Bagaimana pendapatmu mengenai hubungan antara sintaksis dan morfologi?

Sintaksis menurut Ramlan (2005: 18) yaitu cabang ilmu linguistik yang membahas mengenai kalimat, klausa, wacana, dan frase. Menurut Kridalaksana (dalam Kairah dan Ridwan, 2014: 9) mengungkapkan bahwa sintaksis merupakan suatu sistem dalam tata bahasa yang mempelajari tentang kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta hungan antara satuan tersebut.

Morfologi menurut Ramlan (1987: 21) mengyatakan bahwa morfologi merupakan bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari mengenai seluk-beluk sebuah kata. Menurut Mulyana (2007: 6) morfologi merupakan cabang linguistik dari ilmu bahasa yang mempelajari mengenai bentuk kata, perubahan kata, dan dampak perubahan kata tersebut terhadap arti dan kelas kata.

Dari pengertian yang sudah dijabarkan di atas, hubungan antara sintaksis dan morfologi yaitu saling berhubungan karenaa keduanya sama-sama merupakan cabang ilmu linguistik. Dalam sebuah kalimat pasti tersusun dari sebuah kata, jadi sintaksis dan morfologi memiliki hubungan yang terikat agar sebuah kata tersebut dapat dimengerti oleh pembacanya maka kata yang digunakan juga harus tepat sehingga makna dalam sebuah kalimat bisa dimengerti dengan jelas.

Daftar pustaka:

Inderasari, Elen dan Tiya Agustina. 2017. Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Mahasiswa Asing Dalam Program BIPA IAIN Surakarta. 6 (2). 8.

Ramlan. 1987. Morfologi Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.

Mulyana. 2007. Morfologi Bahasa Jawa. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

2 Likes

Guna mengetahui hubungan antara sintaksis dan morfologi kita perlu menilik pengertian dari keduanya. Menurut Santoso (2020: 146) sintaksis merupakan ilmu tata bahasa terkait aturan penggabungan unit-unit tanda dalam kalimat, di antaranya struktur-struktur frasa, klausa, dan kalimat. Kemudian pengertian dari morfologi sendiri menurut Ramlan (1987: 21) merupakan bagian dari ilmu bahasa yang bidangnya menyelidiki seluk-beluk bentuk kata, dan kemungkinan adanya perubahan golongan dari arti kata yang timbul sebagai akibat perubahan bentuk kata.

Dari paparan pengertian tersebut hubungan antara sintaksis dan morfologi saling berkaitan dengan erat. Keterkaitan tersebut terlihat dari pengertian sintaksis yang lebih mengkaji hubungan antar frasa klausa dan kalimat. Yang mana di dalamnya terdapat suatu kata yang kemungkinan juga mengalami proses morfologi yang dibahas dalam morfologi.

Sumber:
Ramlan. (1987). Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Santoso. (2020). HUBUNGAN PENGUASAAN SINTAKSIS DAN PENALARAAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI (PENELITIAN KORELASI DI STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA). Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Bahasa Indonesia, (5)3, 137-147.

1 Like

Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencangkup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Sintaksis juga dapat diartikan sebagai studi gramatikal struktur antar kata, atau menegaskan seluk beluk frase, klausa, kalimat dan wacana.

Menurut Kridalaksana (1982:154), sintaksis merupakan pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu dalam bahasa.

Morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Morfologi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti makna.

Sintaksis dan morfologi saling berhubungan karena kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangakan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil sehingga saling berhubungan. Menurut Booij (2005:185) ditinjau dari isu demarcation , morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan mengkaji wacana, klausa, kalimat, frase.

Altiria, Seradona. 2013. Kajian Tentang Hubungan Morfologi Dengan Sintaksis. Megister Linguistik Universitas Indonesia

Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta

Ramlan, M. 2009. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono

1 Like

Zaenal Arifin (2015: 60) mengemukakan sintaksis merupakan cabang ilmu linguistik yang menyangkut susunan kata dalam sebuah kalimat. Sintaksis mempelajari tentang hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lain.
Di dalam bukunya Ramlan (1979) mengemukakan bahwa morfologi adalah bagian ilmu yang mempelajari tentang seluk-beluk struktur kata dan perubahan struktur kata terhadap golongan dari arti kata. Satuan terkecil yang diselidiki oleh morfologi disebut dengan morfem, sedangkan satuan yang terbesar disebut dengan kata.

