Kata Tugas yang Perlu Kalian Ketahui

Kalian pernah tidak mendapatkan sebuah tugas? Pastinya pernah dong! heu heu heu. Namun tentunya kita tak akan membahas mengenai tugas teman-teman. Tugas yang akan kita persoalkan di sini ialah berkenaan dengan ‘kata tugas’.

Kata tugas dapat merupakan salah satu jenis kata yang dikenal dalam tata bahasa formal bahasa Indonesia. Kata tugas memiliki makna gramatikal akan tetapi tidak memiliki makna leksikal. Lalu yang menjadi pertanyaan, kata tugas yang melekat pada sebuah kata, apakah dapat mengubah makna kata yang terlekati? Mengapa demikian?

3 Likes

Lamuddin Finoza (2009:80-81) Pengertian kata tugas menurut Lamuddin Finoza adalah kumpulan kata dan partikel yang tidak mempunyai arti leksikal, yakni arti kata secara lepas tanpa kaitannya dengan kata lain.
Kata tugas merupakan suatu kata penghubung atau pelengkap yang dapat menyesuaikan atau mengikuti di dalam kalimat, sehingga makna yang dihasilkan akan jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai pengubah kalimat yang minin menjadi kalimat transformasi. Dan pada umumnya, bentuk dari kata tugas ini selalu tetap atau tidak dapat berubah bentuknya. Kata tugas hanya memiliki arti gramatikal. Makna kata tugas baru bisa ditentukan ketika kata tugas tersebut bersanding dengan kelas kata yang lain.
Referensi :
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
https://www.google.com/amp/s/dosenbahasa.com/jenis-jenis-kata-tugas-dan-contohnya/amp

1 Like

Menurut Alwi, dkk. (2003:287) mengemukakan bahwa kata tugas merupakan kata yang hanya mempunyai arti gramatikal dan tidak mempunyai arti leksikal. Artinya suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Ciri-ciri kata tugas adalah bahwa hampir semua kata
tugas tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain. Ciri yang paling menonjol bahwa kata tugas merupakan kelas kata yang tertutup. Kata tugas yang melekat pada suatu kata dapat merubah makna dari kata tersebut. Misalnya, kata dari Jakarta dengan di Jakarta. Kata tugas dari dan di yang dilekatkan pada kata Jakarta memiliki makna yang berbeda. Dari Jakarta artinya arah asal Jakarta, sedangkan Di Jakarta artinya merujuk tempat berada Jakarta.

Referensi:
Intan, P. Dkk. (2016). Penggunaan Kata Tugas Dalam Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia. Vol 5. No 2. 161-168.

Arti kata tugas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tu.gas [n] (1) yg wajib dikerjakan atau yg ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yg menjadi tanggung jawab seseorang; pekerjaan yg dibebankan: pegawai hendaklah menjalankan — masing-masing dng baik; kerjakan — Saudara baik-baik; (2) suruhan (perintah) untuk melakukan sesuatu: beliau diberi — menyelidiki keadaan rakyat di pulau itu; surat — , surat perintah; (3) Ling fungsi (jabatan): terangkan — akhiran “-lah” pd kata “minumlah” dl kalimat itu; (4) Huk fungsi yg boleh tidak dikerjakan.

Tentu saja kata tugas ditempatkan berbeda dan memiliki makna yang berbeda pula

Berdasarkan (Alwi dkk, 2010: 293) Arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa itu atau kalimat.

Jika pada nomina seperti buku kita dapat memberikan arti berdasarkan kodrat kata itu sendiri -benda yang terdiri atas kumpulan kertas yang bertulisan-, akan tetapi untuk kata tugas kita tidak dapat berbuat yang sama. kata tugas seperti ‘dan’ atau ‘ke’ baru akan mempunyai arti apabila dirangkai dengan kata lain untuk menjadi, misalnya “ayah dan bunda pergi ke pasar”.

Untuk itu saya berpendapat bahwasanya makna dari kata tugas akan menjadi jelas ketika dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat.
Hal ini dikarenakan Kata tugas memiliki beberapa ciri, yaitu:

  1. Mempunyai makna gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal.
  2. Seringkali bentuknya tidak berubah.
  3. Maknanya akan jelas jika didampingi kalimat lain.

Referensi :
Alwi, Hasan.,dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Cet ke-8. Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Kata tugas adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal “maknanya berubah sesuai konteksnya” dan tidak memiliki makna leksikal “makna tetap” artinya makna dari kata tugas akan menjadi jelas ketika dia dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat, sebagian besar kata tugas bentuknya tetap dan hanya sedikit yang dapat mengalami perubahan bentuk.
Menurut pengertian kata tugas berarti makna yang terkandung dapat berubah karena mengalami perubahan bentuk kata.

