Bentuk Adverbial dalam Kalimat: Pengertian dan Contohnya

Yades & Syafyahya (2021) berdasarkan kategori kelas kata, frasa dibagi menjadi lima golongan, yaitu frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa numeralia, frasa preposisi. Selanjutnya, Moeliono dkk., (2017:255) menyebutkan bahwa adverbial dapat berdistribusi dengan kelas kata lain seperti yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa adjektival, frasa numeralial, frasa preposisional jika terdapat pada konteks kalimat.

1. Adverbial dalam frasa nomina
Adverbial yang berdistribusi dengan kelas kata nomina
Contoh: Mawar putih itu tumbuh subur di depan rumahku.

2. Averbial dalam frasa verba
Adverbial yang berdistribusi dengan kelas kata verba
Contoh: Arip akan menggeser meja yang terletak di samping kamar itu nanti siang.

3. Adverbial dalam frasa adjektiva
Adverbial yang berdistribusi dengan kelas kata adjektiva
Contoh: Nobel membutuhkan kertas yang lebih lebar dari kertas A3

4. Adverbial dalam frasa numeralia
Adverbial yang berdistribusi dengan kelas kata numeralia
Contoh: Tyas sudah berpacaran dengannya selama tujuh bulan

5. Adverbial dalam frasa preposisi
Adverbial yang berdistribusi dengan kata preposisi
Contoh: Roni dan Guntur bermain bola di lapangan desa.

Referensi:
Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia: Edisi Keempat Jakarta: Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Yades, E., & Syafyahya, L. (2021). Frase Nominal Dalam Bahasa Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Peran Ilmu-Ilmu Budaya Dalam Pemajuan Kebudayaan,45.

Menurut Lily Marliah (2009) adverbial adalah kata yang membantu menjelaskan terkait kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan. Adverbial memiliki berbagai bentuk seperti frasa adverbia, frasa nomina, frasa adjektiva, dan frasa preposisi.

A. Nomina atau frasa nominal.
Merupakan frasa yang inti katanya berupa kata benda melalui kata yang tersusun dan menyatakan kata benda.

  • Andi membeli kaus kaki baru

B. Verba atau frasa verbal
Yaitu frasa yang terbentuk karena gabungan verba dan verba, gabungan verba dan adverbia, maupun gabungan verba dan preposisi gabungan.dan menempati kata kerja di suatu kalimat.

Contoh:

  • Narti menjemur baju di halaman saat pagi hari

C. Adjektiva atau frasa adjektiva

Adalah suatu jenis frasa yang memiliki inti Adjektiva dalam pembentukannya.

Contoh:

  • Juwanto merupakan anak yang lugu di keluarganya

D. Frasa preposisional

Frasa yang terbentuk melalui gabungan kata yang tak berpredikat dan tidak terdapat kata depan.

Contoh:

  • Orang tua Aniara pergi ke kota sebelah

Referensi:

Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia . Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Marliah, L. (2009). Peran Semantis Frasa Nomina Yang Berfungsi Sebagai Adverbial Dalam Klausa Bahasa Inggris. Jurnal Sosioteknologi , 8 (17), 679-695.

dalam konteks kalimat bentuk adverbia ada beberapa frasa yakni :

- frasa nomina
frasa ini memiliki fungsi menjadi ganti kata benda,contoh dari frasa ini adalah :

  1. Lemari plastik.
  2. Rumah Gubuk.
  3. Sepatu Karet.

- frasa verbal
frasa ini memiliki fungsi penganti kata kerja didalam kalimat,contoh dari frasa ini adalah :

  1. Sedang berjemur.
  2. Akan tenggelam.
  3. Tidak makan.

- frasa adjektival
dalam unsur pembentuk nya,inti kata nya adapah kata sifat,contoh dari frasa ini adalah :

  1. Sangat baik.
  2. Cukup dekat.
  3. Lumayan cantik.
  4. Sangat pintar.

- frasa preposisional
Dimana dalam frasa ini mengunakan kata depan untuk unsur pembentuk nya,contoh dari frasa ini adalah :

