Bentuk Adverbial dalam Kalimat: Pengertian dan Contohnya

Halooo mijilions :hugs:
Kalian sudah tahu belum sih tentang adverbia? Iyaa… adverbia, atau biasa disebut juga dengan kata keterangan? Kalau belum, yuks kita cari tahu lebih lanjut yaaa.

Kridalaksana (2008:81) mendefinisikan adverbial sebagai kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis. Adverbia berbeda dengan adverbial. Dengan demikian, maka *adverbia merupakan salah satu kategori gramatikal atau kelas kata, sedangkan adverbial merupakan salah satu fungsi sintaktis. Nah, dalam konteks kalimat, adverbial memiliki berbagai bentuk, meliputi nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, dan juga frasa preposisional.

Gayuh dengan uraian tersebut, menurut kalian, bagaimanakah maksud dari bentuk-bentuk adverbial dalam konteks kalimat tersebut? Biar penjelasannya tambah paripurna, beri contoh juga yaa?

Referensi
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

11 Likes

Gucker (59: 1966) mengungkapkan bahwa adverbial adalah suatu kata yang menjelaskan mengenai kata kerja ( verbs ), kata sifat ( adjectives ), atau kata keterangan ( adverbs ). Adverbial memiliki berbagai bentuk seperti nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, dan juga frasa preposisional.
a. Nomina atau frasa nominal
Adalah frasa dengan inti yang berupa kata benda melalui kata yang tersusun dan menyatakan kata benda.
Contoh :
• Bola basket : adik bermain bola basket dengan temannya.
b. Verba atau frasa verbal
Adalah frasa yang terbentuk melalui gabungan kata kerja dan menemapti pengganti kata kerja di suatu kalimat.
Contoh :
• Menulis : ibu menulis surat untuk kerabatnya yang ada di Manado
c. Adjektiva atau frasa adjektiva
Adalah suatu jenis frasa yang memiliki inti berwujud kata sifat dalam unsur pembentukannya.
Contoh :
• Rajin : kakakku rajin membaca buku dan menyiram tanamannya
d. Frasa preposisional
Frasa yang terbentuk melalui gabungan kata yang tak berpredikat dan tidak terdapat kata depan.
Contoh :
• Toko buku ini tutup pada hari Minggu
• Ayah dan ibu pulang dari kantor jam 3 sore

Referensi :
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2017) adverbia berdasarkan perilaku semantisnya bisa digolongkan ke dalam 8 macam, yakni adverbia kualitatif, kuantitatif, limitatif, frekuentif, kewaktuan, kecaraan, kontrastif, & keniscayaan.

Adverbia Kualitatif (untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan derajat, tingkat, atau mutu)

  • Amru paling senang minum kopi.
  • Sejujurnya, aku agak tersinggung.

Adverbia Kuantitatif (untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan jumlah)

  • Biaya yang dikeluarkan untuk kuliah ini tidaklah sedikit.
  • Uang ini hanya cukup untuk kita makan selama 1 pekan ke depan.

Adverbia Limitatif (untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan pembatasan)

  • Vaksin hanya untuk orang kaya.
  • Lebih baik aku di rumah saja menunggu Amru datang

Adverbia Frekuentatif (untuk yang menyatakan makna yang berhubungan dengan kekerapan)

  • Pika sering lupa akan hari ulang tahunku.
  • Mereka sudah jarang berbicara.

Adverbia Kewaktuan (untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan terjadinya suatu peristiwa)

  • Aku baru mengerti maksudmu selama ini.
  • Kita harus segera berangkat.

Adverbia Kecaraan (untuk menyatakan makna yang berhubungan dengan proses terjadinya suatu peristiwa)

  • Taufik akan menyusul secepatnya.
  • Pelan-pelan , dia membuka pintu kamar.

Adverbia Kontrastif (untuk menyatakan pertentangan dengan hal atau makna kata yang disampaikan sebelumnya)

  • Bukannya minta maaf, dia malah marah-marah sama saya!
  • Siapa bilang dia murah hati? Justru dialah koruptornya!

Adverbia Keniscayaan (untuk menyatakan hubungan makna dengan kepastian akan terjadinya hal atau peristiwa)

  • Kita pasti bisa melewati masa-masa sulit ini.
  • Kita tentu tidak setuju dengan kebijakan-kebijakan Pemerintah yang merugikan rakyat.

Referensi :

Moeliono, Anton. M dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Menurut Yosodipuro (2020:60) frasa dapat dibagi menjadi 5 jenis yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa numeralia, dan frasa preposisional. Kemudian, Moeliono dkk., (2017:255) menyebutkan bahwa adverbial dapat berbentuk nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, dan frasa preposisional jika terdapat pada konteks kalimat.

