Peran Etnografi Komunikasi

20211209_063236_0000
Halo sobat mijil! Mari kita membahas sedikit mengenai etnografi komunikasi yuk!

Koentjaraningrat (Kuswarno, 2008:11) mendefinisikan etnografi komunikasi sebagai pengkajian peranan bahasa dalam perilaku komunikasi suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayannya. Dengan demikian, terdapat korelasi antara bahasa dan kebudayaan dalam suatu masyarakat.

Kemudian, menurut kalian, peran dari etnografi komunikasi sendiri apa sih sobat mijil?

5 Likes

Schiffrin (1994:137) menyatakan etnografi komunikasi merupakan kajian yang didasarkan pada disiplin ilmu antropologi dan linguistik. Etnografi komunikasi berperan melengkapi kehadiran cabang-cabang linguistik yang lain seperti, pragmatik, semantik, sintaksis, morfologi, dan fonologi.
Selain itu, kajian etnografi komunikasi dapat sebagai alternatif upaya pemertahanan bahasa-bahasa etnik yang semakin hari terancam kepunahannya. Secara teoritis penelitian etnografi komunikasi telah membantu memperkaya teori-teori etnografi komunikasi, ilmu linguistik, dan ilmu komunikasi. Etnografi komunikasi juga berusaha untuk menganalisis pola-pola komunikasi sebagai bagian dari pengetahuan budaya dan perilaku.

Referensi:
Haryono, A. (2015). Etnografi komunikasi: Konsep, metode, dan contoh penelitian pola komunikasi.

Marta, R. A. (2017). Tidak Tutur Ilokusi dalam Negosiasi Upacara Meminang (Kajian Etnografi Komunikasi). Jurnal Bahastra, 37(1), 58-72.

Pengertian Etnografi Komunikasi:
Etnografi komunikasi merupakan pendekatan dan kerangka kerja awal untuk menganalisis unit dasar sosiolinguistik-peristiwa komunikatif (Giglioli, 1972: 20). Istilah etnografi komunikasi (ethnography of communication) merupakan pengembangan dari etnografi berbahasa (etnography of speaking).
Landasan pemikiran etnografi adalah bahwa realitas sosial diciptakan dan dilestarikan melalui pengalaman subjektif dan intersubjektif dari para pelaku sosial. Para pelaku sosial ini dipandang aktif sebagai interpreter-in-terpreter yang dapat menginterpretasikan aktivitas simbolik mereka. Aktivitas-aktivitassimbolik itu seperti permainan bahasa, ritual, ritual verbal, metafora-metafora, dan drama-drama sosial. Makna-makna yang dikejar adalah makna subjektif dan makna konsensus.
tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya. Oleh karena itu, penelitian etnografi melibatkan aktivitas belajar mengenai dunia orang yang telah belajar melihat, mendengar, berbicara, berpikir, dan bertindak dengan cara-cara yang berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu etnografi berarti belajar dari masyarakat.

Peran Etnografi Komunikasi:
Etnografi komunikasi berperan dalam menjelaskan kompetensi komunikatif seperti:

  1. Kaidah untuk berkomunikasi.
  2. Kaidah yang yang diketahui bersama untuk interaksi
  3. Kaidah budaya dan pengetahuan sebagai basis interaksi, konteks, dan isi peristiwa komunikasi serta proses interaksi.
  4. Fokusnya terletak pada apa yang harus diketahui oleh penutur untuk berkomunikasi dengan tepat dalam komunitas tutur tertentu dan bagaiman penutur itu belajar.
  5. Bagaimana cara komunikasi dalam komunitas tutur itu terpola dan terorganisasi sebagai sistem peristiwa komunikatif.
  6. Bagaimana sistem peristiwa komunikatif tersebut berinteraksi dengan sistem budaya lainnya.

Referensi
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.
Haryono, A. (2015). Etnografi komunikasi: Konsep, metode, dan contoh penelitian pola komunikasi.

