Hubungan dan Persamaan-Perbedaan antara Geografi Dialek dan Sosiolinguistik

image

Bagaimana hubungan dan persamaan-perbedaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik?

Bahasa tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat. Dalam tumbuh-kembangnya, sangat memungkinkan sekali timbul ragam variasi tanpa batas dalam suatu bahasa, mulai dari tataran bunyi hingga tataran bahasa lainnya. Terkait dengan hal tersebut, Keraf (1996:143) menjelaskan bahwa terdapat suatu pola-pola tertentu, dipengaruhi faktor sosial maupun faktor geografis, dari ragam variasi bahasa yang tak terbatas itu. Kemudian muncullah suatu cabang ilmu bahasa yang dinamakan dialektologi guna menguraijelaskan mengenai variasi-variasi bahasa dengan semua aspeknya. Lebih lanjut, dialektologi terbagi menjadi dua, yakni geografi dialek dan sosiolinguistik.

Gayuh dengan paparan tersebut, menurut kamu, bagaimana hubungan dan persamaan-perbedaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik?

Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

10 Likes

Geografi dialek adalah kajian mempelajari hubungan yang terdapat di dalam ragam-ragam bahasa, dengan bertumpu kepada satuan ruang atau tempat terwujudnya ragam-ragam tersebut

Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari variasi bahasa berdasarkan hubungan sosial antar masyarakat

Ciri utama geografi dialek ialah perbedaan dalam kesatuan, dan kesatuan dalam perbedaan (Meillet, 1967:70). Ciri lainnya yaitu (1) dialek ialah seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda, yang memiliki ciri-ciri. Sosiolinguistik mengkaji perubahan tuturan dalam suatu bahasa karena kontak sosial yang terjadi antar wilayah atau ruang geografis yang berbeda sehingga timbul daerah pembaharuan (inovasi) dan daerah peninggalan (reliks)

Menurut Halliday yang membedakan dialek dan register sebagai berikut:

Perbedaan geografi dialek dan register:

Geografi Dialek

  • Variasi bahasa berdasarkan pemakai
  • Variasi dialek mencerminkan golongan sosial dalam hal hierarki dari struktur sosial
  • Dialek merupakan variasi bahasa yang bersifat dialek (salah satu objek kajian dialektologi): perbedaan berbahasa didasarkan bahasa perbedaan kelompok social

Register
-Variasi bahasa berdasarkan pemakaiannya
-Variasi sosiolinguistik mencerminkan golongan social dalam hal proses social (interaksi social)
-Register merupakan variasi registeral atau register (salah satu objek kajian sosiolinguistik): perbedaan berbahasa disebabkan oleh perbedaan konteks

Perbedaan antara dialek dan register ini menjadikan batas kajian geografi dialek dan sosiolinguistik menjadi lebih jelas.
Varian tertentu, misalnya, tidak saja diberi ciri asal geografis (geografis maupun social), penutur, tetapi juga oleh topik, mitra tutur, dan situasi pembicaraannya. Di samping itu, hasil kajian geografi Dialek dapat dijadikan sumber data sekunder oleh sosiolinguistik modern.

Geografi Dialek mendeskripsikan membandingkannya antara satu wilayah dan wilayah yang lain, baik itu secara sinkronis maupun diakronis.

Sosiolinguistik mendeskripsikan Adanya perbedaan tuturan yang dilatarbelakangi perbedaan variabel sosial tersebut, terbentuklah variasi bahasa.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 1974. Fungsi Bahasa dan
Sikap Bahasa. Jakarta: Nusa Indah.

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik adalah dua hal yang hampir sama dan keduanya masuk dalam cabang dialektologi. Dialektologi dimaknai sebagai cabang linguistik yang membahas variasi Bahasa. Geografi dialek merupakan cabang linguistik historis yang mempelajari tentang dialek atau perbedaan lokal suatu Bahasa. Geografi dialek membahas fakta mengenai penyebaran ciri liguistik yang saat ini dikenal dengan ciri-ciri dialek. Sementara sosiolinguistik membahasa variasi bahasa berdasar pada pola mekasyarakatan.

