Pronomina dan Numeralia

Ada beberapa jenis numeralia, diantaranya numeralia kolektif dan numeralia tingkat. Bagaimana penerapan keduanya dalam pembentukan kalimat?

1 Like

Berdasarkan (Alwi dkk, 2010:281) yang menyatakan Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Frasa yang mengandung numeralia, diantaranya ialah : lima hari, setengah abad, orang ketiga, dan beberapa masalah.

Numeralia terdiri dari beberapa jenis kelompok, diantaranya ialah :

  1. Numeralia Pokok Kolektif
    Merupakan numeralia yang dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di muka nomina yang diterangkan.
    Contoh :
    Ketiga pemain = semua pemain dari nomor satu sampai ke nomor tiga.
    Akan tetapi, jika tidak diikuti nomina, biasanya bentuk itu diulang dan dilengkapi dengan -nya.
    Contoh : April memilih yang mana? = Ketiga-tiganya.

Numeralia kolektif dapat dibentuk dengan beberapa cara, yaitu :
A. Penambahan Prefiks ber- atau kadang-kadang se- pada nomina tertentu setelah numeralia.
Contoh : tiga bersaudara - tiga serangkai.

B. Penambahan Prefiks ber- pada numeralia pokok dan hasilnya diletakkan sesudah Pronomina persona kamu, kami, kita, atau mereka.
Contoh : Kamu bertiga - kami bertujuh - kita berdua - mereka berlima.

C. Pemakaian Numeralia yang berpredikat ber- dan yang diulang.
Contoh : berpuluh-puluh, Beratus-ratus, berjuta-juta.

D. Pemakaian gugus numeralia yang bersufiks -an.
Contoh : puluhan, belasan, ratusan, jutaan, ribuan.

  1. Numeralia Tingkat merupakan numeralia pokok yang diubah dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Khususnya bilangan satu dipakai pula istilah pertama.
    Contoh : kesatu/pertama, kedua, ketiga, kelima, kesepuluh.

Kedua numeralia ini sama-sama dibentuk dengan ke-. Akan tetapi, keduanya jelas memiliki perbedaan yang terletak pada bagaimana masing-masing dipakai. Sebagai Numeralia kolektif, numeralia ini diletakkan di muka nomina yang diterangkan. Sedangkan numeralia tingkat, ia diletakkan di belakang nomina yang diterangkan.
Contoh :
Numeralia kolektif : ketiga pemain, kedua jawaban itu, keempat anak Dyah.
Numeralia tingkat : pemain ketiga, jawaban kedua itu, anak Dyah keempat.

Referensi :
Alwi, Hasan. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Edisi 3. Cetakan ke-8) Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Kata bilangan ialah kata yang menyebut sesuatu yang objektif dan untuk tujuan itu tidak dapat diganti oleh lain jenis dan selalu mendahului kata yang dijumlah. (S. Wojowasito)
Kata bilangan ialah kata yang digunakan untuk menyatakan sejumlah individu dari kelompok semacam atau sejenis. (I.R. Poedjawijatna dan P.J. Zoet mulder)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, barang) dan konsep.
:paperclip:Numeralia kolektif adalah numeralia takrif yang berstruktur ke+Num dan Ber- + Num. Numeralia kolektif yang berstruktur ke + Num letaknya dalam frase selelu mendahului nomina.
Contoh:
:white_small_square:Dipandangnya kedua gadis itu dengan penuh keharuan
:white_small_square:Ketiga perkara itu sudah disidangkan kemarin.
:white_small_square:Kedua rumah itu disita oleh pengadilan
:white_small_square:Ketiga orang itu dituduh dalam gerakan terorisme
:paperclip:Numeralia tingkat adalah numeralia takrif yang melambangkan urutan dalam jumlah dan bersruktur ke+ Num. Ke- merupakan prefiks dan Num menyatakan numeralia bilangan. Letak numeralia tingkat dalam konstruksi selalu mengikuti nomina. Kata bilangan tingkat digunakan untuk menyatakan urutan seperti kelima, ketujuh, dam kesertaus pada kalimat.
Contoh :
:white_small_square:Catatan ketujuh sudah diperbaiki
:white_small_square:Ia orang kedua di departemennya
:white_small_square:Beliau duduk di kursi kelima dari kiri

Diakses:
http://ffhadisaputra.blogspot.com/2016/04/morfologi-3numeralia.html?m=1

Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep (Moeliono, 2017). Numeralia atau kata bilangan ini memiliki beberapa jenis, diantaranya numeralia kolektif dan numeralia tingkat.

