Perbedaan antara adjektiva deverbal dan adjektiva denominal yang bisa kalian tangkap dan pahami itu apa?

Hola kawan-kawanku yang cecan dan cogan.

Hari ini kita sudah belajar pengetahuan baru, yaitu adjektiva.

Perbedaan antara adjektiva deverbal dan adjektiva denominal

Di dalam materi yang kami sajikan terdapat topik-topik yang membahas mengenai seputaran adjektiva, misal:

-Batasan dan ciri-ciri adjektiva
-Pertarafan adjektiva
-Adjektiva dari segi bentuknya
-Adjektiva dan kelas kata lain.

Nah, dalam salah satu topik bahasan di atas terdapat topik yang membahas tentabg adjektiva deverbal dan adjektiva denominal. Oke, pasti sudah ketemu dan dibaca kan?

Pertanyaan dari kami,

Perbedaan antara adjektiva deverbal dan adjektiva denominal yang bisa kalian tangkap dan pahami itu apa? Eitts sekalian diberi contohnya buat kami jadi makin sayang sama kalian lhoo.

Sambil icip-icip sumber referensi lain boleh? Tentu boleh banget

5 Likes
  1. Adjektiva deverbal adalah perubahan kelas kata verba menjadi adjektiva (Paulus, dkk. 2020: 11). Kemudian menurut Christina (2018:141) dalam artikelnya menjelaskan adjektiva deverbal adalah sebuah derivasi yang dihasilkan dengan penambahan prefiks pe(N)- pada kata dasar verba mengubah verba menjadi adjektiva (adjektiva deverbal). Adjektiva yang terbentuk dari sekelompok verbal. Maka, terdapat afiks-afiks tertentu seperti (i) meng- (ii) meng-…'kan, (iii) ter- dan (iv) ber-. Pada hal tersebut saya dapat menarik kesimpulan bahwasannya adjektiva deverbal adalah perubahan dari kata kerja verba sebagai dasar menjadi adjektiva. Misalnya, seperti.
  • Dasar (kata dasar) menjadi mendasarkan
  • Padu (kata dasar) menjadi memadukan
  • Khawatir (kata dasar) menjadi mengkhawatirkan
  • Takut (kata dasar) menjadi menakutkan
  • Malu (kata dasar) menjadi memalukan
  • Tutup (kata dasar) menjadi tertutup
  • Belakang (kata dasar) menjadi terbelakang
  • Buku (kata dasar) menjadi terbuka

Pada contoh tersebut dapat dipahami bahwa adjektiva deverbal merupakan perubahan dari kelas kata verba menjadi adjektiva. Perlu dicatat kata asinan dan manisan yang bermakna gramatikal ‘yang di (dasar)’ dibentuk melalui verba mengasinkan dan memaniskan.

  1. Adjektiva denominal adalah kata-kata yang berkelas nomina yang berpindah kelas ke kelas adjektiva, salah satunya dengan afiksasi. Adapun afiks-afiks yang dapat menyebabkan terjadinya transposisi nomina menjadi adjektiva adalah prefiks, infiks, dan sufiks. Ada 2 pengklasifikasian dari 3 data adjektiva denominal. Klasifikasi pertama, adjektiva bentuk pe(r)– atau peng-. Contoh-contoh klausa atau kalimat dalam KBBI V misalnya:
  • Ia pemarah, tetapi lekas berbaik lagi (KBBI V:1047).
  • Penangis benar anak ini (KBBI V:1668).
  • Pembenci sekali orang tersebut.
  • Perlakuan orang itu kepada anaknya selalu mempunyai sifat penyabar.

DAFTAR PUSTAKA
Christina, 2018. DERIVASI BAHASA LAMAHOLOT DIALEK BAIPITO. Metalingua, 16(2), pp. 135-151. DERIVASI BAHASA LAMAHOLOT DIALEK BAIPITO (DERIVATION OF LAMAHOLOT LANGUAGE OF BAIPITO DIALECT) | Weking | Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa (diakses 2 November 2021)

Paulus, d., 2020. PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT. Jurnal Kajian Linguistik, 8(1), pp. 1-16. PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT DIALEK TENAWAHANG | Witak | Kajian Linguistik (diakses 2 November 2021)

