebihan dan kekurangan suatu buku.Menurut Sukardi dan Sutarni (2008:32) struktur teks ulasan mengenai tafsiran isi memuat kelebihan dan kekurangan isi buku, penilaian terhadap penggunaan bahasa, dan perwajahan buku seperti ukuran dan jenis kertas,ilustrasi,
serta warna sampul buku. Jadi yang perlu di pertimbangkan untuk menghasilkan tafsiran yang sempurna adalah dengan memperhatikan point-point tersebut

Referensi
Rahmawati, H. N., Setiawan, B., & Suryanto, E. ANALISIS STRUKTUR WACANA DAN KESALAHAN BERBAHASA TEKS ULASAN BUKU FIKSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 8(1), 143-152.

Pada tahapan tafsiran isi, berisi pendangan sendiri mengenai karya atau benda yang diulas. Tahapan ini berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas, misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya. Bagian ini pun dilakukan setelah mengevaluasi karya atau barang tersebut. Lalu saat menulis teks ulasan, agar teks ulasan memiliki hasil yang paripurna maka penulis harus betul-betul menguasai, memahami, dan mengetahui isi dan identitas buku atau teks yang akan diulas. Buku atau teks tersebut hendaknya dibaca berulang-ulang dan diberi tanda apabila ditemukan hal-hal khusus, misalnya keunggulan buku/teks, kelemahan buku/teks, isi pokok, maupun tentang penggunaan bahasanya. Pemahaman terhadap isi buku atau teks dapat membantu kelancaran seseorang dalam menyelesaikan tulisannya.

Suhermiati, S. A. (2019). Pembelajaran Mengidentifikasi Informasi Pada Teks Ulasan Tentang Kualitas Karya Cerpen Berorientasi Struktur Dengan Menggunakan Metode Reciprocal Learning Pada Peserta Didik Kelas VIII SMPN 48 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 (Doctoral dissertation, FKIP UNPAS).

Dalam tahapan tafsiran isi, hal-hal yang perlu dimuat yaitu penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis, isi atau ringkasan buku yang diulas, dan perbandingan isi buku yang diulas dengan buku lain yang sejenis. Pada tahapan ini, isi buku diuraikan bab demi bab (Nurwardani dkk, 2016). Oleh karenanya, hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan tahapan tafsiran isi dalam teks ulasan buku, yaitu pengulas buku harus paham betul isi dari buku tersebut. Pengulas juga harus bisa meringkas isi dari buku tersebut. Dengan kata lain, pengulas harus mampu membaca dengan teliti, mencerna, memahami, dan menyampaikan kembali isi buku tersebut dengan ringkas tanpa mengubah isinya. Pengulas buku juga perlu untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut, agar nantinya pengulas bisa membandingkan buku yang diulasnya dengan buku lain yang sejenis atau serupa.

Referensi:
Nurwardani, P. dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Pada bagian tafsiran isi, pengulas dapat menyampaikan ringkasan atau ikhtisar buku itu, sehingga para pembaca yang belum tahu dapat memperoleh gambaran mengenai isinya (Keraf, 2004). Oleh sebab itu, penting bagi pengulas untuk memperhatikan pola penyajiannya, karena pembaca tidak selalu mempunyai selera yang sama. Namun, masih terdapat satu persamaan umum pada mereka yaitu rasa keingintahuannya akan sesuatu di dalam sebuah buku yang baru diterbitkan. Yang pada akhirnya, mereka akan mengetahui seperti apakah buku itu. Untuk mempertegasnya, pengulas juga harus mengadakan klasifikasi mengenai buku tersebut. Caranya adalah dengan memasukkannya ke dalam kelas buku tertentu. Dengan adanya perbandingan ini, pembaca akan bisa melihat ke semua sisi secara lebih konkrit. Baru setelah itu, mereka akan merasa tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai isi buku tersebut secara terperinci.

Referensi :
Keraf, G. (2004). Komposisi. Semarang: Nusa Indah.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menulis tafsiran isi dari ulasan buku yaitu memuat:

  • penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat ia menulis buku itu,
  • isi atau ringkasan buku yang diulas sebagai hasil dari pembacaan oleh pengulas terhadap buku itu,
  • perbandingan isi buku yang diulas dengan buku-buku lain yang sejenis. Pada tahapan ini, isi buku itu diuraikan bab demi bab.

Referensi :
Wiratno, T., Dwi, P., Vismaia, S. D. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia . Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Pada tahapan tafsiran isi agar teks ulasan buku bisa paripurna hasilnya, maka dalam menuliskan tahapan ini pembuat ulasan harus memperhatikan beberapa hal. Contohnya seperti keterampilan membaca kritis, mencerna, dan mengungkapkan kembali materi yang dibaca tanpa mengubah isi. Ulasan yang dibuat haruslah dipusatkan pada isi buku beserta cakupan wilayah yang disajikan di dalam buku karena tahapan tafsiran isi berisi gambaran detail atau pandangan tersendiri mengenai sebuah karya yang diulas.