Dapat dikatakan, dua hal tersebut saling berketerkaitan dimana sosiolinguistik membahas variasi Bahasa berdasarkan pola masyarakat, sedangkan geografi dialek membahas penyebarannya. Dua hal tersebut di dalamnya terdapat dialek. Jika kita mempelajari lebih dalam maka kita akan mengenal ideolek. Dua hal lain yang dipelajari di dalamnya adalah diafonem dan diasistem.

Referensi:

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan, persamaan, dan perbedaan (Keraf, 1996:143). Hubungan goegrafi dialek dan sosiolinguistik ialah termasuk dalam sub cabang ilmu dalektologi. Dikarenakan termasuk dialektologi, maka persamaan paling terlihat terletak pada fokus kajian variasi-variasi bahasa beserta aspek yang mempengaruhi. Jika dianalisis lebih rinci, terdapat pula perbedaan yang sangat nyata. Di mana geografi dialek banyak membahas fakta-fakta dan ciri-ciri linguistis bahasa. Sementara itu, sosiolinguistik lebih memfokuskan pokok bahasan pada variasi bahasa berdasarkan pola-pola kemasyarakatan.

Guna memudahkan dalam memahami geografi dialek dan sosiolinguistik, maka diperlukan contoh konkret implementasi keilmuan. Misal saja penelitian geografi dialek Susiati, dkk., (2018: 151) pada bahasa Cia-Cia dan bahasa Pancana di Sulawesi lebih fokus pada perbedaan ciri-ciri. Sementara itu penelitian Saimuary, Simbolon, dan Hutabarat (2021:8) mengenai sosiolinguistik pada film Tenggelamnya Kapal Van Der Wick lebih terfokus pada budaya Minang yang mempengaruhi. Oleh karenanya, dapat diambil kesimpulan bahwa fokus geografi dialek ada pada linguistik struktural sementara sosiolinguistik sebaliknya.

Referensi

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.

Saimuary, D. I., Simbolon, I. M., & Hutabarat, R. L. (2021). Analisis Sosiolinguistik dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. 10(1), 1-10.

Susiati, Iye, R., Taufik, & Hajar, I. (2018). Kajian Geografi Bahasa dan Dialek di Sulawesi Tenggara: Analisis Dialektometri. Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, 6(2), 137-154.

1 Like

Menurut Keraf (1996: 143) dialektologi adalah cabang ilmu bahasa yang khusus mempelajari variasi-variasi bahasa dalam semua aspeknya seperti fonologi, morfologi, sintaksis, leksikon, dan semantik. Kemudian dialektologi dibagi menjadi dua sub, yaitu geografi dialek dan sosiolinguistikKeraf (1996: 143).

Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa berdasar pada pola sosial, sedangkan geografi dialek mempelajari variasi-variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu daerah bahasa (Keraf, 1996: 143).

Dari pernyataan di atas sudah jelas bagaimana hubungan, perbedaan dan persamaan dari dialek geografi dan sosiolinguistik. Dialek geografi variasi bahasa berdasarkan letak daerahnya sedangkan sosiolinguistik berdasarkan pola sosial. Keduanya jelas memiliki hubungan karena dalam suatu daerah pasti ada masyarakat.