1 Like

Rohmadi, dkk (2012: 155) menyatakan bahwa: “kata sifat atau kata keadaan ialah kata yang menyatakan sifat atau keadaan sesuatu benda atau sesuatu yang dibendakan. Keadaan atau sifat tersebut misalnya tentang keadaan, watak, lama, baru, tinggi, rendah, panas, dingin, dan sebagainya”.
Dari pendapat tersebut, maka terdapat golongan adjektiva yang dihasilkan lewat proses transposisi yang mengubah kelas kata tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yaitu: adjektiva yang berasal dari verba disebut adjektiva deverbal, sedangkan adjektiva yang berasal dari nomina adalah adjektiva denominal.

Adjektiva deverbal
Adjektiva yang terbentuk dari sekelompok verbal. Maka, terdapat afiks-afiks tertentu seperti (i) meng- (ii) meng-…'kan, (iii) ter- dan (iv) ber-.
Contohnya :
• membasi
• membatalkan
• terbaik
• berharga

Adjektiva denominal
Adjektiva yang terbentuk dari sekelompok nomina. Terbentuk dari adjektiva yang berprefiks pe{r)- atau peng-, dan nomina berkonfiks ke-…-an yang kemudian direduplikasi.
Contohnya :
• penyabar
• pendiam
• kebarat-baratan
• keibu-ibuan

Sumber Referensi :
Rohmadi, dkk. 2012. Morfologi: Telaah dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.
Moeliono, Antoni M., dkk. 2017. TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Edisi Keempat. Diakses pada 2 November 2021, pada http://repositori.kemdikbud.go.id › …
Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Edisi keempat - Repositori Kemdikbud.

Adjektiva menurut Alwi et al (2003:171) adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Kemudian dari adjektiva menurut rumusan Alwi tersebut, secara tidak langsung menyatakan bahwa terdapat hubungan adjektiva dan kelas kata lain. Adjektiva dengan kelas kata lain mencakup adjektiva deverbal dan denominal. Perbedaan antara keduanya sebagai berikut:

  1. Adjektiva Deverbal
  • diturunkan dari kata dasar yang dibubuhi dengan afiks tertentu (meng-, meng-kan, ter-, dan ber-). Contohnya : menarik, menggembirakan, terkenal, berbahaya, dll.

  • dapat diikuti oleh nomina. Contohnya : pertunjukan itu menarik perhatian Pak Gubernur.

  • dapat dipakai sebagai adjektiva (nomina yang ada sesudah verba tidak harus hadir, terutama bila nomina ini merujuk pada kita sebagai pembicara/pada orang dalam arti yang umum). Contohnya kalimat sebelumnya dapat diubah menjadi 'Pertunjukan itu menarik’.

  • dapat dibubuhi pewatas (paling, sangat, agark, lebih) sehingga terbentuk frasa adjektival. Contohnya : sangat menarik, paling memikat, agak terkejut, lebih menakutkan, dll.

  1. Adjektiva Denominal
  • nomina yang berprefiks pe(r)- atau peng- (berasal dari nomina yang mengandung makna ‘yang ber-…’ atau 'yang meng-…'Contohnya : pelupa, pemalu, pengasih, dll.

  • nomina bekonfiks ke-an. (sifat ‘mirip dengan’ apa yang diungkapkan oleh nomina yang menjadi dasar bentuk tersebut. Contohnya : ibu (nomina) - keibuan (nomina) - keibu-ibuan (adjektiva), dll.

Berikut link jurnal mengenai pembentukan adjektiva denominal dan derivasi bahasa lamaholot dialek baipito yang mengandung kajian adjektiva deverbal dalam bahasa Indonesia : https://tinyurl.com/35zfb3pc & https://tinyurl.com/xsyzv9fv