Referensi :
Nurwardani, P. dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Dalam penulisan tafsiran isi, penulis diharuskan untuk dapat membuat ringkasan mengenai buku yang diulas. Ringkasan tersebut harus menggambarkan buku yang diulas secara singkat, padat, dan jelas. Keterampilan menulis sendiri dapat dikatakan sebagai kemampuan puncak seseorang dalam terampil berbahasa setelah keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Kemampuan menulis dibandingkan dengan tiga keterampilan berbahasa lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bangsa yang bersangkutan sekalipun (Nurjamal, 2011:4). Merujuk pada uraian tersebut, dikatakan bahwa menulis bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, untuk dapat menulis tafsiran isi dengan hasil yang paripurna, pertimbangan yang diperlukan adalah pemahaman penulis akan isi buku yang akan diulas. Jika penulis memahami apa yang akan diulas, ia akan mampu untuk menulis ringkasan buku tersebut dengan baik.

Sumber:
Devi, A. K. (2018). Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Ulasan Film Pendek pada Siswa dengan Strategi Think Talk Write. JPP Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(2). https://doi.org/10.17509/jpp.v18i2.12952

Untuk menulis teks ulasan buku, ada baiknya pengulas tidak sekedar menguraikan buku yang diulas, tapi juga harus menjelaskan bagaimana buku tersebut dapat memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya. Ulasan buku memaparkan tujuan buku ditulis, menguraikan strukturnya, menjelaskan gaya penulisannya, dan meletakkan isinya ke dalam konteks yang lebih luas dengan cara membandingkan buku yang sejenis. Dalam membuat ulasan buku, perlu menggabungkan kemahiran dalam menguraikan isi buku, menganalisis bagaimana buku memenuhi tujuannya bagi pembaca, dan mengekspresikan reaksi si pengulas sendiri dengan kebahasaan yang baik dan benar.

Ketika mengulas buku, hendaknya seorang pengulas bersikap jujur dalam mengungkapkan pendapat serta pandangannya. Dimana jujur yang dimaksudkan adalah terbuka dalam mengemukakan kelebihan maupun kekurangan buku yang diulas. Akan lebih baik apabila pengulas juga menawarkan saran terhadap kritik yang ia ungkapkan sehingga kritik yang dikemukakan bermanfaat. Beberapa langkah untuk menghasilkan ulasan yang baik adalah mencari buku yang diulas, membaca secara kritis, membuat ringkasan, menentukan kriteria penelitian, mencari buku pembanding dan referensi sebagai rujukan, menulis ulasan

Sumber :

Nurwardani, P dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Menurut Hendrisman (2019) tafsiran isi pada teks ulasan buku berisi pandangan pribadi pengulas mengenai karya yang diulasnya. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menuliskan tahapan tafsiran isi ialah Isi atau ringkasan buku yang diulas ditulis secara ringkas tanpa mengubah isi buku serta pengulas mampu menuliskan perbandingan isi buku yang diulas dengan buku-buku lain yang sejenis atau kelebihan dan kelemahan buku. Sehingga diperlukan pemahaman yang baik dari pengulas terhadap buku yang diulasnya. Pengulas harus mampu berpikir kritis agar mampu menyampaikan isi buku secara ringkas dan dapat menguasai isi buku dengan baik.

Referensi
Hendrisman, H. (2019). Penggunaan Metode Diskusi terhadap Keteramplan Menulis Teks Ulasan. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran (KIBASP), 3(1), 80–91. Penggunaan Metode Diskusi terhadap Keteramplan Menulis Teks Ulasan | Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)

Pemahaman dan Penalaran yang seimbang, merupakan kunci utama dalam menganalisis suatu teks analisis buku agar menjadi suatu karya yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Nurwardani, P. dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Dalam penulisan tafsiran isi pada teks ulasan buku sebaiknya memuat beberapa hal, antara lain sinopsis dari buku yang di ulas, penjelasan bab demi bab pada buku secara runtut dan jelas, dan perbandingan isi buku yang di ulas dengan buku lain yang sejenis.

Sumber : Nurwardani, P dkk. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Tafsiran isi berisi pandangan sendiri mengenai karya atau benda yang diulas (Kastiyawan et al., 2017). Agar mendapat hasil yang paripurna, penulis harus mampu memahami isi tulisan yang akan diulas. Mempertimbangkan cara penyampaian yang ringkas namun lengkap tanpa mengubah isinya. Penulis juga dapat menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas.

Kastiawan, M. A., Yusak, H., Rusydi, A. 2017. Pengembangan Media Levidio Storyboard Dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan Film/Drama Pada Siswa Kelas XI SMK. Pengembangan Media Levidio Storyboard, 3(1): 15-30.

Tahapan Tafsiran Isi memuat penceritaan ulang, isi atau ringkasan buku yang diulas sebagai hasil, dan perbandingan isi buku. Hal yang harus diperhatikan dalam penulisan tafsiran isi agar hasil paripurna adalah keterampilan membaca kritis, mencerna, dan mengungkapkan kembali materi yang dibaca itu tanpa mengubah isinya. Pembuat ulasan meringkas materi yang diulas dengan bahasanya sendiri dan harus menggambarkan seluruh isi buku.

Referensi :
Wiratno, T., dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia . Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.