  • Frasa Nominal, yaitu frasa yang tercipta melalui kombinasi kata benda dan bisa pula dipakai untuk pengganti kata benda. Contoh: Setelah menjadi juara kelas, Alan mendapatkan hadiah jam tangan dari kedua orangtuanya.
  • Frasa Verbal, yaitu frasa yang tercipta melalui kombinasi kata kerja dan bisa pula digunakan untuk pengganti kata kerja. Contoh: Riri pergi ke warung guna membeli teh dan gula.
  • Frasa Adjektival, yaitu frasa yang tercipta melalui kombinasi kata sifat dan bisa pula dipakai untuk menambahkan kata keterangan. Contoh: Cuaca malam ini sangat dingin karena sedang turun hujan.
  • Frasa Preposisional, yaitu frasa yang mempunyai kata depan guna petunjuk atau unsur penjelas. Contoh: Ular itu datang dari belakang rumah.

Referensi
Yosodipuro, Arif. (2020). Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Frasa adverbial dalam kalimat berfungsi sebagai keterangan. Adverbial memiliki bentuk frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, dan frasa preposisional. Berikut penjelasannya :

  1. Frasa nominal adalah frasa yang memiliki objek distribusi yang sama dengan nomina (kata benda). Frasa nominal dapat berfungsi sebagai subjek, frasa nominal sebagai predikat, dan frasa nominal sebagai objek. Contoh :
    a. Frasa nominal sebagai subjek : “Anak kecil itu suka menangis”.
    b. Frasa nominal sebagai predikat : “Dia adalah seorang guru matematika”.
    c. Frasa nominal sebagai objek : “Paman mengecat rumah barunya”.
    Contoh : “Khansa mendapatkan hadiah ulang tahun”. Frasa ‘hadiah ulang tahun’ dalam klausa tersebut memiliki distribusi yang sama dengan kata benda ‘hadiah’.
  2. Frasa verbal yaitu frasa yang berdistribusi sama seperti kata kerja yang terdiri dari Adverbia diikuti Verba, dan Verba diikuti Verba. Frasa verbal dapat berfungsi sebagai subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Contoh :
    a. Frasa verbal sebagai subjek : “Berenang termasuk olahraga yang menyenangkan dan menyegarkan”
    b. Frasa verbal sebagai predikat : “Lala sedang mandi di sungai”
    c. Frasa verbal sebagai objek : “Cucunya sudah bisa berjalan sendiri”
    d. Frasa verbal sebagi pelengkap : “Dia dan kakaknya sedang bertengkar”
    Contoh dan penjelasan : “Khansa menulis dengan buku baru”. Frasa ‘menulis’ merupakan frasa verba karena berdistribusi yang sama dengan verba tulis dan elemen sentral dari verba ditulis.
  3. Frasa adjektival merupakan frasa yang menyatakan keadaan yang diterangkan oleh kata ‘sudah’ dan ‘dapat’. Frasa adjektival berfungsi sebagai subjek, predikat, keterangan, dan pelengkap. Frasa adjektival terdiri dari frasa adjektival yang dibuat ingkar dengan kata ingkar tidak, memiliki pewatas belakang seperti lagi dan kembali, memiliki tingkat perbandingan, dan memiliki keterangan penguat seperti sangat. Contoh:
    a. Frasa adjektival sebagai subjek: “Cantik dan ganteng merupakan pemberian dari tuhan”
    b. Frasa adjektival sebagai predikat : “Gadis itu sangat cantik dan terkenal di kampung ini”
    c. Frasa adjektival sebagai objek : “Ayah membeli semangka besar sekali”
    d. Frasa adjektival sebagai keterangan : “Mau pakai mobil yang mana?”
    e. Frasa adjektival sebagai pelengkap: “Anak itu suka sekali menangis”
  4. Frasa preposisional yaitu frasa yang diawali preposisi (kata depan) sebagai penanda. Contoh: “Rara dari Kabupaten Boyolali” merupakan preposisi yang berfungsi sebagai penanda, diikuti Kabupaten Boyolalisebagai aksisnya.

Referensi :
Mboka, I., & Irfan, A. (2021). Interferensi Frasa Bahasa Lio Dialeg K Kedalam Penggunaan Bahasa Indonesia di Pasar Maurole Kabupaten Ende. Jurnal Pendidikan, 9(1), 40-50.
Yulianti, D., & Simanjuntak, H. (2014). Frasa Bahasa Melayu Dialek Ketapang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(7).