Etnografi berasal dari terma Yunani Ethnos, bermakna orang, ras atau kelompok budaya (A.D Smith, 1989:13-18). Kata etno digabung dengan grafis membentuk terma etnografis, maknanya mengacu pada sub-disiplin yang dikenal sebagai antropologi deskriptif – dalam pengertian yang paling luas, ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri pada upaya untuk menggambarkan cara-cara hidup umat manusia. Dengan demikian, etnografis mengacu pada
deskripsi ilmiah sosial tentang manusia dan landasan budaya kemanusiaan(Denzin,2009:30). Kemudian, etnografi komunikasi yaitu bidang ilmu etnolinguistik atau sosiolinguistik tentang bahasa dalam hubungannya dengan semua variabel di luar bahasa. Yang dimaksud dengan variabel di luar bahasa tersebut adalah kebudayaan etnisitas dan faktor sosial lainya. Faktor-faktor sosial itu, mencakupi status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, jenis kelamin dan sebagainya.

Peran dari etnografi komunikasi adalah:
•Mengkaji bentuk dan fungsi bahasa yang tersedia dalam suatu budaya untuk berkomunikasi satu sama lain.

•Melihat bagaimana bentuk dan fungsi bahasa tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang berbeda-beda.

•Mendapatkan analisa dari pola komunikasi suatu budaya sosial masyarakat dari aspek bahasa yang diterapkan dan dikomunikasikan.

Referensi:

Sumarsono.(2011).Sosiolinguistik
cetakanke-VII. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. (hal: 309 – 356)

Chaer. Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Hudson, R.A., 1980. Sociolinguistics. London: Cambridge University Press.

Etnografi komunikasi adalah pengkajian peranan bahasa dalam prilaku komunikatif suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda- beda kebudayaan. Peranan etnografi komunikasi diantaranya adalah :

  • Etnografi komunikasi berperan untuk memberikan pemahaman global mengenai pandangan dan nilai-nilai suatu masyarakat sebagai cara untuk menjelaskan sikap dan prilaku anggotanya. Etnografi komunikasi menggabungkan sosiologi (analisis intraksional dan identitas peran) dengan antropologi (kebiasaan penggunaan bahasa dan filosofis yang melatarbelakanginya) dalam konteks komunikasi, atau ketika bahasa itu di pertukarkan (dalam Kuswarno, 2008:13).
  • Berperan dalam merestrukturisasi perilaku komunikasi dan kaidah-kaidah dalam kehidupan sosial yang sebenarnya.
  • Etnografi komunikasi berperan dalam menjelaskan dan memahami perilaku komunikasi dalam kebudayaan tertentu sehingga sifat penjelasannya terbatas pada suatu konteks tempat dan waktu tertentu.
  • Etnografi komunikasi berperan dalam memformulasikan konsep-konsep dan teori untuk kebutuhan pengembangan metateori global komunikasi antarmanusia.

Referensi :

Hadi, F. (2017). Komunikasi Antarbudaya pada Mahasiswa Bangka-Sunda (Studi Etnografi Komunikasi Kedwibahasaan Pada Mahasiswa Bangka-Sunda di FISIP UNPAS Bandung) (Doctoral dissertation, PERPUSTAKAAN).

Kuswarno, Engkus. (2008). Etnografi komunikasi pengantar dan contoh penelitiannya. Bandung: Widya Padjadjaran.

Sumarsono (2002) menyatakan kalau etnografi dipandang sebagai kajian yang memberikan suatu masyarakat atau etnik, maka dalam etnografi komunikasi difokuskan kepada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat.