  • Numeralia Kolektif merupakan numeralia yang dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di muka nomina yang diterangkan. Contoh : kedua gedung, maksudnya baik gedung pertama maupun gedung kedua
    Namun, jika tidak diikuti oleh nomina biasanya bentuk itu diulang dan diikuti dengan -nya. Contoh : Ayah akan pergi ke Bandung atau Jakarta? —> Kedua-duanya.

Selain itu, numeralia pokok kolektif juga dapat dibentuk dengan cara lain, diantaranya:

  1. Penambahan prefiks ber- atau se- pada nomina tertentu setelah numeralia. Contoh : dua bersaudara dan tiga sekawan
  2. Penambahan prefiks ber- pada numeralia pokok yang diletakkan sesudah pronomina persona kamu, kami, kita, atau mereka. Contoh : (kamu) berempat, (kami) bertujuh, (kita) berdua, dan (mereka) berenam.
  3. Pemakaian numeralia yang berpredikat ber- dan diulang. Contoh : berjuta-juta
  4. Pemakaian gugus numeralia yang bersufiks -an. Contoh : satuan, puluhan, ratusan.
  • Numeralia Tingkat merupakan numeralia pokok yang dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Namun, khusus untuk bilangan satu dipakai pula istilah pertama. Contoh : kesatu atau pertama, kedua, dan kesepuluh.

Berdasarkan penjelasan kedua numeralia diatas, dapat disimpulkan bahwa numeralia kolektif dan numeralia tingkat memiliki kesamaan karena dibentuk dengan penambahan ke-. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan yang terletak pada bagaimana masing-masing kata dipakai dalam suatu kalimat. Jika numeralia kolektif ini diletakkan di muka nomina yang diterangkan, sedangkan numeralia tingkat diletakkan
di belakang nomina yang diterangkan. Berikut contohnya :
KOLEKTIF # TINGKAT
kelima pemain # pemain kelima
ketiga jawaban itu # jawaban ketiga itu
*kesatu suara # suara kesatu
*pertama suara # suara pertama
Pada numeralia kolektif tidak ada bentuk
kesatu atau pertama, sedangkan pada numeralia tingkat ada.

Referensi
Moeliono, Anton dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi 4. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka

Menurut (Kusumawati, 2019) , Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dapat dipakai membilang atau menghitung banyak orang, binatang , barang, kejadian, hal atau konsep. Contoh frasa yang mengandung numeralia adalah satu orang, orang ketiga, empat pepaya, lima meja. Numeralia dapat dikategorisasikan atas Numeralia mandiri dan Nurmalia tidak mandiri.
Di dalam Numeralia mandiri terdapat numeralia utama, tingkat, dan kolektif.

  1. Numeralia tingkat
    Numeralia tingkat adalah sejenis numeralia mandiri yang melambangkan urutan atau tingkatan dalam jumlah. Numeralia tingkat selalu mengikuti nomina dalam frasa atau kalimat, dan berstruktur ke- + Bilangang Utuh.
    Contoh :
    Risa merupakan anak ketiga keluarga Pak Rahmadi
    “Rasa Hati” merupakan buku kelima yang di terbitkan oleh Penerbit Gramedia
  2. Numeralia kolektif adalah sejenis numeralia mandiri yang melambangkan jumlah dalam kumpulan.
  • Numeralia kolektif yang berstruktur ke- +Bilangan Utuh selalu mendahului nomina dalam distribusi kalimat.
    Contoh :
    Dewa pergi kekebun binatang bersama kedua temannya
  • Numeralia kolektif berstruktur ber- + bilangan gugus selalu mendahului nomina dalam distribusinya pada kalimat.
    Contoh :
    Beribu – ribu mahasiswa berkumpul di stadiun
  • Numeralia kolektif yang berstruktur bilangan gugus + an biasanya mendahului nomina dalam distribusinya pada kalimat.
    Contoh :
    Puluhan warga desa sedang mengadakan bersih desa.
    Kedua numeralia tersebut berbeda dalam penggunaan strukturnya. Numeralia tingkat selalu mengikuti nomina dalam frasa sedangkan numeralia kolektif mendahului momina yang diterangkan.