Adverbial merupakan kata katerangan yang dipakai untuk menjelaskan kelas kata lainnya seperti verba, adjektiva, nomina, dan preposional. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Widjiono (2007) dalam bukunya yang berjudul Bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa adverbia merupakan kata pemberi keterangan pada verba, adjektiva, dan nomina.

 Bentuk Nomina
Bentuk ini ialah suatu kelompok kata yang menyatakan suatu nama, seperti nama seseorang, binatang, benda, tempat, aktivitas, atau gagasan.

Contoh:
Saya senang bermain sepak bola

Dalam kalimat tersebut, kata “sepak bola” termasuk nomina karena menyatakan suatu kegiatan atau aktivitas

 Bentuk Verba
Bentuk ini ialah suatu kelompok kata yang menyatakan suatu proses, perbuatan, kejadian, peristiwa, pengalaman keadaan, serta pertalian antara dua benda.

Contoh:
Ayah memasak nasi goreng

Dalam kalimat tersebut, kata “memasak” termasuk verba karena menyatakan proses membuat makanan.

 Bentuk Adjektiva
Bentuk ini ialah suatu kelompok kata yang menyatakan sifat atau kata yang dapat menerangkan nomina.

Contoh:
Buah yang dijual di pasar itu, sangat manis

Dalam kalimat tersebut, kata “manis” termasuk adjektiva karena menerangkan buah sebagai nomina yang memiliki rasa manis.

 Bentuk preposisi
Preposisi biasa dikategorikan sebagai kelas kata partikel karena bentuknya relatif tidak mengalami perubahan dalam pembentukan satuan-satuan bahasa yang lebih besar daripada kata dan digunakan sebagai unsur penjelas.

Contoh:
Sejak kecil ia sudah bercita-cita menjadi dokter.
Saya tidak mau tidur di bawah.

Referensi

Widjono, H. (2007). Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

Dalam konteks kalimat, adverbial memiliki berbagai bentuk, meliputi nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, dan juga frasa preposisional. Berikut penjelasannya :

a. Nomina atau Frasa Nominal

Frasa nominal merupakan suatu gabungan yang terbentuk dari sekumpulan kata yang mempunyai unsur inti pembentukan berupa kata nomina atau bisa juga diartikan sebagai frasa yang unsur intinya adalah nomina. Lalu, bentuk adverbial frasa nominal berarti adverbial tersebut membatasi / menerangkan nomina dan nomina sebagai intinya.

Contoh :

Bapak saya menetap di Sragen. → kata saya menerangkan kata inti bapak

Pintu rumah dibobol maling. → kata rumah menerangkan kata inti pintu

b. Verba atau Frasa Verbal

Frasa verbal merupakan suatu gabungan yang terbentuk dari sekumpulan kata yang mempunyai unsur inti pembentukan berupa kata kerja atau bisa juga diartikan sebagai frasa yang unsur intinya adalah verba. Lalu, bentuk adverbial frasa verbal berarti adverbial tersebut membatasi / menerangkan verba dan verba sebagai intinya.

Contoh :

Pengumuman kejuaraan itu akan segera. → kata akan menerangkan kata inti segera

Pukul tujuh pagi, ayah sudah berangkat. → kata sudah menerangkan kata inti berangkat

c. Adjektiva atau Frasa Adjektival

Frasa adjektival merupakan suatu gabungan yang terbentuk dari sekumpulan kata yang mempunyai unsur inti pembentukan berupa kata adjektiva atau bisa juga diartikan sebagai frasa yang unsur intinya adalah adjektiva. Lalu, bentuk adverbial frasa adjektival berarti adverbial tersebut membatasi / menerangkan adjektiva dan adjektiva sebagai intinya.

Contoh :

Nilai rapor adik cukup baik. → kata cukup menerangkan kata inti baik

Soal ulangan itu sangat sulit. → kata sangat menerangkan kata inti sulit

d. Frasa Preposisional

Frasa preposisional merupakan frasa yang terdiri dari gabungan kata yang tidak berpredikat dan memiliki kata depan.

Contoh :

Aku dan adik duduk santai di teras rumah.

Kepada para tamu , diharapkan untuk duduk dengan tenang.

Referensi :

Amin, M. F. Ciri-ciri dan Jenis Adverbia Pewatas dalam Bahasa Indonesia. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra , 13 (2), 213-222. DOI : Ciri-ciri dan Jenis Adverbia Pewatas dalam Bahasa Indonesia | Amin | Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra

Permana, D. (2010). Frasa Nominal dalam Bahasa Banjar Samarinda. Jurnal Eksis , 6 , 1375-1379.