Hubungan sintaksis dan morfologi adalah sama-sama membahas tentang kata. Dimana kata merupakan satuan terkecil dalam sintaksis, sedangkan dalam morfologi merupakan satuan terbesar.

DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Junifer. 2021. Morfologi. Purwokerto: CV Pena Persada.

Tarmini wini dan R.r. Sulistyawati. 2019. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta. UHAMKA Press.

1 Like

Ramlan (1983: 16-17) mengemukakan bahwa morfologi adalah bagian ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Hal ini hampir sejalan dengan pendapat (Verhaar, J.W.M., 1983: 52) yang mengatakan morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal.

Sedangkan sintaksis adalah penguasaan suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frasa atau kalimat yang berasal dari kata. Sintaksis dan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Menurut Arifin dan Junaiyah (2008, hal. 1), sintaksis adalah cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan. Unsur bahasa yang termasuk ke dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa, dan kalimat.

Morfologi mempelajari struktur intern kata. Satuan paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan paling besar berupa kata. Sintaksis sendiri menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frasa hingga kalimat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, seluk-beluk frasa, klausa, kalimat dan wacana. Kata dalam morfologi merupakan satuan paling besar sedangkan sintaksis merupakan satuan paling kecil.

Referensi :
Arifin, Zainal dan Junaiyah. 2008. Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo.
Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Ramlan, M. (1983). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Verhaar J.W.M. (1983). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

1 Like

Morfologi disebut dengan Ilmu Shorof adalah ilmu yang mengkaji tentang jenis-jenis dan proses pembentukan kata dalam suatu bahasa. Sintaksis yang juga disebut dengan Ilmu Nahwu membahas tentang struktur kalimat, atau kaidah-kaidah yang mengatur suatu kalimat dalam suatu bahasa.
Krisdalaksana (dalam Inderasari dan Agustina. 2017 : 9) morfofonemik adalah subsistem yang menghubungkan morfologi dan fonologi. Di dalamnya dipelajari bagaimana morfem direalisasikan dalam tingkat fonologi. menyatakan bahwa sintaksis adalah sistem tata bahasa mencakup kata dan satuan-satuan yang lebih besar dari kata serta hubungan antara satuan itu. Jadi, sintaksis adalah pengaturan dan hubungan kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar. Oleh karena itu, satuan bahasa yang dipelajari dalam sintaksis adalah kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.
Wijana (dalam Sari, dkk. 2019 : 13) Sintaksis merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari perilah penggabungan atau penataan satuan-satuan lingual yang berupa kata untuk membentuk satuan yang lebih besar seperti frasa, klausa, dan kalimat.
Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk pembentukan suatu kata. Kata adalah bentuk bebas terkecil yang tidak dapat dibagi menjadi bentuk bebas yang lebih kecil lagi. Dalam kaitanya morfologi terdapat sebuah istilah proses morfologis yang berarti proses perubahan bentuk dasar suatu kata menjadi bentuk jadian.
Hubungan :
Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Sintaksis bersama-sama dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika.
Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa. kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.Morfologi tidak selalu merupakan lanjutan sintaksis dan tidak selalu dibawah sintaksis.

Jurnal :
Darwin, David, dkk. 2021. ā€œParadigma Strukturalisme Bahasa : Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantikā€. Jurnal Ilmiah Semantika. Vol. 02, No.02 : 28-40.
Inderasari dan Agustina. 2019. ā€œPembelajaran Bahasa Indonesia Pada Mahasiswa Asing Dakan Program BIPA IAIN Surakartaā€. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 6, No.2 : 6-15.
Sari, dkk. 2019. ā€œAnalisis Keslahan Berbahasa Pada Majalah Toga Edisi III Bulan Desember Tahun 2019ā€. Jurnal Imajeri. Vol. 02, No. 1 : 11-23.

Buku :
Kushartanti, dkk. (2005). Pesona Bahahasa Langkah Awal Memahami Lingustik. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sintaksis dengan morfologi saling berhubungan. Sintaksis mencakup kemampuan untuk membuat frasa atau kalimat yang berasal kata. Morfologi menyelidiki mengenai struktur dalam kata sedangkan sintaksis menyelidiki mengenai struktur bagian dalam frasa atau kalimat. Artinya morfologi yang membahas satuan intern terkecil dalam kata juga tercakup dalam sintaksis yang membahas satuan kata dalam frasa dan kalimat.