Bila suatu kata (berbentuk verba (yang sudah dibubuhi afiks tertentu) yang memiliki makna tentang (perbuatan atau perilaku) dan kata itu mampu memunculkan makna kelas kata lain disebut dengan adjektiva deverbal (Paulus dkk: 15). Afiks-afiks tertentu ini adalah seperti meng-, meng-…-kan, ter-, dan ber-. Contoh-contoh adjektiva deverbal pada sebuah kata misalnya:
◆ meng- = menarik, memukau, mengikat
◆ meng-kan = menggembirakan, memalukan
◆ ter- = terkenal, terharu, terkejut
◆ ber- = beruntung, berbahaya, berkembang, berharga
Sementara suatu kata nomina (yang sudah dibubuhi afiks tertentu) yang memiliki makna tentang ‘benda’ dan kata itu mampu memunculkan makna lain yang merujuk pada sifat dan adjektiva, maka termasuk adjektiva denominal. Afiks-afiks tersebut diantaranya pe-, atau peng-, dan ke-…-an. Contoh-contoh adjektiva denominal pada sebuah kata misalnya:
◆ pe- = pelupa, pemalas, pemalu
◆ peng- = pengampun, pengasih
◆ ke-…-an = kebapak-bapakan, ketimur-timuran

Referensi:
Witak, Paulus dkk. (2020). PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT
DIALEK TENAWAHANG. Jurnal Kajian Linguistik, 8(1), 1-16.

Angelita
Alwi (2003:171) berpendapat bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Menurut Alwi (2000:17) adjektiva dapat berfungsi (a) atributif, (b) predikatif, dan (c) substantif. Dalam kelas kata lain Adjektiva dapat dibagi menjadi da, yaitu Adjectiva Deverbal dan Adjectiva Denominal.
Adjectiva deverbal adalah sebuah Adjectiva yang dihasilkan dari Verba melalui proses transposisi. Ada sekolompok verba dalam Bahasa Indonesia yang tanpa perubahan bentuk dapat berfungsi sebagai Adjectiva. Verba –verba ini pada mulanya diturunkan dari kata dasar yang dibubuhi dengan afiks tertentu, seperti;

  1. Meng-
    Menarik
    Memukau
    Memikat.

  2. Meng-kan
    Menggembirakan.
    Mengherankan

  3. Ter-
    Terdalam
    Terkenal
    Tersanjung

  4. Ber-
    Berdusta.
    Berbahaya
    Bermain
    Masing-masing verba diatas dapat berfungsi sebagai verba yaitu kelompok 1 dan 2 yang dapat diikuti oleh nomina, misalnya Penampilan Grup Band “Hindia” berhasil memukau seluruh penonton. Selain itu, verba ini juga apat dipakai sebagai adjectiva, artinya nomina setelah deverba tidak harus hadir.

    Adapun adjektiva denominal adalah adjektiva yang dihasilkan oleh nomina melalui proses transposisi. Ada dua proses morfologis yang dapat dikemukakan dalam Adjectiva denominal yaitu;
    a. Adjectiva bentuk per(r)- atau peng-
    Kelompok adjectiva ini berasal dari nomina yang menggambarkan makna “yang ber…” atau “yang meng-…”, contohnya;
    a. Pelupa
    b. Pengampun
    c. Pemalas
    d. Penyayang.
    Misalnya dalam kalimat, Andi sangat pemalu sehingga selalu menunduk jika diajak bicara.
    b. Adjektiva bentuk ke-an dengan reduplikasi.
    Memberikan sifat “mirip dengan” apa yang diungkapkan oleh nomina yang menjadi dasar bentuk itu. Proses penurunan yaitu dengan pembentukan nomina abstrak dengan konfiks ke-an yang kemudian di reduplikasi secara parsial.
    Ibu (Nomina) → Keibuan (Nomina) → keibu-ibuan (Adjectiva)
    Jadi perbedaan antara keduanya menurut saya adalah dari golongannya Adjectiva Deverbal dihasilkan dari Verba dan Adjectiva Denominal dihasilkan dari Nomina

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Satriya, Sri dkk. (2000). Adjectiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Alwi et al (2003:171) berpendapat bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Adjektiva dan kelas kata lain terdiri dari adjektiva deverbal dan adjektiva denominal. Berikut ini perbedaan adjektiva deverbal dan adjektiva denominal:

1. Adjektiva deverbal
Adjektiva deverbal adalah perubahan dari kelas kata dasar verba menjadi adjektiva. Kelompok adjektiva deverbal ini diturunkan dari kata dasar yang dibubuhi dengan afiks-afiks tertentu seperti:
(i) meng-, : menarik, memukau, mencekam.
(ii) meng-…-kan, : memalukan, menggembirakan, mengherankan.
(iii) ter-, : terkenal, terharu, terkejut.
(iv) ber-. : beruntung, berbahaya, berkembang.