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan yang cukup erat. Hal tersebut dikarenakan keduanya masih dalam lingkup yang sama yaitu bagian dari dialektologi. Persamaan antara geografi dialek dengan sosiolinguistik adalah sama-sama berkecimpung dalam hal mempelajari variasi bahasa. Meskipun memiliki hubungan yang erat, geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki perbedaan. Terkait dengan hal tersebut, Keraf (1996:143) memaparkan bahwa Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa yang didasarkan pada pola kemasyarakatannya, sedangkan geografi dialek mempelajari variasi bahasa yang didasarkan pada perbedaan wilayah atau lokal.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Hubungan dan Persamaan-Perbedaan Geografi Dialek dan Sosiolinguistik

Geografi dialek diartikan oleh Keraf (1996) sebagai sub cabang dari dialektologi linguistik historis yang mempelajari mengenai variasi-variasi bahasa yang didasarkan pada perbedaan lokal daam suatu wilayah bahasa, geografi dialek mengungkap fakta berkenaan dengan perluasan ciri linguistis yang sekarang dicatat sebagai ciri-ciri dialek, sedangkan sosiolinguistik menurut Chaer dan Agustina (1995) adalah salah satu cabang atau bidang dari antardisiplin linguistik yang mempelajari mengenai bahasa yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalamn masyarakat.

Menurut Mahsun (1995) geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan yakni sama-sama mempelajari atau mengkaji mengenai perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang ada dalam suatu bahasa. geografi dialek digunakan untuk mempelajari mengenai perbedaan unsur kebahasaan suatu bahasa disebabkan oleh faktor geografis, sedangkan sosiolinguistik mempelajari perbedaan unsur kebahasaan suatu bahasa disebabkan oleh faktor sosial. Sosiolinguistik membahas variasi suatu bahasa berdasarkan pola masyarakat, sedangkan geografi dialek membahas penyebaran bahasa tersebut. Dalam melakukan kajian mengenai geografi dialek memungkinkan untuk memanfaatkan studi sosiolinguistik, misalnya dalam mempelajari pengaruh antar dialek, demikian pula dengan perbedaan geografis dapat dijelaskan sebagai dasar perbedaan dari sosiolinguistik.

Persamaan dari geografi dialek dan sosiolinguistik adalah sama-sama menjadi bagian dari ilmu linguistik, sama-sama membahas mengenai unsur-unsur kebahasaan, selain itu juga terjadi insterseksi diantara kedua bidang tersebut. Perbedaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik adalah objek kajiannya, jika geografi dialek menggunakan objek kajian berupa perbedaan unsur kebahasaan suatu bahasa dikarenakan faktor geografis, sosiolinguisik memiliki objek kajian berupa perbedaan unsur kebahasaan suatu bahasa dikarenakan faktor sosial.

Referensi

Chaer, A., & Agustina, L. (1995). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Rineka Cipta.

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Gramedia.

Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Gadjah Mada University Press.

1 Like

Terima kasih atas pertanyaan menarik dari tim penyaji. Namun, sebelum menjawab izinkan saya untuk mengapresiasi dengan berterima kasih terlebih dahulu atas sajian yang menarik dan berwawasan.

Dalam menjawab hubungan geografi dialek dan sosiolinguistik dapat kita bagi menjadi tiga pembahasan, yaitu persamaan, perbedaan dan hubungan.

Persamaan geografi dialek dan sosiolinguistik terletak pada lingkup kajiannya. Kedua bidang ini mengkaji pola, dinamika, dan struktur bahasa yang terkorelasi dengan faktor eksternal bahasa. Secara sederhana dapat dipahami bahwa keduanya saling mengkaji bahasa namun dikaitkan dengan disilin ilmu diluar bahasa, masing-masing geografi dan yang lain sosiologi.

Perbedaan kedua dispilin ilmu ini adalah fokus pembahasanya. Pada geografi dialek, konsntrasi dan kajian bahasan dititik bertakan pada proyeksi geografis dan pengrauhnya terhadap pola kebahasaan yang dijumpainya, Pamolango (2012). Misalnya, karakteristik bahasa penduduk pada dataran rendah akan berbeda dengan penduduk dataran tinggi, baik dalam segi vokal, intonasi, dsb.

Perbedaan selanjutnya pada bahasan ini bahwa sosiolinguistik lebih mengendepankan kajian bahasa yang terkait dengan pola sosial kemasyarakatan, Simatupang (2014). Misalnya pada masyarakat kelas menengah akan memiliki pola bahasa yang berbeda dengan masyarakat kelas bawah, baik dalam segi diksi, kognisi, maupun interpretasi.