Untuk memahami etnografi komunikasi, Hymes menyarankan perlunya mengubah orientasi terhadap bahasa, yang mencakup 7 butir, yaitu:
(1) Struktur atau sistem (la parole).
(2) Fungsi yang lebih daripada struktur.
(3) Bahasa sebagai tatanan dalam arti banyak mengandung fungsi, dan fungsi yang berbeda menunjukkan perspektif dan tatanan yang berbeda.
(4) Ketepatan pesan yang hendak disampaikan.
(5) Keanekaragaman fungsi dari berbagai bahasa dan alat-alat komunikasi lainnya.
(6) Guyup (komunikasi) atau konteks sosial lainnya sebagai titik tolak pemahaman.
(7) Fungsi-fungsi itu sendiri dikuatkan dalam konteks.

Referensi
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Etnografi komunikasi pada awalnya disebut sebagai etnografi wicara atau etnografi pertuturan (ethnography of speaking). Istilah Ethnography of speaking pada awalnya dimunculkan oleh Dell Hymes (1972), seorang antropologi dan sekaligus pakar linguistik Amerika.
Lebih lanjut, Sumarsono (2002:309) menyatakan bahwa etnografi dipandang sebagai kajian yang memberikan suatu masyarakat atau etnik, sedangkan dalam etnografi komunikasi difokuskan kepada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat.

Pendekatan Etnografi komunikasi memiliki keberadaan yang penting dalam menjelaskan hadirnya penggunaan bahasa/tuturan dalam masyarakat. Selama ini para linguis dengan mudah mampu menjelaskan kalimat dari aspek gramatikal dan semantik dengan mudah. Namun tidak demikian saat menjelaskan kalimat atau tuturan yang berkaitan dengan maksud serta fungsi penggunaan. Peran konteks sangat diperlukan dalam memaknainya.

Maka dapat kita simpulkan bahwa peran etnografi komunikasi adalah mengisi kekurangan tersebut dengan menambahkan aspek pertuturan atau komunikasi sehingga komponen linguistik akan menjadi lengkap.

Referensi: Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Etnografi komunikasi objeknya berfokus pada pemakaian bahasa dalam penuturan atau lebih luas lagi, yaitu komunikasi yang menggunakan bahasa. Kajian etnografi komunikasi ditujukan pada peranan bahasa dalam perilaku komunikatif di suatu masyarakat, yaitu mengenai cara bagaimana suatu bahasa digunakan oleh masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya. Untuk mengkaji perilaku komunikatif dalam masyarakat tutur, diperlukan pengkajian unit-unit interaksi. Hymes (1972: 58-59, dalam Ibrahim, 1994: 266-267) mengemukakan bahwa unit-unit tersebut ialah situasi tutur, peristiwa tutur, dan tindak tutur. Etnografi komunikasi telah menjadi suatu disiplin ilmu yang menunjukkan suatu pengolahan informasi dalam strukturisasi perilaku komunikatif dan perannya dalam kehidupan masyarakat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa etnografi komunikasi memiliki peranan dalam mengkaji bagaimana suatu bahasa digunakan oleh masyarakat yang memiliki perbedaan kebudayaan dengan masyarakat yang lain. Oleh karena itu, untuk mengkaji hal tersebut diperlukan suatu unit-unit interaksi yang meliputi situasi tutur, peristiwa tutur, dan tindak tutur.

Referensi :

  1. Beta, P., Salvia, R., & Herdiana, B. (2020). Etnografi Komunikasi Tata Cara Bertutur Masyarakat Suku Padoe. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra , 6 (1), 527-532. DOI : Etnografi Komunikasi Tata Cara Bertutur Masyarakat Suku Padoe | Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra

  2. Darmawan, K. Z. (2008). Penelitian Etnografi Komunikasi: Tipe dan Metode. Mediator: Jurnal Komunikasi , 9 (1), 181-188.

Etnologi komunkasi merupakan ilmu dan metode penelitian yang memfokuskan pada situasi, penggunaan, pola, dan fungsi berbahasa sebagai aktivitas tersendiri. Pada jurnalnya Susanti (2015, 3) menjelaskan Etnografi komunikasi merupakan pandangan prilaku individu yang lahir melalui integrasi tiga keterampilan yang dimiliki sebagai makhluk sosial, ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan linguistik, keterampilan interaksi, dan keterampilan budaya. Kemudian, Husmiawati (2015,6) menjelaskan bahwa etnografi komunikasi dapat menggambarkan, menganalisis, dan menjelaskan prilaku komunikasi dari satu kelompok social.