Sebagai adjektiva, bentuk-bentuk itu dapat dibubuhi pewatas seperti sangat, paling, atau sehingga terbentuklah frasa adjektival.
Contoh: sangat menarik, sangat memikat, sangat mencekam, paling menarik, paling memikat, paling mencekam, lebih menarik, lebih memikat, lebih mencekam, dan lebih menenteramkan.

2. Adjektiva denominal
Adjektiva denominal adalah perubahan dari kelas kata dasar nomina menjadi adjektiva. Adjektiva denominal tidak terlalu banyak jumlahnya. Ada dua proses morfologis yang dapat dikemukakan di sini, yaitu:

  1. Nomina yang berprefiks pe(r)- atau peng-.
    Contoh: pemalas, pelupa, penyabar, pengampun, pemalu, pemarah, pengasih.

  2. Nomina berkonfiks ke-an yang mengalami reduplikasi.
    Contoh: keibu-ibuan, kebapak-bapakan, kekanak-kanakan, kebarat-baratan.

Referensi:
Alwi, Hasan dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sasangka, Sry Satrya T.W dkk. 2000. Adjektiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Adjektiva deverbal pada dasarnya merupakan kata turunan yang diproses secara tidak langsung dari sebuah kelompok adjektif yang menyatakan suasana hati/ perasaan. Awalnya kata-kata sifat tersebut diderivasikan menjadi kata kerja, kemudian diderivasikan lagi menjadi kata sifat. Dapat dicontohkan pada kata menyenangkang, menyusahkan, menyedihkan, dan lain sebagainya. Sedangkan adjektiva denominal merupakan kata sifat baru yang diturunkan dari kata benda yang menjadi khasnya. Misal saja pada kata sifat yang menyangkut warna dalam bahasa Indonesia asli hanya ada beberapa kata saja seperti putih, hitam, merah, dan lain sebagainya. Kemudian untuk memunculkan sebutan bagi warna-warna baru, maka muncul kata sifat baru seperti coklat, abu-abu, merah jambu. Adjektiva denominal juga dapat muncul dengan cara proses afiksasi pada kata benda yang memiliki makna sifat seperti yang disebutkan pada kata dasarnya. Misalnya kekanakan, kebarat-baratan, dan lain sebagainya.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia Untuk Tingkat Pendidikan Menengah . Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Chaer mengemukakan ciri-ciri yang dimiliki adjektiva, yaitu kata-kata yang dapat diikuti dengan kata keterangan sekali serta dapat dibentuk menjadi kata ulang berimbuhan gabung se nya (Alwi et al 2003:171) , misalnya kata-kata berikut. (1) indah ( indah sekali, seindah-indahnya) jauh ( jauh sekali, sejauh-jauhnya) baik ( baik, sebaik-baiknya) Effendi (1995), Alwi et al (2003:171), dan Kridalaksana (2005:59) mengungkapkan ciriciri adjektiva ini lebih terperinci, yaitu adjektiva merupakan kategori yang memiliki kemungkinan untuk (1) bergabung dengan partikel tidak, (2) mendampingi nomina, atau (3) didampingi partikel seperti lebih, sangat, agak, (4) dapat hadir berdampingan dengan kata lebih daripada atau paling untuk menyatakan tingkat perbandingan, (5) mempunyai ciri-ciri morfologis, seperti er, - if, (6) dapat dibentuk menjadi nomina dengan konfiks ke an, (7) dapat berfungsi atributif, predikatif, dan pelengkap.

Menurut Booij (2005:51) kata-kata dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis kelas
leksikal, yakni kelas kata yang terbuka dan kelas kata yang tertutup. Kelas kata
terbuka terdiri atas kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), dan kata kerja
(verba), sedangkan kelas kata tertutup terdiri atas kata tugas, kata penghubung,
dan pronomina. Kelas kata terbuka artinya kelas kata yang dapat ditambahkan
atau menerima unsur bahasa lain sebagai kata baru atau padanan kata yang telah
ada. Dikatakan kelas kata tertutup karena bersifat tetap-bentuk teratur dan kelas
kata ini tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain.

Adjektiva deverbal
Merupakan adjektiva yang terbentuk dari sekelompok verbal. Perubahan kelas kata yang terjadi pada verba disebut derivasi verba dan adjektiva yang berasal dari verba yang berubah menjadi adjektiva disebut dengan adjektiva deverbal. Maka, terdapat afiks-afiks tertentu seperti (i) meng- (ii) meng-…'kan, (iii) ter- dan (iv) ber-.
Contohnya :
• memiliki
• mengambil
• tertinggi
• bertemu

Adjektiva denominal
Merupakan ajektiva yang terbentuk dari sekelompok nomina. Terbentuk dari adjektiva yang berprefiks pe{r)- atau peng-, dan nomina berkonfiks ke-…-an yang kemudian terdapat proses redupikasi.
Contohnya :
• pengasih
• pelupa
• keibu-ibuan
• keabu-abuan

Referensi :

Jurnal Kajian Linguistik Vol. 8, No 1, April (2020)
p-ISSN: 2338-4085 ; e-ISSN: 2685-3744

PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT
DIALEK TENAWAHANG
Oleh
Paulus Witak
dkk.

DERIVASI BAHASA LAMAHOLOT DIALEK BAIPITO
Christina T. Weking
Universitas Nusa Cendana, Program Pascasarjana Ilmu Linguistik
Jalan Adisucipto, Penfui Kupang

Berikut penjelasan Paulus mengenai adjektiva deverbal (Paulus dkk: 15) Apa bila suatu kata (berbentuk verba (yang sudah dibubuhi afiks tertentu) yang memiliki makna tentang (perbuatan atau perilaku) dan kata itu mampu memunculkan makna kelas kata lain disebut dengan adjektiva deverbal. Sedangankan berikut adalah penjelasan Resnita Dewi dalam Jurnal PEMBENTUKAN ADJEKTIVA DENOMINAL DALAM BAHASA INDONESIA (2015: 817) “Adjektivadenominal adalah kata-kata yang berkelas nomina yang berpindah kelas ke kelas adjektiva, salah satunya dengan afiksasi. Adapun afiks-afiks yang dapat menyebabkan terjadinya transposisi nomina menjadi adjektiva adalah prefiks, infiks, dan sufiks.”
dari beberpa penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan dari perbedaan antar adjektiva denomial dan adjektiva deverbal bahwa adjektiva deverbal ini terbentuk dari perubahan dari kata yang berasal dari verba turun menjadi adjektiva, kemudian untun adjektiva denominal ini merupakan penurunan bentuk dari kalimat yang berkelas nomina menjadi adjektiva.

Contoh adjektive deverbal menggunakan afiksasi meng-, meng-kan, ter-, dan ber- :
memukau
menggembirakan
memalukan
menakutkan
mengherankan
terkenal

Contoh adjektiva denominal menggunakan prefiks ter :
terakhir : pada kalimat “Milan bahkan nyaris malu karena sudah tertinggal 0-1 hingga 10 menit terakhir.”
terbelakang : pada kalimat “Metode ini mungkin bisa bermanfaat untukanak-anakyang dianggap terbelakangdi negara-negara lain.”
teratas : pada kalimat “Bahkan jika nama SBY dihilangkan, Megawati masih menduduki posisi teratasdengan”

sumber refrensi :
Dewi, Resnita.(2015).PEMBENTUKAN ADJEKTIVA DENOMINAL DALAM BAHASA INDONESIA. Jurnal KIP. Vol IV. 817. (diakses 2 November 2021)
Paulus, d., (2020). PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT. Jurnal Kajian Linguistik, Vol 8(1), pp. 1-16. (diakses 2 November 2021)

Adjektiva Deverbal dijelaskan oleh Weking (2018: 141) adalah terjadinya perubahan yang mengakibatkan suatu kelas kata verba sebagai dasar dapat menjadi adjektiva. Adjektiva deverbal ini memiliki afiks-afiks tertentu yang tambahkan sebagai ciri dari perubahaannya.

