Persamaan dan Perbedaan Antara Adverbia Ekstraklausa dan Intraklausa Mengacu pada Fungsi Sintaksisnya

image

Salah satu kelas kata dalam bahasa Indonesia yang cukup kita akrabi ialah adverbia. Merujuk pada paparan Widjono (2007:136), adverbia didefinisakan sebagai kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat. Sementara itu, Djajasudarman (2010:45) menjelaskan bahwa adverbia adalah unsur bahasa yang menerangkan verba pada umunya, sebagian adjektiva, dan adverbia itu sendiri. Gayuh dengan dua pendapat sebelumnya, Alwi, dkk., (1993:218) menegaskan bahwa adverbia adalah kata yang digunakan untuk menerangkan suatu unsur kata atau bagian kalimat dan fungsinya sebagai predikat atau bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh subjek.

Lebih lanjut, Kridalaksana (1990:81-82) membagi adverbia menjadi dua, yakni adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa. Mengacu pada fungsi sintaksisnya, lalu bagaimana sih sebenarnya persamaan dan perbedaan antara adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa? Serta bagaimana contohnya?

Referensi:
Alwi, Hasan dkk. (1993). ๐˜›๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜‰๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜‰๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜‰๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ช๐˜ข. Pusat Bahasa: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Djajasudarma, Fatimah. (2010). ๐˜”๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฅ๐˜ฆ ๐˜“๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ถ๐˜ช๐˜ด๐˜ต๐˜ช๐˜ฌ: ๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜”๐˜ฆ๐˜ต๐˜ฐ๐˜ฅ๐˜ฆ ๐˜—๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ช๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜’๐˜ข๐˜ซ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ. Bandung: PT Refika Aditama.

Kridalaksana, Harimurti. (1990). ๐˜’๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ด ๐˜’๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ ๐˜‰๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ช๐˜ข. Jakarta: PT ๐˜Ž๐˜ณ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข

Widjono. (2007). ๐˜‰๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ด๐˜ช๐˜ข ๐˜”๐˜ข๐˜ต๐˜ข ๐˜’๐˜ถ๐˜ญ๐˜ช๐˜ข๐˜ฉ ๐˜—๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜’๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ณ๐˜ช๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜—๐˜ฆ๐˜ณ๐˜จ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜›๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ช. Jakarta: PT Grasindo.

8 Likes

Adverbia atau yang disebut juga dengan kata keterangan merupakan kata yang berfungsi sebagai pembatas kata kerja, kata keadaan, ataupun adverbia yang lainnya. (Keraf, 1991). Sedangkan menurut Alwi, dkk (1993:218) merupakan kata yang digunakan untuk menerangkan unsur atau bagian kalimat yang berfungsi sebagai predikat, baik merupakan verba, adjektiva, nomina, maupun numeralia.

Adverbia dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu adverbial ekstraklausal dan adverbia intraklausal. (Kridalaksana, 1990:81-82). Keduanya memiliki persamaan dalam hal sintaksis yang dimana dapat diingkari maupun tidak dapat diingkari dalam penggunaannya. Sedangkan perbedaannya terlihat dari pengertian keduanya. Adverbia intraklausal menurut Sasangka, dkk (2000:16) merupakan adverbia yang berkontruksi dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lainnya. Contoh adverbia jenis ini yaitu alangkah, sudah, amat, dsb. Sedangkan adverbia ekstrakasual menurut Sasangka, dkk (2000:16) dapat diartikan sebagai adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah posisi. Contohnya yaitu barangkali, justru, mungkin, dsb. Jadi, untuk adverbial intrakasual mengacu pada fungsi sintaksinya, kemungkinan untuk berpindah posisi sangat kecil, berbeda dengan advebia ektraklasual yang memiliki kemungkinan untuk bisa berpindah posisi. Perbedaan lainnya yang mengacu pada fungsi sintaksisnya yaitu adverbia esktraklausal mengungkapkan perihal secara menyeluruh pada sebuah klausa, sedangkan adverbial intraklausal tatarannya berada pada frasa. (Wiyadi, 2017: 16).

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan, dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi Kedua.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Keraf, Gorys. (1991). Tata Bahasa Baku Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat
Pendidikan Menengah
. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kridalaksana, Harimurti. (1990). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Sasangka, Sry Satriya et al. (2000). Adjektiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Wiyadi, Muh. (2017). Makna Adverbia Penanda Aspek Sangkalan, dan Jumlah pada Teks Terjemahan Alquran (TTA). Tesis. Program Studi Magister Pengkajian Bahasa. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

2 Likes

Menurut Kridalaksana (2008:81) adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau proposisi dalam konstruksi sintaksis.
Ada dua jenis adverbia, yaitu adverbia ekstraklausal dan intraklausal.
adverbia ekstraklausal adalah adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan posisinya berpindah dan mengungkapkan perihal atau tingkat preposisi dengan keseluruhan secara semantis. Sedangkan adverbia intraklausal adalah adverbia yang berkonstruksi dengan verba, adjectiva, numeralia, atau adverbia lain. (Kridalaksana, 1986:81-82).
Persamaan adverbia ekstraklausal dan intraklausal adalah dari segi posisinya terhadap kata atau bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia yang bersangkutan.
Perbedaan antara adverbia ekstraklausal dan intraklausal yaitu : Bentuk yang mengacu pada tataran klausa merupakan adverbia ekstraklausal, sedangkan bentuk yang mengacu pada tataran frasa adalah adverbia intraklausal.
Contoh :
-adverbia ekstraklausal : mungkin, memang, justru, barangkali, bukan
-adverbia intraklausa : seharusnya kamu pergi sebelum pukul tujuh ( mengacu pada klausa Kamu pergi sebelum pukul tujuh )