Berikut ini merupakan peran dari etnologi komunikasi :

  • Dapat membedakan satu masyarakat tutur dengan masyarakat tutur lainnya yaitu dengan kaidah-kaidah yang digunakan
  • Mengetahui tindak tutur yang memiliki implikasi bentuk liguistik dan norma-norma sosial
  • Mengetahui unsur-unur pembentuk sebuah peristiwa komunikasi.
  • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan komunikatif yang dimiliki oleh suatu masyarakat tutur tertentu
  • Dapat berkomunikasi menggunakan jenis dialek tertentu

Referensi :

Irawan, D. (2018). Studi Etnografi Komunikasi pada Organisasi Persatuan Islam. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi , 2 (1), 59-78.

Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI , 38-45.

Etnografi berasal dari terma Yunani Ethnos, bermakna orang, ras atau kelompok budaya. Pengertian lain dari Etnografi adalah suatu bidang penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi. Dengan demikian, etnografis mengacu pada deskripsi ilmiah sosial tentang manusia dan landasan budaya kemanusiaan(Denzin,2009:30). Hal ini menunjukkan bahwasannya etnografi memiliki ranah pembahasan pada ilmu bahasa, yakni etnografi komunikasi. Etnografi komunikasi dapat dijabarkan sebagai penerapan metode etnografi untuk melihat pola-pola komunikasi. Etnografi komunikasi memiliki peran untuk mengamati dan mempelajari bagaimana ilmu bahasa digunakan oleh seseorang. Seperti yang diungkapkan oleh Sumarsono (2002) “etnografi komunikasi difokuskan kepada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat”

Referensi:
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Etnografi Komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu linguistik
yang masih relatif baru. Etnografi komunikasi pada awalnya disebut sebagai etnografi wicara atau etnografi
pertuturan (ethnography of speaking). Kalau etnografi dipandang sebagai kajian yang memerikan suatu masyarakat atau etnik, maka dalam etnografi komunikasi difokuskan kepada
bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat Sumarsono (2002 )

kajian Etnografi Komunikasi dapat sebagai alternatif upaya pemertahanan bahasa-bahasa etnik yang semakin hari terancam kepunahannya. Etnografi
komunikasi melengkapi kehadiran cabang-cabang linguistik yang lain
seperti, Pragmatik, semantik, sintaksis, morfologi, dan fonologi.

Iswatiningsih, D. ( 2016 ). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45

Haryono, A. (2015 ). Etnografi komunikasi: Konsep, metode, dan contoh penelitian pola komunikasi

Etnografi berasal dari terma Yunani Ethnos, bermakna orang, ras atau kelompok budaya (A.D Smith, 1989:13-18). Kata etno digabung dengan grafis membentuk terma etnografis, maknanya mengacu pada sub-disiplin yang dikenal sebagai antropologi deskriptif – dalam pengertian yang paling luas, ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri pada upaya untuk menggambarkan cara-cara hidup umat manusia. Dengan demikian, etnografis mengacu pada deskripsi ilmiah sosial tentang manusia dan landasan budaya kemanusiaan(Denzin, 2009:30). Etnografi komunikasi pada awalnya disebut sebagai etnografi wicara atau etnografi pertuturan (ethnography of speaking). Kalau etnografi dipandang sebagai kajian yang memberikan suatu masyarakat atau etnik, maka dalam etnografi komunikasi difokuskan kepada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat (Sumarsono, 2002:309). Istilah Ethnography of speaking pada awalnya dimunculkan oleh Dell Hymes (1972), seorang antropologi dan sekaligus pakar linguistik Amerika.
Menurut Hymes (1974), dalam mengkaji penggunanan bahasa dalam masyarakat memperhatikan dan mempertimbangkan konteks situasi sehingga bahasa tidak berdiri sendiri sebagaimana kajian tentang gramatika (seperti dilakukan oleh linguis), tentang kepribadian (seperti psikologi), tentang struktur sosial (seperti sosiologi), tentang religi (seperti etnologi),
dan sebagainya.