Contoh:
Senang – menyenangkan
Khawatir – mengkhawatirkan
Tanggung jawab – bertanggung jawab
Takut – menakutkan
Sedih – menyedihkan

Adjektiva Denominal dijelaskan oleh Dewi (2015: 817) merupakan kata-kata yang awalnya berkelas nomina lalu berpindah kelas ke kelas adjektiva dengan berbagai faktor salah satunya dengan afiksasi. Adapun afiks-afiks yang dapat menyebabkan terjadinya transposisi nomina menjadi adjektiva adalah prefiks, infiks, dan sufiks

Contohnya adalah:
Dia bahkan nyaris malu karena sudah tertinggal banyak skor hingga 10 menit terakhir.
Lahir di keluarga yang manipulatif mengembangkan jiwa pendendam dalam dirinya.
Bertobatlah, kau tau kan Tuhan itu maha pengampun.

Daftar pustaka:
Dewi, R. (2015). Pembentukan Adjektival Denominal Dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 4(2), 815-824.
Weking, T. C. (2018). Derivasi Bahasa Lamaholot Dialek Baipito. Jumal Metalingua Universitas Nusa Cendana, 16(2).

Izin memberikan pendapat :upside_down_face:

a. Adjektiva deverbal adalah kata kerja dasar yang diubah menjadi adjektiva tanpa mengalami perubahan bentuk tetapi merupakan kata kerja dasar yang mengalami pengafiksasian tertentu. Suatu verba dasar dapat berubah menjadi adjektiva apabila terjadi pengafiksasian me(N)-, me-, ter-, dan ber.

Contoh :

Memalukan

Memukau

Terharu

Berkembang

b. Adjektiva denominal

Adjektiva denominal adalah adjektiva yang berasal dari nomina yang mengandung makna ‘memiliki sifat’ atau dapat juga suatu nomina yang berpola ke-…-an yang mengalami pengulangan kata atau reduplikasi. Adjektiva denominal awalnya merupakan nomina dasar yang mengalami pengafiksasian konfiks ke-…-an dan mengalami reduplikasi.

Contoh :

Pemaaf

Pemarah

Barat (nomina dasar) – kebaratan (nomina berafiks) – kebarat-baratan (adjektiva denominal)

Hijau (nomina dasar) – kehijauan (nomina berafiks) – kehijau-hijauan (adjektiva denominal)

Utami, Silmi Nurul. 2021. 3 Fungsi Kata Sifat (Adjektiva) Beserta Contoh Kalimatnya. https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/08/131500769/3-fungsi-kata-sifat-adjektiva-beserta-contoh-kalimatnya.

Alwi et al (2003:171) berpendapat bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Dalam adjektiva tersebut terjadi proses derivasi yang membentuk adjektiva denominal dan adjektiva deverbal. Adjektiva denominal (Nomina → Adjektiva) adalah kata-kata yang berkelas nomina dan berpindah kelas ke kelas adjektiva, salah satunya dengan afiksasi. Dalam Adjektiva Denominal Nominanya memiliki imbuhan per- atau peng- yang mengandung makna ‘memiliki sifat’ dapat bertransposisi menjadi adjektiva. Contohnya, pemalu dan pendiam.
Contoh kalimat
Bujang pemalu itu menundukkan kepalanya.
Meski pendiam, dia giat bekerja.
Kemudian Adjektiva deverbal (Verba → Adjektiva) adalah perubahan kelas kata verba menjadi adjektiva. Dalam Adjektiva Deverbal terdapat Verba dengan afiks meng-, meng–kan, ter-, dan ber- yang dapat bertransposisi menjadi adjektiva. Contoh: Kejadian itu menarik (perhatiannya).
Contoh kalimat
Penampilan mereka membanggakan (orang tua mereka).
Saya terkejut (mengetahui hal itu).
Racun itu berbahaya (bagi manusia).

Referensi
Dewi, R.2008.Adjektiva Bahasa Indonesia.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/adjective_bahasa_indonesia.pdf (online)
Alwi, Hasan dkk
2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Berdasarkan pendapat Alwi, dkk (2003:171) yang mengatakan bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan. Adjektiva atau kata sifat adalah kelas kata yang mengubah nomina atau pronomina, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik. Adjektiva dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Adjektiva deverbal dan adjektiva denominal merupakan bentuk adjektiva dengan kelas kata lain.

Perbedaan antara adjektiva deverbal dengan adjektiva denominal dapat dilihat dari kata pembentuknya. Adjektiva deverbal adalah kata adjektiva yang diperoleh dari kata dengan afiks-afiks tertentu seperti, me(N)-, me(N)- + -kan, ter-, ber-. Adjektiva deverbal dapat dilihat pada contoh kata:

  • Mengakrabkan
  • Mengagetkan
  • Beruntung
  • Berbahaya

Sedangkan adjektiva denominal adalah kata adjektiva yang diperoleh dari kata yang memperoleh pengafiksan per- dan pe(N)- atau memperoleh proses reduplikasi. Adjektiva denominal dapat dilihat pada contoh kata:

  • Pendendam
  • Pemalas
  • Kekanak-kanakan
  • Kebapak-bapakan

Sumber Referensi:
Sofyan, A. (2021). PENGGUNAAN ADJEKTIVA DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI (SUATU TINJAUAN STILISTIKA). FRASA: Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(2), 1-12.

Alwi (2000:171) menyatakan bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.
Adjektiva deverbal adalah perubahan kelas kata verba menjadi adjektiva. Kata ini terbentuk dari kata dasar yang dibubuhi afiks tertentu, seperti: meng-, meng-…-kan, ter-, ber-. Contoh: terkenal.
Sedangkan adjektiva denominal adalah perubahan kelas kata nomina menjadi adjektiva, salah satunya dengan afiksasi (prefiks, infiks, dan sufiks). Contoh kalimat adjektiva melalui penambahan prefiks ter-: pelari nomor satu memasuki garis finish perlombaan pada urutan terakhir. (kata terakhir dalam kalimat tersebut merupakan adjektiva yang terbentuk dari nomina akhir melalui penambahan prefiks ter-)
Sumber: Ismayasari, Rina, dkk. 2016. Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Jurnal Humanis. hal: 265-273.

  1. Menurut Paulus dkk dalam artikelnya menjelaskan bahwa Adjectiva Deverbal merupakan proses yang menghasilkan perubahan dari kelas kata dasar verba menjadi adjectiva. Contohnya bermutu, memikat, mengecewakan, terkejut, dan lain-lain.

  2. Adjektiva Denominal
    Adjektiva denominal adalah kata-kata yang berkelas nomina yang berpindah kelas ke kelas adjektiva, salah satunya dengan afiksasi. Adjectiva ini diklasifikasikan menjadi 2, yaitu adjektiva bentuk pe(r)– atau peng- dan adjektiva bentuk ke-an dengan Reduplikasi. Contoh-contoh klausa atau kalimat dalam KBBI V misalnya:
    a. Kakakku menjadi pemalu ketika ia pergi sendirian
    b. Adikku pendiam di sekolahnya
    c. Dia menjadi keibu-ibuan saat bersama anak kecil

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan adjectiva deverbal dan adjectiva denominal yaitu adjectiva deverbal dasar katanya yaitu verba sedangkan adjectiva nominal dasar katanya yaitu nomina.

Daftar Pustaka
Witak, Paulus dkk. (2020). PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT
DIALEK TENAWAHANG. Jurnal Kajian Linguistik, 8(1), 1-16.

Perbedaan antara adjektiva deverbal dan adjektiva denominal dapat dilihat dari pengertian kedua adjektiva tersebut. Yang dimaksud dengan adjektiva deverbal seperti yang diungkapkan Sofyan (2021) Adjektiva Deverbal adalah sekelompok verba dalam bahasa Indonesia yang tanpa perubahan bentuk berfungsi sebagai adjektiva, yang mulanya diturunkan dari kata dasar yang dibubuhi dengan afiks-afiks tertentu seperti (i) meng-, (ii) meng-kan, (dii) ter-, dan (iv) ber-. Pengertian dari adjektiva denomina menurut Dewi (2015) Adjektiva denominal adalah kata-kata yang berkelas nomina yang berpindah kelas ke kelas adjektiva, salah satunya dengan afiksasi. Jadi dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan perbedaan dari adjektiva deverbal dan adjektiva denomina terletak pada kelas katanya. Dalam adjektiva deverbal kata dasar yang mengalami perubahan fungsi adalah verba, sedangkan pada adjektiva denominal kata dasarnya adalah nomina.