  1. Dari jum’at.
  2. Ke Yogyakarta.
  3. Di Taman.
  4. Oleh Siska.

Referensi :
Marliah, L. (2009). Peran Semantis Frasa Nomina Yang Berfungsi Sebagai Adverbial Dalam Klausa Bahasa Inggris. Jurnal Sosioteknologi, 8(17), 679-695.
Winarti, W. (2013). sintaksis bahasa paser 181.dalam konteks kalimat bentuk adverbia ada beberapa frasa yakni :

Chaer (2015) menyatakan bahwa kata keterangan atau adverbia adalah kategori yang menyertai kata benda, kata kerja dan kata sifat dalam pembentukan kalimat atau dalam pembentukan kalimat. Alwi dkk. (2003) berpendapat bahwa pada tataran kalimat, adverbia membatasi atau menjelaskan fungsi sintaksis. Kehadiran klausa pendukung dalam sebuah kalimat tidak diperlukan, sesuai fungsinya memberikan informasi dari klausa utama, tetapi jika dihilangkan tidak mengurangi sentralitas klausa utama. Sesuai dengan perannya sebagai klausa pendukung, klausa adverbial berfungsi untuk menambahkan informasi pada klausa utama, baik itu informasi tentang waktu, tempat, sebab akibat, dll. Hal ini sesuai dengan Lin (2015), yang menyatakan bahwa induk fungsi kalimat keterangan adalah informasi tentang temporal, lokatif, kausal dan bersyarat yang dijelaskan dalam kalimat utama. Menurut Kortman, B. (2001), untuk menciptakan makna yang koheren, klausa adverbial dapat diletakkan di awal, sebelum klausa utama, atau di posisi terakhir, setelah klausa utama. Berdasarkan perilaku semantisnya, dapat dibedakan delapan jenis adverbia, yaitu:

  1. Adverbia kualitatif
    Contoh: paling, sangat, lebih, dan kurang.
  2. Adverbia kuantitatif
    Contoh: banyak, sedikit, kira-kira dan cukup.
  3. Adverbia limitatif
    Contoh: lalu, sering dan jarang
  4. Adverbia frekuentatif
    Contoh: selalu, sering, jarang dan kadang-kadang
  5. Adverbia kewaktuan
    Contoh: baru dan segera
  6. Adverbia kecaraan
    Contoh: diam-diam dan secepatnya
  7. Adverbia kontrastif
    Contoh: bahkan, malahan dan justru
  8. Adverbia keniscayaan.
    Contoh: niscaya, pasti dan tentu

Referensi

Adverbia dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Perilaku Semantisnya. Jurnal Caraka, 3(2), 34–49

Siagian, M. R., & Mulyadi, M. (2021). Penanda Klausa Adverbial Dalam Bahasa Angkola. MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan Dan Kesastraan, 19(2), 127.

Adverbial memiliki fungsi sintaksis pada suatu kalimat. Adverbial terdiri atas beberapa bentuk, seperti nomina, verba, adjektiva, dan preposisional.

Maksud dari bentuk-bentuk adverbial tersebut, antara lain:

  1. Nomina adalah kata benda yang memiliki fungsi sebagai penjelas/pemberi keterangan dari adverbia dalam suatu kalimat. Contoh: Kemarin Tono membaca buku novel
  2. Verba adalah kata kerja sebagai penjelas/pemberi keterangan dari adverbia yang ada dalam suatu kalimat. Contoh: Bora pergi belajar ke bimbingan belajar.
  3. Adjektiva adalah kata sifat sebagai keterangan/kata pendamping dari adverbia dalam suatu kalimat. Contoh: Bayi itu tertidur nyenyak
  4. Preposisional adalah kata yang digunakan sebagai penjelas dari adverbia dalam kalimat. Contoh: Aku makan siang bersama sahabatku

Referensi:
Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

TBBI (1993 : 218) menyatakan Adverbia merupakan kata yang digunakan untuk menerangkan unsur atau bagian kalimat yang berfungsi sebagai predikat, baik yang berupa verba, adjektiva, nomina, maupun numeralia. Dalam adverbia terdapat frasa yang dibagi menjadi:

  • Frasa Nomina, yaitu frasa yang terbentuk dari kata benda dan dapat juga digunakan sebagai pengganti kata benda.
    Contoh: Setelah pulang kerja, Ayah membeli bola basket.
  • Frasa Verbal, yaitu frasa yang terbentuk dari sebuah kata kerja dan bisa digunakan sebagai pengganti kata kerja dalam sebuah kalimat.
    Contoh: Mawar pergi ke sekolah dengan sepeda motor.
  • Frasa Adjektival, yaitu frasa yang terbentuk dari kata sifat dengan menambahkan kata keterangan, seperti: agak, sangat, paling.
    Contoh: Kucing Melati sangat lucu.
  • Frasa Preposisional, yaitu frasa yang terbentuk dari kata depan yang tidak saling menerangkan/menjelaskan.
    Contoh: Saya berasal dari Sragen
    Mawar membawa oleh-oleh untuk sahabatnya.

Referensi:
Amin, M. F. Ciri-ciri dan Jenis Adverbia Pewatas dalam Bahasa Indonesia. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(2), 213-222.

Kridalaksana, H. (1986). Kelas kata dalam bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

Adverbial merupakan sebuah unsur yang menjadi komponen pinggiran di dalam struktur klausa. (Effendi, 2004.). Advebial memiliki tiga bentuk yang meliputi frasa nomina, frasa verbal, frasa adjektiva dan frasa preposisional.
a) frasa nomina (Kata benda)
Frasa nomina merupakan rangkaian kata yang tersusun membentuk suatu frasa yang menyatakan kebendaan. Contoh : Lemari kayu, Ronald beli meja lipat, suami istri
b) Frasa verba
Frasa verba adalah frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja dan sebagai pengganti kata kerja dalam suatu kalimat (Arif, 2010)
contoh : Ronald sedang bermain futsal bersama teman-temanya.
c) frasa adjektival
Frasa adjektiva merupakan frasa yang diciptakan dengan menggabungkan kata sifat.
Contoh : Wanita itu sangat cantik, dia lebih pintar jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.
d) Frasa Preposisional
Frasa preposisional Adalah bentuk frasa yang terdiri dari preposisi dan objek preposisi
contoh : Perkuliahan tatap muka diundur hingga waktu yang belum ditentukan.

Referensi :
Adverbia dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Perilaku Semantisnya. Jurnal Caraka, 3(2), 34–49.
Cristiana, D. (2008). Adverbia Verba Bahasa Rusia Dan Pengungkapan Maknanya Dalam Bahasa Indonesia. Sosiohumaniora, 10(1), 13.
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Menurut Gucker (59: 1966) adverbial merupakan kata yang digunakan untuk mengubah kata kerja (verba), kata sifat (Adjectives), dan kata keterangan (adverbs). Adapun yang termasuk dalam konteks adverbial antara lain:
a. Frasa nomial
yaitu frasa yang di dalamnya berisikan kata pengganti kata benda dalam suatu kalimat.
Contohnya :
Ibu memakai jam tangan hadiah ulang tahun pernikan

b. Frasa verbal
yaitu frasa yang terbentuk dari penggabungan kata kerja dan dipakai sebagai pengganti kata kerja.
Contohnya:
Ayah pergi ke pasar belanja sayur untuk jualan dirumah.

c. Frasa adjektiva
yaitu frasa yang terbentuk dari penggabungan kata sifat.
Contohnya:
Hujan tadi malam sangat deras diserai angina kencang.

d. Frasa preposisional
yaitu frasa yang mempunyai kata depan sebagai petunjuk ataupun penjelas.
Contohnya:
Bioskop ini akan ditutup untuk sementara waktu

Referensi:
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan

Nusarini, N. (2017). ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA. Caraka, 3(2), 36-49.

Adverbial merupakan suatu kategori yang dapat digabungkan dengan jenis verba dalam sebuah satuan sintaksis. Hal ini didasari oleh pendapat Kridalaksana (2008:81) adverbial adalah sebagai kategori yang dapat didampingkan dengan adjektiva, numeralia, dan atau preposisi dalam sebuah konstruksi sintaksis.

  1. Frasa nominal yakni sebuah yang diciptakan melalui perpaduan kata benda maupun digunakan sebagai pengganti kata benda.
    Contoh: Sebagai subjek: Orang hitam itu sedang lari pagi.
    Sebagai predikat : Faqih adalah seorang Guru seni yang mengajar tari.
    Sebagai objek: Ayah memperbaiki sepeda lamanya.

  2. Frasa verbal merupakan sebuah kombinasi dari sebuah verba. Frasa ini bisa digunakan sebagai distributor vrasa.
    Contoh : Imam berangkat memancing di Bengawan Solo

  3. Frasa adjektival yakni sebuah gabungan dari beberapa kata yang induknya adalah sebuah adjektiva.
    Contoh : Rembon memancing ikan dengan sangat gembira.

  4. Frasa preposisional yakni sebuah gabungan kata yang memiliki kata depan dan tidak memiliki predikat.
    Contoh : Imam berkencan bersama Salsa dan Ghadis.

Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Berbicara mengenai adverbial menurut Nurhamidah dan Faznur (2018). mengemukakan bawah adverbia dalam tataran frasa digunakan sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan adverbia lain.
Mengenai kutipan tersebut, terdapat beberapa bentuk dari adverbia dalam tataran frasa seperti yang terdapat dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1993: 224). Seperti :

A. Adverbia frasa nominal yaitu adverbia yang berfungsi sebagai keterangan untuk memberikan pembatas dalam nomina. Jadi, dalam sebuah konstruksi frasa sebagai intinya adalah nomina sedangkan kata keterangan pembatasnya adalah adverbia.
Contoh :

  1. Soal matematika tersebut hanya bisa dikerjakan oleh zaky.
  2. Kakak saya bukan seorang dokter melainkan seorang guru.

B. Adverbia Frasa verbal yaitu adverbia yang inti frasanya berupa verba atau bentukan verba lainya seperti partisipal atau dalam kata lain. Adverbia ini adalah adverbia yang membatasi suatu verba. Jadi, dalam konstruksi pembatas keterangan kata benta inti, sebagai pembatas keterangan berupa kata benda tersebut adalah adverbia sedangkan intinya adalah verba.
Contoh :

  1. Faisal pernah pergi ke tempat yang pelosok.
  2. Kakak selalu membeli barang ketika terdapat potongan harga.

C. Adverbia Frasa adjektival, yaitu adverbia yang membatasi keterangan dalam kata benda dari suatu adjektiva. Jadi, dalam konstruksi pembatas kata inti, sebagai intinya adalah adjektiva dan sebagai pembatasnya adalah adverbia.
Contoh :

  1. Hari cuaca di daerah Boyolali sangat panas.
  2. Raut muka ibuk agak cemas karena menunggu kedatangan ayah.

D. Adverbia frasa preposisional yaitu adverbia yang dalam pembentukanya melalui proses gabungan antara kata yang tidak berpredikat serta tidak terdapat kata depan dalam kalimatnya.
Contoh :

  1. Petugas kepolisian itu berbicara pada saya sangat ramah.
  2. Para pekerja yang berada di pabrik hanil mogok kerja karena gajinya tidak dibayar bulan lalu.

Referensi :

Nurhamidah, D. N., & Faznur, L. S. F. S. (2018). ANALISIS ADVERBIA DALAM TEKS PROMOSI, TEKS RUBLIK SURAT KABAR, DAN TEKS JURNAL ILMIAH. Pena Literasi, 1(1), 17-22.

Amin, M. F. Ciri-ciri dan Jenis Adverbia Pewatas dalam Bahasa Indonesia. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(2), 213-222.

Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1993), adverbial merupakan kata yang berfungsi sebagai predikat, baik berupa verba, adjektiva, nomina, maupun numeralia, yang digunakan untuk menerangkan unsur atau bagian dalam kalimat. Adverbial berperan sebagai pewatas dalam frasa dibagi menjadi adverbial pewatas verba, adverbial pewatas adjektiva, adverbial pewatas nomina, dan adverbial pewatas numeralia, dan adverbial pewatas preposisi.

  1. Adverbial Pewatas Verba
    Adverbial yang mewatasi kata kerja atau verba.
    Contohnya:
  • Sari pernah menaiki sepeda milik Aldo.
  • Batu tersebut hampir mengenai kepala Luna.
  • Jangan memakan buah beracun itu!
  1. Adverbial Pewatas Adjektiva
    Adverbial yang mewatasi kata sifat atau adjektiva.
    Contohnya:
  • Rasa buah mangga ini sangat manis.
  • Hari ini ujiannya tidak sulit.
  • Badan Kevin agak panas.
  1. Adverbial Pewatas Nomina
    Adverbial yang mewatasi kata benda atau nomina.
    Contohnya:
  • Hanya bunga matahari yang dapat kuberikan kepada Sica.
  • Yang mencuri uang Pak Budi bukan Reina.
  • Isi ransel Rizal cuma buku tulis.
  1. Adverbial Pewatas Numeralia
    Adverbial yang mewatasi kata bilangan atau numeralia.
    Contohnya:
  • Anak Bu Diah hanya satu.
  • Gani mengambil roti cuma dua.
  • Mungkin lima kelereng yang dibawa Soni.
  1. Adverbial Pewatas Preposisi
    Adverbial yang mewatasi kata penghubung atau preposisi.
    Contohnya:
  • Yuni dapat membaca dengan jelas.
  • Akan sangat menyakitkan bila bola itu mengenai kepalamu.
  • Kita bisa mengalah tanpa harus berebut bakso.

Referensi:
Amin, M. F. Ciri-ciri dan Jenis Adverbia Pewatas dalam Bahasa Indonesia. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(2), 213-222.
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Bahwasanya adverbial menjadi suatu kata yang memaparkan seputar kata sifat (adjective), kata keterangan (adverb), dan kata kerja (verb), Gucker (59 : 1966)

Adapun bentuk yang dimiliki adverbial yaitu adjektiva atau frasa adjektival, nomina atau frasa nominal, frasa preposisional, dan verba atau frasa verbal.
a. Nomina atau frasa nominal yaitu frasa yang intinya adalah kata benda dengan kata yang tersusun dan menyatakan kata benda.
Contoh :
• meja belajar: adik menaruh buku di atas meja belajarnya.
b. Verba atau frasa verbal yaitu frasa yang terbentuk karena gabungan kata kerja dan sebagai pengganti kata kerja kalimat.
Contoh :
• Membaca : ayah membaca koran di teras rumah.
c. Adjektiva atau Frasa adjektiva yaitu suatu frasa yang mempunyai inti yang wujudnya kata sifat dalam unsur pembentukannya.
Contoh :
• Malas : adik malas membaca buku
d. Frasa preposisional yaitu frasa yang mempunyai bentuk atas gabungan kata yang tidak berpredikat dan tidak punya kata depan.
Contoh :
• Toko bunga itu tutup pada hari Sabtu dan Minggu
• adik pulang dari sekolah jam 1 siang

Referensi :
Effendi, S. (2004). Adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Di dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1993:218), Adverbial merupakan kata yang dipakai untuk menjelaskan komponen atau bagian dari sebuah kalimat yang berfungsi sebagai predikat, baik yang berupa verba, adjektiva, nomina, maupun numeralia.

  1. Adverbia Pewatas Nomina, yaitu adverbial yang memiliki fungsi untuk membatasi sebuah nomina (kata benda).
    Contoh:
    Aldi bukan seorang dokter
    Mengoperasi pasien hanya dapat dilakukan oleh dokter
    Soal sejarah itu hanya bisa dikerjakan Budi

  2. Adverbia pewatas verba, yaitu adverbial yang memiliki fungsi untuk membatasi sebuah verba (kata kerja)
    Contoh:
    Ibu selalu pergi ke pasar setiap pagi
    Alvin pernah berlari sejauh 10 km

  3. Adverbia pewatas adjektiva, yaitu adverbial yang memiliki fungsi untuk membatasi sebuah adjektiva (kata sifat)
    Contoh:
    Adik sangat tinggi
    Cuaca hari ini agak mendung

  4. Adverbia pewatas numeralia, yaitu adverbial yang memiliki fungsi untuk membatasi sebuah numeralia
    Contoh:
    Raihan hanya memilik satu pensil
    Budi mungkin membawa lima buku

Referensi
Amin, M. F. Ciri-ciri dan Jenis Adverbia Pewatas dalam Bahasa Indonesia. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 13(2), 213-222.