Bagaimana pendapatmu mengenai hubungan antara sintaksis dan morfologi?

image

Bagi kalian yang sedang belajar linguistik tentunya tak asing dengan sintaksis dan morfologi. Menurut kalian, bagaimanakah hubungan antara sintaksis dan morfologi?

16 Likes

Sebelum membahas tentang hubungan sintaksis dan morfologi, saya akan menjabarkan terlebih dahulu tentang hakikat dari sintaksis dan morfologi, sebagai berikut.

  1. Sintaksis menurut literatur yang saya dapatkan menjelaskan tentang sebuah pendekatan proses suatu kalimat atau susunan sebuah kalimat (Qomariana, Puspani and Sri Rahayuni, 2019) kemudian sintaksis juga merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari frasa, klausa, dan kalimat serta bagaimana unsur-unsur tersebut membangun suatu kalimat yang bermakna dalam tuturan tersebut (Azizah et al., 2021). Kemudian menurut (Mahendra, 2021) memberikan sebuah pemahaman bahwa sintaksis merupakan bagian dari tatabahasa yang mengkaji tentang kaidah pengabungan kata menjadi satuan gramatik yang lebih besar yang disebut frasa, klausa, dan kalimat, serta penempatan morfem suprasegmental (intonasi) sesuai dengan struktur semantik yang diinginkan pembicara sebagai dasarnya. Maka dari literatur tersebut dapat disimpulkan bahwasannya sintaksis adalah cabang ilmu linguistik yang mengatur tata kalimat dan menguraikan hubungan antar unsur bahasa untuk membentuk sebuah keterpaduan kalimat.

  2. Selanjutnya adalah hakikat dari morfologi menurut (Ariyani and Eka Sofia Agustina Iing Sunarti, 2017) adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari seluk-beluk pembentukan kata, pengaruh perubahan kata terhadap arti dan kelas kata, serta mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Kemudian menurut (Akhyaruddin, Ageza Agusti, 2019) morfologi adalah ilmu linguistik yang membahas tentang struktu dan bentuk dari makna sesuai dengan keperluan dalam tindakan pertuturan. Maka dalam hal tersebut dapat disimpulkan bahwasannya morfologi adalah ilmu linguistik yang mempelajari pembentukan kata terhadap perubahan makna.

Setelah memahami hakikat dari morfologi dan sintaksis, saatnya kita membahas hubungan kedua ilmu linguistik tersebut. Hubungan sintaksis dan morfologi sebenarnya dapat dilihat dalam hal morfologi yaitu adanya sebuah reduplikasi sintaksis, di mana sebuah proses pengulangan terhadap dasar yang biasanya akar namun menghasilkan bahasa yang statusnya lebih tinggi dari sebuah kata biasa. Namun, perlu digaris bawahi hal ini bukan “kata ulang” tetapi “ulangan kata”. Seperti kalimat sederhana yang saya contohkan berikut.

  • Mereka mereka ini memang keseringan mangkal di jalan ini
  • Jauh jauh sekali kau mendatangiku
  • yang tidak hadir ternyata dia dia juga

Maka dalam hal tersebut, menurut saya dapat disimpulkan bahwa morfologi dan sintaksis mempunyai keterkaitan atau hubungan saling berkaitan dengan pembentukan sebuah kalimat agar mampu dipahami oleh pembaca dan maksud ujarannya. Kemudian contoh lainnya dalam hubungan pembentukan kalimat antara morfologi dan sintaksis, sebagai berikut.

  • Ayah banting tulang untuk menghidupi keluarga
  • Ayah membanting tulang kerbau karena sulit dipotong

Hal tersebut mampu dilihat secara langsung bahwasannya morfologi secara tidak langsung mempunyai keterkaitan dengan sintaksis ataupun sebaliknya. Pada kalimat (1) banting tulang mempunyai maksud kerja keras yang merupakan frasa yang merupakan kumpulan kata. Beda halnya pada kalimat (2) membanting tulang yang merupakan melakukan banting (P) tulang (O)

Jika dilihat dari unsurnya yang berupa kata atau pokok kata, tentu saja kata majemuk seperti kalimat (1) termasuk bidang sintaksis, tetapi jika dilihat bahwa satuan-satuan itu mempunyai sifat sebagai kata maka tentu saja pembicaraannya termasuk morfologi. Jadi kesimpulannya hubungan sintaksis dan morfologi saling memengaruhi dalam proses penyusunan kalimat atau kata dan juga maksud.

DAFTAR PUSTAKA
Artikel
Akhyaruddin, Ageza Agusti, H. Y. (2019) ‘Analisis Morfofonemik Bahasa Melayu Jambi sebagai Pengembangan Bahan Ajar Morfologi Bahasa Indonesia’, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 9(2), pp. 56–67. Available at: https://online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/7641/9732.