Selanjutnya, kita akan berbicara mengenai hubungan antar keduanya. Dalam melihat hubungan tersebut kita dapat mengambil contoh pola bahasa pada masyarakt perkotaan (central business district) dan pola bahasa pada masyarakat pedesaan (rural) memiliki pola bahasa yang dipengaruhi oleh kebudayaan praksis dan tradisional serta pengaruh lokasi geografis. Pengaruh lokasi geografis atau keterjangkauan memiliki pola bahasa yang berbeda, pada masyarakat dengan aksebilitas rendah bahasa akan tampak homongen dengan sedikit pengaruh bahasa kebudayaan luar misalnya, begitupun sebaiknya. Berdasarkan kasus tersebut dpat dipahami bahwa keduanya saling terkait satu dengan lainnya.

Pamolango, V. A. (2012). Geografi Dialek Bahasa Saluan. PARAFRASE: Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan , 12 (02).

Simatupang, M. S. (2014). Sosiolingustik: apa dan Bagaimana. Dialektika (Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya) , 3 , 115-127.

1 Like

Keraf (1996: 143) dalam bukunya mengatakan bahwa sosiolinguistik dan geografi dialek adalah dua bidang kajian yang berbeda. Sosiolinguistik mengkaji varian bahasa berdasarkan pola kemasyarakatan, sedangkan geografi dialek mengkaji varian bahasa berdasarkan perbedaan lokal di suatu wilayah bahasa. Jika sosiolinguistik mempelajari ko-varian antara struktur linguistik dan struktur sosial, geografi dialek mengungkapkan fakta tentang perluasan ciri-ciri linguis yang sekarang tercatat sebagai ciri-ciri dialek. Geografi dialek dan sosiolinguistik sama-sama mengkaji variasi bahasa, namun geografi dialek yang merupakan bagian linguistik historis lebih fokus pada kajian mengenai dialek atau perbedaan-perbedaan lokal.

Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

1 Like
  1. Persamaan
    Geografi dialek dan sosial dialek (sosiolingustik) memiliki persamaan. Persamaan tersebut yakni keduanya sama-sama menjadi bagian dari kajian Dialektologi… Selain itu, keduanya sama-sama mengkaji ragam dan variasi bahasa.

  2. Perbedaan
    Selain memiliki persamaan, keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut meliputi:
    • Menurut (Zulaeha, 2010) dialek sosial merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok sosial tertentu. Ragam bahasa inilah yang menjadi pembeda antara satu kelompok sosial dengan kelompok sosial yang lain. Sementara, geografi dialek menurut (Keraf, 1996) yakni ilmu yang mengkaji tentang ragam dialek yang didasarkan pada daerah atau wilayah bahasa.
    • Jika dialek regional membahas tentang daerah penuturnya maka, sosial dialek berhubungan dengan keadaan sosial atau kelas sosial masyarakat.

  3. Hubungan
    Diantara keduanya tidak ada pemisah yang jelas karena memiliki hubungan atau ikatan yang sangat erat (Wahya, 2010). Munculnya variasi bahasa bukan semata-mata karena penutur, akan tetapi karena digunakan oleh banyak penutur yang berada di daerah yang luas. Sehingga, aspek sosial dan regional memiliki keterikatan.

Referensi
Keraf, G. (1996). Lingustik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia.
Wahya. (2010). Mengenal Sekilas Dialektologi : Kajian Interdisipliner Tentang Variasi dan Perubahan Bahasa . Lingua Jurnal Ilmu Bahasa dan Budaya, 1-16.
Zulaeha, I. (2010). Dialektologi. Jogjakarta: Graha Ilmu .

1 Like

Hubungan geografi dialek dan sosiolinguistik yaitu keduanya termasuk sub cabang ilmu dialektologi. Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki keterkaitan. Menurut Mahsun (1995) geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan yakni sama-sama mempelajari atau mengkaji mengenai perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang ada dalam suatu bahasa.

