Bagaimana Peran Linguistik Komparatif dalam Pembinaan dan Pengembangan Bahasa?

image

Linguistik historis komparatif --LHK-- atau linguistik bandingan historis adalah cabang ilmu linguistik yang menelaah perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, mengamati cara bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan, serta mengkaji sebab akibat dari perubahan bahasa (Keraf, 1984).

Sementara itu, menyoal mengenai perkembangan dan pembagian bahasa, Baudouin (Pusposari, 2017) berpendapat bahwa kedua hal tersebut memiliki kecenderungan pandangan humanisasi (humanizing tendency) dalam perubahan bahasa.

Merujuk pada paparan sederhana tersebut, menurut kamu bagaimanakah peran linguistik komparatif dalam pembinaan dan pengembangan bahasa?

Referensi
Keraf, G. (1984). Linguistik Historis Bandingan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pusposari, D. (2017). “Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.” Jurnal Inovasi Pendidikan, Volume 1 no 1. Hal. 79-80.

3 Likes

Linguistik Historis Komparatif
sebagai salah satu cabang linguistik
mempunyai tugas utama, antara lain
menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan
kekerabatan antarbahasa yang berkaitan
erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa
sekerabat. Bahasa-bahasa sekerabat yang
termasuk dalam anggota suatu kelompok
bahasa pada dasarnya memiliki sejarah
perkembangan yang sama. Sesuai dengan
tugas utama tersebut, linguistik historis
komparatif memiliki kewenangan dalam
mengkaji relasi historis di antara kelompok
bahasa tertentu (Antilla, 1972:20).

Penelusuran terhadap unsur warisan
bahasa berkerabat meliputi tataran leksikal,
fonologi, morfologi, dan sintaksis. Dalam
studi komparatif, tataran leksikal dan
fonologi lebih umum dipakai sebagai dasar

penentuan kekerabatan dan pengelompokan
bahasa serumpun dengan alasan sebagai
berikut. Pertama, melalui pengelompokan
leksikal, kita bisa memperoleh informasi
tentang budaya, sejarah, kehidupan sosial,
dan fakta-fakta geografis suatu masyarakat
bahasa. Kedua, pengelompokan yang paling berhasil pada studi komparatif adalah
pengelompokan pada tataran fonologis karena berbagai faktor: (a) segmen atau unsur
fonologis merupakan unsur terkecil dalam
suatu bahasa, dengan demikian lebih mudah dipahami; (b) lebih mudah ditemukan
fakta yang relevan dibandingkan tataran
lainnya. Karena sebuah tuturan kecil
dengan cepat dan banyak dapat ditemukan
fakta yang diperlukan; (c) masalah bunyi
telah banyak dikaji dalam studi linguistik
sehingga telah menjadi kajian yang sangat
mapan. (d) perubahan bunyi itu beraturan
dan dapat memberi indikasi hubungan di
antaranya (Hock, 1988:573).

La Ino 2015 “Pemanfaatan Linguistik Historis Komparatif Dalam
Pemetaan Bahasa-bahasa Nusantara” Vol. 1, No.2 Oktober 2015

1 Like

Linguistik Historis Komparatif (Historical Comparative Linguistics) atau Linguistik Bandingan Historis adalah cabang ilmu linguistik yang menelaah perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, mengamati cara bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan, serta mengkaji sebab akibat dari perubahan bahasa. Menurut Robins (dalam Rahmawati) linguistik komparatif termasuk dalam bidang kajian linguistik memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan sumbangan berharga bagi pemahaman tentang hakikat kerja bahasa dan perkembangan (perubahan) bahasa-bahasa di dunia. Hal ini selaras dengan salah satu ruang lingkup linguistik bandingan, yaitu penerapan atau pemanfaatan linguistik bandingan bagi pembelajaran bahasa, pengkajian bahasa, dan pembinaan bahasa.

Linguistik historis komparatif sebagai salah satu cabang linguistik mempunyai tugas utama, antara lain menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat. Bahasa-bahasa sekerabat yang termasuk dalam anggota suatu kelompok bahasa pada dasarnya memiliki sejarah perkembangan yang sama. Sesuai dengan tugas utama tersebut, linguistik historis komparatif memiliki kewenangan dalam mengkaji relasi historis di antara kelompok bahasa tertentu (Antilla dalam Ino, 2015: 365).

Penelitian sejarah bahasa mencari hubungan yang ada di antara bahasa-bahasa dan merekonstruksi bahasa-bahasa proto yang telah menurunkan bahasa-bahasa yang ada pada saat ini. Pembuktian hubungan kekerabatan dan keseasalan itu pada umumnya bertolak dari pengelompokan bahasa bahasa dan rekonstruksi protobahasanya. Dengan demikian, melalui pengelompokan dan rekonstruksi dapat diperoleh kejelasan hubungan kekerabatan dan keseasalan sesuai dengan jenjang struktur dan silsilah kekerabatan bahasa (Antilla dalam Ino, 2015: 366). Hal ini dilandasi oleh teori linguistik historis komparatif yang dikembangkan oleh Jacob Grimm (1787-1863), Lehman (1972), Hock (1988), dan Bynon (1979). Teori ini disebut juga teori diakronik, yaitu menyangkut analisis bentuk dan keteraturan perubahan bahasa-bahasa umum, misalnya yang dilengkapi dengan perubahan bunyi untuk merekonstruksi bahasa masa lalu, yaitu bahasa purba (proto) yang hidup pada ribuan tahun sebelum itu. Bahasa purba (proto) ini berubah dan pecah menjadi beberapa bahasa turunan karena faktor tempat dan waktu (Bynon dalam Ino, 2015: 366). Bahasa-bahasa turunan ini mewarisi kaidah-kaidah bahasa asalnya dan akan berbeda karena perkembangan (inovasi) yang terjadi belakangan setelah bahasa itu berbeda (Bynon dalam Ino, 2015: 366).

Hubungan kekerabatan antarbahasa serumpun dalam kajian komparatif pada dasarnya dapat dibuktikan berdasarkan unsur-unsur warisan dari bahasa asalnya atau proto bahasa (Hock dalam Ino, 2015: 366). Dengan demikian, linguistik historis komparatif memiliki peran besar dalam pembinaan dan pengembangan suatu bahasa.

Referensi
Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 365-378.
Krisanjaya. Hakikat Linguistik Bandingan.
Rahmawati, R. Linguistik Historis Komparatif dalam Rekonstruksi Bahasa Mandailing. Asas: Jurnal Sastra, 8(1).

1 Like

Peran Linguistik Historis Komparatif dalam Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Linguistik historis komparatif secara harfiah dapat dimaknai sebagai sebuah studi dengan fokus kajian perbandingan bahasa dari masa ke masa. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Pusposari (2017) bahwa linguistik historis komparatif dapat dijadikan sebagai alat untuk menganalisis perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia berdasarkan rekam jejak sejarah dari awal mula menggunakan bahasa Melayu. Dengan adanya studi ini dapat dijadikan pegangan atau tumpuan untuk memetakan bahasa, menganalisis, kemudian menyesuaikan dengan kebutuhan mendatang. Dengan mengetahui perkembangan bahasa dari berbagai segi seperti fungsi bahasa, keanekaragaman, hingga ejaan sehingga dapat dilakukan penyempurnaan, pelengkapan, dan penambahan variasi bahasa di masa mendatang. Seperti contoh, pada perkembangan ejaan bahasa Indonesia dari waktu ke waktu mengalami penyempurnaan karena adanya studi atau kajian yang berusaha menyempurnakan.

Kaitannya dengan pemanfaatan linguistik historis komparatif, Ino (2015) berpendapat bahwa peran utama linguistik historis komparatif yakni merumuskan fakta, tingkat keeratan, dan kekerabatan antarbahasa berkaitan dengan pengelompokkan bahasa sekerabat. Dengan pengelompokkan akan diperoleh kejelasan kedudukan dan hubungan keseasalan berdasarkan jenjang struktur dan silsilah kekerabatan bahasa.

Referensi

Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 365-378.

Pusposari, D. (2017). “Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.” Jurnal Inovasi Pendidikan, Volume 1 no 1. Hal. 79-80.

1 Like

Menurut hakikatnya, Linguistik Historis Komparatif diartikan sebagai sebuah ilmu linguistik yang mempelajari tentang bagaimana kebahasaan itu berkembang dengan memperhatikan cara bagaimana suatu bahasa dapat berubah (Rahmawati, 2019).

Pusposari (2017) mengemukakan bahwa dalam tujuan kebahasan, Linguistik Historis Komparatif memiliki peran sebagai media pengembangan bahasa dilihat dari sisi fungsi bahasa sebagai pemantau dalam perubahan morfologinya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Linguistik Historis Komparatif memiliki korelasi dalam pembinaan dan pengembangan bahasa yakni sebagai alat untuk acuan dalam pengembangan bahasa. LHK memiliki tugas utama menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan
erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat dalamnya artian yang termasuk dalam anggota suatu kelompok bahasa pada dasarnya memiliki sejarah perkembangan yang sama (Ino, 2015).

Dengan demikian, kaitan antara ilmu LHK dan pembinaan pengembangan bahasa dapat disimpulkan terletak pada keserasian dinamika kebahasaan tersebut. Bahasa yang timbul akan selalu tumbuh dan berubah tergantung pola hidup dan akulturasi kebudayaan masyarakat pemakainya dan untuk mengkaji hal tersebut diperlukan ilmu Linguistik Historis Komparatif sebagai sarana pembelajaran dan pengamatan kebahasaan yang ada.

REFERENSI
Ino, L. (2015). pemanfaatan Linguistik Historis Komparatif dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 365-378

Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan,1(1), 75-85

Rahmawati. (2019). Linguistik Historis Komparatif dalam Rekonstruksi Bahasa Mandailing. Asas: Jurnal Sastra, 8(1), 31-41

1 Like

Menurut Robins (1975) dalam Rahmawati menjelaskan bahwa linguistik komparatif termasuk dalam bidang kajian linguistik yang memiliki peran yang penting dalam memberikan sumbangan berharga bagi pemahaman tentang hakikat kerja bahasa dan perkembangan (perubahan) bahasa-bahasa di dunia. Peranan linguistik komparatif terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa itu sangat penting karena linguistik komparatif sendiri berarti proses membandingkan bagian-bagian suatu bahasa baik secara fungsional maupun struktural.

Peranan linguistik komparatif terhadap pembinaan bahasa karena dimulai dari kemunculannya bahasa Sansekerta. Adanya bahasa Sansekerta ditemukan adanya hubungan historis yang yang jelas dengan bahasa Latin, Yunani, dan Jerman pada akhir abad ke-18. Adapun linguistik historis komparatif muncul pada abad ke-19. Oleh karena itu, dengan kemunculan linguistik historis komparatif menarik perhatian untuk meneliti lebih dalam terkait seluk-beluk perbandingan bahasa yang ada.

Dalam perjalanannya bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Di antaranya berkembang-nya sebagai bahasa nasional yang juga berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang jati diri atau identitas bangsa, dan (3) sebagai alat pemersatu bangsa.

Haryono, A. (n.d.). PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA: Tinjauan Historis dan Sosiolinguistik.

Muhsyanur. (2019). Linguistik Historis Komparatif Sebagai Suatu Pengantar Awal. Sulawesi Selatan: UNIPRIMA PRESS.

Rahmawati. (n.d.). LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIFDALAM REKONSTRUKSI BAHASA MANDAILING.

1 Like

Linguistik Historis Komparatif adalah suatu cabang dari ilmu bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan-perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Linguistik Historis Komparatif mempelajari data-data dari suatu
bahasa atau lebih, sekurang-kurangnya dalam dua periode (Keraf, 1996:22). Data-data tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui perkembangan bahasa seperti usia dan hubungan kekerabatan bahasa. Hal tersebut sesuai dengan salah satu tujuan Linguistik Historis Komparatif yaitu mengadakan pengelompokan (sub-grouping) bahasa-bahasa yang termasuk dalam suatu rumpun bahasa. Pengadaan pengelompokan tersebut, maka akan diketahui kelompok kecil maupun besar dalam suatu kesatuan bahasa proto.

Linguistik komparatif berperan sebagai sarana untuk penelusuran jejak sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya. Perkembangan bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Selain itu, linguistik komparatif juga berperan sebagai alat analisis yang dapat digunakan untuk memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia.

Referensi :
Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1).

Dwi, R. (2020). KEKERABATAN DAN WAKTU PISAH BAHASA BANJAR, BULUNGAN, DAYAK NGAJU, DAN PASIR: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).

1 Like

Kajian atas perbandingan atau perkembangan bahasa-bahasa adalah salah satu kajian linguistik. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan dan bahasa berkembang dengan seiring masyarakat penggunanya. Linguistik historis komparatif adalah cabang linguistik yang meneliti perkembangan bahasa dari waktu ke waktu, mengamati cara perubahan bahasa dan meneliti perubahan bahasa. Misalnya dalam perkembangan bahasa melayu, para ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu menjadi tiga tahap yakni bahasa Melayu Kuno yang mendapat pengaruh Sansekerta dan Hindu yang kuat, bahasa Melayu Klasik yang mendapat pengaruh bahasa Arab dan Islam, serta bahasa Melayu modern yang lebih banyak dipengaruhi penjajah barat terutama Inggris. Penulisan bahasa Melayu pun mengalami beberapa perubahan dan menggunakan beberapa jenis huruf yang saling berganti (Dewi, 2017:80).

Tugas utama linguistik historis komparatif adalah menetapkan data bahasa dan kekerabatan antar bahasa yang dikaji sehingga terkait erat dengan pengelompokan bahasa. Linguistik historis komparatif memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan dan perkembangan bahasa. Linguistik historis komparatif mempunyai tugas untuk menjelasakan mengenai hakekat perubahan bahasa, pada umumnya hakekat bahasa itu mempunyai struktur (dimensi sinkronis) dan bahasa selalu mengalami perubahan (dimensi diakronis). Analisis bahasa secara sinkronis mempelajari hakikat bahasa bahwa bahasa-bahasa pada masa tertentu mempunyai struktur-struktur atau unsur-unsur bahasa. Analisis secara diakronis adalah analisis bahasa tidak hanya bagian-bagian bahasa yang mengalami perubahan tetapi juga perkembangan bahasa.

Referensi

Pusposari, D. (2017). KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA. JURNAL INOVASI PENDIDIKAN, 1(1), 75 - 85.

1 Like

Dalam perjalanannya bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Di antaranya berkembangnya sebagai Bahasa Nasional yang juga berfungsi sebagai :
(1) lambang kebanggaan nasional
(2) lambang jati diri atau identitas bangsa, dan
(3) sebagai alat pemersatu bangsa, serta sebagai Bahasa Negara yang berfungsi sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan negara atau pemerintahan, bahasa resmi dalam penyelenggaraan pendidikan, bahasa resmi dalam administrasi pembangunan dan bisnis, dan bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan ipteks.
Berdasarkan fungsi bahasa negara itu kedudukan atau status bahasa Indonesia sebagai media pengembang IPTEKS (keilmuan) dan budaya dikukuhkan, dibina, dan dikembangkan. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa IPTEKS diorientasikan pada dua hal, yakni:
(1) terbentuknya bahasa Indonesia (BI) yang memiliki daya ungkap terhadap berbagai konsep IPTEKS, dan
(2) terbentuknya rasa bangga berbahasa Indonesia sebagai representasi tumbuhnya kepribadian nasional.
Dengan kata lain kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa IPTEKS adalah sebagai pengembang misi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Misi di sini adalah misi prestasi agar Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK) mampu merespon dan mewadahi berbagai konsep keilmuan baik lokal, regional, maupun global. Apabila misi ini berhasil diharapkan akan menumbuhkan prestise berupa kebanggaan pengguna bahasa Indonesia terhadap Bahasa Indonesia Keilmuan sebagai bahasa modern.
Studi historis komparatif dapat digunakan untuk menelusuri jejak sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya. Perkembangan bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Kajian historis komparatif merupakan alat analisis yang tepat dipergunakan untuk memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia. Dengan kajian tersebut dapat dipahami mengapa bahasa Melayu banyak mempengaruhi bahasa-bahasa di Nusantara sehingga bunyi antarbahasa tersebut menjadi mirip. Terdapat tiga pembagian besar bahasa Melayu yakni Melayu Kuno, Melayu Klasik, dan Melayu Modern. Bahasa Melayu Modernlah yang kemudian melahirkan bahasa Indoesia yang tetap dipergunakan di seluruh kepulauan Indonesia sebagai bahasa pemersatu hingga kini.

Referensi :
Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1).

1 Like

Izin menanggapi mengenai peran penting linguistik historis komparatif terkait dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

Peran yang dimiliki linguistik historis komparatif ini sangat besar tentunya dalam bidang kajian bahasa. Linguistik Komparatif merupakan sebuah bidang kajian linguistik yang memiliki peran penting dalam memberikan sumbangan berharga bagi pemahaman tentang hakekat kerja bahasa dan perkembangan (perubahan) bahasa-bahasa di dunia. Sehubungan dengan hal itu, tugas utama dari linguistik komparatif adalah menganalisis dan memberikan penjelasan mengenai hakekat perubahan bahasa. Pada umumnya, hakekat bahasa itu (i) mempunyai struktur (dimensi sinkronis) dan (ii) bahasa selalu mengalami perubahan (dimensi diakronis).

Dapat kita lihat serta analisis bagaimana peran linguistik historis komparatif dalam pembinaan serta pengembangan, yaitu dengan cara kita mengetahui analisis bahasa secara sinkronis dengan cara mempelajari hakikat bahasa bahwa bahasa-bahasa pada masa tertentu mempunyai struktur-struktur atau unsur-unsur bahasa yang disebut unsur fonologi, morfologi, sintaksis dan lain-lain. Sedangkan analisis bahasa secara diakronik yaitu menganalisis bahasa tidak hanya bagian-bagian bahasa yang mengalami perubahan tetapi juga perkembangan bahasa. Seperti yang diketahui bahwa bahasa-bahasa modern pada saat ini dulunya memiliki bahasa awal. Melalui analisis diakronik dicari hubungan antara bahasa-bahasa modern yang diduga berasal dari satu bahasa awal, yaitu dengan menentukan bentuk kognat (bentuk leksiko atau semantik dua bahasa sama dan artinya juga sama atau mirip) dan pseudokognat (bentuk leksiko dua bahasa sama tapi artinya berbeda).

Oleh karena itu, peran linguistik historis komparatif dapat digunakan untuk menelusuri jejak sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya. Perkembangan bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Kajian historis komparatif merupakan alat analisis yang tepat dipergunakan untuk memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia. Dengan kajian tersebut dapat dipahami mengapa bahasa Melayu banyak mempengaruhi bahasa-bahasa di Nusantara sehingga bunyi antarbahasa tersebut menjadi mirip. Terdapat tiga pembagian besar bahasa Melayu yakni Melayu Kuno, Melayu Klasik, dan Melayu Modern. Bahasa Melayu Modernlah yang kemudian melahirkan bahasa Indoesia yang tetap dipergunakan di seluruh kepulauan Indonesia sebagai bahasa pemersatu hingga kini.

Robins, R.H… 1190. A Short History of Linguistics . London dan Newyork: Longman.

Rahmawati. (2019). Linguistik Historis Komparatif dalam Rekonstruksi Bahasa Mandailing . Asas: Jurnal Sastra, 8(1), 31-41

Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan , 1 (1).

1 Like

Bahasa merupakan cerminan budaya yang tumbuh dalam suatu masyarakat dan memiliki peranan penting sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan maksud dan pokok pikiran serta mengekspresikan dirinya dalam interaksi di masyarakat. Sebuah kebudayaan berawal dari sejarah suatu bangsa. Bahasa adalah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan budaya manusia. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia didalam kehidupannya, memuat unsur bahasa di dalamnya.

Seiring dengan perjalanan waktu, bahasa akan mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan bahasa berbanding lurus dengan penuturnya serta di pengaruhi oleh gerak mi grasi penyebaran bahasa - bahasa induk. Bahasa-bahasa yang berasal dari satu induk asal cognate memiliki hubungan kekerabatan pada zaman lampau. Hal ini ditunjukkan dengan ada nya persamaan bentuk dan makna yang merupakan pantulan dari sejarah warisan yang sama (Keraf, 1996:34).

Berdasarkan fungsi bahasa negara itu kedudukan atau status bahasa Indonesia sebagai media pengembang IPTEKS (keilmuan) dan budaya dikukuhkan, dibina, dan dikembangkan. Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa IPTEKS diorientasikan pada dua hal, yakni (1) terbentuknya bahasa Indonesia (BI) yang memiliki daya ungkap terhadap berbagai konsep IPTEKS, dan (2) terbentuknya rasa bangga berbahasa Indonesia sebagai representasi tumbuhnya kepribadian nasional. Dengan kata lain kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa IPTEKS adalah sebagai pengembang misi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Misi di sini adalah misi prestasi agar Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK) mampu merespon dan mewadahi berbagai konsep keilmuan baik lokal, regional, maupun global. Apabila misi ini berhasil diharapkan akan menumbuhkan prestise berupa kebanggaan pengguna bahasa Indonesia terhadap Bahasa Indonesia Keilmuan sebagai bahasa modern.
elain berkembang berdasarkan fungsinya, bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan dalam ejaan. Ejaan merupakan pengaturan sistem penulisan bunyi bahasa. Setiap bunyi atau kata perlu diatur penulisannya agar sama atau seragam. Sistem pengaturan tersebut meliputi ketentuan atau kaidah yang mengatur penulisan huruf menjadi satuansatuan kata, kelompok kata, atau kalimat, beserta penggunaan tanda baca.

Studi historis komparatif dapat digunakan untuk menelusuri jejak sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya. Perkembangan bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Kajian historis komparatif merupakan alat analisis yang tepat dipergunakan untuk memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia. Dengan kajian tersebut dapat dipahami mengapa bahasa Melayu banyak mempengaruhi bahasa-bahasa di Nusantara sehingga bunyi antarbahasa tersebut menjadi mirip.

Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1).

Raden, S., & Widayati, D. (2018). KEKERABATAN BAHASA HALOBAN, BAHASA ALAS, DAN BAHASA GAYO: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF. Dialog, 41(2), 215-222.

1 Like

Linguistik historis komparatif adalah suatu cabang ilmu bahasa yang membahas mengenai kekerabatan suatu bahasa dan perubahan unsur bahasa yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (Keraf, 1996). Menurut Rahmawati (2019) linguistik historis komparatif atau linguistik bandingan historis adalah cabang ilmu linguistik yang mengkaji perkembangan bahasa dari rentang masa tertetu yang diamati bagaimana cara bahasa berubah dan membahas mengenai sebab dan akibat dari perubahan bahasa. menurut Robins dalam Rahmawati (2019) linguistik historis komparatif berperan sangat pentimg dalam memberi sumbangan bagi pemahaman mengenai hakikat kerja bahasa dan perkembangan atau perubahan bahasa-bahasa di dunia. Krisnajaya (2016) berpendapat bahwa linguistik historis komparatif memiliki beberapa tujuan yakni (1) menemukan keserumpunan dan kekerabatan bahasa, (2) menemukan rumpun-rumpun bahasa, (3) menemukan bahasa induk (protolanguage, parent language, ancestor language), (4) menemukan pusat penyebaran (persebaran) bahasa (negeri asal bahasa, home-land, centre of gravity) dan gerak migrasi bahasa.

Menurut pendapat Ino (2015) linguistik historis komparatif memiliki tugas untuk menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang erat kaitannya dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat. Antilla dalam Ino (2015) mengemukakan bahwa linguistik historis komparatif memiliki kewenangan dalam mengkaji relasi historis antara kelompok bahasa tertentu. Dari pendapat tersebut dapat ditarik suatu simpulan bahwa linguistik historis komparatif memiliki peran yang besar dalam pembinaan dan pengembangan bahasa. Linguistik historis komparatif digunakan untuk menelusuri asal suatu bahasa dan kekerabatannya dengan bahasa yang lain sehingga bahasa tersebut dapat berkembang. Linguistik historis komparatif memberikan kemudahan dalam mengelompokkan suatu bahasa, melalui linguistik historis komparatif maka setiap bahasa dapat dikelompokkan untuk dibandingkan agar dapat diketahui kedudukan dan hubungan keasalannya dengan bahasa kerabat yang lain. Linguistikn historis komparatif dapat memperjelas hubungan kerabat dan ikatan keasalan suatu bahasa sesuai dengan jenjang kekerabatan yang disilsilahkan. Melalui linguistik historis komparatif dapat diketahui persentase kemiripan dan kesamaan atau kekerabatan suatu bahasa.

Perkembangan suatu bahasa memiliki hubungan dengan perkembangan masyarakat, menurut Zulkifli (2013) bahasa memiliki kedudukan penting dalam menopang budaya yang diciptakan masyarakat. Selain itu Haryono (2011) berpendapat bahwa bahasa sebagai produk sosial yang memiliki kaitan dengan berbagai hal dan digunakan oleh masyarakat dalam berkomunikasi dan berinteraksi antara satu sama lain. Menurut Sari dan Sar’an (2020), bahasa menjadi alat dalam terjalinnya interaksi sosial dalam suatu masyarakat, selain itu juga sebagai alat dalam merumuskan dan menginternalisasi serta mengomunikasikan tatanan nilai.

Bahasa dapat berkembang secara alami ataupun terencana, hal tersebut tentu terjadi dalam kurun waktu tertentu beriringan dengan berkembangnya pola pikir yang dimiliki oleh masyarakat. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan atau budaya masyarakat juga akan berubah mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut juga terjadi pada dengan bahasa, istilah-istilah baru akan muncul karena kebiasaan masyarakat yang berubah. Perkembangan bahasa yang terjadi karena perkembangan masyarakat tersebut membuat linguistik historis komparatif memiliki peran dalam menelusuri asal suatu bahasa yang pada saat itu digunakan sehingga dapat diketahu apakah suatu bahasa memiliki kekerabatan dengan bahasa lain atau tidak.

Referensi

Haryono, A. (2011). PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA : Tinjauan Historis dan Sosiolinguistik Staf Pengajar Fakultas Sastra Universitas Jember. Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana, 18(35), 1–9. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA: Tinjauan Historis dan Sosiolinguistik | Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 365. Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara | RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa

Keraf, G. (1996). Linguistik Bandingan Historis. Gramedia.

Krisnajaya. (2016). Linguistik Bandingan. Universitas Terbuka.

Rahmawati. (2019). Linguistik Histroris Komparatif dalam Rekonstruksi Bahasa Mandailing. Asas: Jurnal Sastra, 8(1), 31–41. https://doi.org/https://doi.org/10.24114/ajs.v8i1.13117

Sari, P. S., & Sar’an. (2020). Hubungan Bahasa Dan Masyarakat Sebagai Identitas. Jurnal Menata, 3(1), 68–87. View of HUBUNGAN BAHASA DAN MASYARAKAT SEBAGAI IDENTITAS

Zulkifli. (2013). Keberadaan bahasa dan Dinamika Kehidupan Masyarakat. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya, 3, 175–180.

1 Like

Linguistik historis komparatif merupakan kajian atas perkembangan dan perbandingan antara bahasa-bahasa. Linguistik historis komparatif ini dapat digunakan untuk menelusuri jejak-jejak sejarah pada awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya (Pusposari, 2017). Atas dasar itu, linguistik historis komparatif memiliki peran yang amat penting bagi pembinaan dan pengembangan bahasa. Masalah pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan budaya, sosial, politik, teknologi informasi dan kebutuhan manusia (Paryono, 2013). Untuk itu, perlu adanya analisis linguistik historis komparatif yang digunakan sebagai alat untuk membandingkan karakteristik pengembangan dan pembinaan bahasa dari masa ke masa sehingga dapat digunakan sebagau pembelajaran.

Referensi:

Paryono, Y. (2017). Peran strategis media massa dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra, 4(2), 163-173.
Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1), 75-85.

1 Like

Menurut Rahmawati Linguistik Komparatif Historis adalah cabang linguistik yang meneliti perkembangan bahasa dari satu waktu ke waktu yang lain, mengamati cara-cara perubahan bahasa, dan meneliti penyebab perubahan bahasa. Menurut Pusposari (2017), studi historis komparatif dapat digunakan untuk menelusuri jejak sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya. Menurut Dwi (2020), Linguistik Historis Komparatif adalah suatu cabang dari ilmu bahasa yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahanperubahan unsur bahasa yang terjadi dalam bidang waktu tersebut. Linguistik Historis Komparatif mempelajari data-data dari suatu bahasa atau lebih, sekurang-kurangnya dalam dua periode (Keraf, 1996). Data-data tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui perkembangan bahasa seperti usia dan hubungan kekerabatan bahasa. Linguistik kompratif memiliki tugas utama yakni menganalisis dan memberikan penjelasan tentang sifat perubahan bahasa. Linguistik Historis Komparatif satu masa ke masa yang lain, mengamati cara bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan, serta mengkaji sebab akibat dari perubahan bahasa. Linguistik komparatif memiliki peran yang penting dalam memberikan sumbangan berharga bagi pemahaman tentang hakikat kerja bahasa dan perkembangan (perubahan) bahasa-bahasa di dunia.

Referensi:
Dwi, R. (2020). KEKERABATAN DAN WAKTU PISAH BAHASA BANJAR, BULUNGAN, DAYAK NGAJU, DAN PASIR: KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Keraf, Gorys. 1996. Linguistik Bandingan Historis. Jakarta: PT Gramedia.
Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1).
Rahmawati, R. LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF DALAM REKONSTRUKSI BAHASA MANDAILING. Asas: Jurnal Sastra, 8(1).

1 Like

Teori yang paling berpengaruh dalam perjalanan LHK adalah Wilhelm von Humboldt (1767-1835) karena
Humboldt merupakan penegak pertama linguistik umum dan beliau adalah ahli tata Negara, filologi klasik, filsafat dan belletri (sastra indah). Beliau beranggapan bahwa bahasa tidaklah terjadi karena sangat dibutuhkan. Berbahasa merupakan keinginan batin manusia karena manusia adalah makhluk bernyanyi yang menghubungkan pikiran dengan bunyi.

Bahasa merupakan pekerjaan jiwa yang selalu diulang untuk menggunakan bunyi-bunyi yang berartikulasi guna menyatakan pikiran.
Bahasa itu sendiri berwujud dua, yakni bentuk, form atau aussere lautform atau artikulierte laut, dan makna, meaning atau innere form= bentuk batin. tentang innere form (bentuk batin), Humboldt membedakan dua substansi, yakni das Bestandige dan das Gleichformig. Keduanya terletak dalam jiwa manusia. Das Bestandige adalah dorongan jiwa yang didalamnya ada bagian-bagian yang saling berhubungan dan berimbang
Referensi :
Pateda, Mansoer. 1988. Linguistik (Sebuah Pengantar). Bandung: Angakasa

1 Like

Menurut Aniswita & Neviyarni (2020), perkembangan dimaknai sebagai suatu pola perubahan. Menurut aliran Asosiasi, perkembangan adalah proses asosiasi yang meliputi pengalaman luar dan pengalaman dalam berasosiasi memberikan pengertian terhadap sesuatu yang baru. Perkembangan dapat terjadi dalam berbagai hal dalam kehidupan, salah satunya yaitu dalam bidang bahasa. Bahasa mengalami perkembangan sejak bahasa itu lahir hingga sekarang. Dalam setiap peradaban manusia, bahasa hadir di tengah-tengahnya. Bahasa dan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia selalu memerlukan bahasa untuk berkomunikasi.

Bahasa Indonesia berasal atau berakar dari bahasa Melayu. Dalam Repelita (2018) mengemukakan bahwa seiring dengan kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu mengalami perkembangan yang signifikan dikarenakan perubahan sosio kultural pada tata kehidupan masyarakat yang terus berlangsung searah dengan perkembangan zaman, termasuk perubahan kedudukan bahasa Melayu bagi bangsa Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa perkembangan bahasa terjadi seiring dengan perkembangan masyarakat penggunanya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat juga dapat memunculkan kosakata baru, baik yang dihasilkan dari unsur serapan atau akronim dari dua kata. Contonya kata “Bucin” yang telah menjadi kata baku dan masuk dalam KBBI yang merupakan akronim dari kata “Budak Cinta” yang kemudian diputuskan untuk menjadi kosakata baku karena unik, tidak bersimpangan dengan kaidah bahasa, tidak berkonotasi negatif, dan banyak orang yang menggunakan kata tersebut.

Referensi
Aniwita & Neviyarni. (2020). Perkembangan Kognitif, Bahasa, Perkembangan Sosio-emosional, dan Implikasinya dalam Pembelajaran. Inovasi Pendidikan, 7(2), 1-13.

Repelita, T. (2018). Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia (Ditinjau dari Prespektif Sejarah Bangsa Indonesia). Jurnal Artefak, 5(1), 45-48.

1 Like

Linguistik Historis Komparatif sebagai salah satu cabang linguistik mempunyai tugas utama, antara lain menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat. Menurut Hock, 1988 hubungan kekerabatan antar bahasa serumpun dalam kajian komparatif pada dasarnya dapat dibuktikan berdasarkan unsur-unsur warisan dari bahasa asalnya atau proto bahasa.

Metode yang digunakan dalam memetakan rumpun-rumpun bahasa adalah metode komparatif. Titik tolak komparasinya adalah bentuk dan struktur internal kata (morfologi) dan pergeseran, perubahannya dalam bahasa-bahasa lain yang berkerabat. Menurut Parera, 1991: 116 perumpunan bahasa-bahasa dengan kerangka, yaitu rumpun besar (utama), rumpun utama dibagi ke dalam rumpun, rumpun ke sub rumpun, sub rumpun ke kelas, kelas ke sub kelas, dan bahasa tertentu.

Referensi :
Alisjahbana, S.T. 1988. Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat

1 Like

Peran linguistik komparatif dalam pembinaan dan pengembangan bahasa adalah keduanya saling berkaitan. Hal ini karena linguistik komparatif menelaah mengenai perkembangan bahasa. Hal ini tentu ada kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan bahasa itu sendiri.
Linguistik komparatif berperan sebagai Studi historis komparatif dapat
digunakan untuk menelusuri jejak sejarah
awal perjalanan bahasa Indonesia dan
perkembangannya. Kajian historis komparatif
merupakan alat analisis yang tepat
dipergunakan untuk memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia.
Referensi: Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif Dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, 1(1).

1 Like

Linguistik Historis Komparatif merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang memiliki tugas utama yaitu menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat. Bahasa-bahasa sekerabat yang masuk dalam anggota suatu kelompok bahasa pada dasarnya memiliki sejarah perkembangan yang sama. Sesuai dengan tugas utama tersebut, linguistik historis komparatif memiliki kewenangan dalam mengkaji relasi historis di antara kelompok bahasa tertentu (Antilla dalam Ino, 2015: 365-351).

Studi historis komparatif sendiri dapat digunakan untuk menelusuri jejak sejarah awal perjalanan bahasa Indonesia dan perkembangannya. Perkembangan bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa Melayu mengalami proses perjalanan yang sangat panjang. Kajian historis komparatif merupakan alat analisis yang tepat dipergunakan untuk memetakan perkembangan dan persebaran bahasa Indonesia. Dengan kajian tersebut dapat dipahami mengapa bahasa Melayu banyak mempengaruhi bahasa-bahasa di Nusantara sehingga bunyi antarbahasa tersebut menjadi mirip. Terdapat tiga pembagian besar bahasa Melayu yakni Melayu Kuno, Melayu Klasik, dan Melayu Modern. Bahasa Melayu Modernlah yang kemudian melahirkan bahasa Indoesia yang tetap dipergunakan di seluruh kepulauan Indonesia sebagai bahasa pemersatu hingga kini (Pusposari, 2017: 75 – 85).

Dengan demikian, dalam perjalanannya bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Dengan adanya perkembangan tersebut sebuah bahasa memiliki peran yang sangat penting sebagai media pembinaan dan pengembang bahasa Indonesia di masa sekarang ini.

Sumber referensi :
Ino, L. (2015, October). PEMANFAATAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATAIF DALAM PEMETAAN BAHASA-BAHASA NUSANTARA. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, II, 365-351.
Pusposari, D. (2017). KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA. JURNAL INOVASI PENDIDIKAN, I, 75 - 85.

1 Like

Linguistik Historis Komparatif memiliki tugas utama menetapkan fakta dan tingkat keeratan dan kekerabatan antarbahasa yang berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa sekerabat serta menganalisis dan menjelaskan sifat perubahan dalam bahasa. Dengan analisis dan penjelasan, bidang kajian ini akan memberikan pemahaman tentang hakikat kerja bahasa dan perubahan bahasa yang ada di muka bumi. Secara umum, sifat bahasa memiliki struktur (sinkronis) dan selalu mengalami perubahan (diakronis).
Analisis bahasa secara sinkronis mengkaji hakikat bahasa ketika di waktu tertentu bahasa itu memiliki struktur atau unsur fonologi, morfologi, sintaksis, dan lainnya. Kemudian, analisis bahasa secara diakronis mengkaji bahasa yang mengalami perubahan dan perkembangan. Analisis ini dapat mengetahui perubahan seperti bahasa modern yang dulunya memiliki bahasa awal. Dalam penelitian sejarah bahasa, dicari hubungan antarbahasa dan direkonstruksi bahasa-bahasa proto yang telah menurunkan bahasa-bahasa yang ada pada saat ini. Kemudian, dengan menentukan bentuk kognat (bentuk leksikon atau semantik dua bahasa sama dan artinya juga sama atau mirip) dan pseudokognat (bentuk leksiko dua bahasa sama tapi artinya berbeda).

Referensi:
Ino, L. (2015). Pemanfaatan Linguistik Historis Komparatif dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa Nusantara. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, I, 365-351.
Pusposari, D. (2017). Kajian Linguistik Historis Komparatif dalam Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Jurnal Inovasi Pendidikan, I, 75-85.
Rahmawati. (2019). Linguistik Historis Komparatif dalam Rekonstruksi Bahasa Mandailing. Asas: Jurnal Sastra, VIII, 31-41.