Referensi
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia dan Adjektiva dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Tarbiyah, IX(1), 59 - 77.

Menurut Kridalaksana (2008:165), numeralia adalah kata atau frase yang menunjukan bilangan atau kuantitas. Aspek kajian dalam numeralia adalah jenis, bentuk, fungsi, dan makna. Numeralia memiliki beberapa jenis diantaranya numeralia kolektif dan numeralia tingkat.

-Numeralia Kolektif
Menurut Rohmadi dkk. (2010:218- 219) numeralia jenis ini dapat dibentuk dengan penambahan morfem ke- dan ber-.

Contoh:
Kedua gedung itu memiliki tinggi yang sama.

Ketiga pemain dari tim biru sangat hebat.

Mereka berlima berjalan sangat pelan.

  • Numeralia Tingkat
    Menurut Chaer (2011:115) kata bilangan tingkat digunakan untuk “urutan tempat beradanya sesuatu” digunakan dibelakang kata benda. Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Contoh: kesatu atau pertama, kesepuluh, pemain ketiga, jawaban kedua itu, suara pertama.

Referensi:
Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Umum.

Alwi (2010:281) menjelaskan bahwa numeralia atau kata bilangan merupakan kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, ataupun barang) dan konsep. Numeralia ini memiliki beberapa jenis diantaranya numeralia kolektif dan numeralia tingkat. Penerapan kedua jenis numeralia tersebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Penerapan numeralia kolektif pada kalimat diletakkan di depan nomina yang diterangkan. Sedangkan, penerapan numeralia tingkat pada kalimat diletakkan di belakang yang diterangkan.
Contoh :
•Numeralia kolektif :
Kedua bangunan - baik bangunan pertama maupun bangunan kedua
•Numeralia tingkat :
Pembalap ketiga itu mengalami kecelakaan

Referensi : Alwi, Hasan, dkk.(2010).Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Menurut Kridalaksana (2008:165), numeralia adalah kata atau frase yang menunjukan bilangan atau kuantitas. Di dalam numeralia terdapat numeralia kolektif dan numeralia tingkat.

a. Numeralia kolektif
Ciri numeralia ini ditandai dengan prefiks ke-, seperti kedua, ketiga, dan keempat. Dalam kalimat, numeralia pokok kolektif lazim diikuti dengan nomina. Contohnya adalah kedua anak, ketiga sahabat, atau keempat mobil. Selain itu, ada pula numeralia pokok kolektif yang dibubuhi prefiks ber- setelah pronomina persona: kamu bertujuh, kita berdua, dan mereka bersebelas.

b. Numeralia tingkat
Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat dengan cara menambahkan ke– di depan bilangan yang akan diubah. Bedanya dengan numeralia kolektif adalah letak numeralia ini ada di belakang nomina yang diterangkan.
Contohnya:
kedua –> istri kedua
ketiga –> pertanyaan ketiga
Pada numeralia tingkat terdapat bentuk kesatu atau pertama, sedangkan numeralia kolektif tidak ada.

Referensi : Kridalaksana Harimurti. 2008. “Kamus Linguistik”. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk menghitung banyaknya wujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep (Moeliono, 2003:275). Menurut Kridalaksana (2008:165), numeralia adalah kata atau frase yang menunjukan bilangan atau kuantitas. Numeralia adalah kategori yang dapat: (1) mendampingi nomina dalam konstruksi sintaksis, (2) mempunyai potensi untuk mendamping numeralia lain, dan (3) tidak dapat bergabung dengan tidak atau dengan sangat.

