Etnografi komunikasi memandang prilaku yang lahir dari integrasi tiga keterampilan yang dimiliki setiap individu sebagai makhluk sosial, ketiga keterampilan linguistik, keterampilan interaksi, dan keterampilan budaya (Kuswanto, 2008:18). Etnografi komunikasi pada awalnya disebut sebagai etnografi wicara atau etnografi pertuturan (ethnography of speaking). Kalau etnografi dipandang sebagai kajian yang memerikan suatu masyarakat atau etnik, maka dalam etnografi komunikasi difokuskan kepada bahasa masyarakat atau kelompok masyarakat (Sumarsono, 2002:309). Istilah Ethnography of speaking pada awalnya dimunculkan oleh Dell Hymes (1972), seorang antropologi dan sekaligus pakar linguistik Amerika.
Untuk memahami etnografi komunikasi, Hymes menyarankan perlunya mengubah orientasi terhadap bahasa, yang mencakup 7 butir, yaitu
- struktur atau sistem (la parole)
- fungsi yang lebih daripada struktur
- bahasa sebagai tatanan dalam arti banyak mengandung fungsi, dan fungsi yang berbeda menunjukkan perspektif dan tatanan yang berbeda
- ketepatan pesan yang hendak disampaikan
- keanekaragaman fungsi dari berbagai bahasa dan alat-alat komunikasi lainnya
- guyup (komunikasi) atau konteks sosial lainnya sebagai titik tolak pemahaman, dan
- fungsi-fungsi itu sendiri dikuatkan dalam konteks.
Pada umumnya pendekatan etnografi memandang bahasa itu terutama tindak tutur sebagai penggunaan bahasa yang kontekstual yang memiliki makna di dalam tuturan itu sendiri untuk melayani fungsi-fungsi komunikasi yang sifatnya sosial. dalam perspektif penggunaan bahasa secara kontekstual, hanya dengan adanya konteks berupa situasi tempat bahasa itu digunakan baru data bahasa itu sesuai untuk dianalisis secara etnografis. Di dalam peran bahasa di dalam fungsi sosial bahasa itu berfungsi melayani kebutuhan penuturnya untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan-tujuan komunikasi tersebut menunjukkan bahasa itu bersifat problem solving, yaitu bahasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan sifatnya sosial (Halliday, 1984) kebutuhan sosial tersebut merupakan makna yang mendasari tindak tutur itu. Ekspresi diungkapkan pada saat berinteraksi melalui percakapan (Garde, 2013:20).
Referensi
Rifa’i, M. (2017). Etnografi Komunikasi Ritual Tingkeban Neloni dan Mitoni Studi Etnografi Komunikasi Bagi Etnis Jawa di Desa Sumbersuko () Kecamatan Gempol kabupaten Pasuruan. ETTISAL: Journal of Communication , 2 (1), 27-40.
Iswatiningsih, D. (2016). Etnografi komunikasi: sebuah pendekatan dalam mengkaji perilaku masyarakat tutur perempuan jawa. PROSIDING PRASASTI , 38-45.
Juanda, J., & Azis, A. (2018). Wacana percakapan mappitu etnis Bugis Wajo Sulawesi Selatan, Indonesia pendekatan etnografi komunikasi. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) , 3 (2), 71-76.