Kridalaksana, Harimurti. (2013). Kamus Linguistik. Gramedia Pustaka Utama.

Rosevonia. (2012). Hubungan Morfologi dengan Sintaksis. Proskripsi.

Sintaksis dan morfologi adalah dua studi linguistik yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Penjelasannya sebagai berikut:

Sintaksis merupakan bidang subdisiplin linguistik yang mempelajari tentang hubungan antarkata di dalam tuturan, meliputi tata susun frasa, klausa, dan kalimat dalam suatu bahasa (Arifin, 2009). Pernyataan tersebut sama halnya dengan (Arifin dan Junaiyah, 2008:1) yang berpendapat bahwa sintaksis membicarakan tentang hubungan antarkata dalam tuturan. Dari kutipan tersebut bisa dikatakan bahwa bidang ilmu linguistik yang menyelidiki seluk beluk frasa, klausa, kalimat, dan wacana adalah sintaksis. Sintaksis ini menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata (frasa hingga kalimat). Kata merupakan satuan terkecil di dalam sintaksis, sedangkan wacana adalah satuan terbesar.

Selanjutnya morfologi merupakan cabang linguistik yang mempelajari tentang struktur dan bentuk-bentuk kata (Samsuri, 1988:15). Dari kutipan tersebut bisa dikatakan bahwa dalam linguistik, morfologi menyelidiki tentang struktur internal kata. Hal itu sama dengan pendapat Haspelmath (2002:1) yang mengatakan bahwa morfologi adalah studi yang mempelajari tentang struktur internal kata. Morfologi akan mempelajari kata dan morfem-morfem pembentuknya. Dalam morfologi, kata merupakan satuan yang paling besar, sedangkan morfem adalah satuan terkecil.

Dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara sintaksis dan morfologi sebagai berikut:

Sintaksis dan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Sintaksis akan mempelajari atau menganalisis hubungan kata dengan kata dalam jalinan yang lebih luas, yaitu frasa, klausa, kalimat, dan wacana. Morfologi akan mempelajari tentang strukur kata itu sendiri (mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya). Oleh karena itu, dapat dikatakan keduanya saling memiliki hubungan karena adanya persamaan dalam seluk beluk pembentukannya (kata dan kata di dalam kalimat).

Contohnya: Orang itu memecahkan gelas saya.

Struktur internal kata yang ada dalam kalimat tersebut akan dikaji dalam morfologi, sebagai berikut:
Kata orang terdiri dari satu morfem, kata itu terdiri dari satu morfem, kata memecahkan terdiri dari tiga morfem yaitu: me(N)-; pecah-; dan -kan, kata gelas terdiri dari satu morfem, dan kata saya terdiri dari satu morfem. Sedangkan, struktur antarkata dalam kalimat tersebut akan dikaji dalam sintaksis, sebagai berikut:
Frasa orang itu sebagai subjek, kata memecahkan sebagai predikat, dan frasa gelas saya sebagai objek.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal dan Junaiyah. (2008). Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Haspelmath, Martin. (2002). Understanding Morphology?. Oxford: University Press.

Samsuri. (1988). Berbagai Aliran Linguistik Abad XIX. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

1 Like

Ramlan (1987:21) memaparkan bahwa, sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.

Sementara itu Ramlan (1987: 51) menyatakan bahwa proses morfologi ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Samsuri (1988: 190), mendefinisikan proses morfologis sebagai cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan yang lain.

Morfologi menyelidiki struktur dalam suatu kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frasa hingga satuan kalimat.

Sehingga, kaitan antara sintaksis dengan morfologi adalah perlu adanya kajian morfologi sebelum menganalisis sintaksis dalam sebuah kalimat. Unsur pendukung sintaksis adalah morfologi. Produk analisis yang dihasilkan oleh kajian morfologi selanjutnya diproses dalam analisis semantik. Sehingga tanpa adanya kajian morfologi, maka tidak dapat mengkaji sintaksis dalam sebuah kalimat.

Referensi:
Ramlan, M. (2009). Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif.
Suparno, D. (2015). Morfologi Bahasa Indonesia.
Kridalaksana, H. (1986). Kelas kata dalam bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
Agustina, T., & Oktavia, W. (2019). Analisis Kesalahan Berbahasa pada Bahan Ajar Kelas Menyimak Program BIPA IAIN Surakarta. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 146-156.