Ariyani, R. M. F. and Eka Sofia Agustina Iing Sunarti (2017) ‘Interferensi Morfologis Pada Gelar Wicara Mata Najwa Periode Januari 2017 dan Implikasinya’, Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 1, pp. 1–9. Available at: https://media.neliti.com/media/publications/255412-interferensi-morfologi-dalam-karangan-na-542ed194.pdf.

Azizah, H. N. et al. (2021) ‘KEBERLAKUAN NOMINA SEBAGAI PREDIKAT DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS’, Jurnal Sasindo Unpam, 9(1), pp. 11–23.

Mahendra, D. M. (2021) ‘BENTUK DAN CIRI SINTAKSIS NOMINA PREDIKAT DALAM BAHASA INDONESIA’, Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan, 6, pp. 27–34. Available at: http://ejournal.unwmataram.ac.id.

Qomariana, Y., Puspani, I. A. M. and Sri Rahayuni, N. K. (2019) ‘Kesalahan Gramatikal Karena Pengaruh Bahasa Ibu dalam Tulisan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana’, Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, 19(2), p. 112. doi: 10.24843/pjiib.2019.v19.i02.p09.

Buku

Chaer, Abdul. 2015. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta
Prof. Drs. M. Ramlan. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono

4 Likes

Manaf (2009: 3), menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Sedangkan Arifin, dkk (2008: 1), sintaksis adalah cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan. Sintaksis mempelajari tata hubungan kata dengan kata lain dalam membentuk struktur yang lebih besar, yaitu frasa, klausa, dan kalimat (Rusma, 2017: 11). Dalam kajian sintaksis memiliki satuan terkecil yaitu morfem, sedangkan satuan terbesarnya adalah wacana (Manaf, 2009: 12).

Morfologi merupakan suatu cabang linguistik yang mempelajari tentang susunan kata atau pembentukan kata atau morfem. Nurhayati dan Mulyani (2006: 62), menyatakan morfologi adalah ilmu yang membicarakan kata dan proses pengubahannya. Kemudian satuan terkecil dalam kajian morfologi adalah morfem dan satuan terbesarnya adalah kata.

Dari penjelasan sintaksis dan morfologi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sintaksis mengkaji bagaimana kata-kata terjalin dalam kontruksi yang lebih besar menjadi frasa; klausa; kalimat; dan wacana, sedangkan morfologi mengkaji bagaimana kata-kata terbentuk.

Daftar Pustaka

Arifin, Zaenal, dan Junaiyah. (2009). Morfologi Bentuk, Makna, dan Fungsi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Manaf, N. A. (2009). Sintaksis: teori dan terapannya dalam bahasa indonesia. Padang: Sukabina Press.

Nurhayati dan Mulyani, Siti. (2006). Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga

Noortyani, Rusma. (2017). Buku Ajar Sintaksis. Yogyakarta: Penebar Pustaka Media

3 Likes

Sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata sun berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan. Maka kata suntattein berarti menempatkan kata atau ilmu tentang penempatan kata atau ilmu tata kalimat. Sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frasa berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk beluk kata dan morfem (Ramlan, 1987: 21). Sedangkan, Verhaar (1996: 97), menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal, sedangkan Samsuri (1988: 15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. Hubungan Sintaksis dan Morfologi saling berkaitan. Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.

Referensi:
Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta

Suhardi. 2013. Dasar-dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

2 Likes

Sintaksis dan morfologi merupakan tataran gramatikal yang sama. Meskipun demikian keduanya tetap memiliki batasan yang membedakannya. Sintaksis fokus mempersoalkan aturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa. (Kridalaksana, 2011: 179). Kemudian menurut Abdul Chaer dalam bukunya Linguistik Umum, morfologi membicarakan struktur internal kata, sedangkan sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Jadi secara sederhananya jika satuan terbesar dalam analisis morfologi adalah kata maka dalam analisis sintaksis kata tersebut merupakan satuan terkecil.

Contoh :
Anak itu memamerkan baju baru miliknya.

Kalimat tersebut jika dikaji struktur internal setiap kata dalam morfologi sebagai berikut:

  • kata anak terdiri dari satu morfem
    -kata itu terdiri dari satu morfem
    -kata memamerkan terdiri dari tiga morfem: meN- + pamer + -kan
    -kata baju terdiri dari satu morfem
    -kata baru terdiri dari satu morfem
    -kata miliknya terdiri dari satu morfem

Kalimat tersebut jika dikaji struktur antarkata dalam bidang sintaksis sebagai berikut:
-frasa gadis itu: sebagai subjek
-kata memamerkan: sebagai predikat
-frasa baju baru: sebagai objek
-kata miliknya: sebagai keterangan

Sumber Referensi :
Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik . Jakarta: Gramedia.

2 Likes

Sintaksis dan morfologi memiliki keterkaitan yang erat dalam linguistik. Menurut Achmad (1996), secara etimologi sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata atau kelompok kata menjadi kalimat. Disamping itu Putrayasa (2006) memberikan penjelasan mengenai sintaksis adalah studi tentang hubungan antara kata yang satu dan kata yang lain. Jadi, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa sintaksis merupakan ilmu kebahasaaan yang mempelajari tentang hubungan antara kata, frasa, atau klausa dengan kata, frasa, klausa yang lainnya. Selanjutnya mengenai morfologi, dapat diartikan sebagai bagian dari tata bahasa yang membicarakan kata (Keraf,1991). Atau lebih singkatnya morfologi yaitu ilmu kebahasaan yang mempelajari seluk beluk kata serta pengaruh perubahan- perubahan kata terhadap golongan dan arti kata. (Ramlan, 2009). Setelah mengetahui pengertian kedua hal tersebut, kita dapat menemukan keterkaitannya. Seperti yang dijelaskan beberapa ahli keterkaitan antara keduanya dapat dilihat dari apa yang dikaji yaitu morfologi akan mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan mengkaji wacana,klausa, kalimat, frasa, yang berarti dalam hal ini sama-sama mempelajari mengenai seluk beluk pembentukan kata dan kata dalam kalimat yang akan menghasilkan sebuah hubungan tersendiri (Altiria, 2013). Lebih jelasnya morfologi dan sintaksis sama-sama menyangkut kata, dimana kata menjadi satuan terbesar dalam morfologi dan menjadi satuan terkecil dalam sintaksis. Contohnya adalah ketika membicarakan kata seperti tinggi hati, keras kepala, dll, satuan tersebut akan termasuk dalam bidang sintaksis, tetapi dilain itu juga termasuk pembicaraan morfologi karena memiliki sifat sebagai kata. (Ramlan, 2009).

Daftar Pustaka
Achmad, H.P. 1996. Sintaksis. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan.

Altiria,Seradona. 2013. Morfologi Kajian Tentang Hubungan Morfologi dengan Sintaksis dan Semantik . Universitas Indonesia. Magister Linguistik. Paper.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Putrayasa, Ida Bagus. 2006. Analisis Kalimat: Fungsi, Kategori, dan Peran. Bandung: PT Refika Aditama.

Ramlan, M. 2009. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono

1 Like

Sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat.
Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna).
Ba’dulu dan Herman (2005: 27) Menjelaskan bahwasannya morfologi adalah bagian integral dari komponen sintaksis.Dalam TGT standar morfologi tidak merupakan suatu komponen yang otonom, melainkan bagian dari komponen sintaksi. Jadi morfologi dan sintaksis ini merupakan sebuah ilmu bahasa yang sama-sama membahas mengenai kata, dimana dalam morfologi kata menjadi satuan terbesar sedangkan di dalam sintaksis menjadi satuan terkecil.

Daftar Isi :
Ba’dulu, Abdul Muis dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Jakarta : Rineka Cipta. Botha, R.P. 1974 “Problematic Aspects of the Exception Filter in Professor Halle’s Morphology.” Indiana University Linguistics, Club

Arsyad,Berti dan Gani Said. 2018. Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik. KAJIAN TEORITIS STRUKTUR INTERNAL BAHASA. Volume 07, No. 1. HH 6-10

2 Likes

Ramlan (1983: 16-17) mengungkapkan bahwa morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata atau morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsinya perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Dari pernyataan Ramlan tersebut dapat dikatakan jika objek yang biasa disebut morfologi merupakan pembentukan kata, pengaruh pembentukan kata terhadap arti kata, dan pengaruh pembentukan kata terhadap golongan kata.
Rusma (2017: 10-11) mengungkapkan Sintaksis adalah cabang liguistik yang menyelidiki satuan- satuan kata dan satuan-satuan lain di atas kata, hubungan satu dengan yang lainnya, serta penyusunan sehingga menjadi satuan ujaran.

~Morfologi dan sintaksis adalah bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika.
Morfologi sendiri menganalisis struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang dianalisis oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. Sedangkan sintaksis menganalisis struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat.
Atau dapat disimpulkan jika sintaksis adalah studi gramatikal struktur antarkata, atau tepatnya menganalisis seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Sehingga, dalam morfologi kata adalah satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling
kecil.

