Keraf (1984 :84) berpendapat bahwa preposisi adalah kata yang merangkai kata-kata atau bagian kalimat-kalimat. Hal tersebut didukung dengan pendapat Kridalaksana (2005:95) yang menyatakan preposisi merupakan kategori yang terletak di depan kategori lain, terutama nomina sehingga terbentuk frasa eksosentris. Preposisi dibagi menjadi 2 jenis, antara lain:
1. Preposisi tunggal merupakan jenis preposisi yang terdiri hanya dari satu kata. Jenis preposisi ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu kata dasar dan kata berafiks. Dua jenis tersebut adalah seperti berikut:
a. Kata dasar
Contoh : untuk, pada, bagi, akan, buat, antara, dari, demi, dalam, di, hingga, dengan, lepas, ke, kecuali, per, lewat, oleh, seperti, sampai, sejak, tentang, tanpa, dan serta.
b. Kata berafiks
Contoh : mengenai, beserta, menuju, bersama, menurut, menjelang, bagaikan, melalui, dan terhadap.
2. Preposisi gabungan terdiri dari dua klasifikasi yaitu preposisi berdampingan dan preposisi berkolerasi. Preposisi yang berdampingan merupakan dua preposisi yang letaknya berurutan, sedangkan preposisi yang berkolerasi dapat diartikan dua preposisi yang berpasangan, namun letaknya dipisahkan oleh frasa lain. Contoh dari dua jenis preposisi gabungan antara lain :
a. Preposisi berdampingan
Contoh : oleh karena, daripada, kepada, sampai dengan, oleh sebab, selain dari dan sampai ke
b. Preposisi berkolerasi
Contoh : sejak…sampai…, antara…dan…, dari…sampai dengan…, sejak…hingga…, mulai…sampai dengan…, dan dari…sampai ke…
Referensi:
Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Nusarini, N. (2017). Preposisi Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Peran Semantisnya. Caraka , 4 (1), 19-32.