Referensi : Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Denzin (2009:316) memaparkan bahwa pengertian etnografi sangat beragam, ada yang menyebutnya sebagai sebuah paradigma filsafat yang menuntun peneliti pada komitmen total.
Untuk memahami etnografi komunikasi, Hymes menyarankan perlunya mengubah orientasi terhadap bahasa, yang mencakup 7 butir, yaitu (1) struktur atau sistem (la parole), (2) fungsi yang lebih daripada struktur, (3) bahasa sebagai tatanan dalam arti banyak mengandung fungsi, dan fungsi yang berbeda menunjukkan perspektif dan tatanan yang berbeda, (4) ketepatan pesan yang hendak disampaikan, (5) keanekaragaman fungsi dari berbagai bahasa dan alat-alat komunikasi lainnya, (6) guyup (komunikasi) atau konteks sosial lainnya sebagai titik tolak pemahaman, dan (7) fungsi-fungsi itu sendiri dikuatkan dalam konteks.
Berdasarkan kutipan di atas, etnografi komunikasi perlu memperhatikan atau memutar arah orientasi terhadap bahasa yang mencakup struktur atau sistem,fungsi yang lebih daripada struktur, bahasa sebagai tatanan, menyampaikan pesan dengan tepat, keanekaragaman fungsi bahasa, komunikasi, dan fungsinya.

Referensi :
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Menurut Kuswarno (2008) etnografi komunikasi bertujuan untuk menghimpun data
deskriptif dan analisis terhadapnya tentang
bagaimana makna-makna sosial dipergunakan
(dalam konteks komunikasi) atau ketika makna itu dipertukarkan.

Adapun secara praktis, etnografi biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian sosial dengan sejumlah ciri khas yang dimilikinya, seperti; a) lebih menekankan upaya eksplorasi dan bukan sebaliknya melakukan pengujian hipotesis atas fenomena sosial, b) lebih suka bekerja dengan data tak terstruktur atau belum dirumuskan dalam bentuk kode, c) menelaah sejumlah kecil kasus mungkin hanya satu kasus secara detil, dan d) menganalisis data yang meliputi interpretasi makna dan fungsi berbagai tindakan manusia secara eksplisit dengan penjelasan secara deskripsi dan verbal.

Referensi
Supratman, L. P., & Rafiqi, A. (2016). Kajian etnografi komunikasi pada gaya berkomunikasi komunitas hansamo modern dance boys di Kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 4(1), 1-9.

Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Etnografi Komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu linguistik
yang masih baru, etnografi komunikasi merupakan ilmu interdisipliner yang
menggabungkan antara disiplin linguistik dan antropologi. Etnografi
komunikasi melengkapi kehadiran cabang-cabang linguistik yang lain
seperti, Pragmatik, semantik, sintaksis, morfologi, dan fonologi. Kini di berbagai perguruan tinggi, khususnya pada jurusan ilmu humaiora, disiplin ilmu etnografi komunikasi mulai diminati bahkan
sudah menjadi mata kuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa yang mendalami ilmu linguistik dan juga ilmu komunikasi. Hal ini seiring
dengan situasi dan kondisi wilayah Indonesia yang multietnik. Oleh karena itu, penelitian-penelitian yang berkaitan dengan etnik, bahasa, dan budayanya tentu semakin menarik perhatian para ilmuwan. Kontribusi penelitian etnografi komunikasi semakin nyata dalam menyelesaikan
persoalan dan antaretnik di masyarakat
yang disebabkan kegagalan komunikasi.
Etnografi
Komunikasi dapat sebagai alternatif upaya pemertahanan bahasa-bahasa etnik yang semakin hari terancam kepunahannya. Secara teoritis penelitian etnografi komunikasi telah membantu memperkaya teori-teori
etnografi komunikasi, ilmu linguistik, dan ilmu komunikasi.