Daftar Pustaka
Noortyani, Rusma. 2017. Buku Ajar Sintaksis.Yogyakarta: Penebar Pustaka Media.

Ramlan, M. (1983). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.

2 Likes

Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Sintaksis bersama-sama dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata.
Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.
Pembicaraan tentang satuan gramatik yang salah satu dari unsurnya berupa afiks, termasuk dalam bidang morfologi, sedangkan pembicaraan tentang satuan gramatik yang semua unsurnya berupa kata, atau frase, atau klausa, atau kalimat termasuk bidang sintaksis. dapat dijelaskan bahwa morfologi tidak selalu merupakan lanjutan dari sintaksis, tidak selalu terletak di bawah sintaksis.

Chaer, Abdul. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2009.

Hasan, Kailani. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Riau. Jakarta: Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1983.

Manaf, Ngusman Abdul. Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa
Indonesia. (Padang: Sukabina Press, 2009.

Hubungan Sintaksis dan Morfologi

Sebelum mengetahui mengenai hubungan antara sintaksis dan morfologi, tentunya kita harus memahami mengenai pengertian keduanya terlebih dahulu

SINTAKSIS

Sintaksis Menurut Abdul Chaer (2015) merupakan cabang liguistik yang menyelidiki satuan-satuan kata dan satuan lainnya di atas kata, hubungan satu dengan yang lainnya, serta penyusunan sehingga menjadi satuan ujaran. Maka dari itu, dapat disimpulkan Sintaksis adalah cabang liguistik yang menyelidiki satuansatuan kata dan satuan-satuan lain di atas kata, hubungan satu dengan yang lainnya, serta penyusunan sehingga menjadi satuan ujaran. Sintaksis merupakan salah satu cabang dari tata bahasa yang membicarakan struktur kalimat, klausa, wacana, dan frasa

MORFOLOGI

Morfologi menurut Fudeman, Arronof, dan Haspelmath (2002:1) menyatakan bahwasannya morfologi mempelajari mengenai struktur internal pembentuk kata. Dalam bukunya, terdapat dua kata kunci penting mengenai Morfologi. Pertama, morfologo merupakan studi tentang variasi system bentuk dan arti kata. Kedua, morfologi adalah studi tentang kombinasi morfem-morfem pembentuk kata.

HUBUNGAN SINTAKSIS DAN MORFOLOGI

Sintaksis dan Morfologi merupakan studi linguistic yang tentunya memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Disampaikan oleh Booji (2005:185) morfologi erat kaitannya dengan struktur kata dan sintaksis membahas mengenai struktur kalimat. Ketika ilmu tersebut memiliki persamaan dalam mempelajari dalam mempelajari seluk beluk pembentukan (struktur kata dan kata dalam kalimat), maka sudah pasti ada hubungan diantara keduanya.

CONTOH! Dalam kalimat bisa dikaji dalam ilmu sintaksis dan morfologi.

Artis itu memamerkan gaun baru

Struktur intern setiap kata pada kalimat di atas dibicarakan dalam morfologi, misalnya:

kata artis terdiri dari satu morfem, kata itu terdiri dari satu morfem, kata memamerkan terdiri dari tiga morfem yaitu: meN-; pamer; dan –kan, kata gaun terdiri dari satu morfem, dan kata baru terdiri dari satu morfem.

Struktur antarkata dalam kalimat di atas dibicarakan dalam bidang sintaksis, misalnya: frase artis itu sebagai subjek, kata memamerkan sebagai predikat, dan frase gaun baru sebagai subjek.

DAFTAR PUSTAKA

Arronoff, Mark and Fudeman. 2005. What is Morphology?. Australia: Blackwell Publishing.

Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Rineka Cipta.

Booij, Geert. 2005.The Grammar of Words. Oxford: University Press.

2 Likes

Morfologi merupakan tata bahasa dari susunan kata, sedangkan sintaksis merupakan tata bahasa dari susunan kalimat.
morfologi dan sintaksis juga merupakan independen satu sama lain pada dasarnya. Ketika morfologi meneliti bentuk maka sintaksis meneliti hubungan antar konstituen. Yang sama dengan bahasa Inggris adalah bahasa nominatif-akusatif, pada hal ini akusatif untuk penggunaan sintaksis sedangkan disebagian besar bahasa merupakan istilah morfologis. Hal ini menunjukkan kekhasan dalam bidang ini. Akan tetapi dalam realitas bahasanya, tidak ada yang dapat berdiri sendiri, mereka saling membutuhkan. Sintaksis membutuhkan kata kata guna memiliki bentuk tertentu yang pada hal ini berhubungan dengan sintaks tertentu yakni morphosyntax yang mana bentuk kata dan tingkat klausa bertabrakan.
Juga morfologis dan sintaksis adalah dua bagian dari tata bahasa yang fokus pada skala yang berbeda dari struktur bahasa.
Mereka bertemu pada tingkat kata dan pembagian antara keduanya didasarkan pada konsep kata. Dan juga banyak bentuk morfologis yang mengambil peran sintaksis tertentu seperti kata benda, kata kerja.

Referensi
Sehandi, Yan. (1991) Tinjauan Kritis teori Morfologi dan Sintaksis Bahasa Indonesia. (Nusa Indah) .

Markhamah, Atika Sabardilla, Dwi H. (2018). Teori Linguistik : Beberapa Aliran Linguistik. Muhammadiyah Univercity Press.

Kridalaksana, Harimurti. (2013). Kamus Linguistik. Gramedia Pustaka Utama.

1 Like

Sebelum membahas mengenai hubungan antara morfologi dengan sintaksis, saya akan memaparkan pengertian menurut beberpa ahli terkait kedua ilmu tersebut.

  1. MORFOLOGI

Mulyana (2007: 5), menyatakan bahwa istilah morfologi diturunkan dari bahasa Inggris yakni morphology, artinya cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Pada masa sebelumnya, ilmu ini lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yakni ilmu tentang morfem. Namun, seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian lebih populer adalah morfologi.
Verhaar (1996: 97), menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal
Samsuri (1988: 15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti kata.

  1. SINTAKSIS

Verhaar (1981:70)
Menurut Verhaar, Sintaksis adalah menyelidiki semua hubungan antar kelompok kata atau antar frasa dalam suatu sintaksis itu. Sintaksis mempelajari hubungan gramatika di luar batas kata, tapi di dalam satuan yang disebut kalimat.
Kridalaksana (1982:154)
Menurut Kridalaksana, Sintaksis adalah:
(1) pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa
(2) subsistem bahasa yang mencangkup hal tersebut (sering dianggap bagian dari gramatika; bagian lain adalah morfologi)
(3) cabang linguistik yang mempelajari hal tersebut.

Ramlan (1987:21)
Menurut Ramlan, Sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, klaimat, klausa, dan frasa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara morfologi dengan sintaksis adalah morfologi merupakan ilmu linguistik yang menelaah morfem yang merupakan tataran terkecil dalam bahasa dengan kata sebagai tataran terbesarnya. Sedangkan sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar kata, frasa, klausa, kalimat hingga wacana. Sehingga untuk mempelajari ilmu sintaksis maka ilmu morfologi harus dipelajari terlebih dahulu karena merupakan ‘dasar’ yang harus diketahui dan dipahami sebelum mempelajari sintaksis.

Referensi :

Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. 2011. Kamus Linguistik . Jakarta: Gramedia.

Ramlan, M. 2009. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono

2 Likes

Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil. Menurut Booij (2005:185) morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan mengkaji wacana,klausa, kalimat, frase. Maka dengan hal ini morfologi dengan sintaksis saling berhubungan karena sintaksis bersama-sama dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika dan ketika dua cabang ilmu ini memiliki persamaan dalam mempelajari seluk beluk pembentukan (kata dan kata dalam kalimat), maka tentunya terdapat hubungan diantara keduanya.

Referensi:
Booij, Geert. 2005. The Grammar of Words. Oxford: University Press.
Hasan, Kailani. 1983. Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Riau. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 2013. Kamus Linguistik. Gramedia Pustaka Utama.

2 Likes

Drs. Suhardi, M.Pd. dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia”, menjelaskan pengertian sintaksis merupakan cabang ilmu bahasa atau ilmu linguistik yang fokusnya pada ilmu kajian kalimat. Oleh karena itu, sintaksis juga sering disebut sebagai ilmu tata kalimat. Fokus kajian sintaksis yaitu pada kata, frasa (kelompok kata), klausa, dan kajian yang berkaitan dengan jenis-jenis kalimat. Kemudian secara lebih luas, kata sintaksis dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ilmu tentang seni merangkai kalimat sesuai kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mempelajari tentang seluk-beluk suatu kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan tersebut. Objek kajian morfologi berupa morfem dan juga kata. Proses morfologi melibatkan beberapa komponen yang terdapat di dalam sebuah kata, antara lain: komponen dasar atau pembentuk dasar, alat pembentuk yaitu afiks; duplikasi; komposisi, serta makna gramatikalnya.

Kedua ilmu lingusitik tersebut (Sintaksis dan Morfologi) memiliki hubungan erat. Sintaksis merupakan tata bahasa yang membahas hubungan antara kata-kata di dalam sebuah tuturan. Kemudian, tata bahasa terdiri atas morfem-morfem yang merupakan bagian dari ilmu morfologi yang menyangkut struktur gramatikal di dalam kata di mana Sintaksis-lah yang mempelajari tata bahasa di antara kata-kata di dalam tuturan tersebut. Pengertian Sintaksis sebagai bagian dari tata bahasa yang menjelaskan aturan-aturan penggabungan unit-unit tanda dalam kalimat. Sintaksis —yang mengatur tentang berbagai fungsi secara umum— dibedakan dari morfologi, yaitu kajian tentang bentuk atau bagian dari wacana.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tata bahasa terbagi atas sub-sistem morfologi dan sub-sistem sintaksis. Kajian dalam morfologi meliputi kata, bagian kata, dan kejadian kata. Sintaksis meliputi kata dan satuan yang lebih besar seperti frasa, klausa, kalimat, dan hubungan antar satuan-satuan itu. Singkatnya, kedua ilmu tersebut akan mempelajari seluk-beluk satuan gramatikal terkecil hingga terbesar secara berkesinambungan.

Daftar Pustaka

Drs. Suhardi, M.Pd. 2013. Dasar-dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gani, Saida., dkk. 2018. Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa. 'A-Jamiy: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 7(1). 7.

Santoso. 2020. Hubungan Penugasan Sintaksis dan Penalaran dengan Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi (Penelitian Korelasi di STKIP Kusuma Negara Jakarta). Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(3). 145-146.

1 Like

Sintaksis maupun morfologi sama-sama berada dalam bidang kajian ilmu lingguistik. Morfologi mengkaji satuan bahasa seperti kata kemudian sintaksis mengkaji susunan kata-kata atau hubungan antar kata tersebut dalam bentuk kalimat.

Mengutip dari Kridalaksana, sintaksis dan morfologi bersama-sama masuk dalam cakupan tata bahasa menjadi subsistem morfologi dan subsistem sintaksis. Kajian dalam morfologi mencakup kata dan sintaksis mengkaji frasa, klausa, dan kalimat yang semuanya berhubungan dalam proses pengkajian tata bahasa (Kridalaksana, 2013).

Contohnya ada pada kata-kata majemuk seperti Jual Beli dan Rumah Sakit yang masuk ke dalam kajian sintaksis karena merupakan gabungan antar kata. Namun, proses pemajemukan kata juga masuk ke dalam kajian morfologi khususnya dalam proses morfologik. Dengan begitu, sintaksis maupun morfologi sama-sama terhubung melalui objek kajian yang diselidiki.

Daftar Pustaka
Darwin, dkk. (2021). Paradigma Strukturalisme Bahasa: Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik. Jurnal Ilmiah Semantika, Volume 2 No. 02, p 28-40

Santoso. (2020). HUBUNGAN PENGUASAAN SINTAKSIS DAN PENALARAAN DENGAN
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI (PENELITIAN
KORELASI DI STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA). Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol. 5 No. 3, 145-146

1 Like

Ramlan (1983 : 16-17) dalam bukunya mengatakan bahwa morfologi adalah bagian dari ilmu yang mempelajari seluk beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dari arti kata. Dapat dikatakan bahwasanya morfologi mempelajari seluk beluk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Sehingga dapat dikatakan bahwa objek kajian semantik adalah kata baik pembentukan kata, pengaruh pembentukan kata terhadap arti kata, dan pengaruh pembentukan kata terhadap golongan kata.

Menurut Rusma (2017: 10-11) mengatakan bahwasanya sintaksis adalah cabang linguistik yang menyelidiki satuan-satuan kata dan satuan lain di atas kata, hubungan yang satu dengan yang lainnya, serta penyusunan sehingga menjadi satuan ujaran. Hal ini diperkuat dengan pandangan Arifin (2008 : 1-2) yang menyatakan bahwa sintaksis adalah cabang ilmu linguisti yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan. Adapun ruang lingkup sintaksis meliputi ; frasa, klausa, dan kalimat.

Hubungan antara morfologi dan sintaksis adalah keduanya merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Morfologi menganalisis struktur intern kata. Satuan yang dianalisis paling kecil adalah morfem, sementara yang paling besar adalah kata. Sedangkan sintaksis menganalisis satuan yang lebih besar dari kata yaitu mulai dari frasa hingga kalimat. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil. Keduanya saling berkaitan karena sama-sama berhubungan dengan pembentukan kata di dalam suatu kalimat.

DAFTAR PUSTAKA

Noortyani, Rusma.2017. Buku Ajar Sintaksis. Yogyaarta : Penebar Pustaka Media

Ramlan, M. 1983. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta : CV. Karyono.

Arifin, Zaenal, dan Junaiyah. 2008*. Sintaksis*. Jakarta Grasindo.

2 Likes

Hubungan antara sintaksis dan morfologi.

  1. Secara etimologi sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Sun yang berarti “dengan” dan tattein yang berarti “menempatkan. Jadi sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Menurut Suhardi (2006:1) sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang sudah sangat tua, menyelidiki struktur kalimat dan kaidah penyusunan kalimat. Sementara Ramlan (2001:54) berpendapat, sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara kata, frase, klausa dan kalimat yang satu dengan yang lain atau tegasnya mempelajari seluk beluk frase, klausa, kalimat dan wacana.

  2. Chaer (2008:3) menjelaskan morfologi berasal dari kata morf yang berarti “membentuk” dan logos yang berarti “ilmu”, sedangkan secara harfiah morfologi merupakan ilmu mengenai bentuk kata dan pembentukan kata. Menurut Ramlan (2001:16) morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk atau seluk beluk kata dan perubahan kata serta dampak dari perubahan tersebut yang dapat mempengaruhi makna yang dibuat dari kelas kata yang ditentukan. Sementara Rohmadi (2012:9) berpendapat bahwa morfologi adalah keluasan dalam proses pembentukan suatu morfem dan kata seperti penggunaan morfem bebas maupun morfem terikat.

Hubungan antara sintaksis dan morfologi adalah saling terkait atau berhubungan. Morfologi mempelajari satuan terkecil yaitu morfem dan yang paling besar adalah kata. Sementara sintaksis mempelajari struktur yang lebih besar dari kata mulai dari frase, kalimat, klausa, hingga wacana. Keduanya saling mempelajari perihal kata.

Daftar Pustaka:

Aulia, Nurlaely dan Nori Anggraini. (2020). Analisis Kesalahan Morfologi dalam Artikel Pendidikan Surat Kabar Online di Era New Normal 2020. Jurnal Sasindo Unpam, (Online), Vol. 8, No. 2, (ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM ARTIKEL PENDIDIKAN SURAT KABAR ONLINE DI ERA NEW NORMAL 2020 | Aulia | Jurnal Sasindo UNPAM, diakses 4 Maret 2022).

Chaer, Abdul. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Inderasari, Elen dan Tiya Agustina. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Mahasiswa Asing dalam Program BIPA IAIN Surakarta. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, (Online), Vol. 6, No. 2, (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau [file:///C:/Users/user/Downloads/20192-Article%20Text-39946-1-10-20180108.pdf](file:///C:\Users\user\Downloads\20192-Article%20Text-39946-1-10-20180108.pdf), diakses pada 4 Maret 2022).

Ramlan, M. (2001). Morfologi Tinjauan Deskripsi. Yogyakarta: CV. Karyono.

Ramlan, M. (2006). Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono

Rohmadi, Muhammad. (2012). Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.

Setiawan, Dwi Agus. (2016). Analisis Kesalahan Sintaksis Bahasa Indonesia dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas VI SDN Kanigoro 02 Kecamatan Pagelaran yang Berbahasa Ibu Bahasa Madura. (Online), Vol. 5, No. 3, hal 25-36, ([file:///C:/Users/user/Downloads/4047-1-7988-1-10-20170206.pdf](file:///C:\Users\user\Downloads\4047-1-7988-1-10-20170206.pdf), diakses 4 Maret 2022).

2 Likes

Seperti kita ketahui subsistem tata bahasa atau gramatika terdiri atas morfologi dan sintaksis. Sintaksis (Harimurti Kridalaksana, 2008: 223) mempunyai makna: Pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa. Satuan terkecil dalam bidang ini ialah kata.

Hockett (1958:179) berpendapat bahwa sintaksis merupakan proses perangkaian kata menjadi susunan gramatikal yang membentuk ujaran.

Senada dengan Hockett, Keraf dalam Rusma (2017:5) mengungkapkan bahwa sintaksis merupakan bagian dari tata bahasa yang mempelajari bagian dasar dan proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa

Sedangkan, Morfologi menurut Kridalaksana, (2008: 159) mempunyai makna, 1. bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya; 2. bagian daristruktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yakni morfem. Pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Ramlan dalam Ahmad (2018: 4) memberikan pengertian bahwa Morfologi merupakan bagian dadri ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk kata serta

Berbagai pendapat ahli diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk kata.

Hubungan antara sintaksis dan Morfologi

Morofologi dan sintaksis merupakan dua studi linguistik yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Boij (2005:185) meninjau dari isu demarcation (fix to limit of something), bahwa morfologi mempunyai kaitannya dengan struktur kata, dan sintaksis dengen struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi nantinya mengkaji kata diikuti morfem-morfem pembentuknya dan sintaksis akan mengkaji wacana, klaimat, frase. Selain itu para ahli linguistik sepakat bahwa morfologi memiliki konstituen terkecil berupa morfem dan konstiuen terbesar adalah kata. Pada sintaksis memilikii konstituen terkecil berupa kata dna konstituen terbesar berupa wacana.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika kita mempelejarari seluk beluk pembentukan (kata dan kata dalam kalimat) maka akan dapat ditemukan hubungan antara keduanya (sintaksis dan morfologi.

Rujukan:

Ahmad, Nurefandi. 2018. Buku Ajar Morfologi Bahasa. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Altiria, Seradona. 2013. Morfologi Kajian Tentang Hubungan Morfologi Dengan Sintaksis dan Semantik. Depok: Universitas Indonesia.

Harimurti, Kridalaksana. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rusma, Noortyani. 2017. Buku Ajar Sintaksis. Yogyakarta: Penerbit Media Pustaka.

2 Likes

Kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) selain itu morfologi merupakan bagian dari linguistik yang mempelajari susunan konstituen kata yang terdiri atas morfem. Sintaksis adalah ilmu tentang bagaimana frasa dan kalimat tersusun atas kata (Radford 2004, 1). Batas kajian sintaksis meliputi frasa, klausa, dan kalimat. Morfologi dan sintaksis adalah dua studi Linguistik yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Menurut Booij (2005:185) ditinjau dari isu demarcation (fix to limit of something), morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan mengkaji wacana, klausa, kalimat, frase. Para linguis sepakat bahwa morfologi memiliki konstituen terkecil yaitu morfem dan konstituen terbesar kata, sedangkan sintaksis memiliki konstituen terkecil kata dan konstituen terbesar wacana. Oleh karena itu, ketika kedua cabang ilmu ini memiliki persamaan dalam mempelajari seluk beluk pembentukan (kata dan kata dalam kalimat), maka tentunya terdapat hubungan diantara keduanya.

DAFTAR PUSTAKA

Booij, Geert.2005. The Grammar of Words. Oxford: University Press.
Gani. 2018 Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa. ‘A-Jamiy:Jurnal Bahasa dan Sastra Arab. Volume 07, No. 1
Radford, Andrew. 2004. English Syntax: An Introduction. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

2 Likes

Sintaksis ialah menempatkan bentuk kata bersama-sama menjadi kelompok kata (frasa) atau kalimat dan kelompok kata (frasa) menjadi sebuah kalimat. Sintaksis sebagai bagian dari ilmu bahasa yang mempersoalkan hubungan antarkata dengan satuan-satuan yang lebih besar dalam suatu konstruksi yang disebut dengan kalimat. Menurut Zaenal Arifin (2015: 60) mengemukakan bahwa sintaksis adalah cabang lingustik yang berkaitan dengan susunan kata di dalam kalimat. Sementara, morfologi merupakan bidang ilmu kebahasaan yang mengkaji bentuk perkataan dalam tata bahasa. Dari objek kajiannya, morfologi mempunyai kajian yang mencakup kata, bagian-bagian kata dan kejadian kata yang dimaksud (Kridalaksana, 1982:39). Dari kajian tersebut, morfologi itu adalah kajian bahasa terhadap kelompok kata, morfem, maupun morf.

Sintaksis ialah studi penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membentuk kalimat (frasa) yang asalnya berdasarkan dari kata. Sintaksis dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika pada kajian studi bahasa. Morfologi mengkaji struktur internal kata. Satuan terkecil yang dipelajari oleh morfologi adalah morfem dan yang terbesar berupa kata. Sementara sintaksis menyelidiki struktur fonetik yang lebih besar dari kata, dari frase hingga kalimat. Dengan demikian, sintaksis adalah studi tentang struktur gramatikal tentang kata-kata, atau secara khusus menyelidiki seluk-beluk frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Oleh karena itu, kata dalam morfologi merupakan satuan terbesar sedangkan sintaksis merupakan satuan terkecil. Kedua cabang ilmu ini tentu saja memiliki persamaan dalam mempelajari seluk beluk pembentukan kata (frasa) dan kata dalam kalimat.

Daftar pustaka:
Tarmini, W., & Sulistyawati, R. (2019). Sintaksis Bahasa Indonesia.
Hassan, A. (2006). Morfologi. Akademia.
Oka, I. G. N. Suparno.(1994). Linguistik umum. General linguistics]. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Racman, Basuki.
file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_3.pdf
www.academia.edu/6242951/Hubungan_Morfologi_dengan_Sintaksis_dan_Semantik

1 Like