Menurut Keraf (1996) geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan, persamaan, dan perbedaan. Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki kesamaan yaitu keduanya menjadi bagian dari ilmu linguistik, keduanya membahas tentang unsur-unsur kebahasaan, ragam dan variasi bahasa, selain itu keduanya memiliki interaksi.

Namun, geografi dialek dan sosiolinguistik juga memiliki perbedaan yaitu objek kajian geografi dialek unsur kebahasaan suatu bahasa yang disebabkan oleh faktor geografis, sedangkan objek kajian sosiolinguistik berupa perbedaan unsur kebahasaan suatu bahasa yang disebabkan oleh faktor sosial. Selain itu, geografi dialek mempelajari variasi bahasa yang berdasarkan pada perbedaan wilayah, sedangkan sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa yang berdasarkan pada pola kemasyarakatannya.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

1 Like

Sosiolinguistik mengkaji variasi
bahasa berdasarkan pola kemasyarakatan, sedangkan geografi dialek mengkaji variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa (Keraf, 1996: 143). Keduanya merupakan sub cabang dialektologi.
Secara umum, dialektologi bisa disebut juga sebagai studi tentang dialek tertentu atau dialek suatu bahasa. Sedangkan kajian sosiolinguistik menjelaskan sejumlah variasi bahasa berdasarkan perbedaan variabel sosial, misalnya variabel daerah, status, ragam, usia, gender, dan keetnisan.

Referensi:
AYU DEWI FIQRIA, RAHMA (2012) PENGGUNAAN BAHASA JAWA MAHASISWA DI KOS MAWAR NO. 4 SANTREN, GEJAYAN, DEPOK, SLEMAN.(PENGGUNAAN BAHASA JAWA MAHASISWA DI KOS MAWAR NO. 4 SANTREN, GEJAYAN, DEPOK, SLEMAN - Lumbung Pustaka UNY) S1 thesis, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

Pada dasarnya, dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan yang erat karena kajian yang dibahas saling terikat dan menghimpun satu sama lain.

Adapun persamaan yang bisa dilihat dari dialek dan sosiolinguistik terletak pada kajian materinya. Keduanya merupakan bagian dari pembahasan materi dialektologi dan juga memberikan pemaparan bahasan mengenai variasi maupun ragam kebahasaan. Penjelasan ini diperkuat dengan pendapat Junaidi, dkk (2016) yang menyatakan bahwa suatu dialektologi dibagi menjadi dua cabang yaitu geografi dialek dan sosiolinguistik.

Selain memiliki persamaan, dialek dan sosiolinguistik juga memiliki perbedaan yang terletak pada pola dialeknya dalam mengkaji variasi kebahasaan.
Ditinjau dari sisi dialek, ragam variasi bahasa dikaji berdasarkan perbedaan lokal suatu daerah yang mengerucut (khusus), sedangkan pola sosiolinguistik mengkaji variasi bahasa dari sudut pandang kemasyarakatan secara umum, misalnya kelas sosial (Junaidi, dkk, 2016).

Referensi:
Junaidi, dkk. (2016). VARIASI INOVASI LEKSIKAL BAHASA MELAYU RIAU
DI KECAMATAN PULAU MERBAU. Jurnal Pustaka Budaya, 3(1), 1-16