Referensi : Haryono, A. (2015). Etnografi komunikasi: Konsep, metode, dan contoh penelitian pola komunikasi.

Definisi etnografi komunikasi secara sederhananya adalah pengkajian peranan bahasa dalam perilaku komunikasi suatu masyarakat, yaitu cara-cara bagaimana bahasa dipergunakan dalam masyarakat yang berbeda-beda kebudayannya (Koentjaraningrat, dalam Kuswarno, 2008:11).

Menurut Kuswarno (2008:13) etnografi komunikasi berperan untuk memberikan pemahaman global mengenai pandangan dan nilai-nilai suatu masyarakat sebagai cara untuk menjelaskan sikap dan prilaku anggotanya. Etnografi komunikasi menggabungkan sosiologi (analisis intraksional dan identitas peran) dengan antropologi (kebiasaan penggunaan bahasa dan filosofis yang melatarbelakanginya) dalam konteks komunikasi, atau ketika bahasa itu di pertukarkan. Etnografi komunikasi juga berperan mengisi kekurangan yang tidak dapat linguis paparkan, dengan cara menambahkan aspek pertuturan atau komunikasi sehingga komponen linguistik akan menjadi lengkap.

Referensi
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Kuswarno, Engkus. 2008. Etnografi Komunikasi : Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya. Bandung. Widya Padjajaran.

Etnografi berasal dari terma Yunani Ethnos, bermakna orang, ras atau kelompok budaya (A.D Smith, 1989:13-18). Kata etno digabung dengan grafis membentuk terma etnografis, maknanya mengacu pada sub-disiplin yang dikenal sebagai antropologi deskriptif – dalam pengertian yang paling luas, ilmu pengetahuan yang memfokuskan diri pada upaya untuk menggambarkan cara-cara hidup umat manusia. Dengan demikian, etnografis mengacu pada deskripsi ilmiah sosial tentang manusia dan landasan budaya kemanusiaan(Denzin,2009:30).

Adapun secara praktis, etnografi biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian sosial dengan sejumlah ciri khas yang dimilikinya, seperti; a) lebih menekankan upaya eksplorasi dan bukan sebaliknya melakukan pengujian hipotesis atas fenomena sosial, b) lebih suka bekerja dengan data tak terstruktur atau belum dirumuskan dalam bentuk kode, c) menelaah sejumlah kecil kasus mungkin hanya satu kasus secara detil, dan d) menganalisis data yang meliputi interpretasi makna dan fungsi berbagai tindakan manusia secara eksplisit dengan penjelasan secara deskripsi dan verbal.

Referensi :
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Smith (1989) mendefinisikan etnografi sebagai kajian dari ilmu antropologi. Lebih tepatnya, kajian antropologi deskriptif. Sebuah ilmu yang berpusat pada pengetahuan-pengetahuan tentang cara hidup manusia dan landasan kultur manusia dalam kacamata sosial yang kuat.

Secara spesifik, etnografi komunikasi diartikan oleh Sumarsono (2002) sebagai ilmu etnografi yang berfokuskan kepada bahasa masyarakat dan kolektif masyarakat. Maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa etnografi komunikasi adalah ilmu masyarakat dengan bahasa sebagai kajiannya dalam bentuk komunikasi sosial. Adapun beberapa peran dari etnografi komunikasi adalah:

  • Memahami tutur dan peristiwa dalam interaksi
  • Memahami secara perlahan emosi dan psikis lawan komunikasi
  • Memahami proposisi dalam pembicaraan sehingga berjalan lancar

Referensi:
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI , 38-45.