Di sini Adverbial memiliki penjelasan ialah memberikan keterangan dari setiap kata. Seperti pendapat menurut Menurut Gucker (59: 1966) Adverbial adalah kata yang menerabgkan dari kata kerja , kata sifat, atau kata keterangan dan lainnya . Di sini Adverbial memiliki bentuk yaitu:

  • Frasa Nomina
    frasa nomina merupakan sebuah bentuk frasa yang terbentuj dengan menggabungkan kata benda. Dan dapat juga dipakai untuk menggantikan sebuah kata benda.
    Contoh: adik sedang bermain boneka- Kata boneka memiliki arti kata benda

  • Verba atau frasa verbal
    frasa verbal merupakan bentuk sebuah kata yang di bentuk dari kata kerja di dalam sebuah kalimat
    Contoh: menari: adik sedang menari di kamar

  • Adjektiva atau frasa adjektiva
    frasa adjektiva adalah frasa yang mengisi sebuah predikat klausa. Di sini Adjektiva atau kata sifat ialah bentuk kata yang memaparka dari sifat atau keadaan.
    Contoh: Pemain bulu tangkis itu memukul kok bulutangkis itu dengan sangat kencang - kata kencang menerangkan kata sifat

  • Frasa Preposisional
    Frasa Preposisional adalah sebuah gabungan dari kata yang tidak memiliki predikat dan kata depan menjadi petunjuk
    Contoh: kemarin malah aku dan ayah menonton bioskop

Refrensi
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Nurhalimah, T. Y. (2018). Adverbial Cara dan Adverbial Sarana dala. Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa , 14 (2).

Menurut Sadikova (2020) adverbial atau kata keterangan dapat dibagi menjadi lima bentuk berdasarkan kelas katanya dan satu bentuk yang tidak memiliki persamaan dengan golongan kelas katanya. Lima bentuk tersebut antara lain frasa nomina, frasa verbal, frasa adjektiva, frasa numeralia, dan frasa adverbia, sedangkan yang tidak memiliki persamaan dengan kelas katanya disebut dengan frasa preposisi.

Selanjutnya yang akan kita bahas lebih mendalam yaitu tentang frasa nomina, frasa verbal, frasa adjektiva, dan frasa preposisi. Berikut penjelasan dari keempat bentuk adverbial tersebut:

  1. Frasa nomina merupakan frasa yang terdiri atas nomina (sebagai pusat) dan unsur lain yang berupa adjektiva, verba, numeralia, demonstrativa, pronominal dan lainnya. Frasa ini mempunyai distribusi yang sama dengan kata golongan nomina. Bahkan frasa ini juga dapat menjadi subjek, objek, atau pelengkap dalam konstruksi prediktif. Contoh :
    • Tuhan mengirimkan hujan, yang seperti air mata tangisan
    Penjelasan : Frasa air mata tangisan memiliki persamaan distribusi dengan kata air mata, jika kata tangisan tidak dituliskan maka tidak akan mempengaruhi makna dari klausa tersebut.

  2. Frasa verbal merupakan frasa yang terdiri atas gabungan verba dan verba, verba dan adverbia atau verba dan preposisi gabungan. Frasa ini juga memiliki distribusi yang sama dengan kata verba. Contoh :
    • Setelah lari pagi, nafas Nadia sedikit terengah dan pipinya memerah
    Penjelasan : Frasa sedikit terengah dalam klausa tersebut mempunyai distribusi yang sama dengan kata terengah. Dimana kata terengah termasuk golongan kata verba, maka dari itu frasa sedikit terengah juga termasuk golongan frasa verba.

  3. Frasa adjektiva merupakan frasa yang terdiri atas gabungan beberapa kata atau terdiri atas induk berkategori adjektiva dan modifikator berkategori apapun, asalkan seluruhnya berperilaku sebagai adjektiva. Frasa adjektiva mempunyai distribusi yang sama dengan kata adjektiva. Contoh :
    • Waktu itu secara mendadak hujan turun sangat deras
    Penjelasan : Frasa sangat deras dalam klausa tersebut memiliki distribusi yang sama dengan kata deras. Kata deras termasuk golongan kata adjektiva, maka dari itu frasa sangat deras juga termasuk golongan frasa adjektiva.

  4. Frasa Preposisi merupakan frasa yang tidak memiliki persamaan dengan distribusi golongan kelas katanya. Frasa ini biasanya ditandai dengan letaknya pada awalan kalimat. Contoh :
    Dengan begini, cintaku padamu adalah cinta sejati
    Penjelasan : Kata dengan termasuk golongan kata preposisi, karena itu frasa dengan begini juga termasuk golongan frasa preposisi.

Referensi :
Siagian, I., Aisyah, A., Mudawanah, E., Saraswati, N. A. W., Rosihoh, S., & Zuraidah, Z. (2021). Frasa Berdasarkan Kategori Kelas Kata pada Cerpen “Rindu Yang Terlalu” Karya Arswendo Atmowiloto. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(12), 2092-2108.

Wahidah, B. Y. K. (2021). Perbedaan Jenis Frasa Nominal dan Kata Majemuk Nomina. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(3), 278-285.

Dari pemantik tersebut, sesuai dengan penjelasan dari Moeliono dkk., (2017:255) menyebutkan bahwa adverbial dapat terbentuk atas nomina atau frasa nominal, verba atau frasa verbal, adjektiva atau frasa adjektival, dan frasa preposisional.

  1. Nomina atau frasa nomina sebagai adverbial
    Frasa nomina merupakan frasa yang di jabarkan sebagai bentuk gabungan kata benda, atau dapat juga sebagai pengganti kata benda. Nomina sebagai adverbial yang dimaksudkan bahwa nomina atau kata benda tersebut sebagai kata keterangan/ adverbial

Contohnya :
Ibu saya berada di pasar
Saya sedang bermain basket di teras

  1. Verba atau frasa verba sebagai adverbial
    Frasa verba dijelaskan sebagai bentuk gabungan kata kerja, atau dapat juga sebagai pengganti kata kerja. verba sebagai adverbial yang dimaksudkan bahwa verba atau kata kerja tersebut sebagai kata keterangan/ adverbial

Contohnya :
Dini membuang sampah di laci
Saya berlari menuju stadion

  1. Adjectiva atau frasa adjectiva sebagai adverbial
    Frasa Adjectiva sebagai bentuk dari gabungan kata sifat, atau dapat juga sebagai pengganti kata sifat. Adjectiva sebagai adverbial yang dimaksudkan bahwa Adjectiva atau kata sifat tersebut sebagai kata keterangan/ adverbial

Contohnya :
Hari ini kamu terlihat sangat cantik
Pak budi sangat sabar meski banyak masalah

  1. Frasa Preposisional
    Frasa preposisional dijelaskan sebagai bentuk gabungan kata tak memiliki predikat dan tentunya memiliki kata depan. Preposisional sebagai adverbial yang dimaksudkan bahwa preposisional tersebut sebagai kata keterangan/ adverbial

Contohnya :
Jangan lupa hadir ke pernikahan mereka pukul 09.00 WIB
Dinda melanjutkan pendidikannya di UNS

Referensi :
Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Slametrnuljana (1969: 363-369) mengungkapkan bahwa adverbial adalah suatu kata yang menjelaskan mengenai kata kerja (verbs), kata sifat (adjectives), atau kata keterangan (adverbs). Adverbial memiliki berbagai bentuk seperti nomina, verba, adjektiva, dan frasa preposisional. Berikut Penjelasannya:

a. Nomina atau frasa nominal

adalah frasa dengan inti yang berupa kata benda melalui kata yang tersusun dan menyatakan kata benda.

Contoh :

  • Bola voli : Sani bermain bola voli pada siang hari.

b. Verba atau frasa verbal

adalah frasa yang terbentuk melalui gabungan kata kerja dan menempati kata kerja di suatu kalimat.

Contoh :

  • Menulis : Ani menulis surat kabar untuk sahabatnya.

c. Adjektiva atau frasa adjektiva

Adalah suatu jenis frasa yang memiliki inti berwujud kata sifat dalam pembentukannya.

Contoh :

  • Rajin : Lita rajin membuat artikel dan membaca novel

d. Frasa preposisional

Frasa yang terbentuk melalui gabungan kata yang tak berpredikat dan tidak terdapat kata depan.

Contoh :

  • Toko kelontong ini tutup untuk sementara waktu.

  • Annisa menjadi juara kelas untuk kedua kalinya.

Referensi :

Cristiana, D. (2008). Adverbia Verba Bahasa Rusia Dan Pengungkapan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia. Sosiohumaniora, 10(1), 13.

Humaidi, A., & Ahmad, H. B. (2018). Afiks Pembentuk Nomina dalam Bahasa Banjar. Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(1).

Menurut (Nusarini, 2017) adeverbia adalah kata yang digunakan untuk mendampingi verba, adjektiva, preposisi, nomina, atau adverbia lain. Dalam tataran frasa menurut (Kanak-Kanak, 2012) adverbial mempunyai fungsi untuk menjelaskan verba, adjektiva, nomonina, pronominal, numeralia dan adverbial lain. Penggunaan adverbial dalam kalimat bisa dilihat dari contoh berikut:

  1. Kemarin ibuku sedang mempersiapkan hajatan anak pak lurah
    Adverbia sedang pada kalimat tersebut memerikan verba mempersiapkan.
  2. Mas Fajar sangat sedih mendengar mantannya menikah
    Adverbial sangat pada kalimat tersebut mendampingi adjektiva sedih
  3. Dia akan berlari secepatnya untuk mengejar kereta itu
    Adverbial secepatnya menjelaskan preposisi untuk mengejar kereta itu
  4. Pemilik rumah itu adalah ayahku sendiri
    Adverbial pemilik menjelaskan nomina “rumah”

REFRENSI
Kanak-Kanak, A. U. T. (2012). Alwi, hasan. Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rieneka Cipta… 2009. Psikologi Kajian Teoritik. Jakarta: Rieneka Cipta.

Nusarini. (2017). Adverbia dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Perilaku Semantisnya. Jurnal Caraka, 3(2), 34–49. ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA | Caraka

Mengutip pendapat (Kridalaksana, 2011: 3) Adverbia adalah kata yang dipakai untuk memerikan verba, ajektiva, proposisi, atau adverbia lain , misalnya sangat, lebih, tidak, dan sebagainya. Sedangkan menurut (Alwi, Hasan dkk., 2003:197) Dalam tataran frasa, adverbia adalahkata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain.
• Frasa verbal merupakan frasa dengan kombinasi kata kerja dengan kesaam fungsi dan distribusinya. Frasa verbal kemudian di kelompokkan lagi menjadi 3 yaitu, frasa verbal modifikatif, koordinatif, dan apositif.
Contoh : karena takut dengan kejadian itu, rina sedikit menjauh dari tempat kejadian.
• frasa nominal merupakan frasa yang terbentuk dari kata benda dengan fungsi dan distribusi yang sama yakni menggantikan kata benda.
Contoh:
Frasa nomina modifikatif: mangkok kayu tanpak cantik dengan ukiran jepara.
Frasa nomina koordinatif : panas dingin, asam manis.
Frasa nomina apositif : Semarang, kota teramai di provinsi Jawa Tengah.
• frasa adjektiva merupakan gabungan dari kata sifat kemudian diberi kata keterangan sebagai pewatas seperti agak, paling, sangat, harus.
Contoh : dewi sangat cantik saat berjalan di taman.
• Frasa preposisional adalah penggabungan kata tak berpredikat dan memiliki kata depan. Kata depan seperti di, ke, untuk dan sebagainya berfungsi sebagai indikator yang kemudian di ikutu kelas kata menjadi frasa.

Contoh : di jalan protokol telah terjadi kecelakaan.
untuk semua warga Dusun Mukti diharap tenang.

**REFRENSI **

Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat karya Drs. Arif Yosodipuro, M.M.

Nusarini, N. (2017). ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA. Caraka, 3(2), 36-49.

Frasa nomina ialah frasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang menyatakan kebendaan.

  1. Modikatif
  2. Koordinatif
  3. Apositif
    Contoh frasa nomina : pemain bola “Riko merupakan pemain bola yang hebat”

Frasa verbal ialah frasa yang dibentuk oleh gabungan kata kerja serta dapat digunakan sebagai pengganti kata kerja.
Contoh frasa verbal : pulang ke rumah “Kevin pulang ke rumah satu minggu sekali”

Frasa adjektiva ialah frasa yang dibentuk oleh gabungan kata sifat yang dapat difungsikan untuk menambahkan kata keterangan.
Contoh frasa adjektiva : sangat dingin “Sikap dia sangat dingin seperti es”

Frasa preposisional ialah frasa yang kata depannya merupakan petunjuk atau unsur penjelas.
Contoh frasa preposional : di depan sekolah “Anak itu menunggu di depan sekolah”

Referensi :
Dwijatmoko, B. B. (2020). Sintaksis verba bahasa Indonesia. Sanata Dharma University Press.

Frasa adverbial dalam suatu kalimat memiliki fungsi sebagai keterangan. Adverbial memiliki beberapa bentuk, seperti frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, dan frasa perposisional. Berikut penjelasan serta contohnya:

  1. Frasa Nominal
    Merupakan frasa yang terdiri dari nomina (sebagai pusat) dan unsur lain yang berupa adjektiva, verba, numeralia, demonstrativa, pronomina, frasa preposisional, dan frasa yang lain. Frasa nominal dapat menjadi subjek, objek, atau pelengkap dalam konstruksi prediktif.
    Contoh :
    Rani mendapat hadiah ulang tahun berupa jam tangan.