Referensi :
H. Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Menurut Masnur Muslich (2010:107) kata tugas merupakan kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat. Kata tugas dapat memiliki arti yang jelas ketika didampingi oleh kata lain dalam kalimat. Kata tugas yang melekat pada sebuah kata dapat mengubah makna kata yang terlekati. Misalnya pada kalimat berikut,

  • Adik ke rumah temannya (memiliki makna bahwa adik menuju rumah temannya)
  • Adik dari rumah temannya (memiliki makna bahwa adik baru saja kembali dari rumah temannya)

Perubahan makna pada kata yang terlekati dapat terjadi karena kata tugas sendiri memiliki fungsi sebagai pengubah kalimat yang minim menjadi kalimat transformasi .

Referensi:
Muslich, Masnur. (2010). Bahasa Indonesia pada Era globalisasi : Kedudukan, Fungsi, Pembinaan dan Pengembangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lamuddin Finoza (2009:80-81) menyatakan kata tugas adalah kumpulan kata dan partikel yang tidak mempunyai artik leksikal, yakni arti kata secar lepas tanpa kaitannya dengan kata lain. Kata tugas bukan untuk mengubah makna suatu kalimat melainkan memiliki fungsi untuk memperjelas suatu kalimat. Contohnya adalah “Ibu pergi ke kantor” di mana kata tugas baru bisa memiliki makna jika berada dalam suatu kalimat sebagai penjelas. Bisa juga dalam kalimat “Ibu pulang dari kantor” di mana kata “dari” tidak dapat berdiri sendiri untuk menjelaskan maknanya, dan kata tersebut dimasukkan ke dalam sebuah kalimat baru dapat dijelaskan makna dari kata “dari”.

Referensi:
Intan, P. Dkk. (2016). Penggunaan Kata Tugas Dalam Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia. Vol 5. No 2. 161-168.

Kata tugas merupakan kelas kata yang memiliki ciri khusus dan hanya memiliki ciri gramatikal serta tidak memiliki arti leksikal (Alwi dalam Sukarto, 2007). Arti kata tugas ditentukan oleh kaitannya dengan kata lain dalam suatu frasa atau kalimat dan bukan dari kata tersebut secara lepas. Kata tugas baru akan mempunyai arti apabila sudah bergabung dengan kata lain, misalnya kata tugas ‘dan’ serta ‘ke’ dalam frasa ‘nenek dan kakek’/‘ke rumahku’. Kata ‘dan’ serta ‘ke’ dalam kedua frasa tersebut memiliki arti karena bergabung dengan kata lain. Arti kata ‘dan’ menyatakan hubungan antara ‘nenek’ dan ‘kakek’, sedangkan kata ‘ke’ pada frasa ‘ke rumahku’ menyatakan arah yang akan dituju. Selain itu, pada umumnya kata tugas tidak dapat dijadikan dasar dalam pembentukan kata lain (Moeliono dkk, 2017). Sebagai contoh, kata ‘dekat’ dapat diturunkan menjadi ‘mendekatkan’, ‘mendekati’, ‘mendekat’, dan ‘kedekatan’. Namun, berbeda dengan kata tugas ‘dari’ serta ‘dan’ yang tidak dapat diturunkan. Hal itu menunjukkan bahwa kata tugas tidak dapat dijadikan dasar dalam membentuk suatu kata. Kata tugas juga termasuk dalam kelas kata tertutup. Di dalam penggunaanya, kata tugas tidak mengubah makna kalimat melainkan untuk memperjelasnya. Sebagai contoh pada kalimat ‘Aku pergi ke hutan’ dan ‘Aku baru saja dari hutan’. Frasa ‘ke hutan’ memiliki makna menuju hutan, sedangkan ‘dari hutan’ berarti ‘kembali dari hutan’.

Referensi:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Sukarto, K. A. (2007). Pemakaian Kata Tugas dalam Wacana Bacaan Remaja: Suatu Analisis Kesalahan. Sawo Manila, 1(3), 17-23

Menurut Masnur (2010: 107) kata tugas merupakan kelas kata yang tertutup. Kata tugas adalah kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat. Ditinjau dari segi bentuk, umumnya kata tugas sulit mengalami perubahan bentuk. Ditinjau dari kelompok kata, kata tugas hanya memiliki tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi kalimat. Kata tugas hanya mempunyai makna gramatikal artinya maknanya akan berubah sesuai konteksnya. Di samping itu, kata tugas tidak mempunyai makna leksikal “makna tetap” artinya makna dari kata tugas akan menjadi jelas ketika disandingkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata tugas yang melekat pada sebuah kata dapat mengubah makna kata yang terlekati. Misalnya, ditinjau dari jenis kata tugas preposisi monomorfemis yang memiliki beberapa fungsi, meliputi:

  • bagi, untuk, buat, guna menandai hubungan peruntukan
  • dari menandai hubungan asal, arah, dari suatu tempat
  • dengan menandai hubungan kesetaraan atau cara
  • di menandai hubungan tempat berada
  • ke menandai hubungan arah menuju suatu tempat
  • oleh menandai hubungan pelaku
  • pada menandai hubungan tempat atau waktu
  • tentang menandai hubungan ihwal atau peristiwa
  • sejak menandai hubungan waktu dari saat yang satu ke saat yang lain

Apabila preposisi tersebut diaplikasikan pada suatu kalimat tentu akan menghasilkan makna yang berbeda disesuaikan dengan fungsi penggunaannya.

Contoh:

  • Anita pergi ke Surabaya (memiliki makna menuju Surabaya)

  • Anita lahir di Surabaya (memiliki makna tempat lahir)

Referensi:

Muslich, Masnur. 2010. Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama

Lamudin, Oswaldus Resinov. 2019. “Analisis Penggunaan Kata Tugas pada Teks Karangan Karya Siswa Kelas VIII SMPN 1 Sleman Tahun Ajaran 2018/2019”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Hampir semua kata tugas tidak dapat dijadikan sebagai dasar pembentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, mendatangkan, dan, kedatangan, tidak demikian dengan kata tugas seperti dan dan dari (Alwi dkk, 2003:287).

Menurut Awalludin (2017:42) kata tugas merupakan kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal, selain itu arti kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas melainkan oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat.

Maka dapat dikatakan juga bahwa kata tugas dapat mengubah makna kata yang terlekati. Alasannya adalah karena kata tugas yang berbeda memberikan pengertian yang berbeda pula dalam suatu kata, frasa, dan kalimat contohnya:

  • Ketika sore Tina sudah pulang : menceritakan bahwa jika hari sudah sore Tina sudah pulang
  • Masih sore Tina sudah pulang : memiliki makna hari masih sore, tetapi tina sudah pulang

Daftar pustaka:

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Awalludin. 2017. Pengembangan Buku Teks Sintaksis Bahasa Indonesia. Sleman: Penerbit Deepublish.

(Darjowidjoko ,dkk,1997) Kata tugas merupakan kelas kata yang mempunyai ciri khusus,ciri khusus tersebut adalah kata dan, ke, karena, dan dari.
Berbeda dengan kelas kata lain, kata tugashanya mempunyai arti gramatikal, tetapi tidak memiliki arti leksikal. Ini berarti bahwa arti dari suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, tetapioleh kaitannya dngan kata lain dalam frasa atau kalimat. !ika nomina sepertibukukita dapat memberikan arti berdasarkan kodrat kata itu sendiri “benda yang terdiriatas kumpulan kertas yang bertulisan, dan sebagainya”,untuk kata tugas kita tidak dapat berbuat yang sama. Kata tugas dan atau ke baru akan mempunyai arti apabiladirangkai dengan kata lain untuk menjadi,misalnya,ayah dan ibu,ke pasar.

Ciri lain dari kata tugas adalah bahwa hampir semua kata tugas tidak dapat mengalami perubahan bentuk.

Kata Majemuk
Pemajemukan atau komposisi adalah proses penggabungan bentuk dasar dengan bentuk dasar untuk mewadahi suatu konsep yang belum tertampung dalam sebuahkata. Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemajemukanmerupakan proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan bentuk dasar yang satu dengan bentuk dasar yang lain sehingga menghasilkan kata majemuk dan kata majemuk yang terbentuk itu memiliki makna baru yang menyimpangdari makna konvensionalnya (Chaer ,2008).

Referensi
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Muslich, Masnur. 2008. Tatabentuk Bahasa Indonesia (Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif). Jakarta : Bumi Aksara.