1 Like

Sintaksis dan Morfologi

Morfologi merupakan kata yang berasal dari kata ā€œmorfā€ (bentuk) dan ā€œlogosā€(ilmu), jadi Morfologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bentuk.Arronof dan Fudeman (2005) di dalam bukunya What is Morphology mengutarakan definisi Morfologi pada Linguistik berbeda dengan Morfologi pada ilmu Biologi dan Geology. Jika di Biologi, morfologi merupakan studi mengenai bentuk dan strukturorganisme, di Geologi, morfologi merupakan kajian mengenai evolusi pembentukanalam semesta, di Linguistik, morfologi mengarah pada studi pembentukan sistem formasikata.

Oleh karenanya, Morfologi dalam Linguistik bermain dalam ranah kata, strukturinternal kata dan bagaimana kata-kata itu terbentuk (Arronof dan Fudeman, 2005: 1). Tidak jauh berbeda dengan Arronof dan Fudeman, Haspelmath (2002:1) juga mengatakan morfologi sebagai studi yang mempelajari struktur internal kata. Di dalam bukunya Understanding Morphology, ia secara lebih spesifik mengutarakan dua macamdefinisi morfologi, yaitu 1) Morfologi sebagai studi tentang variasi sistematik bentuk danarti kata, dan
2) Morfologi sebagai studi yang mempelajari kombinasi morfem-morfem pembentuk kata. Definisi kedua terlihat lebih mudah dipahami dibandingkan definisi pertama. Pada definisi pertama, pengertian morfologi hampir sama dengan pegertian sintaksis yang didefinisikan sebagai studi mengenai gabungan sistematik kata dalam pembentukan kalimat.

Dapat dilihat bahwa morfologi dan sintaksis adalah dua studi Linguistik yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Menurut Booij (2005:185) ditinjau dari isu demarcation (fix to limit of something),
morfologi berkaitan dengan struktur kata, dan sintaksis berkaitan dengan struktur kalimat. Dengan kata lain, morfologi akan mengkaji kata dan morfem-morfem pembentuknya, sedangkan sintaksis akan mengkaji wacana, klausa, kalimat, frase.

Daftar pustaka

https://www.academia.edu/6242951/Hubungan_Morfologi_dengan_Sintaksis_dan_Semantik

https://www.google.co.id/amp/s/penerbitbukudeepublish.com/materi/sintaksis-adalah/amp/

Ramlan (1983 : 16-17) dalam bukunya mengatakan bahwa morfologi adalah bagian dari ilmu yang mempelajari seluk beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dari arti kata. Proses dalam morfologi yaitu suatu proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. (Ramlan, 1987: 51). Proses morfologis yaitu afiksasi (imbuhan), reduplikasi (pengulangan), serta pemajemukan.

Zaenal Arifin (2015: 60) mengemukakan bahwa sintaksis adalah cabang lingustik yang menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat. Susunan kata itu harus linier, tertib dan tentu harus bermakna. Sementara itu, menurut A. Chaer (2015: 19) menyatakan bahwa sintaksis menguraikan atau menganalisis sebuah satuan bahasa yang dianggap ā€œpaling besarā€ yaitu kalimat, diuraikan atas klausa-klausa yang membentuk kalimat itu. Lalu klausa diuraikan atas frasa-frasa yang membentuk klausa itu; dan frasa diuraikan atas kata-kata yang membentuk frasa itu.
Fungsi sintaktis yaitu akan menghubungkan frasa atau kata dalam kalimat itu, artinya fungsi itu memiliki hubungan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat.

Dalam pembentukan sebuah kalimat, morfologi dan sintaksis dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah kalimat yang bermakna dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Contohnya pada kalimat ā€œJinnie membeli pakaian hari iniā€. Dalam kalimat tersebut terdapat proses morfologi afiksasi yaitu ā€œmembeliā€ dan sintaksis pada kalimat tersebut yaitu S (Jinnie), P (membeli), O (pakaian), K (hari ini). Dengan membentuk kalimat sesuai dengan aturan morfologi dan sintaksis, maka makna akan sampai dengan mudah kepada pembaca.

Referensi:
Ramlan, M. 2009. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono
Tarmini, Wini dan Sulistyawati. 2019. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: UHAMKA Press.

