Jenis Makna (Semantik)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat sore teman-teman semuanya, tetap semangat yaa!!

Kehidupan ini seolah tak dapat dilepaskan dari ‘makna’. Ia hadir dalam berbagai hal, termasuk bahasa yang memang mengandung gelimang makna. Guna mendedah makna dalam bahasa inilah diperlukan suatu ilmu yang disebut dengan semantik. Melalui semantik inilah makna bahasa didedah dengan sedemikian rupa sehingga mampu diterima logika.

Seperti yang telah kita ketahui, dalam konteks semantik, bahasa itu memiliki berbagai jenis makna.

Lalu, sebenarnya jenis makna apa dan bagaimana sajakah yang terdapat dalam bahasa?

2 Likes

Robin (1992:27) menjelaskan makna kata adalah sesuatu yang dicari dan hanya diberikan dalam kamus tuntas suatu bahasa. Makna dalam bahasa ada tujuh jenis yaitu makna leksikal, gramatikal, kontekstual, referensial, denotatif, konotatif, dan kognitif.

Chaer (2003:289) menerangkan makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada laksem meski tanpa konteks apa pun. Contohnya terdapat pada kalimat :
Kakak membawa tas.
Kata tas dalam KBBI mempunyai arti kemasan atau wadah berbentuk persegi dan sebagainya, biasanya bertali, dipakai untuk menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu.

Mansoer (2001:103) menyebutkan makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya kata dalam kalimat. Contohnya terdapat pada kalimat :
Pegawai itu selalu berseragam.
Prefiks ber- pada kata berseragam mempunyai makna gramatikal memakai atau mengenakan seragam.

Fatimah (1999:166) menerangkan makna kontekstual adalah makna yang muncul sebagai akibat hubungan antarujaran dan konteks. Contohnya kata bisa dalam kalimat :

  • Ular membunuh dengan bisa.
  • Aku pasti bisa menyelesaikan tugas ini.

Mansoer (2001:125) menjelaskan makna referensial adalah makna langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjukkan oleh kata. Contohnya kata mobil yang mempunyai makna referensial karena ada acuannya dalam dunia nyata.

Chaer (2003:292) menyebutkan makna denotatif sebagai makna asli, makna asal yang dimiliki oleh sebuah laksem. Contohnya dalam kalimat :
Bunga di taman itu cantik sekali.
Kata bunga dalam kalimat tersebut memiliki arti bagian tumbuhan yang akan menjadi buah, biasanya elok warnanya dan harum baunya.

Mansoer (2001:112) menjelaskan makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terdapat kata yang didengar dan yang dibaca. Contohnya dalam kalimat :
Thalita menjadi salah satu bunga desa.
Kata bunga desa dalam kalimat tersebut memiliki arti pemudi yang terkenal karena kecantikannya di desa.

Mansoer (2001:109) menerangkan makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya. Maka, unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek atau gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya. Contohnya kata-kata seperti ini dan itu yang berarti menunjuk sesuatu.

Referensi :

Muzaiyanah. 2012. Jenis Makna dan Perubahan Makna. Jurnal Wardah. 13(2), 145-152

1 Like

Mansore Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Makna dalam bahasa memiliki berbagai jenis, yakni:

1. Makna Leksikal
Chaer (2003:289) menjelaskan yang dimaksud makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada laksem meski tanpa konteks apapun. Makna leksikal juga dapat dikatakan sebagai makna sebenarnya. Misalnya kata “kuda” memiliki makna leksikal “sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai”.

2. Makna Gramatikal
Mansore (2001:103) mengemukakan bahwa makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya kata dalam kalimat sehingga dapat disebut sebagai makna fungsional.

3. Makna Kontekstual
Chaer (2003:290) menjelaskan bahwa makna kontekstual merupakan makna sebuah laksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Makna ini berhubungan dengan situasi yakni tempat, waktu, dan lingkungan penggunaan bahasa tersebut. Misalnya kata “jatuh” dalam contoh berikut:
• Dia jatuh dari sepeda.
• Alin jatuh cinta pada pemuda itu.

4. Makna Referensial
Fatima (1999:11) menyatakan bahwa makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan atau referen atau acuan, makna referensial tersebut juga bermakna kognitif karena memiliki acuan, makna ini memiliki hubungan dengan konsep sama halnya dengan makna kognitif. Kata kata seperti “gajah”, “merah”, dan “gambar” merupakan kata bermakna referensial karena memiliki acuan dalam kehidupan nyata.

5. Makna Denotatif
Chaer (2003:292) mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna asal yang dimiliki oleh sebuah leksem.

6. Makna Konotatif
Mansoer (2001:112) menjelaskan bahwa makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai asosiasi perasaan pemakai bahasa terhadap kata yang didengar atau dibaca.

7. Makna Kognitif
Mansoer (2001:109) menjelaskan bahwa makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, sehingga unsur bahasa memiliki hubungan dengan dunia luar bahasa yang dapat dijelaskan melalui analisis komponennya.

Referensi:
Muzaiyanah. (2012). Jenis Makna dan Perubahan Makna. Jurnal Wardah UIN Raden Fatah Palembang 13 (2). DOI: https://doi.org/10.19109/wardah.v13i2.323.

Menurut Ullman (Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Makna adalah pertautan yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu sendiri (Djajasudarma, 1999: 5). Jenis makna bahasa antara lain adalah:

  1. Makna Leksikal
  2. Makna Gramatikal
  3. Makna Referensial
  4. Makna non-referensial
  5. Makna Konotatif
  6. Makna Denotatif
  7. Makna Kontekstual
  8. Makna emotif

Referensi:
Saifullah, A. R. (2021). Semantik dan dinamika pergulatan makna . Bumi Aksara.

Menurut Sugono (2009:368), makna adalah amanat, moral, nilai, pelajaran, signifikansi substansi, takwil.
Setelah mengetahui arti makna di atas, sekarang kita akan mencari tahu tentang pembagian makna, Leech (1981:9) membagi makna secara keseluruhan ke-7 tipe, yaitu :

  1. Makna konseptual (conseptual meaning)
    Makna konseptual disebut juga makna denotatif atau makna kognitif.
  2. Makna konotatif (connotative meaning)
    Makna konotatif adalah nilai komunikatif dari suatu ungkapan menurut apa yang diacu. Dalam makna konotatif terdapat sifat tambahan yang diacu, baik sifat fisik, psikis, atau sosial. Setiap ciri-ciri dari referen, bisa menjadi makna konotatif dari kata yang dinyatakan.
  3. Makna kolokatif (collocative meaning)
    Makna kolokatif adalah makna yang mengandung asosiasi-asosiasi yang diperoleh suatu kata, yang disebabkan oleh makna kata-kata yang cenderung muncul di dalam lingkungannya.
  4. Makna afektif
    Makna afektif merefleksikan perasaan pribadi dari pembicara termasuk sikapnya terhadap pendengar, atau terhadap sesuatu yang dia bicarakan.
  5. Makna sosial
    Makna sosial adalah apa yang disampaikan suatu bahasa tentang lingkungan sosial penggunanya.
  6. Makna reflektif
    Makna reflektif muncul dalam kasus makna konseptual ganda atau makna yang muncul pada suatu kata akibat adanya konsep ganda pada kata tersebut.
  7. Makna tematik
    Makna tematik adalah makna yang dikomunikasikan menurut cara penutur atau penulis menata pesannya, dalam arti urutan fokus, dan penekanan.

Dari hal-hal di atas saya menyimpulkan makna adalah kata atau kalimat yang memiliki sebuah arti, dan makna memiliki banyak jenisnya tergantung dimana penggunan makna tersebut.

Referensi :
Chasandra, LM. (2016). Jenis makna dalam the book of proverbs. Jurnal Skripsi. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/viewFile/12850/12440

Bloomfied (dalam Abdul Wahab, 1995:40) mengemukakan bahwa makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis dalam batas-batas unsur-unsur penting dalam situasi di mana sang penutur mengujarnya. Dari pendapat tersebut, Aminuddin (1998:50) mengemukakan makna merupakan hubungan antara bahasa dengan bahasa luar yang disepakati oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling mengerti.
Dari kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa, pengertian makna dalam bahasa sangat sulit ditentukan karena setiap pemakai bahasa memiliki kemampuan dan cara pandang yang berbeda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata.
Dalam bahasa sendiri terdapat 7 jenis makna, yaitu :

  1. Makna leksikal
    Makna leksikal adalah makna yang unsur-unsur bahasanya sebagai lambang benda, peristiwa, dan lainnya (Fatimah, 1999:13). Menurut Chear (2003:289) yang dimaksud makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada laksem meski tanpa konteks apapun. Makna leksikal juga bisa dikatakan sebagai makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan makna yang ditanggap Indera manusia.
  2. Makna gramatikal
    Makna gramatikal adalah makna yang baru ada ketika terjadi proses gramatikal, yang meliputi aplikasi, reduplikasi, dan komposisi.
  3. Makna kontekstual
    Makna kontekstual adalah makna yang muncul sebagai akibat hubungan antar ujaran dan konteks (Fatimah, 1999:166).
  4. Makna referensial
    Chear (2003:291) menjelaskan bahwa sebuah kata atau laksem disebut bermakna referensial kalau ada referensinya, atau acuannya.
  5. Makna Denotatif
    Makna denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang
    didasarkan atas hubungan lugas antar satuan bahasa dan wujud di luar yang diterapi satuan bahasa itu secara tepat (Mansoer, 1999:98)
  6. Makna konotatif
    Makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terdapat kata yang didengar dan yang dibaca (Mansoer, 2001:112)
  7. Makna kognitif
    Makna kognitif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan antar konsep dengan dunia kenyataan.

Referensi : Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Menurut (Robin,1992:27) Dalam kajian semantik dari dulu hingga sekarang, penyelidikan makna kata berdasarkan hubungan ujaran.
Pengertian makna sendiri yakni, bagian yang tidak terpisahkan dari semantic dan selalu melekat dari apa yang dituturkan. Bloomfield (dalam abdul wahab 1995:40) mengatakan bahwa makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang harus dianalisis dalam batas-batas situasi dimana penutur mengujinya. Makna sendiri memiliki berbagai jenis, diantaranya:

a. Makna leksikal
Menurut Chear (2003:289) yang dimaksud makna leksikal adalahmakna yang dimiliki atau ada pada laksem meski tanpa konteks apapun. Contoh dari makna leksikal yakni, misalnya kata kuda memiliki makna leksikal yaitu “binatang yang berkaki empat”. Makna leksikal juga dapat diartikan sebagai makna yang sebenarnya atau yang biasa ditanggap oleh manusia.
b. Makna Gramatikal
Makna gramatikal ini ada jika terjadi proses grmatikal, seperti reduplikasi, komposisi, afiksasi. Misalnya pada proses afiksasi prefiksber-dengan dasar baju maka akan melahirkan makna gramatikal “mengenakan atau memakai baju” (Chear, 2003:290).
c. Makna Kontekstual
Makna kontekstual menurut Chear (2003:290) adalah maknasebuah laksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Makna kontekstual ini berhubungan dengan situasi seperti, waktu, tempat, serta lingkungan penggunaan bahasa tersebut.
d. Makna Referensial
Menurut Fatima (1999:11) menyatakan bahwa makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataanatau referen atau acuan, makna referensial tersebut juga bermaknakognitif karena memiliki acuan, makna ini memiliki hubungan dengankonsep sama halnya dengan makna kognitif.
e. Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas hubungan lugas antarsatuan bahasa dan wujud di luar yang diterapi satuan bahasa itu secara tepat (Mansoer, 1999:98).
f. Makna konotatif
Makna konotatif adalah makna yang muncul dari maknakognitif ke dalam makna kognitif tersebut ditambahkan makna komponenlain (Fatimah, 1999:9). Sedangkan ahli lain mengemukakan bahwa makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terdapat kata yang didengar dan yang dibaca (Mansoer, 2001:112).
g. Makna Kognitif
Makna kognitif adalah makna yang menunjukkan adanyahubungan antarkonsep dengan dunia kenyataan. Makna kognitif dapat diartikan sebagai makna yang lugas atau makna yang apa adanya. Makna ini mengacu pada bentuk yang kognitifnya khusus seperti, itu, ini, ke sini, ke situ.

Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Bahasa memiliki berbagai makna di dalamnya. Makna tersebut antara lain, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, makna kontekstual, Makna referensial, makna denotatif, makna konotatif, dan makna kognitif.

  1. Makna Leksikal
    Fatimah (dalam Muzaiyanah, 2012: 146) menjelaskan bahwa makna leksikal merupakan makna dimana unsur-unsur bahasanya menjadi lambang benda, peristiwa, dan lainnya. Sedangkan menurut Chaer (dalam Muzainayah, 2012: 146) makna leksikal adalah makna yang ada pada walaupun tidak mengandung suatu konteks apapun. Dari kedua pendapat tersebut, makna leksikal dapat dikatakan mempunyai dua makna, yaitu makna yang ditangkap oleh indera manusia dan makna sebenarnya.
  2. Makna Gramatikal
    Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) mengungkapkan bahwa makna gramatikal atau makna fungsional adalah makna yang keluar sebagai akibat berperannya kata dalam kalimat. Pendapat tersebut didukung oleh pendapat Fatimah (dalam Muzainayah, 2012: 147) yang mengemukakan pendapat bahwa makna gramatikal adalah makna mengenai hubungan intabahasa atau makna bahasa yang timbul akibat berfungsinya suatu kata dalam kalimat. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa makna gramatikal merupakan makna yang lahir dari suatu kata yang berhasil menjalankan fungsinya dalam suatu kalimat.
  3. Makna Kontekstual
    Fatimah (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) memaparkan bahwa makna kontekstual merupakan makna yang timbul sebagai akibat keterkaitan antarujaran dan konteks. Pendapat tersebut selaras dengan pendapat Chaer ( dalam Muzaiyanah, 2012: 147) yang menjelaskan bahwa makna kontekstual adalah makna suatu leksem atau kata yang terdapat dalam suatu konteks. Dari paparan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa makna kontekstual yaitu makna yang tergantung pada suatu konteks.
  4. Makna Referensial
    Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) menyatakan bahwa makna referensial adalah makna yang langsung berkaitan dengan rujukan yang ditunjukkan oleh kata. Pendapat lain muncul dari Chaer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) yang menjelaskan bahwa suatu kata dapat dikatakan memiliki makna referensial apabila ada referensinya atau rujukannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa makna referensial merupakan makna yang ada apabila suatu kata mengandung referensi atau rujukan.
  5. Makna Denotatif
    Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) menyatakan bahwa makna denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang dilandaskan atas keterkaitan lugas antarsatuan bahasa dan bentuk di luar yang satuan bahasanya diterapkan secara tepat. Pendapat lain dari Chaer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) memaparkan bahwa makna denotatif adalah makna murni, makna asli yang dimiliki oleh suatu leksem. Jadi dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa makna denotatif merupakan makna asli yang dimiliki suatu kata.
  6. Makna Konotatif
    Menurut Fatimah (dalam Muzaiyanah, 2012: 148) mengungkapkan bahwa makna konotatif muncul dari makna kognitif ke makna kognitif yang diimbuhi makna bagian lain. Sedangkan menurut Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 148) menyatakan bahwa makna konotatif adalah makna yang timbul sebagai akibat terlibatnya perasaan pengguna bahasa dimana terdapat kata yang didengar dan dibaca. Jadi, dapat dikatakan bahwa makna konotatif adalah makna yang kias atau bukan makna sebenarnya dan dapat dipahami sesuai acuan dalam suatu kalimat.
  7. Makna Kognitif
    Muzaiyanah (2012: 148) menyebutkan bahwa makna kognitif adalah makna yang mengungkapkan adanya keterkaitan antarkonsep dengan realita. Makna kognitif adalah makna orisinal atau makna asli. Pendapat lain dari Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 148) menyebutkan bahwa makna kognitif merupakan makna yang dijelaskan oleh rujukannya, maka unsur bahasa yang begitu dekat keterkaitannya dengan dunia luar bahasa, objek, atau ide, dan dapat diungkapkan sesuai analisis bagiannya.

Referensi:
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Muzaiyanah (2012) mengatakan bahwa makna kata dalam bahasa menurut sistem penggolongan semantik merupakan cabang linguistik yang memiliki tugas untuk meneliti suatu makna kata, mulai dari asal mula, bagaimana perkembangannya, dan sebab terjadi perubahan makna dalam sejarah bahasa. Makna kata atau tuturan diklasifikasikan berbeda-beda oleh para linguis, oleh sebab itu lahirlah jenis-jenis makna, antara lain:

a. Makna leksikal
Fatimah (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) menjelaskan bahwa makna leksikal merupakan makna yang unsur bahasanya sebagai lambang benda, peristiwa, dan sebagainya.
b. Makna gramatikal
Pengertian dari makna gramatikal yaitu makna baru yang muncul jikalau terjadi proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.
c. Makna kontekstual
Chear (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) mengatakan bahwa makna kontekstual merupakan makna sebuah leksem ataupun kata yang berada pada satu konteks.
d. Makna referensial
Menurut Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147), makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan acuan yang ditunjukkan oleh kata.
e. Makna denotatif
Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012: 147) menyatakan, makna denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang berdasarkan hubungan logis antara satuan bahasa dengan wujud di luar yang diterapi atas satuan bahasa secara tepat.
f. Makna konotatif
Fatimah (dalam Muzaiyanah, 2012: 148) menjelaskan bahwa makna konotatif merupakan makna yang muncul dari makna kognitif, dimana dalam makna kognitif tersebut ditambahkan makna komponen lain
g. Makna kognitif
Pengertian dari makna kognitif adalah makna yang menunjukan adanya hubungan antar konsep dengan dunia yang nyata. Dapat dikatakan pula bahwa makna kognitif merupakan makna lugas atau makna apa adanya.

Referensi:

Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah , 13(2), 145-152.

Menurut Abdul Chaer ( 1994 ) Kajian Semantik berkatian erat dengan makna. Dalam hal nya makna ternyata dapat beberapa jenis makna. Makna tersebut adalah :

  1. makna leksikal
    Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, yaitu makna apa adanya dan makna yang ada dalam kamus. Maksud makna dalam kamus adalah makna dasar atau makna yang konret. Misalnya leksem ‘Kuda’ memiliki makna sejenis binatang.

  2. makna gramatikal
    makna gramatikal adalah makna baru yang muncul ketika kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat.
    Contoh: kata ‘kuda‘ bermakna leksikal binatang sedangkan makna gramatikalnya bisa menjadi alat transportasi atau sejenis. Contoh, Saya berangkat ke pasar dengan kuda.

  3. makna konktestual
    Makna kontekstual adalah makna sebuah laksem atau kata yang berada didalam suatu konteks

  4. makna refrensial
    Makna referensial adalah sebuah kata yang memiliki referensnya/acuannya. Sehingga sebuah kata dapat disebut bermakna referensial kalau ada referensinya atau acuannya

  5. makna non referensial
    Makna non-referensial adalah kata yang tidak mempunyai acuan dalam dunia nyata. Contohnya kata dan, atau, dan karena. Kata-kata tersebut tidak mempunyai acuan dalam dunia nyata.