  2. Frasa Verbal
    Merupakan frasa yang terdiri dari gabungan verba dan verba, gabungan verba dan adverbia, maupun gabungan verba dan preposisi gabungan.
    Contoh :
    Dion pergi latihan basket tadi sore.

  3. Frasa Adjektival
    Merupakan frasa yang terdiri dari gabungan beberapa kata atau yang terdiri atas induk berkategori adjektiva dan modifikator berkategori apa saja. Asalkan seluruhnya merupakan adjektiva.
    Contoh :
    Kukang merupakan hewan yang bergerak dengan lambat.

  4. Frasa Preposisional
    Merupakan frasa yang terdiri atas gabungan kata yang tidak berpredikat dan memiliki kata depan.
    Contoh :
    Bisma dan adiknya sedang bermain di teras rumah.

Referensi:
Wahidah, B. Y. K. (2021). Perbedaan Jenis Frasa Nominal dan Kata Majemuk Nomina. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(3), 278-285.

Menurut Effendi (2004) adverbial merupakan unsur yang paling periferal dalam struktur klausa seperti berikut:
(a) posisi adverbaial sering di belakang klausa, (b) adverbial biasanya bersifat manasuka, (c) kehadirannya tidak menentukan kehadiran unsur lain. Dalam adverbial terdapat tiga bentuk adverbial meliputi, frasa nomina, frasa verbal, frasa adjektival, dan frasa preposisional.

a) frasa nomina
merupakan rangkaian kata yang tersusun membentuk suatu frasa yang menyatakan kebendaan. Contoh : Sasa membeli roti coklat

b) Frasa verba
Arif Yosodipuro menuliskan, frasa verba adalah frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja dan sebagai pengganti kata kerja dalam suatu kalimat
contoh : Sandi pasti sedang bermain bola

c) frasa adjektival
Frasa adjektiva merupakan frasa yang diciptakan dengan menggabungkan kata sifat. Contoh : Rumah itu terlihat sangat kecil dibandingkan yang lain

d) Frasa Preposisional
frasa preposisional merupakan frasa yang terdiri dari preposisi dan objek preposisi
contoh : Warung ini tutup sampai hari kamis.

Referensi
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.
Yosodipuro, A. (2020). Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sasrasoegonda (1986:127) berpendapat jika adverbial diperikan sebagai kata yang bukan memberikan keterangan kepada kata benda, melainkan kepada kata kerja,kata sifat, kata bilangan, atau kata keterangan yang lain. Adverbial memiliki berbagai bentuk, yaitu:

  1. Nomina atau frasa nominal
    Kridalaksana (1988: 85) menyatakan frasa nomina adalah frasa modifikatif yang menjadikan nomina sebagai induk dan unsur perluasan lain yang mempunyai hubungan subordinatif dengan induk.
    Contoh : Rumput kering itu memenuhi lapangan.

  2. Verba atau frasa verbal
    Ramlan (1983: 154) berpendapat frasa verbal adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata golongan verba.
    Contoh: Ibu sedang makan di teras.

  3. Adjektiva atau frasa adjektival
    Frasa adjektiva adalah frasa yang menjadikan sebagai inti atau unsur pusat pada suatu frasa atau kalimat.
    Contoh: Burung itu terbang cepat sekali.

  4. frasa preposisional
    Frasa preposisional merupakan frasa yang diawali dengan kata depan sebagai
    penanda.
    contoh : Andi pulang dari tempat les jam 7 malam.

Referensi:
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Menurut Kridalaksana (2008:81) adverbial adalah sebagai kategori yang dapat
didampingkan dengan adjektiva, numeralia, dan atau preposisi dalam sebuah konstruksi sintaksis. Selain itu, adverbial juga dapat menerangkan sebuah kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat.

Nomina sebagai Adverbial
Contoh:
Nomina dapat menjadi subjek, objek, atau pelengkap dalam konstruksi prediktif.
a. Sekarang paman saya tlnggal di Bandung.
b. Hari ini dia tidak masuk kantor.
c. Dia harus bekerja siang dan malam untuk menghidupi
keluarganya.
d. Kemarin saya tidak pergi ke mana-mana.
2) Adjektiva sebagai Adverbial
Terdiri dari gabungan beberapa kata atau yang terdiri atas induk berkategori adjektiva dan modifikator berkategori apa saja yang merupakan adjektiva.
Contoh:
a. Angin bertiup kencang.
b. Dia berjuang keras untuk mencapai cita-citanya.
c. Anak raj in itu tekun belajar.
d. Wanita itu menangis sedih karena anaknya tidak lulus
ujian.
3) Frasa Preposisional sebagai Adverbial
Terdiri atas gabungan kata yang tidak berpredikat dan memiliki kata depan.
Contoh:
a. Kami sekeluarga berlibur di Puncak.
b. Dia membawa hadiah untuk teman-temannya.
c. Dia menerima ancaman dari seseorangyang tidak dikenalnya.
d. Dia pergi naik haji bersama istri dan dua orang anaknya.