1 Like

Hubungan antara geografi dialek dan sosiolinguistik yang termasuk dalam aspek dialektologi, dialektologi merupakan cabang ilmu bahasa secara khusus untuk mempelajari bermacam variasi bahasa. Wellenthorie dalam Keraf (1996:43) bahwa geografi dialek menjelaskan mengenai fakta tentang perluasan ciri linguistis yang saat ini ditulis sebagai ciri dialek.
Geografi dialek mempelajari berbagai variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa. Sedangkan sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa berdasarkan pola kemasyarakatan/sosial. Jadi geografi dialek menjelaskan variasi bahasa di suatu daerah, sedangkan sosiolinguistik menjelaskan variasi bahasa menurut pola kemasyarakatan/sosial, keduanya memiliki hubungan persamaan dan perbedaannya.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa berdasarkan pola-pola kemasyarakatan, sedangkan geografi dialek mempelajari variasi-variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa (Keraf, 1996: 143).
Persamaan : Keduanya mempelajari perbedaan unsur kebahasaan yang terdapat dalam suatu bahasa.
Sosiolinguistik digabungkan dengan Dialektologi karena pemakaian bahasa dalam masyarakat berbeda menurut faktor geografi, ekonomi dan sosial budaya, yang lebih dikenal dengan variasi bahasa berupa dialek-dialek dalam masyarakat.
Keraf (1996: 143) berpendapat bahwa dialek geografi adalah cabang linguistik yang mempelajari variasi-variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa. Geografi dialek adalah istilah lain dari dialektologi atau dapat disebut juga dialek regional. dialek regional yaitu mengkaji perbedaan dialek suatu bahasa yang digunakan di regional atau wilayah tertentu. Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa geografi dialek yaitu mempelajari variasi bahasa berdasarkan perbedaan suatu tempat dalam satu wilayah bahasa.

Sumber : Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Menurut Keraf (1996) geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan sebagai cabang atau sub dialektologi. Kesamaan diantara keduanya yakni, mempelajari variasi-variasi bahasa. Untuk perbedaan, sosiolinguistik sendiri mengkaji variasi bahasa didasarkan pola kemasyarakatan yang ada. Kemudian geografi dialek mengkaji variasi bahasa yang didasarkan pada perbedaan kelokalan wilayah bahasa tersebut sesuai dengan fakta mengenai ciri-ciri linguistik yang diperluas dan sekarang disebut ciri-ciri dialek.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan yang erat. Keduanya sama-sama merupakan dua sub-cabang dari dialektologi. Artinya, keduanya sama-sama mengkaji ilmu bahasa yang khusus mempelajari variasi-variasi bahasa dalam semua aspeknya (Junaidi, Yani, & Rismayeti, 2016: 4).

Lantas bagaimana perbedaannya?
Perbedaan keduanya menyangkut perbedaan leksikal suatu bahasa (Junaidi, Yani, & Rismayeti, 2016: 4). Sisiolinguistik mempelajari variasi bahasa yang didasarkan pada pola kemasyarakatan, yaitu hubungan antara struktur sosial dan struktur linguistik. Adapun, geografi dialek mempelajari variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah. Artinya, geografi dialek mengungkapkan fakta-fakta mengenai perluasan ciri-ciri linguistik atau dialek (Keraf, 1996: 143)

Referensi
Junaidi, J., Yani, J., & Rismayeti, R. (2016). Variasi Inovasi Leksikal Bahasa Melayu Riau
di Kecamatan Pulau Merbau. Jurnal Pustaka Budaya, 3(1), 1-16. Diakses dari VARIASI INOVASI LEKSIKAL BAHASA MELAYU RIAU DI KECAMATAN PULAU MERBAU | Jurnal Pustaka Budaya
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Keraf (1996) berpendapat bahwa dialektologi diartikan sebagai cabang ilmu bahasa yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai variasi-variasi bahasa dalam setiap aspeknya. Ia menjabarkan dialektologi menjadi dua sub bagian yaitu geografi dialek dan sosiolinguistik. Perbedaan yang mendasar dari keduanya terletak pada cara pengkajian variasi dalam bahasa. Geografi dialek mengkaji variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam sebuah wilayah bahasa sedangkan sosiolinguistik mengkaji variasi bahasa berdasarkan pola-pola kemasyarakatannya. Kedua sub bagian tersebut memiliki persamaan yaitu sama-sama mengkaji variasi bahasa. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkam bahwa geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan yang saling melengkapi satu sama lain karena berada dalam satu cabang ilmu yaitu dialektologi.