Numeralia Pokok Kolektif

Numeralia pokok kolektif, dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di depan nomina yang diperankan. Contoh: ketiga pemain, kedua gedung, kesepuluh anggota. Jika tidak diikuti oleh nomina, biasanya bentuk itu diulang dan dilengkapi dengan -nya. Contoh: kedua-duanya, ketiga- tiganya.

Dalam hal ini numeralia kolektif dibentuk dengan cara sebagai berikut.

  1. Penambahan prefiks ber- atau se- pada nomina tertentu setelah numeralia. Contoh: tiga bersaudara, empat beranak, tiga sekawan, tiga serangkai, dan dua sejoli.

  2. Penambahan prefiks ber- pada numeralia pokok dan hasilnya diletakkan sesudah pronomina persona. Contoh: (kamu) berlima, (kami) berenam.

  3. Pemakain numeralia yang berprefiks ber- dan yang diulang. Contoh: beribu- ribu, berjuta-juta.

  4. Pemakaian gugus numeralia yang bersufiks -an. Contoh: puluhan, ratusan.

Contoh kalimat:

  • Empat bersaudara itu sedang berkebun bersama.
  • Kemarin, kami bertiga mengunjungi beberapa rumah warga terdampak banjir.
  • Berpuluh-puluh orang mengantre untuk mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah.

B. Numeralia Tingkat

Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Contoh: kesatu atau pertama, kesepuluh, pemain ketiga, jawaban kedua itu, suara pertama.

Contoh kalimat:

  • Kesebelas pemain sepak bola itu sedang berlatih sore ini.
  • Setelah percobaan ketiga, dia baru mendapatkan hasil sesuai keinginannya,
  • Poin kedua dari pidatonya sangat menarik.

Referensi:

Putrayasa, I Gusti Ngurah Ketut. 2017. Perilaku Sintaksis Verba, Nomina, Pronomina, dan Numeralia dalam Bahasa Indonesia. Makalah.

Simanjuntak, Hotma, Tommi Hendreksen, dan Ahadi Sulissusiawan. 2016. Numeralia Bahasa Dayak Desa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Vol 5. No 7.

Numeralia adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia. Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya orang, binatang, barang, dan konsep. Barners (1982: 2) menjelaskan konsep numeralia sebagai representasi kolektif antara bilangan ganjil dan genap. Di samping itu, numeralia memiliki nilai praktis dan juga simbolis. Dalam kajian numeralia terdapat jenis numeralia kolektif dan tingkatan
•Numeralia kolektif adalah jenis numeralia yang dibentuk dengan afiks ke– yang diimbuhkan di depan nomina yang diterangkan.
Contohnya: kedua orang, ketiga teman, kesebelasan pemain.
• Numeralia Tingkatan adalah numeralia pokok yang dapat diubah menjadi numeralia tingkat dengan cara menambahkan ke– di depan bilangan yang akan diubah. Bedanya dengan numeralia kolektif adalah letak numeralia ini ada di belakang nomina yang diterangkan.
Contohnya: orang kedua, teman ketiga, tim kesebelasan.

Sumber :
Yanuarti. E. (2021). Jenis Numeralia dan Penggunaan dalam Bahasa Indonesia. haloedukasi.com (diakses pada 23 November 2021, pukul 21.00)

Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk menghitung banyaknya wujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep (Moeliono, 2003:275). Menurut Kridalaksana (2008:165), numeralia adalah kata atau frase yang menunjukan bilangan atau kuantitas.
Numeralia kolektif
Dengan penambahan morfem ke- dan ber-, numeralia jenis ini dapat terbentuk, dijelaskan oleh Rohmadi dkk. (2010:218- 219).
Contoh: Keempat akun surelnya sudah terhapus
Numeralia tingkat
Kata bilangan ini digunakan untuk menulis urutan tempat beradanya sesuatu (Chaer, 2011:115). Caranya adalah dengan menambahkan ke- di depan bilangan yang akan diubah.
Contoh:
Keempat-> Urutan ranking keempat jatuh kepada ketua kelas.
Referensi : Alwi, Hasan, dkk.(2010).Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Menurut Ydhistira (2021) Ciri numeralia ini ditandai dengan prefiks ke- , seperti kedua , ketiga , dan keempat , serta numerelia ini lazim diikuti dengan nomina.