Alwi (2010:293) mengemukakan bahwa kata tugas hanya memiliki arti gramatikal saja dan tidak memiliki arti leksikal. Arti suatu kata tugas tidak ditentukan dari kata itu sendiri secara lepas, tetapi oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat yang digunakan. Kata tugas juga termasuk kelas keta tertutup sehingga tidak mudah untuk menambah atau menerima kata dari bahasa lain sebagai padanan kata yang telah ada. Berkaitan dengan makna, kata yang dilekati oleh kata tugas dapat berubah maknanya sesuai dengan kata tugas yang digunakan. Contoh :

• Naren pergi ke Bandung (memiliki makna bahwa Naren menuju ke Bandung)
• Naren pergi dari Bandung (memiliki makna bahwa Naren meninggalkan kota Bandung)

Referensi : Alwi, Hasan, dkk.(2010).Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Menurut Muslich (dalam Lamudin, 2019) kata tugas merupakan kelas kata yang tertutup. Dapatlah dikatakan kata tugas adalah kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat. Sehingga dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kata tugas dapat berperan mengubah makna dari kata yang dilekati sesuai dengan fungsi penggunaannya pada suatu kalimat.

Contoh :

  • Surat peringatan kepada pimpinan divisi
  • Surat peringatan dari pimpinan divisi

Referensi :
Lamudin, Oswaldus Resinov. 2019. ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA TUGAS PADA TEKS KARANGAN KARYA SISWA KELAS VIII SMP 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2018/1019. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Menurut Alwi dkk (2017: 373) Kata tugas didefinisikan sebagai kata yang menyatakan hubungan suatu unsur dengan unsur yang lain dalam frasa atau kalimat seperti dan, ke, karena, dan. Kata tugas memiliki makna gramatikal akan tetapi tidak memiliki makna leksikal hal ini dikarenakan kata tugas bisa berubah sesuai dengan kata yang melekat. Kata tugas seperti dan atau ke akan mempunyai arti apa bila dirangkai dengan kata lain, misalnya, ayah dan ibu dan ke pasar. Kata dan dalam frasa ayah dan ibu menyatakan makna hubungan gabungan antara kata ayah dan ibu. Kata ke pada frasa ke pasar menyatakan makna arah yang dituju, dalam hal ini pasar.

Referensi:

Alwi, Hasan., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut Lamuddin Finoza dalam Komposisi Bahasa Indonesia (2009 : 80-81), kata tugas adalah kumpulan kata dan partikel yang tidak mempunyai arti leksikal, yaitu arti kata secara lepas tanpa kaitannya dengan kata lain. Kata yang hanya memiliki makna gramatikal, artinya kata ini tidak memiliki arti yang jelas jika berdiri sendiri, sehingga harus digabungkan dengan kata lain agar maknanya menjadi jelas. Jika dilihat dari fungsinya, kata tugas dapat mergubah makna dari kata yang dilekatinya. Contohnya, kata “dari Jogja” dengan kata “di Jogja”. Kata tugas “dari” dan “di” yang dilekatkan pada kata “Jogja” memiliki makna yang berbeda. “Dari Jogja” artinya arah asal Jogja" sedangkan “Di Jogja” artinya merujuk tempat berada Jogja.

Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki makna leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugas selalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan). Sebagian besar kata tugas memiliki bentuk yang tetap, akan tetapi ada sebagian kecil kata tugas yang bisa berubah bentuk, misalnya pada kata tidak dan sudah, kedua kata itu dapat mengalami perubahan bentuk, misalnya kata tidak menjadi menidakkan dan kata sudah menjadi menyudahkan. Selain itu kata tugas menjadikan sebuah kalimat yang berbeda sesuai dengan kata yang dilekatinya contoh kata tugas misalnya pada kalimat " Aku pergi ke Bandung" berbeda makna dengan “aku di bandung.”
kalimat “Aku ke Bandung” memiliki makna bahwa ia menuju Bandung. sedangkan kalimat “aku di Bandung” bermakna bahwa Ia sedang berada di Bandung.

Referensi : Jurnal Pengertian kata tugas oleh hilmi fahmiati

Menurut Chaer (2009), kata tugas adalah kata yang secara inhern tidak mempunyai makna, hanya memiliki tugas dalam sintaksis. Menurut Setiani dan Utomo (2021), kata tugas adalah kata yang tidak mempunyai arti atau makna jika berdiri sendiri tetapi akan memiliki arti jika dirangkai dengan kata lain dalam frasa atau kalimat.

Jadi, kata tugas yang melekat pada sebuah kata dapat berubah maknanya tergantung oleh kata yang terlekati. Contohnya pada jenis kata tugas preposisi yang memiliki fungsinya masing-masing, seperti:

  • Aku menemani ibu ke pasar (memiliki makna menuju suatu tempat)
  • Aku menemani ibu dari pasar (memiliki makna meninggalkan suatu tempat)

Referensi:
Chaer, A. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiani, H., & Utomo, A. P. Y. (2021). ANALISIS KATA TUGAS PADA ARTIKEL OPINI “MELESTARIKAN BUDAYA, MEMANDIRIKAN WARGA” OLEH MUSONIF FADLI DALAM SURAT KABAR JAWAPOS. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia , 6 (2), 103-119.

Chaer (2011: 212), kata tugas adalah kata yang secara inhern tidak mempunyai makna, hanya memiliki tugas dalam sintaksis.

Berdasarkan pendapat Chaer di atas, dapat dijelaskan bahwa kata tugas adalah kata yang tidak mempunyai arti atau makna jika berdiri sendiri tetapi akan memiliki arti jika dirangkai dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Saya berpendapat bahwa kata tugas tidak akan mengubah makna kata yang dilekati, seperti pendapat Chaer di atas bahwa kata tugas hanya memiliki tugas dalam sintaksis.

Kata tugas dibagi menjadi lima jenis, Alwi, dkk. (2003: 288) menjelaskan bahwa kata tugas dibagi menjadi lima kelompok, yaitu (a) preposisi, (b) konjungtor, (c) interjeksi, (d) artikula, dan (e) partikel penegas. Sehubungan dengan itu, Chaer (2009: 108), menjelaskan bahwa preposisi atau kata depan adalah kategori yang terletak di sebelah kiri nomina, sehingga terbentuk sebuah frasa eksosentrik untuk mengisi fungsi keterangan dalam sebuah klausa atau kalimat.

Contohnya:
Keberagaman di Indonesia banyak jenisnya mulai dari suku ras, gender, agama.

Preposisi di pada kalimat di atas menyatakan makna berada. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Chaer (2009: 108) yang menyatakan bahwa preposisi di, pada, dalam, atas, dan antara digunakan untuk menyatakan tempat terjadinya peristiwa, tindakan, atau keadaan terjadi.

Referensi:

Alwi, Hasan, dkk.2003.Tata Bahasa Baku Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul.2009.Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses).Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul.2011.Ragam Bahasa Ilmiah.Jakarta: Rineka Cipta.

Pratami, Intan, dkk.2016.PENGGUNAAN KATA TUGAS DALAM TEKS EKSPOSISI
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BUKITTINGGI.Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.5(2): 162 - 164.

Kata tugas adalah kata yang hanya memiliki arti gramatikaldan tidak memiliki makna leksikal, sehingga maknanya bisa menjadi jelas jika dihubungkan dengan kata lain. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimatyang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Pada umumnya bentuk kata tugasselalu tetap (tidak bisa mengalami perubahan).Sebagian besar kata tugas memiliki bentuk yang tetap, akan tetapi ada sebagian kecilkata tugas yang bisa berubah bentuk, misalnya pada kata tidak dan sudah, kedua kataitu dapat mengalami perubahan bentuk, misalnya kata tidak menjadi menidakkan dankata sudah menjadi menyudahkan, dsb.
Menurut Masnur Muslich (2010 : 107) kata tugas merupakan kelas kata
yang tertutup. Dapatlah dikatakan kata tugas adalah kata atau gabungan kata yang tugasnya semata-mata memungkinkan kata lain berperan dalam kalimat. Menurut Gorys Keraf (dalam Masnur Muslich. 2008 : 113), kata tugas adalah semacam kata yang tidak termasuk salah satu jenis kata, atau menjadi subgolongan jenis-jenis kata. Dilihat dari segi bentuk, pada umumnya kata tugas sulit mengalami perubahan bentuk. Ditinjau dari segi kelompok kata, kata tugas hanya memiliki
tugas untuk memperluas atau mengadakan transformasi kalimat. Kata tugas tidak bisa menduduki fungsi-fungsi pokok dalam sebuah kalimat. Diluar kata verba, nomina, ajektiva, dan adverbia, ada kata lagi, yakni kata tugas. Kata ini hanya mempunyai arti gramatikal, tetapi tidak memiliki arti leksikal. Ini berarti bahwa arti suatu kata tugas ditentukan bukan oleh kata itu secara lepas, tetapi oleh kaitannya dengan kata lain dalam frasa atau kalimat. Di samping itu, hampir semua kata tugas tidak bisa mengalami perubahan bentuk (TBBI, 1988 : 229). Dapat disimpulkan bahwa kata tugas ialah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang hanya memiliki makna gramatikal “maknanya berubah sesuai konteksnya” dan tidak memiliki makna leksikal “makna tetap” artinya makna dari kata tugas akan menjadi jelas ketika dia dihubungkan dengan kata lain dalam sebuah kalimat, sebagian besar kata tugas bentuknya tetap dan hanya sedikit yang dapat mengalami perubahan bentuk.

Diakses:
https://id.scribd.com/document/420057574/-Kata-Tugas
http://repository.usd.ac.id