Referensi :
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Nurhamidah, D. N., & Faznur, L. S. F. S. (2018). ANALISIS ADVERBIA DALAM TEKS PROMOSI, TEKS RUBLIK SURAT KABAR, DAN TEKS JURNAL ILMIAH. Pena Literasi, 1(1), 17-22.

Menurut Krisdalaksana (2011) adverbia merupakan suatu bentuk tambahan yang dipakai dimana bentuk ini dapat menjadi preposisi, verba, adjektiva, dan contoh adverbia lainnya. Adverbia memiliki beberapa bentuk-bentuk. Salah satu bentuk adverbial yang ada dalam konteks kalimat dapat terbagi menjadi empat, yaitu:

  1. Adverbial nomina. Sesuai namanya, adverbial disini dapat difungsikan menjadi kata benda. Konteksnya dapat berupa kata ganti maupun kata keterangan.

Contohnya: Agus latihan berlari dari pagi sampai malam agar menang di perlombaan dan besok kami akan segera melakukan pameran seni

  1. Adverbial verba. Sebagaimana verba, adverbia disini dapat dijadikan sebagai kata kerja. Kata kerja tersebut dikategorikan sebagai kata ganti ataupun kata keterangan.

Contohnya: Selama dua hari ini, dia sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan portofolio untuk melamar kerja

  1. Adverbial adjektiva. Kata sifat atau adjektiva dapat pula dijadikan bentuk keterangan dalam bentuk adverbial dimana ini menerangkan sifat dari subjek atau objek yang kita bicarakan dalam kalimat tersebut.

Contohnya: Anak itu terlalu baik sehingga dia kerap dimanfaatkan teman-temannya dan badai itu berlangsung pelan namun dampak yang ditimbulkannya sangat besar

  1. Adverbial preposisi. Adverbia juga dapat dijadikan keterangan yang menunjukkan preposisi dimana mengarah pada waktu, tempat, dan lain sebagainya.

Contohnya: Kami menaiki gunung itu bersama saudara dan sepupu

Cristiana, D. (2008). Adverbia Verba Bahasa Rusia Dan Pengungkapan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia. Sosiohumaniora, 10(1), 13.

Moeliono, A. M., Lapoliwa, H., Alwi, H., & Sasangka, S. S. T. W. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Nusarini, N. (2017). ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA. Caraka, 3(2), 36-49.

Adverbia merupakan suatu kategori gramatikal atau kelas kata, sedangkan adverbial adalah sebagian dari fungsi sintaksis. Menurut Quick dan Greenbaum (1973) adverbial merupakan istilah dasar konsep adverbial, sedangkan adjung (adjunct), disjung (disjunct) dan konjung (conjunct) adalah istilah bagi sub-sub adverbial yang lebih kecil. Dalam konteks kalimat adverbial dapat berupa :

  • Frasa nominal yaitu merupakan sebuah frasa yang menerangkan fungsi kalimat yang pengisian adverbial dalam klausanya dibentuk oleh kata yang berkelas nomina atau kata benda. Contoh : sekarang adik saya makan bubur.
  • Frasa adjektival yaitu merupakan sebuah frasa yang menerangkan fungsi kalimat yang pengisian adverbial dalam klausanya dibentuk oleh kata yang berkelas adjektif atau kata sifat. Contoh : dia berjuang keras untuk mendapatkan beasiswa.
  • Frasa verbal yaitu merupakan sebuah frasa yang menerangkan fungsi kalimat yang pengisian adverbial dalam klausanya dibentuk oleh kata yang berkelas verba atau kata kerja. Contohnya : tidak mungkin mereka akan melakukan kejahatan begitu.
  • Frasa Preposisional sebagai Adverbial merupakan frase yang berfungsi sebagai pengisi fungsi keterangan di dalam sebuah klausa dimana didalamnya mengandung unsur yang tidak dapat dipisahkan. Contoh : dia pergi ke perpustakakaan bersama teman-temannya.

Referensi :
Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Nurdin, A. Y. (2015). Fungsi Adverbial Bahasa Melayu Manado. Kajian Linguistik, 2(3).