Contoh penggunaannya dalam kalimat:

  • Kelima bocah itu main di sungai saat siang hari.

Numeralia tingkat memiliki kemiripan dengan numeralia pokok kolektif, yaitu keduanya sama-sama memiliki awalan ke- , namun, dibedakan melalui peletakan numerelianya, apabila numeralia pokok kolektif diletakkan di muka nomina, numeralia tingkat diletakkan di belakang nomina (Ydhistira, 2021).

Contoh penggunaannya dalam kalimat:

  • Bocah kelima memiliki kemampuan yang bagus.

Daftar pustaka:

Yudhistira. (2021, Mei 27). Narabahasa. Retrieved from Narabahasa: https://narabahasa.id/linguistik-umum/kata/numeralia-pokok-dan-tingkat

Kata bilangan atau numeralia merupakan kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas, menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan. Dalam pembagian jenisnya terbagi menjadi 2, yaitu numeralia pokok dan tingkat. Pada numeralia pokom terdapat pembagian numeralia pokok kolektif.

  1. Numeralia pokok kolektif
    Merupakan jenis numeralia pokok yang berfungsi menerangkan kuantitas. Untuk formula pada umumnya terbagi menjadi 2, yaitu:
    a. Ke(num) + nomina
    *kedua pria ini adalah pekerja lapangan
    *ketiga apel itu sudah busuk sejak tadi
    *aku telah memiliki ketiga batu itu
    b. num + ber/se(nomina)
    *dua sejoli
    *lima bersaudara
    *tiga bersaudara

  2. Numeralia tingkat
    Merupakan jenis numeralia yang menerangkan tingkat atau urutan nomina.
    Untuk formulanya sama-sama menggunakan ke+num
    *pemain pertama memasuki lapangan
    *orang ketiga dalam hubungan
    *saya sudah sampai di kota ketiga

Menurut (Alwi dkk, 2017:361) menyatakan bahwa, karena numeralia kolektif juga dibentuk dengan ke-, bentuk kedua
macam numeralia itu sama. Perbedaannya terletak pada bagaimana masingmasing dipakai. Sebagai numeralia kolektif, numeralia ini diletakkan di
muka nomina yang diterangkan; sebagai numeralia tingkat, ia diletakkan
di belakang nomina yang diterangkan.

Referensi :
Alwi, Hasan. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Edisi 4) Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Bussmann (2006) menjelaskan bahwa Numeralia pokok atau numeralia kardinal diartikan sebagai numeralia yang menjadi dasar dari bilangan yang lain. Jenis ini digolongkan lagi menjadi numeralia pokok tentu, numeralia pokok kolektif, numeralia pokok distributif, numeralia pokok taktentu, numeralia pokok klitik, dan numeralia pokok pecahan.

Menurut data Summer Institute of Linguistic (2006) Numeralia pokok kolektif Ciri numeralia ini ditandai dengan prefiks ke-, seperti kedua, ketiga, dan keempat. Dalam kalimat, numeralia pokok kolektif lazim diikuti dengan nomina.

Contohnya adalah kedua anak, ketiga sahabat, atau keempat mobil. Selain itu, ada pula numeralia pokok kolektif yang dibubuhi prefiks ber- setelah pronomina persona: kamu bertujuh, kita berdua, dan mereka bersebelas.

Numeralia pokok kolektif dibentuk dengan afiks ke– yang diimbuhkan di depan nomina yang diterangkan.

Contohnya:

  • Keduapemain
  • Kesebelasanggota
  • Keduakendaraan

Jika tidak diikuti dengan nomina, biasanya bentuk-bentuk tadi diulang dan dilengkapi dengan –nya.