Etnografi komunikasi adalah bahasan yang mengkaji berdasarkan pada ilmu antropologi serta linguistik yang berfokus pada bahasa masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Sumarsono (2002:309) bahwa etnografi komunikasi adalah suatu kajian yang terfokus pada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat. Untuk itu, dalam mengkaji penggunaan bahasa masyarakat harus memperhatian situasi dalam berbagai bidang, seperti yang diungkapkan oleh Hymes (1974) bahwa mengkaji penggunanan bahasa dalam masyarakat perlu memperhatikan dan mempertimbangkan konteks situasi sehingga bahasa tidak berdiri sendiri sebagaimana kajian tentang gramatika (seperti dilakukan oleh linguis), tentang kepribadian (seperti psikologi), tentang struktur sosial (seperti sosiologi), tentang religi (seperti etnologi), dan sebagainya.

Untuk memahami etnografi komunikasi, Hymes menyarankan perlunya mengubah orientasi terhadap bahasa, yang mencakup 7 butir anatara lain:

  • Struktur atau sistem
  • Fungsi yang lebih daripada struktur
  • Bahasa sebagai tatanan dalam arti banyak mengandung fungsi, dan fungsi yang berbeda menunjukkan perspektif dan tatanan yang berbeda
  • Ketepatan pesan yang hendak disampaikan
  • Keanekaragaman fungsi dari berbagai bahasa dan alat-alat komunikasi lainnya
  • Guyup (komunikasi) atau konteks sosial lainnya sebagai titik tolak pemahaman
  • Fungsi-fungsi itu sendiri dikuatkan dalam konteks

Peran dari etnografi komunikasi yaitu:

  • Mengkaji bentuk dan fungsi bahasa
  • Mengkaji tata acara bertutur
  • Mengkaji norma berbahasa
  • Sebagai variasi bahasa
    Referensi

Beta, P., Salvia, R., & Herdiana, B. (2020). Etnografi Komunikasi Tata Cara Bertutur Masyarakat Suku Padoe. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 6(1), 527-532.

Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI, 38-45.

Hymes, Dell. 1974. Foundation of Sociolinguistics. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Puustaka Pelajar

Etnografi komunikasi adalah sebuah pendekatan dalam analisis wacana yang didasarkan pada antropologi yang memusatkan perhatian pada penjelasan secara menyeluruh (holistik) makna, dan tingkah laku.

Etnografi memiliki dua peran, yaitu sebagai
metode penelitian dan sebagai cara penulisan
(Kruger, 2008: 41). Maka, peran etnografi komunikasi sebagai metode penelitian adalah menyelesaikan persoalan-persoalan/konflik-konflik intra- dan antaretnik di masyarakat
yang disebabkan kegagalan komunikasi. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Kuswarno (2008: 35), yaitu etnografi komunikasi berfokus pada perilaku komunikasi dengan tema kebudayaan tertentu, bukan keseluruhan perilaku seperti dalam etnografi.

Selain itu, kajian Etnografi Komunikasi juga berperan sebagai alternatif upaya pemertahanan bahasa-bahasa etnik yang semakin hari terancam kepunahannya. Sedangkan, secara teoritis penelitian etnografi komunikasi dapat membantu memperkaya teori-teori etnografi komunikasi, ilmu linguistik, dan ilmu komunikasi.

Referensi:
Haryono, A. (2015). Etnografi komunikasi: Konsep, metode, dan contoh penelitian pola komunikasi.
Juanda, J., & Azis, A. (2018). Wacana percakapan mappitu etnis Bugis Wajo Sulawesi Selatan, Indonesia pendekatan etnografi komunikasi. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 3(2), 71-76.
Leuape, E. S., & Dida, S. (2017). Dialetika etnografi komunikasi emik-etik pada kain tenun. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(2), 147-158.
Supratman, L. P., & Rafiqi, A. (2016). Kajian etnografi komunikasi pada gaya berkomunikasi komunitas hansamo modern dance boys di Kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 4(1), 1-9.