  6. makna denotatif
    Makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah kata.

  7. makna konotatif
    Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa dari seseorang atau kelompok orang yang menggunakan kata tersebut.

  8. makna konseputal
    Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari konteks atau asosiasi apa pun. Seperti pada kata ‘Kuda’ memiliki makna konseptual yaitu ‘sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai’, dan kata ‘rumah’ memiliki makna konseptual yaitu ‘bangunan tempat tinggal manusia’.

  9. makna asosiatif
    Makna asosiasi adalah makna kata yang berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa.

  10. makna kata
    Makna kata adalah makna yang bersifat umum, kasar dan tidak jelas. Kata ‘tangan’ dan ‘lengan’ sebagai kata, maknanya lazim dianggap sama, seperti contoh berikut:

a. Tangannya luka kena pecahan kaca.
b. Lengannya luka kena pecahan kaca.

  1. makna istilah
    Makna istilah adalah makna yang pasti, jelas, tidak meragukan, meskipun tanpa konteks kalimat dan perlu diingat bahwa makna istilah hanya dipakai pada bidang keilmuan/kegiatan tertentu saja.

  2. makna idiom
    Makna idiom adalah makna yang tidak dapat diramalkan dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal.

  3. makna pribahasa.
    Peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau dilacak dari makna unsur-unsurnya. Karena adanya asosiasi antara makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa.

Sumber referensi :
Prasetyo, Agung . “Jenis - Jenis Makna dalam Semantik” https://www.linguistikid.com/2019/11/jenis-jenis-makna-dalam-semantik.html?m=1 , diakses pada tanggal 27 November 2021 Pukul 15.37

Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari apa yang kita tuturkan. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam. Mansoer Pateda (2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Jenis-jenis makna antara lain adalah :

  1. Makna Leksikal
  2. Makna Gramatikal
  3. Makna Kontekstual
  4. Makna Referensial
  5. Makna Denotatif
  6. Makna Konotatif
  7. Makna Kognitif

Referensi :
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah , 13 (2), 145-152.

Aminuddin (1998:50) menjelaskan bahwa makna merupakan hubungan antara bahasa dengan bahasa luar yang telah disepakati oleh pemakai bahasa sehingga saling mengerti. Terdapat beberapa macam makna yaitu:

  1. Makna Leksikal
    Menurut Fatimah (1999:13) makna leksikal ialah unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dan lainnya.
  2. Makna Gramatikal
    Fatimah (2001:13) berpendapat makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan intra atau makna bahasa yang muncul akibat berfungsinya sebuah kata pada kalimat.
  3. Makna Kontekstual
    Merupakan makna yang muncul disebabkan hubungan antar ujaran dan konteks (Fatimah, 1999:166).
  4. Makna Referensial
    Fatimah (1999:11) menyatakan bahwa makna referensial ialah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan.
  5. Makna Kognitif
    Fatimah (1999:11) menyebutkan makna kognitif memiliki acuan yang berhubungan dengan konsep. Pendapat tersebut selaras dengan pendapat Mansoer (2001:109) bahwa makna kognitif merupakan makna yang ditunjukkan oleh acuannya, maka unsur bahasa berhubungan dekat dengan dunia luar bahasa, objek atau gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya.
  6. Makna Denotatif
    Makna denotatif adalah makna asli, makna asal yang dimiliki oleh sebuah leksem (Chaer, 2003:292).
  7. Makna Konotatif
    Makna konotatif adalah makna yang muncul dari makna kognitif ke dalam makna kognitif tersebut ditambahkan makna komponen lain (Fatimah, 1999:9).

Referensi:
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Jenis makna dan yang terkandung dalam bahasa:

  1. Makna leksikal :
    Menurut (Fatimah, 1999:13) makna leksikal adalah makna yang unsur-unsur bahasanya
    sebagai lambang benda, peristiwa, dan lainnya.

  2. Makna Gramatikal :
    Menurut (Fatimah, 2001:13) makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan intrabahasa atau makna bahasa yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata di
    dalam kalimat. Menurut (Mansoer, 2001:103) makna gramatikal atau makna fungsional atau makna internal adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya kata dalam kalimat. Jadi, makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

  3. Makna kontekstual
    Makna kontekstual menurut Chear (2003:290) adalah makna sebuah laksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Makna kontekstual berhubungan dengan situasi, yakni tempat, waktu, dan lingkungan penggunaan bahasa tersebut.

  4. Makna Referensial
    Menurut Fatima (1999:11) menyatakan bahwa makna referensial adalah makna yang berhubungan langsung dengan kenyataan
    atau referen atau acuan, makna referensial tersebut juga bermakna kognitif karena memiliki acuan, makna ini memiliki hubungan dengan
    konsep sama halnya dengan makna kognitif.

  5. Makna Denotatif
    Menurut Chaer (2003:292) mengatakan bahwa makna denotative adalah makna asli, makna asal yang dimiliki oleh sebuah leksem.

  6. Makna Konotatif
    Menurut Fatimah (1999:9) makna konotatif adalah makna yang muncul dari makna
    kognitif ke dalam makna kognitif tersebut ditambahkan makna komponen lain, dan menurut Mansoer (2001:112) ahli lain makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terdapat kata yang didengar dan yang dibaca.

  7. Makna Kognitif
    Menurut Mansoer( 2001:109) makna kognitif adalah makna yang ditunjukkan oleh acuannya, maka unsure bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek atau gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya.

Referensi :
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Menurut Abdul Chaer jenis makna bahasa terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa konteks apa pun.
b. Makna gramatikal adalah makna yang terjadi jika terdapat proses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi.
c. Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks.
d. Makna referensial adalah makna yang menjelaskan bahwa sebuah kata atau leksem disebut bermakna referensial jika terdapat referensi atau acuannya.
e. Makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem.
f. Makna konotatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang menggunakan kata tersebut.

Maka, dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa jenis makna memiliki beberapa macam karena bahasa itu digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat.

Referensi
Chaer, A. (2012). Linguistik Umum Cetakan ke-4. Jakarta: Rineka Cipta.

Menurut Aminuddin (1998:50), mengemukakan bahwa makna merupakan hubungan antara bahasa dengan bahasa luar yang disepakati oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling mengerti. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa setiap pemakai bahasa memiliki kemampuan dan cara pandang yang berbeda-beda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata. Maka dari itu, terdapat 7 Jenis Makna yaitu antara lain :

A. Makna Leksikal
Makna leksikal bisa disebut juga sebagai makna sebenarnya. Menurut Chear (2003:289) yang dimaksud makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada laksem meski tanpa konteks apapun.

B. Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang baru ada kalau terjadi proses gramatikal, seperti apiksasi, reduplikasi, komposisi.

C. Makna Kontekstual
Makna kontekstual menurut Chear (2003:290) adalah makna sebuah laksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Makna kontekstual berhubungan dengan situasi, yakni tempat, waktu, dan lingkungan penggunaan bahasa tersebut.

D. Makna Referensial
Chear (2003:291) menjelaskan bahwa sebuah kata atau laksem disebut bermakna referensial apabila ada referensinya, atau acuannya.

E. Makna Denotatif
Menurut Chaer (2003:292) mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna asal yang dimiliki oleh sebuah leksem.

F. Makna Konotatif
Menurut Mansoer (2001:112) mengemukakan bahwa makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terdapat kata yang didengar dan yang dibaca.

G. Makna Kognitif
Makna kognitif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan antarkonsep dengan dunia kenyataan. Makna kognitif bisa disebut juga senagai makna yang apa adanya.

Referensi :
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Menurut Kridalaksana (2008) makna memiliki arti hubungan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya. Selain itu (Chaer, 2009) makna mengacu pada pengertian yang luas. Walaupun makna merupakan persoalan bahasa, tetapi keterkaitannya dengan kehidupan manusia sangatlah erat. Maka dari itu, belum ada yang dapat mendeskripsikannya secara tuntas. Terdapat beberapa jenis makna dalam konteks semantik, yaitu:

Makna Leksikal
Semantik leksikal merupakan ilmu tentang makna yang menekankan pembahasan mengenai makna. Dalam hal ini makna yang dimaksud adalah konsep pada kata tanpa harus melihat konteks penggunaannya. Semantik leksikal memperhatikan makna secara mandiri sesuai dengan konsep yang melekat pada suatu kata. Tugas dari semantik ialah mengklasifikasi makna leksikon sebagai entri berdasarkan pada asosiasi tertentu.

Makna Gramatikal
Makna gramatikal muncul karena adanya proses perubahan bentuk kata seperti proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Menurut (Djajasudarma, 1999) menjelaskan makna gramatikal merupakan bandingan dari makna leksikal. Makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan sebagai sebab akibat berfungsinya sebuah kata dalam kalimat.

Makna Kontekstual
Makna kontekstual muncul karena akibat hubungan antara ujaran dengan situasi pada waktu ujuran tersebut digunakan. Selain itu (Chaer, 1994) mengungkapkan bahwa makna kontekstual adalah makna sebuah kata yang berada di dalam konteks.

Makna Referensial
Makna referensial merupakan makna yang secara langsung menunjuk pada sesuatu yang dapat berupa benda, gejala, kenyataan, peristiwa, proses, dan sifat. Makna referensial juga dapat diartikan sebagai makna unsur bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar seperti objek dan gagasan, serta dapat dijelaskan oleh analisis komponen.

Makna Denotatif dan Konotatif
Perbedaan makna denotatif dan konotatif dapat dilihat pada ada tidaknya nilai rasa pada setiap kata yang dihasilkan. Menurut (Tarigan, 1985) mengatakan bahwa makna denotatif suatu kata merupakan suatu makna yang bersifat umum, tradisional, dan presedensial. Sedangkan makna konotatif memiliki sifat merangsang dan menggugah pancaindra, perasaan, sikap, dan keyakinan. Sebuah kata dapat disebut konotatif apabila dalam kata memiliki nilai rasa yang positif.

Makna Kognitif
Makna kognitif merupakan makna yang menunjukkan adanya hubungan antarkonsep dengan dunia yang nyata. Selain itu menurut Mansoer (2001: 109) makna kognitif ialah makna yang ditunjukkan oleh acuannya. Maka dari itu, unsur bahasa dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya.

Referensi:
Amilia, F., & Anggraeni, A. W. (2019). Semantik: Konsep dan Contoh Analisis. Pustaka Abadi.
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Menurut Pateda (2001:79) dalam (Muzaiyanah, 2012: 146), mengemukakan bahwa “makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan.” Sedangkan, menurut Saussure (1988) makna dapat diartikan sebagai sebuah pengertian yang diartikan sebagai suatu asosiasi bunyi dengan konsep. Saussure juga mengemukakan usahanya dalam memperhatikan perbedaan di antara valensi, pengertian, dan isi menjadi dasar penyelidikan, apa yang disebut dengan medan makna dalam semantik sehingga berbagai aspek semantik dan leksikologi dapat lebih dijelaskan (1988). Kemudian, menurut Darmawati (2018) makna dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis, di antaranya:

1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

  • Makna leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata dasar tanpa digabung dengan yang lain, makna leksikal ini mengandung makna yang sesuai dengan yang ada dalam kehidupan nyata.
  • Makna gramatikal merupakan makna kata yang timbul sebagai akibat penggabungan suatu bentuk dengan bentuk yang lain, baik berupa morfem, kata.

2. Makna Referensial dan Nonreferensial

  • Makna referensial merupakan makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjuk. Acuan ini bisa berupa benda, peristiwa, proses, atau kenyataan.
  • Makna nonreferensial dimiliki oleh kata tugas, tidak dapat mengalami proses morfologi, baik afiksasi, reduplikasi, maupun pemajemukan.

3. Makna Denotatif dan Konotatif

  • Makna denotatif merupakan makna dasar atau makna yang sesuai dengan acuan atau referennya, didasarkan atas hubungan lugas tanpa adanya embel-embel. Disebut juga dengan makna yang sebenarnya.
  • Makna konotatif sering disebut makna tambahan yang dapat memberi nilai rasa baik atau positif maupun negatif.

4. Makna Umum dan Makna Khusus

  • Makna umum merupakan makna yang dapat diterapkan pada banyak hal, kumpulan, atau pada keseluruhan sifat barang.
  • Makna khusus merupakan makna yang hanya mengacu pada beberapa sifat atau beberapa bagian.

5. Makna Lugas dan Makna Kias

  • Makna lugas adalah makna sebenarnya, makna yang tidak mengandung nuansa makna lain.
  • Makna kias merupakan makna yang dituliskan dengan kata yang mengandung arti pengandaian atau pengibaratan.

6. Makna Afektif
Merupakan makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau kalimat.

Referensi:
Darmawati, U. (2018). Semantik Menguak Makna Kata. Bandung: Pakar Raya.

Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

De Saussure, F. (1988). Pengantar Linguistik Umum. ( Terjemahan Hidayat, S, R.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. (Diterbikan asli 1973).

Penggunaan makna tergantung dari kemampuan dan cara pandang pemakai bahasa dalam memaknai sebuah ujaran atau kata. Kajian linguistik mengkaji tentang makna yang memiliki peranan yang bergantung pada penggunaan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi dan menyampaikan pikiran dalam masyarakat. Jenis-jenis makna antara lain adalah:

A. Makna Leksikal
Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012) memaparkan bahwa makna leksikal adalah makna kata ketika kata itu berdiri sendiri terutama jika bentuk kata itu ada imbuhan yang maknanya lebih kurang tepat, seperti yang dapat dibaca dalam kamus bahasa tertentu.

B. Makna Gramatikal
Fatimah (dalam Muzaiyanah, 2012) berpendapat bahwa makna gramatikal adalah makna tentang hubungan antar bahasa atau makna bahasa yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata didalam kalimat

C. Makna Kontekstual
Menurut Chaer (dalam Muzaiyanah, 2012) makna kontekstual adalah makna sebuah kata yang berada di dalam satu konteks dimana makna tersebut berhubungan dengan situasi (tempat, waktu, dan lingkungan) penggunaan bahasa tersebut.

D. Makna Referensial
Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012) menjelaskan bahwa makna referensial adalah makna langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjukkan oleh kata.

E. Makna Denotatif
Chaer (dalam Muzaiyanah, 2012) mengatakan bahwa makna denotatif merupakan makna asli yang dimiliki oleh sebuah kata atau leksem.

F. Makna Konotatif
Mansoer (dalam Muzaiyanah, 2012) memaparkan bahwa makna konotatif adalah makna yang muncul sebagai akibat asosiasi perasaan memakai bahasa terdapat kata yang didengar dan yang dibaca.

G. Makna Kognitif
Muzaiyanah (2012) menjelaskan bahwa makna kognitif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan antara konsep dengan dunia kenyataan yang sifatnya lugas atau apa adanya.

Referensi:
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Tentu kita sudah tidak asing dengan apa yang dimaksud dengan makna, walaupun belum tahu persis seperti apa definisinya. Kita biasa memahami makna sebagai arti kata. Hal tersebut berkaitan dengan semantik yang membahas tentang kata dan kaitannya dengan konsep atau makna dari kata tersebut. Hal itu didukung oleh pendapat Ferdinand de Saussure (Abdul Chaer, 1994: 286) yang menyatakan bahwa makna merupakan konsep yang dimiliki oleh suatu tanda linguistik.
Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari apa yang kita tuturkan (Muzaiyanah, 2012: 146). Terkait hal itu, Aminuddin (1998: 50) juga mengungkapkan bahwa makna merupakan hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Makna memiliki beberapa jenis, yaitu:

1. Makna leksikal
Makna leksikal adalah makna yang berkaitan dengan makna yang sungguh-sungguh nyata dan sesuai dengan hasil observasi alat indra.
2. Makna gramatikal
Makna gramatikal adalah makan yang berkaitan dengan makna jamak bahasa Indonesia yang menggunakan proses pengulangan.
3. Makna kontekstual
Makna konseptual merupakan makna yang sesuai dengan konsepnya, makna ini sama dengan makna leksikal, denotatif, dan referensial.
4. Makna referensial
Makna referensial adalah makna yang berkaitan dengan makna yang mempunyai referen.
5. Makna denotatif
Makna denotatif adalah makna yang berkaitan dengan sesuatu yang sebenarnya.
6. Makna konotatif
Makna konotatif merupakan makna yang tidak sebenarnya.
7. Makna kognitif
Makna kognitif adala hmakna yang lugas atau makna apa adanya. Makna kognitif tidak hanya memiliki kata-kata yang menunjuk benda-benda nyata, tetapi juga mengacu pada bentuk-bentuk yang kognitifnya khusus, contohnya: ini, itu, ke sini, ke situ

Referensi:
Aminuddin. (1998). Semantik. Bandung: Sinar Baru
Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta
Muzaiyanah, M. (2012). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 13(2), 145-152.

Menurut Ferdinand de Sassure di dalam buku Chaer (2012:287) menyatakan bahwa makna adalah ‘pengertian’ atau ‘konsep’ yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda-linguistik.

Makna merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari semantik. Chaer (2013:6) menyatakan bahwa yang menjadi objek studi semantik adalah makna bahasa. Lebih tepat lagi, makna dari satuan-satuan bahasa seperti kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana.

Makna bahasa terdiri dari beberapa jenis, Chaer (2012: 289-296) mengklasifikasikan makna menjadi beberapa kelompok, diantaranya sebagai berikut:

1. Makna Leksikal, Gramatikal, dan Kontekstual

  • Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, makna yang sesuai dengan hasil observasi kita, atau makna apa adanya. Misalnya, leksem bolpoin memiliki makna leksikal ‘sejenis alat tulis yang bermata bulat (tumpul) yang dilengkapi dengan tinta kental dalam tabung’.
  • Makna gramatikal baru ada apabila terjadi proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi.
  • Makna kontekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks.

2. Makna Referensian dan Non-referensial

  • Leksem (kata) yang bermakna referensial itu mempunyai referens (acuan) di dunia nyata.
  • Sedangkan leksem yang bermakna non-referensial tidak mempunyai referens.

3. Makna Denotatif dan Konotatif

  • Makna denotatif adalah makna asli, makna asal, atau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksem (sama seperti makna leksikal).
  • Makna konotatif adalah makna lain yang “ditambahkan” pada makna denotatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang menggunakan kata tersebut.

4. Makna Konseptual dan Asosiatif

  • Makna konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah leksem terlepas dari sebuah konteks atau asosiasi apa pun.
  • Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa.

5. Makna Kata dan Makna Istilah

  • Makna kata masih bersifat umum, kasar, dan tidak jelas.
  • Makna istilah mempunyai makna yang pasti, yang jelas, yang tidak meragukan, meskipun tanpa konteks kalimat.

6. Makna Idiom dan Peribahasa

  • Idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal.
  • Peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri atau diacak dari makna unsur-unsurnya karena adanya “asosiasi” antara makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa.

Sumber referensi:

Chaer, Abdul. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.