Contohnya:

  • Anda membeli yang mana? → kedua-duanya
  • Kita jadi membeli berapa? → ketiga-tiganya

Numeralia kolektif juha dapat dibentuk dengan menambahkan prefiks ber– atau se-, numeralia prefiks ber– yang diulang, dan sufiks –an.

Numeralia Tingkat

Numeralia tingkat hampir serupa dengan numeralia pokok kolektif. Keduanya sama-sama memiliki awalan ke-. Namun, ada perbedaannya. Apabila numeralia pokok kolektif diletakkan di muka nomina, numeralia tingkat diletakkan di belakang nomina. Ketiga pemain adalah contoh numeralia pokok kolektif, sedangkan pemain ketiga adalah contoh numeralia tingkat.

Perbedaan lainnya juga dapat kita teliti melalui penggunaan kata pertama dan kesatu. Pada numeralia pokok kolektif, kata pertama tidak dapat digunakan. Frasa pertama pemain atau kesatu pemain tidak kita temukan. Sebaliknya, frasa pemain pertama atau pemain kesatu sering kita dengar. Dengan demikian, kata pertama dan kesatu hanya dapat digunakan dalam frasa numeralia tingkat.

Numeralia pokok taktentu adalah numeralia yang mengacu pada jumlah yang tidak pasti. Numeralia kelompok ini antara lain: banyak, berbagai, beberapa, pelbagai, semua, seluruh, segala, dan segenap.

Contohnya:

  • banyak orang
  • berbagai usaha
  • pelbagai [budaya]
  • semua peserta
  • seluruh rakyat
  • segala penjuru
  • segenap anggota

Referensi:

Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Aikhenvald, Alexandra Y. 2000. Classifier. A Typology of Noun Categorization Devices. Oxford: Oxford University Press.

Menurut Hasan (2007) Kata bilangan atau numeralia merupakan kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas, menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan.
1. Numeralia Pokok Kolektif

Numeralia pokok kolektif dibentuk dengan afiks ke– yang diimbuhkan di depan nomina yang diterangkan.

Contohnya:

- Kedua pemain
- Kesebelas anggota
- Kedua kendaraan
Jika tidak diikuti dengan nomina, biasanya bentuk-bentuk tadi diulang dan dilengkapi dengan –nya.
Contohnya:

  • Anda membeli yang mana? → kedua-duanya
  • Kita jadi membeli berapa? → ketiga-tiganya
    Numeralia kolektif juha dapat dibentuk dengan menambahkan prefiks ber– atau se-, numeralia prefiks ber– yang diulang, dan sufiks –an.

2. Numeralia Tingkat

Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat dengan cara menambahkan ke– di depan bilangan yang akan diubah. Bedanya dengan numeralia kolektif adalah letak numeralia ini ada di belakang nomina yang diterangkan.

Contohnya:

  • ketiga –> pemain ketiga

  • kedua –> pertanyaan kedua

Pada numeralia tinggat terdapat bentuk kesatu atau pertama, sedangkan numeralia kolektif tidak ada.

  • Pemain pertama

*pertama pemain

Moeliono dkk (2017: 357) menjelaskan bahwa numeralia atau kata bilangan merupakan kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Contoh frasa yang mengandung numeralia, seperti ‘setengah abad’, ‘beberapa masalah’, ‘orang ketiga’, dan ‘lima hari’. Masing-masing kata tersebut mengandung numeralia, yaitu ‘beberapa’, ‘ketiga’, dan ‘lima’.

Pada dasarnya, di dalam bahasa Indonesia terdapat dua macam numeralia, yaitu numeralia pokok dan numeralia tingkat (Moeliono dkk, 2017: 357). Perbedaannya, numeralia pokok memberi jawaban atas pertanyaan “berapa?”, sedangkan numeralia tingkat memberi jawaban atas pertanyaan “yang ke berapa?”. Numeralia pokok merupakan bilangan yang menjadi dasar dari bilangan yang lain dan terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah numeralia kolektif.

• Numeralia pokok kolektif

  1. Numeralia ini dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di awal nomina yang diterangkan. Contohnya:
  • Kesepuluh anggota → anggota nomor 1 sampai dengan 10
  • Kedua gedung → gedung pertama maupun kedua
  1. Apabila tidak diikuti oleh nomina, bentuk tersebut diulang dan diikuti dengan -nya. Contohnya:
  • Kakak mau mangga, rambutan, atau durian? → ketiga-tiganya.
  1. Pada nomina tertentu setelah numeralia, ditambahkan prefiks ber- atau terkadang se-. Contohnya: empat bersaudara, tiga serangkai, dan dua sejoli.

  2. Penambahan prefiks ber- pada numeralia pokok yang diletakkan setelah pronomina persona kami, kita, kamu, mereka. Contohnya: (kami) berdua, (mereka) berenam, (kamu) bertiga.

• Numeralia tingkat
Numeralia tingkat dapat dibentuk dari numeralia pokok dengan cara menambahkan ke- di awal bilangan yang bersangkutan. Namun, karena numeralia kolektif dan numeralia tingkat sama-sama dibentuk dengan ke-, maka perbedaanya terletak pada letak numeralianya. Apabila numeralia kolektif diletakkan di muka nomina yang diterangkan, maka numeralia tingkat diletakkan di belakang nomina yang diterangkan.

Contohnya:
jawaban kedua itu, pemain keempat, dan anak pertama

Perlu diketahui bahwa dalam numeralia tingkat terdapat bentuk ‘kesatu’ atau ‘pertama’, sedangkan numeralia kolektif tidak.

Referensi:
Moeliono, dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

  1. Numeralia pokok kolektif
    Terdapat beberapa cara untuk membentuk numeralia :
    • Menurut (Moeliono, dkk, 2017:380) numeralia pokok kolektif dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di muka nomina yang diterangkan.
    Contoh :Kedua anak itu sedang bermain.
    Kata dasar “dua” yang kemudian ditambah dengan “ke” menjadikannya numeralia pokok koletif, yang mempunyai maksud bahwa anak 1 dan anak 2 itu dua-duanya sedang sama-sama bermain.
    • Penambahan ber-/ kadang-kadang ser- pada nomina tertentu setelah numeralia.
    Contoh:
    Tiga bersaudara itu selalu berjalan beriringan.
    Imbuhan ‘ber-“ ditambahkan pada nomina “saudara” setelah numeralia “tiga”. Maksud dari kalimat ini adalah bahwa tiga orang yang merupakan saudara berjalan beriringan.
    • Penambahan prefiks ber- pada numeralia pokok yang diletakkan sesudah pronomina persona.
    Kita berdua sedang melepas penat bersama.
    Imbuhan ‘ber-“ ditambahkan pada numeralia “dua” setelah pronomina persona “kita”. numeralia kolektif “kita berdua” mempertegas bahwa yang dimaksud kita dalam kalimat tersebut adalah berdua, aku dan kamu.
  2. Numeralia tingkat
    Untuk menjadikan numeralia tingkat kita perlu menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan.
    Contoh:
    Kelima. → Pemain kelima itu sedang menggantikan temannya.
    Numeralia tingkat “kelima” diletakkan dinelakang nomina yang diterangkan.
    Sumber referensi:
    Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Edisi 4) Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka

Dalam Alwi,dkk (2010: 275) Numerelia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung maujud (orang, binatang atau barang) dan konsep. Frasa seperti lima hari, setengah abad, orang ketiga, dan beberapa masalah mengandung numerelia, yakni masing-masing lima, setengah, ketiga, dan beberapa.
Pada dasarnya dalam bahasa indonesia ada dua macam numerelia, diantaranya:

  1. Numerelia kolektif, dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di muka atau depan nomina yang diterangkan.
    contoh:
    ketiga perempuan = semua perempuan dari nomor satu sampai ke nomor tiga
    apabila tidak diikuti nomina, biasanya bentuk itu diulang dan dilengkapi dengan -nya.
    contoh: Kamu suka yang mana? = ketiga-tiganya.

Numerelia kolektif juga dapat dibentuk dengan cara berikut.
a) Penambahan prefiks ber- atau terkadang se- pada nomina tertentu setelah numerelia
contoh: empat beranak, dua sejoli
b) Penambahan prefiks ber- pada numerelia pokok dan hasilnya diletakkan sesudah pronomina persona kamu, kami, kita, atau mereka
contoh: kamu berdua, kami bertiga, kita berempat, mereka berlima
c) Pemakaian numerelia yang berprefiks ber- dan yang diulang
contoh: beribu-ribu, berkilo-kilo
d) Pemakaian gugus numerelia yang bersufiks -an
contoh : belasan, miliaran, triliunan

  1. Numerelia tingkat, merupakan numerelia pokok yang dapat diubah menjadi numerelia tingkat. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan ke- di depan atau muka bilangan yang bersangkutan. (catatan: khusus untuk bilangan satu bisa menggunakan pertama)
    contoh : kesatu/pertama, kedua, ketiga

Sebenarnya kedua numerelia ini dibentuk dengan ke- karena bentuk kedua macam numerelia ini sama. Perbedaannya terlihat pada bagaimana masing-masing numerelia dipakai. Sebagai numerelia kolektif, diletakkan di depan atau muka nomina yang bersangkutan, sedangkan numerelia tingkat diletakkan di belakang nomina yang bersangkutan.
contoh:
numerelia kolektif : ketiga anak saya, kedua gedung
numerelia tingkat : anak pertama/kesatu

Referensi: Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau urutannya dalam suatu deretan. Sejalan dengan pendapat (Moeliono, 2003:275) Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk menghitung banyaknya wujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep.

Numeralia pokok kolektif. Ciri numeralia ini ditandai dengan prefiks ke-, seperti kedua, ketiga, dan keempat. Dalam kalimat, numeralia pokok kolektif lazim diikuti dengan nomina. Contohnya adalah kedua anak, ketiga sahabat, atau keempat mobil. Selain itu, ada pula numeralia pokok kolektif yang dibubuhi prefiks ber- setelah pronominal persona: kamu bertujuh, kita berdua, dan mereka bersebelas.

Numeralia tingkat hampir serupa dengan numeralia pokok kolektif. Keduanya sama-sama memiliki awalan ke- . Namun, ada perbedaannya. Apabila numeralia pokok kolektif diletakkan di muka nomina, numeralia tingkat diletakkan di belakang nomina. Ketiga pemain adalah contoh numeralia pokok kolektif, sedangkan pemain ketiga adalah contoh numeralia tingkat.

Referensi:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Anton M. Moeliono.2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Depdikbud.

Numeralia adalah kelas kata yang fungsi utamanya sebagai adjektiva, substantif, promonima tak tentu, dan sebagai adverbial (Bussmann, 2006). Ada beberapa jenis numeralia, diantaranya numeralia kolektif dan numeralia tingkat. Numeralia kolektif termasuk ke dalam numeralia pokok. Numeralia pokok atau numeralia kardinal diartikan sebagai numeralia yang menjadi dasar dari bilangan yang lain. Numeralia kolektif dibentuk dengan prefiks ke- yang diletakkan di depan nomina yang diterangkan. Contoh penerapannya adalah keempat teman. Keempat teman dapat berarti teman nomor satu sampai empat; semua teman, nomor satu sampai sepuluh; atau ada empat teman, semuanya.
Numeralia tingkat hampir serupa dengan numeralia kolektif. Keduanya sama-sama memiliki awalan ke-, namun ada perbedaannya. Apabila numeralia pokok kolektif diletakkan di muka nomina, numeralia tingkat diletakkan di belakang nomina. Numeralia tingkat digunakan dalam menyatakan urutan orang, barang, tempat, atau lainnya yang menunjukkan posisi mulai dari teratas atau terbawah. Kata bilangan tingkat memiliki struktur ke + numerik. Contohnya peringkat ketiga, pembelian keseratus.

Referensi:
Bussmann, Hadumod. (2006). Routledge Dictionary of Language and Linguistics. New York: Routledge.