Pronomina dan Numeralia

Numeralia terdiri dari beberapa jenis yaitu, kata bilangan utama (numeralia kardinal), kata bilangan tingkat (numeralia ordinal), kata bilangan tak tentu, kata bilangan kumpulan (numeralia kolektif), kata bilangan pecahan (numeralia pecahan), serta kata bantu bilangan.
Kata Bilangan Utama (numeralia kardinal)
Numeralia pokok atau numeralia kardinal adalah bilangan dasar yang menjadi sumber bilangan lain seperti, satu, dua, tiga. empat, lima, dan seterusnya.
Penerapan Numaralia Lolektif dan
•Numeralia Tingkat :
Kata Bilangan Tingkat (numeralia ordinal)
Menurut Chaer (2011:115) kata bilangan tingkat digunakan untuk menyatakan “urutan tempat beradanya sesuatu” dibelakang kata benda. Misalnya, Pak Benyamin memiliki tiga orang anak, anak kedua disebut dengan anak tengah.
•Numeralia Kolektif
Kata bilangan kumpulan adalah kata bilangan yang menyatakan himpunan/kumpulan benda atau yang dibendakan. Numeralia jenis ini dapat dibentuk dengan penambahan morfem (ke-), dan (ber-), Rohmadi dkk. (2010:218- 219).

referensi : NUMERALIA BAHASA DAYAK DESA
Tommi Hendreksen, Ahadi Sulissusiawan, Hotma Simanjuntak
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan

Dalam bukunya yang berjudul “Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia” (2007: 79), Kridalaksana mengatakan bahwa numeralia adalah kategori yang dapat (1) mendampingi nomina dalam konstruksi sintaksis, (2) mempunyai potensi untuk mendampingi numeralia lain, dan (3) tidak dapat bergabung dengan kata tidak dan kata sangat.

Numeralia pokok merupakan numeralia yang menjadi dasar dari bilangan yang lain.
Salah satu jenis dari numeralia pokok adalah numeralia pokok kolektif. Ciri numeralia ini ditandai dengan prefiks ke-, seperti kedua, ketiga, dan keempat. Dalam kalimat, numeralia pokok kolektif biasanya diikuti dengan nomina. Contohnya adalah kedua mobil, ketiga saudara, atau keempat mangkuk. Selain itu, ada pula numeralia pokok kolektif yang dibubuhi prefiks ber- setelah pronomina persona, seperti kamu bertujuh, kita berdua, dan mereka bersebelas.

Numeralia tingkat hampir serupa dengan numeralia pokok kolektif. Keduanya sama-sama memiliki awalan ke-. Namun, ada perbedaannya. Apabila numeralia pokok kolektif diletakkan di muka nomina, numeralia tingkat diletakkan di belakang nomina. Ketiga pemain adalah contoh numeralia pokok kolektif, sedangkan pemain ketiga adalah contoh numeralia tingkat.

Perbedaan lainnya juga dapat kita teliti melalui penggunaan kata pertama dan kesatu. Pada numeralia pokok kolektif, kata pertama tidak dapat digunakan. Frasa pertama pemain atau kesatu pemain tidak kita temukan. Sebaliknya, frasa pemain pertama atau pemain kesatu sering kita dengar. Dengan demikian, kata pertama dan kesatu hanya dapat digunakan dalam frasa numeralia tingkat.

Penerapan keduanya dalam pembentukan kalimat dengan penambahan prefiks ke- seperti kedua anak laki-laki itu sedang mengayuh sepeda dan peserta kelima pada perlombaan itu berhasil meraih gelar juara

http://eprints.unram.ac.id/4293/1/Jurnal%20Iqas.pdf

Kridalaksana (2008) mengartikan numeralia sebagai kata atau frasa yang menunjukkan bilangan atau kuantitas. Menurut Moeliono dkk. (2017), numeralia terbagi menjadi numeralia kolektif dan numeralia tingkat.

Numeralia Kolektif
Numeralia koletif dibentuk dari penambahan prefiks ke- di awal nomina yang diterangkan. Prefiks lain yang dapat membentuk numeralia kolektif antara lain: ber-, se-, dan sufiks -an. Contoh: keempat, kesepuluh, beribu-ribu, belasan, ribuan.

Numeralia Tingkat
Numeralia tingkat adalah kelanjutan dari numerila pokok. Supaya menjadi numeralia tingkat, ada penambahan ke- di belakang nomina yang bersangkutan. Perbedaannya dengan numeralia kolektif adalah numeralia kolektif menambahkan ke- di depan nomina, sedangkan numeralia tingkat menambahkan ke- di belakang nomina. Contoh: percobaan kedua, pemain ketiga.

Referensi:
Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moeliono, dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Numeralia pokok kolektif, dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di depan nomina yang diperankan. Contoh: kelima pemain, kedua gedung, kesebelas anggota. Jika tidak diikuti oleh nomina, biasanya bentuk itu diulang dan dilengkapi dengan -nya. Contoh: kedua-duanya, ketiga-tiganya.
Dalam hal ini numeralia kolektif dibentuk dengan cara sebagai berikut.

  1. Penambahan prefiks ber- atau se- pada nomina tertentu setelah numeralia. Contoh: tiga bersaudara, empat beranak, tiga sekawan, tiga serangkai, dan dua sejoli.
  2. Penambahan prefiks ber- pada numeralia pokok dan hasilnya diletakkan sesudah pronomina persona. Contoh: (kamu) berlima,
    (kami) berenam.
  3. Pemakain numeralia yang berprefiks ber- dan yang diulang. Contoh: beribu- ribu, berjuta-juta.
  4. Pemakaian gugus numeralia yang bersufiks -an. Contoh: puluhan, ratusan, ribuan.

Numeralia Tingkat
Numeralia pokok dapat diubah menjadi numeralia tingkat. Cara mengubahnya adalah dengan menambahkan ke- di muka bilangan yang bersangkutan. Contoh: kesatu atau pertama, kesepuluh, pemain ketiga, jawaban kedua itu, suara pertama.

Referensi
Putrayasa, I Gusti Ngurah Ketut (2017). Perilaku Sintaksis Verba, Nomina,
Pronomina, dan Numeralia dalam Bahasa Indonesia. Makalah.