Contoh adjektiva deverbal:

  • Memikat
  • Mengherankan
  • Menarik

Contoh adjektiva denominal:

  • Kebarat-baratan
  • Pemaaf
  • Pengabul

Referensi

Dewi, R. (2015). PEMBENTUKAN ADJEKTIVA DENOMINAL DALAM BAHASA INDONESIA. Jurnal KIP, 4(2), 817.

Sofyan, A. (2021). PENGGUNAAN ADJEKTIVA DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI (SUATU TINJAUAN STILISKA). Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(2), 9-10.

Alwi et al (2003:171) berpendapat bahwa adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Disebutkan dalam kelas kata yang lain bahwa adjektiva dibagi menjadi dua, yaitu adjektiva deverbal dan adjektiva denominal.

  1. Adjektiva Deverbal
    Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Christina (2018:141) mengungkapkan bahwa adjektiva deverbal adalah sebuah derivasi yang dihasilkan dengan penambahan prefiks pe(N)- pada kata dasar verba, dimana mengubah suatu verba menjadi adjektiva (adjektiva deverbal).
    Contohnya adalah memalukan, mengecewakan, menarik.

  2. Adjektiva Denominal
    Adjektiva denominal adalah adjektiva yang terbentuk dari sekelompok nomina adjektif yang berprefiks pe(r)- atau peng-, dan nomina berkonfiks ke-…-an.
    Contohnya adalah pelupa, pemalas, pendiam.

Daftar Pustaka
Alwi, Hasan dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Christina, 2018. DERIVASI BAHASA LAMAHOLOT DIALEK BAIPITO. Metalingua, 16(2).

Witak, Paulus dkk. (2020). PROSES MORFOLOGIS DERIVASI VERBA BAHASA LAMAHOLOT
DIALEK TENAWAHANG. Jurnal Kajian Linguistik, 8(1), 1-16.

  1. Adjektiva deverbal adalah perubahan kelas kata verba menjadi adjektiva. Contoh :
    -Kipas menjadi mengipas
    -Panas menjadi memanaskan

  2. Verba denominal adalah perubahan kelas kata dari kelas kata nomina sebagai kata dasar menjadi kelas kata verba. Contoh :
    -Pendiam
    -pelupa

Sumber: Weking, Christina T. 2018. DERIVASI BAHASA LAMAHOLOT DIALEK BAIPITO. Jumal Metalingua Universitas Nusa Cendana 16 (2). Diaksss melalui https://pdfs.semanticscholar.org/f64e/751e902608e6d95387c551ee5bfa0de0a7ec.pdf pada 2 november pukul 22.00

Adjektiva adalah kategori kata yang menerangkan lebih khusus kepada kelas kata nomina. Adjektiva memiliki variasi berdasarkan aspek makna, bentuk dan proses transposisi dari kelas kata lain. Dalam kalimat, adjektiva mampu menduduki fungsi predikat dengan pola konstruksi klausa yang beragam
Bahkan Sasangka, Sry Satrya T.W dkk (2000:48) menyatakan “Fungsi utama adjektiva dalam tataran kalimat adalah predikatif”. Sasangka, Sry Satrya T.W. dkk
(2000:48 50), mengklasifikasikan fungsi predikatif berdasarkan jenis adjektiva monomorfemis dan adjektiva polimorfemis.

-Adjektiva Deverbal adalaah perubahan kelas kata verba menjadi adjektiva. Verba dengan afiks meng-, meng–kan, ter-, dan ber- dapat bertransposisi menjadi adjektiva.
Contoh:
Dia tertembak (penjahat ditembak polisi )
Dia mengkultuskanya (kekasihnya)

Sedangkan Adjektiva denominal adalah kata-kata yang berkelas nomina yang berpindah kelas ke kelas adjektiva, salah satunya dengan afiksasi.
Ada 2 pengklasifikasian dari 3 data adjektiva
denominal. Klasifikasi pertama, adjektiva bentuk pe(r)– atau peng-. Contoh klausa atau kalimat dalam KBBI V:
•Ia pemarah, tetapi lekas berbaik lagi (KBBI V:1047).

Dalam contoh kalimat , kata pemarah
bermakna ‘lekas atau mudah marah’. Pada kelas kata nomina bermakna ‘orang yang lekas atau (mudah) marah’.

Refrensi
Kevin Dewanda Mudzika. 2017. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya . ADJEKTIVA PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA INDONESIA PADA KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA EDISI KELIMA