Keraf, G. (1966). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

1 Like

Keraf berpendapat bahwa dialektologi merupakan cabang ilmu bahasa yang khusus mempelajari variasi-variasi bahasa dalam semua aspeknya. Menurutnya, dialektologi sendiri masih dibagi lagi menjadi dua sub, yakni geografi dialek dan sosiolinguistik. Pengertian sosiolinguistik dipandang dari segi etimologi merupakan gabungan antara kata sosiologi dan linguistik, artinya sosiolinguistik merupakan perpaduan dari dua disiplin ilmu, yakni ilmu sosiologi dan ilmu linguistik (Haryono, 2011: 2). Sosiolinguistik merupakan bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat (Chaer & Agustina, 2010: 2). Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, lembaga-lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat. Sedangkan linguistik merupakan bidang ilmu yang mempelajari bahasa sebagai objek kajiannya. Selanjutnya yakni dialek yang merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada di satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Dialek sendiri lazim dikenal sebagai dialek areal, dialek regional atau dialek geografi karena didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penuturnya (Wati, Rijal, & Hanum, 2020: 26). Dialek geografi merupakan cabang lingustik yang bertujuan untuk mengetahui semua gejala kebahasaan dengan mengkaji variasi bahasa secara cermat berdasarkan peta bahasa yang ada (Ismawirna, Erfinawati, & Rizka, 2021: 35).

Geografi dialek dan sosiolinguistik ini memiliki hubungan, persamaan, dan perbedaan . Hubungan antara geografi dialek dan sosiolinguistik yakni sama-sama berkedudukan sebagai sub cabang dari ilmu dialektologi. Persamaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik yakni sama-sama mengkaji variasi bahasa berdasarkan aspek-aspek yang mempengaruhinya. Perbedaan dari keduanya yakni terletak pada dasar pengkajian variasi bahasanya. Sosiolinguistik sendiri lebih fokus mengkaji variasi bahasa berdasarkan pola-pola kemasyarakatan dengan mempelajari ko-varian antara struktur dan linguistik dan struktur sosial, sedangkan geografi dialek lebih fokus mengkaji variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal yang terdapat dalam suatu wilayah bahasa. Berdasarkan hal tersebut, geografi dialek mampu mengungkapkan fakta-fakta tentang perluasan ciri-ciri linguistik yang kemudian diketahui sebagai ciri-ciri dialek (Keraf, 1996: 143). Geografi dialek sendiri juga merupakan bagian dari linguistik historis komparatif (LHK) yang secara khusus membahas tentang dialek-dialek serta perbedaan-perbedaan lokal yang ditemukan pada bahasa-bahasa yang ada (Keraf, 1996: 144).

Referensi:

Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Haryono, A. (2011). Perubahan Dan Perkembangan Bahasa: Tinjauan Historis Dan Sosiolinguistik. Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, 18.

Ismawirna, I., Erfinawati, E., & Rizka, R. (2021). Kata Sapaan Bahasa Aceh Dialek Aceh Besar (Tinjauan Sosiolinguistik). KANDE Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 33-43.

Keraf, G. (1984). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: Gramedia.

Wati, U., Rijal, S., & Hanum, I. S. (2020). Variasi Bahasa Pada Mahasiswa Perantau di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman: Kajian Sosiolinguistik. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, Dan Budaya, 4(1), 21-37.

1 Like

Geografi dilalek dengan sosiolinguistik memeliki hubungan sebagai cabang atau sub dialegtologi(keraf:1996). Diatnyaranya keduanya memiliki kesamaan kalni mempelajari variasi bahasa. Perbendaanya geografi dialek mengkaji mengenai variasi bahasa yang berdasar pada perbedaan lokal wilayah tersebut sedangkan sosiolinguistik mengkasi variasi bahasa berdasarkan pole masyarakat yang ada.

Referensi

Keraf,G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama