Hubungan dan Persamaan-Perbedaan antara Geografi Dialek dan Sosiolinguistik

Dalam pertumbuhan dan perkembangan bahasa, jika kita mengacu pada pendapat Keraf (1996) yang menyatakan bahwa terdapat suatu pola-pola tertentu yang dipengaruhi faktor sosial maupun faktor geografis dari ragam variasi bahasa yang tak terbatas dan menghasilkan dialektologi, maka dapat disimpulkan bahwa geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki keterikatan dalam kajiannya. Seperti pada namanya, sosiolinguistik memiliki objek kajian sosial; kemasyarakatan (secara umum) yang diketahui dalam masyarakat tersebut terjadi penyebaran di berbagai wilayah, sehingga terjadilah fenomena bahasa dalam setiap wilayah penyebarannya. Di situlah peran kajian geografi dialek berada.

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Menurut penelitian dari Haryono (2011), tentu geografi dialek memiliki hubungan dengan sosiolinguistik, yakni menjadi salah satu jenis dari ragam sosiolinguistik. Sosiolinguistik merupakan dua gabungan ilmu, yaitu ilmu sosial atau masyarakat dengan ilmu bahasa atau linguistik. Jadi, budaya atau kegiatan di masyarakat, seperti upacara adat, rapat karang taruna, dan aktivitas lainnya pasti berkaitan dengan bahasa. Beragam perbedaan bahasa di masyarakat yang dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk status sosial yang berbeda, asal daerah atau letak geografis yang berbeda akan mengakibatkan penutur-penutur memiliki ciri khas bahasa yang tak sama. Geografi dialek berkaitan dengan penggunaan bahasa sesuai asal daerah penutur. Sementara itu, penutur dengan asal daerah atau geografis yang berbeda dengan penutur lainnya pasti memiliki karakteristik bahasa yang berbeda pula, misalnya kata lesu di daerah Sragen bermakna letih atau lelah, sedangkan di daerah Rembang, Jepara, lesu berarti lapar. Hal itu berarti letak geografis mempunyai karakter bahasa yang berbeda. Fenomena tersebut dapat dikaji melalui ilmu sosiolinguistik. Namun, kajian sosiolinguistik tidak sebatas menelaah bahasa yang digunakan oleh penutur yang berbeda, melainkan juga analisis bahasa yang berhubungan dengan latar belakang masyarakat.

Referensi:
Haryono, A. (2011). Perubahan dan Perkembangan Bahasa: Tinjauan Historis dan Sosiolinguistik. Linguistik: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, 18.

1 Like

Di dalam ilmu dialektologi terdapat objek kajian, yaitu dialek yang merupakan variasi bahasa terbentuk dari sekelompok penutur berjumlah relatif dan berada pada daerah atau wilayah tertentu (Chaer, 1995). Sosiolinguistik ialah cabang ilmu linguistik yang mempelajari mengenai perbedaan unsur-unsur kebahasaan dalam satu bahasa. Persamaan dan perbedaan dialek dengan sosiolinguistik, yaitu dialek merupakan variasi bahasa yang bersifat dialectal (salah satu objek kajian dialektologi) di mana perbedaan berbahasa didasarkan pada bahasa yang berbeda dalam kelompok sosial, sedangkan sosiolinguistik dilihat pada register yang merupakan variasi registeral (salah satu objek kajian sosiolinguistik) di mana perbedaan berbahasa disebabkan oleh perbedaan konteks. Jika dilihat dalam ilmu pokoknya, yaitu dialektologi mempelajari perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam satu bahasa karena disebabkan oleh faktor geografis, sedangkan sosiolinguistik mempelajari perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang disebabkan oleh faktor sosial (Mahsun, 1995). Hubungan diantara keduanya, yaitu dapat mengetahui persamaan serta perbedaan variasi yang dilihat dalam leksikal bahasa dari berbagai wilayah/daerah tertentu, sehingga keduanya dapat dikatakan memiliki hubungan yang saling berkaitan.

Chaer, A. d. (1995). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta.

Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

1 Like

Terdapat hubungan yang erat antara geografi dialek dan sosiolinguistik karena keduanya masuk dalam lingkup pembahasan yang sama yaitu dialektologi. Geografi dialek dengan sosiolinguistik memiliki kesamaan yaitu sama-sama berkecimpung dalam hal yang mempelajari variasi bahasa. Meskipun memiliki hubungan yang erat, geografi dialek dan sosiolinguistik juga memiliki perbedaan. Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa berdasarkan pola kemasyarakatannya, sedangkan geografi dialek mempelajari variasi bahasa berdasarkan perbedaan wilayah atau lokal (Keraf, 1996).

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan karena keduanya merupakan bagian dari subdialektologi, yaitu cabang ilmu bahasa yang khusus mempelajari variasi-variasi bahasa dalam semua aspeknya. Menyambung hal tersebut, maka persamaan antara keduanya adalah sama-sama mempelajari variasi bahasa. Sementara itu, perbedaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik adalah sebagai berikut.

  1. Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa berdasarkan pola-pola kemasyarakatan, sedangkan geografi dialek mempelajari variasi-variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa (Keraf, 1996, p. 143)
  2. Geografi dialek adalah studi terkait dengan variasi geografis bahasa, artinya mengenai bahasa dalam suatu area atau wilayah (Jendra, 2010, p. 178). Geografi dialek biasanya melihat pada sejarah maupun perkembangan variasi bahasa serta bentuk dari unsur leksikon linguistik, sedangkan sosiolinguistik lebih menekankan hubungan bahasa dengan isu dan dinamika sosial (Kurniadi, 2018, p. 63)

Referensi:

Jendra, M. W. (2010). Sociolinguistics: Study of Societies’ Languages. Yogyakarta : Graha Ilmu .

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Kurniadi, D. (2018). Dialek Khas Daerah Perbatasan: Kajian Sosiolinguistik di Desa Srinahan Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Jurnal Culture, 5(1), 63. Retrieved from file:///C:/Users/ACER/Downloads/162-Article%20Text-229-1-10-20180712.pdf

1 Like

Hubungan, persamaan, dan perbedaan dari geografi dialek dan sosiolinguistik. Sebelum menyinggung mengenai hubungan, persamaan, dan perbedaan kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu geografi dialek dan apa itu sosiolinguistik. Purwaningsih (2017) menyatakan bahwa geografi dialek merupakan variasi bahasa yang dipengaruhi oleh letak geografi yang berbeda. Sedangkan sosiolinguistik adalah ilmu yang mengkaji bahasa dan masyarakat berdasarkan struktur bahasa oleh linguistic dan struktur masyarakat oleh sosiologi (Srtyawan, 2011). Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui hubungan dari kedua pokok bahasan di atas adalah sama-sama dari cabang keilmuan yang sama yaitu dalektologi. Kemudian persamaan dari keduanya adalah sama-sama membahas mengenai variasi bahasa. Dan perbedaan yang tampak adalah geografi dialek dipengaruhi oleh letah geografis sedangkan sosiolinguistik dipengaruhi oleh struktur masyarakat.

Purwaningsih, A. (2017). Geografi Dialek Bahasa Jawa Pesisiran di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Proceeding of @nd International Conference of Arts Languange and Culture, (pp. 594-605). Bali.

Srtyawan, A. (2011). Bahasa Daerah dalam Prespektif Kebudayaan dan Sosiolinguistik : Peran dan Pengaruhnya dalam Pergeseran dan Pemerataan Bahasa. In T. Mckinnon, Nurhayati, A. Subiyanto, M. Suryadi, & S. Waluyo (Ed.), International seminar Language Maintence and Shift, (pp. 65-69). Semarang.

1 Like

Keraf (1996) mengemukakan bahwa pada cabang ilmu bahasa, dialektologi yang fokus membahas beragam variasi bahasa dan jajaran aspeknya dibagi menjadi dua, yakni geografi dialek dan sosiolinguistik. Perbedaan dari kedua bagian dialektologi ini, yakni pada fokus yang dipelajari dari variasi bahasa tersebut. Sosiolinguistik berfokus pada variasi bahasa yang menggunakan dasar pola masyarakat, sedangkan geografi dialek mengulik variasi bahasa berdasarkan perbedaan loka pada wilayah bahasa tertentu (geografi). Geografi dialek mengulik lebih jauh mengenai fakta perluasan ciri-ciri linguistik yang kemudian menjadi ciri-ciri dialek dengan perbedaan-perbedaan lokal. Geografi dialek lebih berfokus pada variasi bahasa leksikal pada wilayah bahasa tertentu (Nugraha dan Prasetiyo, 2022).

Referensi

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nugraha, D. D., & Prasetiyo, A. B. (2022). Penggunaan Bahasa Jawa di Lingkungan Pesantren Wilayah Banyuwangi Selatan. Sintesis, 16(1), 41-49.

1 Like

Geografi dialek adalah studi tentang hubungan yang ada dalam bahasa yang berbeda dengan mengandalkan di mana kesatuan atau keragaman spasial tercapai). Ciri-ciri lainnya yaitu (1) dialek, merupakan himpunan berbagai bentuk bahasa daerah dengan ciri-cirinya. Sosiolinguistik mempelajari perubahan bahasa akibat kontak sosial yang terjadi antara wilayah atau ruang geografis yang berbeda, sehingga menghasilkan ranah pembaruan (inovasi) dan ranah pusaka (relik). Misalnya, varian tertentu dicirikan oleh asal geografis (geografis dan sosial), pembicara, serta topik, lawan bicara, dan konteks percakapan. Selain itu, hasil geografi dialek dapat digunakan sebagai sumber data sekunder sosiolinguistik modern. Geografi dalam dialek
merupakan perbandingan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, baik secara sinkron maupun diakronis.
Sosiolinguistik menjelaskan adanya perbedaan bahasa. Perbedaan variabel sosial tersebut membentuk variasi bahasa. Lihat
:
Keraf, G. (1996). Linguistik perbandingan sejarah. Jakarta: PT Gramedia Puszta Kautama. Chaer, Abdul und Leonie Agustina 2010. FrĂźhe EinfĂźhrung Sozilinguistik. Jakarta: Lineca
Elsteren. Kridalaksana, Harimurti. 1974. Dengan fitur bahasa
Sikap bahasa. Jakarta: Nusainda.

(keraf : 1996) Geografi dilalek dengan sosiolinguistik memeliki hubungan sebagai cabang atau sub dialegtolog.
Diantaranya keduanya memiliki kesamaan, yakni mempelajari variasi bahasa. Perbendaanya geografi dialek mengkaji mengenai variasi bahasa yang berdasar pada perbedaan lokal wilayah tersebut sedangkan sosiolinguistik mengkasi variasi bahasa berdasarkan pole masyarakat yang ada.

Referensi

Keraf,G. (1996). Linguistik Bandingan Historis.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hubungan geografi dialek dan sosiolinguistik sudah dijelaskan diatas yakni merupakan pecahan dari cabang ilmu dialelektologi yang dimana ilmu ini mengkaji mengenai variasi bahasa. Persamaan diantara keduanya yakni sama-sama mengkaji objek pemakaian ragam bahasa yang ada.

Hanya saja disini bedanya geografi dialek adalah kajian yang berobjek dialek geografis yang mempelajari hubungan yang terdapat dalam ragam-ragam bahasa dengan bertumpu kepada satuan ruang atau tempat terwujudnya ragam-ragam tersebut (Dubois dkk. dalam Ayatrohaedi, 1983: 29). Namun, pada geografi dialek data yang didapatkan tidak hanya diseskripsikan saja, tetapi bisa divisualkan dalam bentuk peta (Wahya, 2010).
Sedangkan Haryono (2011), menyatakan sosiolinguistik merupakan studi antara bahasa dan masyarakat yang didalamnya mengkaji masalah-masalah sosial dalam hubungannya dengan pemakaian bahasa yang lebih pada mendeskripsikan mengenai variasi bahasa berdasar pada perbedaan variabel sosial (variabel daerah, status, ragam, usia, gender, dan keetnisan).

Referensi:
Ayatrohaedi. 1979 dan 1983. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Haryono, A. (2011). Perubahan dan perkembangan bahasa: Tinjauan historis dan sosiolinguistik. Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, 18.
Wahya. (2010). Mengenal Sekilas Dialektologi:Kajian Interdisipliner tentang Variasi dan Perubahan Bahasa. Lingua: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Budaya. 1-16.

1 Like

Menurut Pamolango (2012) geografi dialek adalah dikaji pada linguistik didasarkan terhadap beraneka ragam bentuk tuturan dalam suatu bahasa.
Sedangkan sosiolinguistik menurut Senjaya., dkk (2018) adalah ilmu terapan yang mengkaji permasalahan yang timbul karena penggunaan, fungsi, dan hal lain yang hubungannya dengan kebahasaan yang terjadi dalam pemakaian di masyarakat.
Hubungan yang terjadi antara geografi dialek dan sosiolinguistik berkaitan erat dengan pada hubungan bahasa tanpa ada pemisah secara jelas.
Persamaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik hampir sama terhadap kajian dialektalogi yang dimaknai terhadap kajian pada variasi bahasa.
Perbedaan mengenai geografi dialek membahas ragam bahasa pada tuturan linguistik. Sementara itu, sosiolinguistik lebih mengkaji bahasa yang mengkaitkan pada masyarakat

Referensi:
Pamolango, Valantino Ateng. (2012). Geografi Dialek Bahasa Saluan. Jurnal Parafrase, 12 (2), 7-20
Senjaya, Arip., dkk.(2018). Kajian Sosiolinguistik Pemakaian Variasi Bahasa Ken (Cant) Oleh Para Pengemis Di Lingkungan Lampu Merah Kota Serang, Provinsi Banten. Jurnal Membaca, 3 (2), 111-118

1 Like

Subgeografi dialek dibagi menjadi dua sub cabang menjadi dua sub cabang yaitu geografi dialek dan sosiolinguistik (Keraf, 1996: 143). Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa berdasarkan pola kemasyarakatan, sedangkan geografi dialek mempelajari variasi bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa (Keraf, 1996: 143).
Geografi dialek dan sosiolinguistik merupakan sama-sama cabang ilmu linguistik yang memelajari tentang perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam satu bahasa. Perbedaan antara kedua ilmu linguistik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Geografi dialek memelajari perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam satu bahasa yang disebabkan oleh faktor geografis, sedangkan kalau sosiolinguistik memelajari perbedaan unsur-unsur kebahasaan yang disebabkan oleh faktor sosial (Mahsun, 1995: 18).
Perbedaan antara dialek dan register ini menjadikan batas kajian geografi dialek dan sosiolinguistik menjadi lebih jelas. Namun tidak dapat dipungkiri terjadinya intereksi antara kedua bidang itu. Walaupun antara geografi dialek dan sosiolinguistik memunyai perbedaan, namun studi sosiolinguistik memanfaatkan kajian geografi dialek, seperti dalam memelajari pengaruh antardialek. Selain itu, perbedaan geografis bisa dijelaskan sebagai dasar perbedaan dari sosiolinguitik.

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahsun. (1995). Dialektologi Diakronis: Sebuah Pengantar. Gadjah Mada University Press.

1 Like

Hubungan dan persamaan-perbedaan antara geografi dialek dan sosiolinguistik.
Menurut Keraf (1996: 143) sosiolinguistik dan geografi dialek adalah dua bidang kajian yang berbeda. Sosiolinguistik mengkaji varian bahasa berdasarkan pola kemasyarakatan, sedangkan geografi dialek mengkaji varian bahasa berdasarkan perbedaan lokal di suatu wilayah bahasa. Jika sosiolinguistik mempelajari ko-varian antara struktur linguistik dan struktur sosial, geografi dialek mengungkapkan fakta tentang perluasan ciri-ciri linguis yang sekarang tercatat sebagai ciri-ciri dialek. Dari pernyataan tersrbut sudah jelas bahwa geografi dialek dan sosiolinguistik sama-sama mengkaji variasi bahasa, namun geografi dialek yang merupakan bagian linguistik historis lebih fokus pada kajian mengenai dialek atau perbedaan-perbedaan lokal.

Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik mempunyai hubungan yang cukup erat karena keduanya merupakan bagian dari dialektologi. Geografi dialek dan sosiolinguistik sama-sama mempelajari variasi bahasa. Namun, perbedaannya geografi dialek mengkaji variasi bahasa menurut perbedaan bahasa di wilayah tertentu sedangkan sosiolinguistik lebih fokus mengkaji kajian bahasa menurut pola yang tersedia.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Geografi dialek merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang beranekaragam bahasa dialek yang didasarkan pada berbagai perbedan dalam sebuah tempat tertentu. Sedangkan sosiolinguistik adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang macam-macam variasi/keragaman bahasa yang didasarkan pada pola sosial masyarakat misalnya berdasarkan variasi atau perbedaan agama, ras, status. (Keraf:1996).

Sebenarnya geografi dialek dan sosiolinguistik ini memiliki hubungan yang sangat erat walaupun keduanya memiliki perbedaan yaitu geografi dialek membahas tentang variasi bahasa disuatu wilayah dan sosiolinguistik membahas variasi bahasa berdasar pada pola sosial masyarakat tetapi keduanya sama-sama merupakan ilmu disipliner dialektologi atau ilmu yang membahas tentang variasi atau aneka macam bahasa.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Menurut pendapat Keraf (1996) geografi dialek atau istilah lainnya yakni dialektologi bisa juga disebut dengan dialek regional merupakan cabang ilmu linguistik yang khusus mengkaji tentang variasi-variasi bahasa berdasarkan pada perbedaan lokal dari berbagai aspek bahasa seperti semantik, morfologi, fonologi, sintaksis, dan leksikon. Dialektologi diartikan sebagai studi yang mengkaji tentang dialek tertentu atau dialek suatu bahasa. Untuk sosiolinguistik mengkaji sejumlah variasi bahasa berdasarkan perbedaan variabel sosial, misalnya status, ragam, gender, dan keberagaman etnis. Kedua hal tersebut saling berhubungan karena sama-sama mengkaji variasi bahasa, maka dari itu dinamakan sosiodialektologi. Awalnya, dialektologi memberikan batasan mengenai kajian pada variasi bahasa yang didasarkan pada variable geografis saja (geografis dialek), kemudian pada berkembang kajian dialektologi mengarah pada variasi yang didasarkan variabel sosial (dialek social). Dialek sosial dan sosiolinguistik dapat kita lihat pada salah satu contoh variasi dialek memberikan gambaran golongan sosial dalam sebuah hierarki dari struktur sosial, sedangkan variasi register memberikan gambaran golongan sosialnya terdapat dalam proses interaksi sosial. Kemudian perbedaan antara dialek dan register ini menjadikan batas kajian dialektologi dan sosiolinguistik menjadi lebih jelas. Akan tetapi, hal ini tidak dapat dipungkirin kedua hal ini saling berhubungan dan terjadi interaksi.

Referensi :
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

1 Like

Geografi dialek dan sosiolinguistik memiliki hubungan sebagai cabang yang mempelajari variasi-variasi bahasa (Keraf, 1996). Kajian geografi dialek mendeskripsikan variasi bahasa berdasarkan wilayah, membandingkan wilayah satu dengan yang lain, dan mengelompokkan variasi yang sama dalam suatu wilayah tertentu. Sedangkan kajian sosiolinguistik mendeskripsikan sejumlah variasi bahasa berdasarkan perbedaan variabel sosial, seperti status, daerah, usia, ragam, gender, dan keetnisan. Adanya perbedaan tuturan tersebut yang membentuk variasi bahasa.

Referensi:
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Menurut Keraf (1996) menjelaskan bahwa geografi dialek merupakan salah satu dari dua subcabang dialektologi, yaitu geografi dialek dan sosiolinguistik. Pada dasarnya geograf dialek merupakan hal yang mengkaji suatu bahasa melalui variasinya berdasarkan perbedaan lokal dan suatu wilayah bahasa. Sedangkan sosiolinguistik lebih mengarah pada kajian yang mempelajari variasi bahasa yang berdasarkan pola-pola kemasyarakatan.

Dengan hal tersebut keduanya termasuk dalam cabang dialektologi. Dialektologi sendiri dimaknai sebagai cabang linguistik yang hanya membahas mengenai variasi-variasi bahasa dengan memperlakukannya dengan struktur yang utuh.

Referensi
Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

1 Like