DAFTAR PUSTAKA
Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Kridalaksana. 2008. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

2 Likes

Adverbia adalah kata yang dipakai untuk memerikan verba, ajektiva, proposisi, atau adverbia lain , misalnya sangat, lebih, tidak, dan sebagainya (Kridalaksana, 2011: 3). Kridalaksana (1986: 81) juga membedakan adverbia dari perilaku sintaksisnya menjadi dua, yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Kedua adverbia tersebut dibedakan berdasarkan lingkup strukturnya. Adverbia intraklausa mengacu pada tataran frasa, sedangkan adverbia ekstraklausa mengacu pada tataran klausa/kalimat. Adverbia ekstraklausal adalah adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantisnya mengungkapkan perihal tingkat proposisi secara keseluruhan, misalnya, barangkali, bukan, justru, memang, mungkin. Sedangkan adverbia intraklausal adalah adverbia yang berkonstruksi dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lain, misalnya, alangkah, agak, amat, sangat.

Contoh adverbia intraklausa:

a. Dia sungguh-sungguh memperhatikan nasihat orang tuanya.

b. Dia memperhatikan sungguh-sungguh nasihat orang tuanya.

c. Sungguh-sungguh dia memperhatikan nasihat orang tuanya.

*meskipun berpindah-pindah posisinya dalam kalimat, adverbia โ€˜sungguh-sungguhโ€™ tetap mengacu pada frasa verba memperhatikan.

Contoh adverbia ekstraklausa:

a. Sebenarnya dia termasuk murid yang pandai.

b. Dia sebenarnya termasuk murid yang pandai.

c. Dia termasuk murid yang pandai sebenarnya.

*meskipun berpindah-pindah posisinya dalam kalimat, adverbia โ€˜sebenarnyaโ€™ tetap mengacu pada kalimat Dia murid yang pandai.

Sumber referensi:

Kridalaksana, Harimurti. (1990). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Alwi, Hasan dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu, dkk. (2000). Adjektiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Nusarini. 2017. Adverbia Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk Dan Perilaku Semantisnya. Jurnal Caraka. 3(2), 36โ€“49. https://doi.org/10.30738/caraka.v3i2.1889

2 Likes

Sebelum kita memahami tentang persamaan dan perbedaan dari adverbia ekstraklausa dan intraklausa dari segi sintaksisnya, maka akan saya bahas terlebih dahulu tentang hakikat dari adverbia itu sendiri.

Adverbia menurut pendapat (Markhamah & Sabardila, 2019) adalah kategori kata yang mendampingi nomina, verba, adjektifa, dalam pembentukan frasa atau dalam pembentukan klausa. Hal tersebut juga sama dengan pendapat (Mariana, 2021) bahwasannya adverbia adalah kata yang digunakan dalam menjelaskan unsur-unsur kalimat yang berfungsi sebagai predikat berupa verba, adjektiva, nomina, serta numeralia.

Kemudian adverbia dibagi menjadi dua yaitu adverbia adverbia ekstraklausa dan intraklausa (Kridalaksana, Harimurti, 1985). Berdasarkan artikel yang saya dapatkan hakikat dari adverbia ekstraklausa adalah adverbia secara sintaksis mempunyai kemungkinan yang berpindah-pindah posisinya di dalam kalimat, sedangkan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan atau keterangan yang didampinginya (Juita, 2011). Contohnya seperti kata barangkali, justru, kagak, memang, mungkin, bukan.

Adverbia ekstraklausal menurut (Dewi & Pulung, 2019) adalah adverbial yang secara sintaksis memunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantik mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan. Dapat saya beri contoh misalnya:

  1. Memang dia adalah orang yang aku sayangi

  2. Dia memang orang yang aku sayangi

  3. Orang yang aku sayangi memang dia

Selanjutnya menurut (Ngalim, 2017) adverbia intraklausal adalah jenis adverbia yang erat atau terkait dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lain. misalnya seperti pada kata alangkah, akan, amat, belum, hampir, hanya, harus, jangan, maha, masih, dapat, sering, serba. Adverbia intraklausal menurut (Aisyah, 2019) adalah adverbia yang berkonstruksi dengan verba, adjektiva, dan adverbia lain. Misalnya seperti contoh yang saya buat:

  1. Dia dalam memberikan pernyataan rada-rada membingungkan

  2. rada-rada membingungkan dalam memberikan pernyataan dia

  3. dalam memberikan pernyataan rada-rada membingungkan dia

Setelah memahami hakikat dari adverbia dan jenis dari adverbia ekstraklausa serta intraklausa maka saya dapat menjelaskan serta menyimpulkan persamaan dan perbedaan dari adverbia ekstraklausa dan intraklausa dari segi sintaksisnya, sebagai berikut.

Persamaan adverbia ekstraklausa dan intraklausa dari segi sintaksisnya adalah fungsi penggunaanya dalam kalimat menurut saya adverbia ekstraklausa dan intraklausa mempunyai kesamaan sebagai keterangan tambahan pada kalimat agar semakin jelas. Adverbia pada umumnya menerangkan fungsi predikat kalimat. Hal itu terjadi karena fungsi predikat dalam kalimat bahasa Indonesia biasanya diisi oleh kategori verba. Di samping itu, adverbia juga dapat menerangkan fungsi subjek dan keterangan. terutama yang diisi oleh kategori numeralia.

Perbedaan adverbia ekstraklausa dan intraklausa dari segi sintaksisnya adalah dari posisi atau penempatan kata pada kalimat, adverbia ekstraklausal, secara sintaktis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dalam kalimat. Sedangkan adverbia intraklausal adalah adverbia yang dapat bersanding dengan verba, adjektiva, nomina (termasuk pronomina dan numeralia), atau adverbia lain, selain itu pada adverbia intraklausal sedikit sulit untuk memindahkan posisi adverbia dalam suatu kalimat atau penyusunannya (Nusarini, 2017).

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Harimurti, Kridalaksana. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa DEPDIKBUD

JURNAL

Aisyah, S. N. (2019). Modalitas Bahasa Indonesia Dalam Talk Show Mata Najwa. Jurnal Belajar Bahasa, 4(2), 231. https://doi.org/10.32528/bb.v4i2.2561

Dewi, R., & Pulung, P. (2019). PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN MAKNA ADVERBIA DENOMINAL DALAM BAHASA INDONESIA. Jurnal Mataallo: Masyarakat, Peneliti Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(1), 25โ€“32. PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN MAKNA ADVERBIA DENOMINAL DALAM BAHASA INDONESIA | Mataallo : Masyarakat Peneliti Pendidikan Bahasa Indonesia

Juita, N. (2011). Adverbial Ekstraklausal Bermakna โ€˜Pelimitanโ€™ dalam Bahasa Indonesia. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Dan Seni, 12(2), 159โ€“168. Adverbial Ekstraklausal Bermakna โ€˜Pelimitanโ€™ dalam Bahasa Indonesia | Juita | Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni

Mariana, W. (2021). ADVERBIA DALAM BAHASA JEPANG DAN PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA. Jurnal Sora, 4(1), 1โ€“23. http://jurnalsora.stba.ac.id/index.php/jurnal_sora/article/view/58

Markhamah & Sabardila, B. (2019). Struktur adverbia penanda kualitas pada teks terjemahan alquran. The 2nd International Conference on Language, Literature and Teaching, 294โ€“300. Struktur Adverbia Penanda Kualitas pada Teks Terjemahan Alquran

Ngalim, A. (2017). JENIS DAN PENANDA ADVERBIA ASPEK PADA TEKS TERJEMAHAN ALQURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA. The 1st International Conference on Language, Literature and Teaching, 647โ€“659. Jenis dan Penanda Adverbia Aspek pada Teks Terjemahan AlQuran yang Mengandung Etika Berbahasa

Nusarini. (2017). Adverbia dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Perilaku Semantisnya. Jurnal Caraka, 3(2), 34โ€“49. ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA | Caraka

2 Likes

Adverbia menurut Kridalaksana (1990:79) didefinisikan sebagai kategori kata yang mendampingi ajektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis sebuah kalimat. Sementara Djajasudarma (2010:45) memaparkan bahwa adverbia adalah unsur bahasa yang menerangkan verba pada umunya, sebagian adjektiva, dan adverbia itu sendiri atau sebagai kategori yang mendampingi preposisi atau kata depan dalam kalimat. Kemudian Chaer (2015:83) menjelaskan adverbia sebagai kata-kata yang bertugas mendampingi nomina, verba, dan ajektiva sehingga adverbia dijadikan dasar kriteria menentukan katakata seperti nomina, verba, atau ajektiva.

Kridalaksana (1990:81- 82) membagi adverbia menjadi dua jenis yaitu:

  1. Adverbia intraklausal
    Adverbia intraklausal merupakan adverbia yang berfungsi membangun kalimat dengan verba, ajektiva, numeralia, atau adverbia lainya.
    Contoh: Alangkah, Hampir, Pula, Amat Sangat, Harus , Saja, Baku, Jangan, Saling, Belaka, Kerap, Selalu, Bisa, Lagi, Senantiasa, Belum, Masih belum, Sudah, dan lain sebagainya.
  2. Adverbia ekstraklausal
    Adverbia ekstraklausal adalah adverbia yang mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi jika dilihat secara sintaksis, kemudian apabila dilihat secara semantik, adverbial dapat mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan.
    Contoh: barangkali, bukan, justru, memang dan mungkin.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulkan perbedaan antara adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal jika dilihat dari fungsi sintaksisnya terletak pada unsur atau bagian kalimat yang dipakai sebagai acuan oleh adverbia yang bersangkutan. Adverbia intraklausal lebih mengacu pada frasa atau kelompok kata. Sedangkan adverbia ekstraklausal titik acuannya terletak pada kalimat meskipun posisi sintaksis dalam kalimat tersebut mengalami banyak perubahan.

Sementara itu, persamaan antara adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal jika dilihat dari fungsi sintaksisnya yaitu sama-sama mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam kontruksi sintaktis. Meskipun terdapat perbedaan unsur yang dijadikan acuan, adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal berkedudukan sama sebagai kata keterangan atau kata keterangan tambahan, yang fungsinya adalah menerangkan kata kerja, kata sifat, dan jenis tambahan lainnya.

Referensi:
Chaer, Abdul. (2015). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, Fatimah. (2010). Metoda Lingistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian.
Kridalaksana, Harimurti. (1990). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

2 Likes

Adverbia menurut Alwi dkk. (2010:203) adalah kata yang digunakan untuk menerangkan unsur atau bagian kalimat yang berfungsi sebagai predikat, baik merupakan verba, adjektiva, nomina, maupun numeralia. Sedangkan menurut Sasangka, dkk. (2000: 13) menjelaskan bahwasanya adverbia merupakan kata tambahan yang menjelaskan keadaan berupa kata kerja, kata keadaan, kata tambahan, dan boleh pula rnenjelaskan pertalian atau keadaan segenap kalimat.

Mengacu dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Adverbia Ekstraklausa dan Adverbia Intraklausa. Perlu diketahui dilihat dari segi lingkup strukturnya, ada beberapa adverbia yang dijelaskan atau diterangkan hanya terbatas oleh satuan atau tataran frasa saja. Namun, ada pula yang menerangkan oleh satun atau tataran yang lebih tinggi yaitu berupa klausa atau kalimat. Misalnya pada kalimat;

Seharusnya dia datang sebelum pukul delapan pagi.

Kata seharusnya telah mengacu kepada Dia datang sebelum pukul delapan. Persamaan keduanya adalah dapat diletakkan di mana saja baik di tengah, depan, maupun belakang. Perbedaan keduanya adalah Adverbia intraklausal yang berkonstruksi dengan verba, adjectiva, numeralia, atau adverbia lain sedangkan Adverbia ekstraklausal yang secara sintaktis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat preposisi secara keseluruhan. Perbedaan ke dua adverbia tersebut yang lain adalah terdapat pula pada bentuk yang mengacu pada tataran frasa atau yang mengacu pada tataran kalimat atau klausa. Bentuk yang mengacu pada tataran frasa merupakan adverbia intraklausal dan bentuk yang mengacu pada tataran klausa merupakan adverbia ekstraklausal ( Alwi, dkk, 2010 : 209). Adapun contohnya adalah ;

  • Adverbia Intraklausal
  • Dia benar-benar memperhatikan wanita yang duduk di depannya.
  • Dia memperhatikan benar-benar wanita yang duduk di depannya.
  • Benar-benar dia memperhatikan wanita yang duduk di depannya.

Kata benar-benar meskipun diletakkan di posisi mana saja, tetap mengacu pada frasa verbal memperhatikan.

  • Adverbia Ekstraklausal
  • Sebenarnya dia termasuk murid yang paling rajin.
  • Dia sebenarnya termasuk murid yang paling rajin.
  • Dia termasuk murid yang paling rajin sebenarnya.

Kata sebenarnya baik digunakan di awal, tengah, maupun akhir kalimat, adverbia tersebut tetap mengacu pada dia termasuk murid yang paling rajin.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, hasan, dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Sasangka, Sry satria Tjatur Wisnu, dkk. (2000). Adjektiva dan adverbia Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional.

Cristiana, D. (2008). Adverbia Verba Bahasa Rusia Dan Pengungkapan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia*. Jurnal* Sosiohumaniora, 10(1), 13. http://journal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/5387/2749

2 Likes

Adverbia adalah kategori yang dapat mendampingi ajektiva, numeralia, atau proposisi dalam konstruksi sintaksis. Menurut Moeliono (2017), pada umumnya adverbia digunakan sebagai pewatas. Selain berfungsi sebagai atribut atau pewatas kata atau frasa, adverbia dapat pula berfungsi sebagai keterangan pada tataran klausa (fungsi adverbial). Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Sasangka, dkk (2000) bahwa ketika berfungsi sebagai keterangan pada klausa, letak adverbia dapat diubah dan dapat juga dilesapkan atau dihilangkan. Subkategorisasi terhadap adverbia juga dijelaskan oleh Kridalaksana (1986), yaitu adverbia intraklausal dan ekstraklausal.
1. Adverbia intraklausal
Adalah adverbia yang berkonstruksi dengan verba, ajektiva, numeralia atau adverbia lain.
Contoh: masih, sudah, sungguh.
2. Adverbia ekstraklausal
Adalah adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan suatu perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan.
Contoh: bukan, justru, mungkin.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa memiliki persamaan sekaligus perbedaannya masing-masing. Persamaan adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa terletak pada penekanan makna (baik meyakinkan maupun masih meragukan dari suatu kalimat). Sedangkan perbedaan adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa terletak pada penempatan posisi suatu kata secara sintaksis.

Sumber referensi:
Kridalaksana, H. (1986). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Sasangka, Sri S., dkk. (2000). Adjektiva dan adverbia dalam bahasa Indonesia. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

1 Like

Setiap kelas kata dalam bahasa Indonesia memiliki kegunaannya masing-masing. Salah satunya yaitu adverbia. Kelas kata adverbial ini biasnya digunakan untuk menerengkan suatu kata kerja, kata sifat, ataupun kata keterangan. Dengan begitu kelas-kelas kata tersebut dapat memiliki makna yang yang lebih rinci. Sejalan dengan hal tersebut Kridalaksana (1993: 2) menjelaskan adverbia merupakan suatu kata yang digunakan untuk memerikan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Contohnya seperti tidak, sangat, atau lebih. Ia juga menambahkan apabila dilihat dari fungsi sintaksisnya advebia terbagai menjadi dua jenis yaitu adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa. Kedua jenis adverbia tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Guna mengetahui persamaan dan perbedaan dari kedua adverbia tersebut dapat ditinjau dari pengertiannya. Pemahaman dari Sasangka, Indriyani & Widjaja (2000: 16-17) terkait adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa sebagai berikut:
a. Adverbia Ekstraklausal
Adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat preposisi secara keseluruhan, misalnya, barangkali, bukan, justru, memang, mungkin.
b. Adverbia Intraklausal
Adverbia yang beronstruksi dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lain, misalnya, alangkah, agak, amat, sangat.
Lebih singkatnya Moeliono dkk (2017: 247) menjelaskan adverbia intraklausal merupakan pewantas tataran frasa, sedangkan adverbia ekstraklausa mengacu pada pewantas tataran klausa. Dilihat dari paparan pengertian di atas terlihat persamaan dan perbedaan dari kedua adverbia tersebut. Persamaan dari kedua adverbia tersebut keduanya berfungsi sebagai pewantas. Sedangkan perbedaannya pada adverbia intraklausal cakupan pewantasnya hanya terbatas dalam frasa yang bersanding dengan verba, adjektiva, numeralia, ataupun adverbia lain. Kemudian pada adverbia ekstraklausal fungsi pewantasnya mencakup klausa, sehingga membuatnya memungkinkan untuk berpindah-pindah letaknya dalam suatu klausa.
Sumber:
Kridalaksana, H. (1993). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Moeliono, A. M., Lapoliwa, H., Alwi, H., Sasangka, S. S., & Sugiyono. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Sasangka, S. S., Indiyatini, T., & Widjaja, N. H. (2000). ADJEKTIVA DAN ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA. Jakarta: Pusat Bahasa.

Adverbia adalah kata yang dipakai untuk memberikan verba, adjektiva, proposisi, atau adverbia lain misalnya sangat, lebih, tidak, dan sebagainya (Kridalaksana, 2011:3). Menurut Alwi, Hasan dkk (2003:197) dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain.

Kridalaksana (1986:81) membagi adverbia menjadi dua jenis, yaitu adverbia ekstraklausal dan adverbia intraklausal. Adverbia ekstraklausal secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan, contoh: bukan, justru, mungkin. Adverbia intraklausal berkontruksi dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverba lainnya, contoh: masih, sudah, sungguh.

Persamaan keduanya adalah sama-sama menjelaskan mengenai verba, adjektiva, atau adverbia lain. Perbedaan keduanya, adverbia ekstraklausal memiliki kemungkinan untuk berpindah posisi sementara adverbia intraklausal lebih berkontruksi pada verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lainnya.

RUJUKAN:

Alwi, Hasan dkk. 2009. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesa. Jakarta: Gramedia

Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.

1 Like

Menurut Nurhamidah, D, dan Faznur, S.L (2018, 17) Adverbia seringkali disebut dengan kata keterangan. Pemerian kelas adverbia dalam berbagai karya penelitian yang bersinggungan dengan tata bahasa Indonesia tidak sebanyak dibandingkan dengan pemerian kelas kata nomina dan verba. Hal ini dikarenakan anggota kelas adverbial lebih sedikit jika dibandingkan dengan anggota kelas kata nomina dan verba. Pemerian adverbia tidak terlepas dari satuan sintaksis, seperti frasa dan klausa. Sementara itu, Alwi,dkk (1998:197) membedakan adverbia ke dalam dua tataran, yaitu tataran frasa dan tataran klausa. Adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan dan adverbia lain.Sedangkan, adverbia dalam tataran klausa, adverbia mewatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaksi dan umumnya kata atau bagian dari kalimat yang dijelaskan adverbia itu berfungsi sebagai predikat. Kridalaksana (1990:81-82) membagi adverbia menjadi dua, yakni adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa
Verba Intransitif
(1) Dia bekerja dengan baik
(2) Ekonomi negara itu meningkat dengan pesat
(3) Orang itu muncul secara mendadak
Verba intransitif pada klausa (1) menyatakan perbuatan yang berlangsung dalam jangka waktu relatif lama (duratif), pada klausa (2) menyatakan proses duratif, sedangkan pada klausa (3) menyatakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu relatif singkat atau sesaat (pungtual). Kenyataan pada klausa 1-4 menunjukkan bahwa Adverbial Cara hadir dalam klausa dengan verba intransitif yang berciri semantis perbuatan atau proses, baik duratif maupun pungtual, dan selaras secara semantis. Adverbial Cara pada kalimat (2), misalnya, tidak berkookurensi dengan verba Predikat pada klausa (1) karena tidak selaras secara semantis. Akan tetapi, Adverbial Cara dengan ciri semantis mana pun tidak berterima berkookurensi dengan verba intransitif yang menyatakan keadaan, misalnya pada klausa 4-5.
(4) Mereka berasal dari Timor
(5) Dia ada dalam pertemuan itu.

Verba Estrasintif
(6) Darsono menelaah kebijakan itu (secara kritis).
(7) (Secara diam-diam) Andi memberi pompa air.
(8) (Dengan cepat) dia menganggukkan kepalanya.
(9) (Segera) dia menduga orang itu bersalah.
Verba ekatransitif pada klausa (6) dan dwitransitif pada klausa (7) menyatakan perbuatan duratif, sedangkan verba ekatransitif pada klausa (8) dan verba transitif kompleks (complex transitive). Dalam Quirk et al (1985:54) pada klausa (9) menyatakan perbuatan pungtual. Kenyataan pada klausa (6-9) mengisyaratkan bahwa Adverbial Cara juga berterima hadir dalam klausa dengan verba transitif yang berciri [perbuatan], baik duratif maupun pungtual, selama selaras secara semantis dengan unsur lain dalam klausa.

Sumber :
Alwi,H.,S. Dardjowidjoho, H. Lapoliwa, dan A.M. Moeliono. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:Balaipustaka, 1998.
Kridalaksana, Harimukti. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2008.
Nurhamidah, D. dan Faznur, S.L. 2018. Analisis Adverbua Dalam Teks Promosi, Teks Rublik, Surat Kabar; dan Teks Jurnal Ilmiah. Jurnal Bahasa Indonesia. 1(1). 17-22.
Quirk, R et al. 1985. A Comprehensive Grammar of English Language. London : Longman Group Limited.

1 Like

Kata keterangan (adverbia) adalah kata โ€“ kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kata โ€“ kata kalimat lain yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat (Abdul Chaer, 1994 : 202). Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain (Alwi, Hasan dkk. 2003:197). Menurut Kridalaksana (1986: 81) ada dua jenis adverbia, yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Adverbia intraklausal yang berkonstruksi dengan verba, adjectiva, numeralia, atau adverbia lain.
Contohnya, seperti alangkah, hampir, pula, dan sebagainya. Sedangkan adverbia ekstraklausal yang secara sintaktis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat preposisi secara keseluruhan. Contoh: barangkali, bukan, justru, memang, mungkin.
Persamaan dari adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal yaitu keduanya sebagai kata keterangan tambahan yang dapat menerangkan fungsi predikat kalimat berupa verba atau menerangkan subjek yang digunakan untuk lebih memperjelas suatu kalimat, sehingga pembaca dapat dengan mudah memaknai kalimat tersebut.
Perbedaan dari adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal yaitu adverbia intraklausal hanya berkonstruksi dengan verba, adjectiva, numeralia, atau adverbia lain, sehingga kemungkinan perpindahan posisi sangat kecil. Berbeda dengan adverbia ekstraklausal yang dapat berpindah-pindah posisi dalam suatu kalimat. Contohnya pada kalimat:

  1. Adverbia intraklausal: Jelek benar tingkah lakunya
  2. Adverbia ekstraklausal:
    a. Sebenarnya dia termasuk orang yang pendiam
    b. Dia sebenarnya orang yang pendiam
    c. Dia termasuk orang yang pendiam sebenarnya.

Referensi:
Kridalaksana, H. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Abdul, Chaer. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

1 Like

Adverbia menurut Alwi dkk. (1993:218) (dalam Damayanti, 2012) adalah โ€œkata yang digunakan untuk menerangkan unsur atau bagian kalimat yang berfungsi sebagai predikat, baik merupakan verba, adjektiva, nomina, maupun numeralia.โ€
Juita menjelaskan bahwa โ€œAdverbia ekstraklausal adalah adverbia dalam sintaksis mempunyai kemungkinan berpindah-pindah posisi dan secara semantik mengungkapkan perihal atau tingkat preposisi secara keseluruhan atau keterangan yang didampinginya. Yang tergolong ke dalam adverbia jenis ini antara lain barangkali, justru, memang, dan mungkinโ€ (2015:23). Contoh : Barangkali, dia belum dapat melupakan peristiwa itu yang tragis. Sedangkan, adverbia intraklausa adalah adverbia yang mengacu pada frasa. Adverbia ini punya keterkaitan yang erat dengan kategori yang diacu, seperti verba, nomina, pronominal numeralia, dan adverbia lain (Saryono, dkk, 2021). Contoh: Tim basket itu hampir saja kebobolan di menit-menit terakhir.

Referensi:
Damayanti, T. (2012). Adverbia Penanda Modalitas dalam Novel Karya Andrea Hirata: Suatu Kajian Stuktur dan Makna. Students e-Journal, 1(1), 5.
Juita, N. (2011). Adverbial Ekstraklausal Bermakna โ€˜Pelimitanโ€™dalam Bahasa Indonesia. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni, 12(2).
Saryono, D., & Setyawanto, A. (2021). Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia: Sinonim. Bumi Aksara.

1 Like

Istilah adverbial dalam tulisan ini mengacu kepada salah satu konstituen kalimat yang selama ini lazim dinamakan keterangan. Effendi (1992) adalah salah seorang yang menggunakan istilah adverbial ini di dalam disertasinya yang berjudul โ€œAdverbial Cara dan Adverbial Sarana dalam Bahasa Indonesiaโ€ Ditinjau dari sifat kehadirannya atau keberadaannya di dalam sebuah konstruksi (kalimat/klausa), ada adverbial yang bersifat wajib (obligatory) dan ada pula yang bersifat manasuka (optional). โ€˜Keobligatorianโ€™ atau โ€˜keopsionalanโ€™ unsur adverbial tersebut sangat tergantung kepada bentuk dan jenis predikat kalimat/klausa yang bersangkutan (Alwi, et al. (1998), dan Sugono (1996)). Sehubungan dengan masalah yang disebutkan pertama, Sugono (1996:9) menambahkan bahwa salah satu pola klausa/kalimat bahasa Indonesia adalah bertipe SPK. Artinya, klausa/kalimat tersebut terdiri atas tiga konstituen wajib yaitu subjek, predikat, dan keterangan (adverbial). Predikat klausa/kalimat
A. ) Adverbia intraklausal
Adverbia intraklausal merupakan adverbia yang berfungsi membangun kalimat dengan verba, ajektiva, numeralia, atau adverbia lainya.
B. Adverbia ekstraklausal
Adverbia ekstraklausal adalah adverbia yang mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi jika dilihat secara sintaksis, kemudian apabila dilihat secara semantik, adverbial dapat mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan.

perbedaan antara adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal jika dilihat dari fungsi sintaksisnya terletak pada unsur atau bagian kalimat yang dipakai sebagai acuan oleh adverbia yang bersangkutan. Adverbia intraklausal lebih mengacu pada frasa atau kelompok kata. Sedangkan adverbia ekstraklausal titik acuannya terletak pada kalimat meskipun posisi sintaksis dalam kalimat tersebut mengalami banyak perubahan. persamaan antara adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal jika dilihat dari fungsi sintaksisnya yaitu sama-sama mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam kontruksi sintaktis. Meskipun terdapat perbedaan unsur yang dijadikan acuan, adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal berkedudukan sama sebagai kata keterangan atau kata keterangan tambahan, yang fungsinya adalah menerangkan kata kerja, kata sifat, dan jenis tambahan lainnya.

Referensi :
A. Rahim, Abdillah et al.1998. Tata Bahasa Kaili.Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan BahasaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Affifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: CV Pustaka Setia.

Alwi, Hasan. 1998.Tata Bahasa Buku BahasaIndonesia. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:Rineka Cipta

Baโ€™dulu, Abdul Muis. 2005.Morfosintaksis. Jakarta: PT. Rineka cipta

1 Like

Kridalaksana ( 2011: 2) mendefinisikan adverbia (adverb) sebagai kata yang dipakai untuk memerikan verba, adjektiva, proposisi, atau adverbia lain. Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain (Alwi, Hasan dkk., 2003:197). Subkategorisasi kelas kata adverbia dalam buku kelas kata bahasa Indonesia (Kridalaksana, 2009:229) dibedakan menjadi dua jenis adverbia, yaitu Adverbia Intraklausal dan Adverbia Ekstraklausal. Diantara kedua jenis adverbia tersebut terdapat persamaan dan perbedaan. Perbedaan adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal terletak pada pewatas pada tataran frasa dan pewatas pada tataran klausa. Pewatas pada tataran frasa merupakan adverbia intraklausa, sedangkan pewatas yang mengacu pada tataran klausa merupakan adverbia ekstraklausal. Dapat dilihat seperti dalam contoh adverbia ekstraklausa yaitu (a) Sebaiknya Saudara tidak usah datang, (b) Saudara sebaiknya tidak usah datang, (c) Saudara tidak usah datang sebaiknya. Kata โ€œsebaiknyaโ€ tidak diberikan keterangan predikat pada kalimat yang bersangkutan, tetapi pada seluruh kalimat. Dengan begitu kata โ€œsebaiknyaโ€ pada contoh kalimat diatas mewatasi klausa Saudara tidak usah datang. Sedangkan pada contoh adverbia intraklausal yaitu (a) Dia sudah makan dirumah temannya, (b) Saudara sepupu saya sangat ramah, (c) Mereka masih tetap tinggal bersama orang tuanya. Adverbia sudah, sangat, dan masih pada kalimat diatas masing-masing menerangkan makna verba makan, adjektiva ramah, dan frasa verbal tetap tinggal. Baik sudah makan, sangat ramah, maupun masih tetap tinggal, ketiganya merupakan satuan pada tataran frasa yang berfungsi sebagai predikat. Lalu, persamaan diantara adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal adalah segi posisinya terhadap katanya.

Referensi:
Alwi Hasan dkk. (2009). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Kridalaksana, Harimurti. 2009. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Kridalaksana, Harimurti. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.

1 Like

Sebelum membahas tentang persamaan dan perbedaan antara adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa, saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu adverbia.

Adverbia adalah kata yang dipakai untuk memerikan verba, adjektiva, proposisi, atau adverbia lain, misalnya sangat, lebih, tidak, dan sebagainya (Kridalaksana, 2011:3). Hal itu berarti, adverbia digunakan sebagai pewatas, baik pewatas verba, pewatas adjektiva, maupun pewatas adverbia. Menurut Kridalaksana (1986:81), terdapat dua jenis adverbia, yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Adverbia yang berkonstruksi dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lain disebut adverbia intraklausal. Sedangkan, adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara sintaksis mengungkapkan tingkat proposisi secara keseluruhan disebut adverbia ekstraklausal.

Persamaan di antara keduanya adalah sama-sama dapat diingkari maupun tidak di dalam penggunaannya. Terkait letak penulisan, keduanya dapat diletakkan di awal, di tengah, dan di akhir. Sedangkan, perbedaan di antara keduanya sebagai berikut:

  1. Adverbia Intraklausal merupakan adverbia yang berada dalam tataran frasa, sedangkan adverbia Ekstraklausal merupakan adverbia yang berada pada tataran klausa pada kalimat, meskipun posisi sintaksisnya mengalami perubahan. Di mana, pada perbedaan ini yang perlu diperhatikan adalah bagian kalimat yang diacu oleh adverbia yang bersangkutan.
    Perhatikan contoh di bawah ini:
    a. Sebenarnya dia termasuk anak yang rajin.
    b. Dia sebenarnya termasuk anak yang rajin.
    c. Dia termasuk anak yang rajin sebenarnya.
    Kata sebenarnya terletak di awal, di tengah, dan di akhir kalimat. Namun, adverbia tersebut akan tetap mengacu pada kalimat Dia termasuk anak yang rajin.
  2. Berdasarkan perilaku sintaksisnya, adverbia Intraklausal dibedakan menjadi adverbia kualitatif, adverbia kuantitatif, adverbia limitatif, adverbia frekuentatif, adverbia kewaktuan, adverbia kecaraaan, adverbia kontranstif, dan adverbia keniscayaan. Sedangkan, pada adverbia konjungtif lebih mengarah pada adverbia Ekstraklausal (Alwi, 2014:209).
    Contoh lainnya:
    a. Adverbia Intraklausal (alangkah, hampir, sungguh, agak-agak)
    b. Adverbia Ekstraklausal (bukan, barangkali, justru, memang)

Daftar Pustaka
Alwi, H, dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Cetakan IX). Jakarta: PT Balai Pustaka (Persero).
Kridalaksana, Harimurti. (1986). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.

1 Like

Menurut Kridalaksana (2008:229), adverbia dibedakan menjadi dua jenis yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Persamaan antara adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal yaitu dalam hal penggunaan dapat ingkari maupun tidak dapat diingkari. Adverbia intraklausal yaitu adverbia yang berperan dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia yang lain. contohnya alangkah, sudah, amat. Sedangkan adverbia ekstraklausal yaitu adverbia yang mampu berpindah posisi dan secara sistematis dapat menyatakan tingkat preposisi secara keseluruhan. Contohnya yaitu barangkali, bukan, justru, memang, mungkin . Perbedaan lain yaitu adverbia ekstraklausal menyatakan klausa secara keseluruhan dan sedangkan adverbia intraklausal tatarannya berada pada frasa (Widayati, 2017:16)

Daftar pustaka:
Widayadi, Muh. 2017. Makna Adverbia Penanda Aspek Sangkalan, dan Jumlah pada Teks Terjemahan Alquran (TTA). Tesis. Program Studi Magister Pengkajian Bahasa. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Alwi Hasan dkk. 2009. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesa. Jakarta: Gramedia

Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: Ikrar

Mandiriabadi.
Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa. Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya.
Jakarta: Rajawali Press.

Ramlan, M. 1985. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi
Offset

1 Like

Kridalaksana ( 2011: 2) mendefinisikan adverbia (adverb) sebagai kata yang dipakai untuk memberikan verba,adjektiva, proposisi, atau adverbia lain. Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain (Alwi, Hasan dkk., 2003:197). Jadi Adverbia adalah kata yang digunakan untuk menerangkan unsur atau bagian kalimat tau adverbia bisa disebut juga sebagai kata keterangan. Lebih lanjut Kridalaksana (1986: 81) meenyatakan bahwa ada dua jenis adverbia, yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Kedua adverbia tersebut dibedakan berdasarkan lingkup strukturnya adverbia intraklausa menngacu pada tataran frasa, sedangkan adverbia ekstraklausa mengacu pada tataran klausa.
Contoh intraklausa : sungguh, kerap, bisa
Contoh ekstraklausa: memang, justru, mungkin

Refrensi :
Alwi Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesa. Jakarta: Gramedia

Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi

1 Like

Kridalaksana (1986: 81) membedakan adverbia dari perilaku sintaksisnya menjadi dua, yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal.

Adverbia Ekstraklausal
Adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan. Misalnya justru, bukan, dan mungkin.

Adverbia Intraklausal
Adverbia ini merupakan adverbia yang berkonstruksi dengan verba, ajektiva, numeralia, atau dengan adverbia lainnya. Misalnya sungguh, masih, dan sudah.

Persamaan Adverbia Ekstraklausal dan Adverbia Intraklausal terletak pada hal sintaksis, dimana dapat diingkari maupun tidak dapat diingkari penggunaannya.

Perbedaan Adverbia Ekstraklausal dan Adverbia Intraklausal
Adverbia ekstraklausal mengacu pada bentuk tataran klausa dan kalimat, sedangkan adverbia intraklausal mengacu pada frasa meskipun posisi sintaktisnya mengalami perubahan.

Alwi, H, dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Kridalaksana, H. (1986). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

1 Like

-Menurut Juita Novia (2011), adverbia ekstraklausa merupakan jenis adverbia yang keberadaannya di dalam kalimat bersifat manasuka, dan berada di luar struktur kalimat. Adverbia ekstraklausa apabila dilihat dari sisi sintaksis mempunya sifat yang berubah-ubah posisi.

-Adverbia intraklausa merupakan jenis adverbia yang berada pada tataran frasa dan berkonstruksi dengan verba, adjectiva, numeralia, dll.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa adverbia ekstraklausa dan adverbia intraklausa memiliki perbedaan. Perbedaan keduanya yaitu adverbia interaklausa mengacu pada frasa dan adverbia ekstraklausa pada kalimat. Namun, keduanya memiliki persamaan yaitu sama-sama menjadi kata keterangan kepada kata lain.

Referensi:
Amral, Sainil, dan Retno Wahyu Ningsih. 2019. Ciri-ciri Adverbia Bahasa Melayu Jambi di Kelurahan Tanjung Raden Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi (Kajian Morfosintaksis). Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2).

Harimurti, Kridalaksana. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Juita, Novia. 2011. Adverbial Esktraklausal Bermakna โ€˜Pelimitanโ€™ dalam Bahasa Indonesia. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra dan Seni, 12(2).

1 Like