1 Like

Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Sintaksis bersama-sama dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata.
Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.

http://www.proskripsi.com/2012/05/hubungan-morfologi-dengan-sintaksis.html?m=1

Sintaksis merupakan struktur internal bahasa dalam objek kajian ilmu linguistik. Dalam bukunya yang berjudul La Syntaxe du FranĻ‚ais, Guiraud (1970 : 11)
Sedangkan menurut Verhar (1982 : 70) menjelaskan kata sintaksis berasal dari
bahasa Yunani ā€œsunā€ yang berarti ā€ždenganā€Ÿ dan ā€œtateinā€ yang berarti "menempatkanā€Ÿ. Jadi secara etimologi sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.

Secara etimologis, istilah morfologi dalam bahasa
Indonesia berasal dari kata morphology dalam bahasa Inggris.
Istilah itu terbentuk dari dua buah morfem, yaitu morph
ā€˜bentukā€™ dan logy ā€˜ilmuā€™. Istilah morfologi dijelaskan oleh
Chaer (2008: 3) merujuk kepada ā€˜Ilmu yang mengenai bentukā€™
Di dalam linguistik, morfologi adalah mengkaji bentuk-bentuk
kata dan proses pembentukan kata.

Jadi hubungan antara sintaksis dan morfologi adalah sintaksis mengkaji bagaimana terbentuknya kalimat yang tersusun dari beberapa kata, sedangkan morfologi mengkaji bagaimana sebuah kata dapat terbentuk

Refrensi:
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan
Proses. Jakarta: Rineka Cipta

Noortyani Rusma (2017). Buku Ajar Sintaksis
Penebar Pustaka Media, Yogyakarta
Tahun 2017

Sintaksis dan morfologi merupakan beberapa cabang dari ilmu linguistik. Hal yang dikaji di dalam Morfologi berupa jenis dan proses pembentukan kata dalam suatu bahasa. Sedangkan Sintaksis yang dikaji berupa struktur dan kaidah suatu bahasa untuk membentuk suatu kalimat. Hal ini serupa yang diungkapkan oleh Tarmini & Sulistyawati (2019:1) bahwa sintaksis dan morfologi menjadi bagian dari tata bahasa atau gramatika.

Menurut Darwin, David, dan Anwar (2021: 36), sintaksis membahas tentang kaidah atau tata bahasa bagaimana pengaturan dan hubungan kata-kata dalam membentuk frase, klausa, dan kalimat. Sedangkan menurut Siregar (2021: 5), morfologi mempelajari seluk beluk struktur kata. Satuan yang paling kecil diselidiki oleh morfologi ialah morfem dan yang paling besar disebut dengan kata.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan sintaksis dan morfologi memiliki hubungan yang erat dan saling berkaitan satu sama lain. Morfologi mempelajari kata sebagai satuan terbesar sebagai hasil pembentukan suatu proses, sedangkan Sintaksis mempelajari kata sebagai satuan terkecil dalam hubungannya dengan pembentukan frasa, klausa dan kalimat.

Sumber referensi:

Darwin, D., Anwar, M., & Munir, M. (2021). Paradigma Strukturalisme Bahasa: Fonologi, Morfologi, Sintaksis, dan Semantik. Jurnal Ilmiah SEMANTIKA , 2 (02).

Siregar, J. (2021). Morfologi. Banyumas: CV. Pena Persada

Tarmini, W., & Sulistyawati, R. (2019). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Uhamka Press

Sintaksis merupakan salah satu cabang linguistik yang mempelajari struktur internal kalimat yang disebut dengan frasa. Aisyah Chalik (2011) mendefinisikan sintaksis adalah bagian dari tatabahasa yang mengkaji struktur frasa dan kalimat. Kemudian Morfologi merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang mempelajari variasi sitematika bentuk dan arti kata, dan juga mempelajari kombinasi morfem yang membentuk kata.

Maka dapat disimpulkan bahwa sintaksis mempunyai hubungan yang erat dengan morfologi. Dimana morfologi mengkaji morfem yang membentuk kata, sedangkan sintaksis mempelajari kalimat yang disebut frasa. Kedua cabang ilmu ini sama-sama mempelajari pembentuk suatu kata dalam kalimat.

Referensi:
Altiria, Saradona. 2013. Morfologi Kajian Tentang Hubungan Morfologi dengan Sintaksis dan Semantik. Universitas Indonesia. Magister Linguistik. Paper

Chalik, Siti Aisyah. Analisis Linguistik dalam Bahasa Arab Al-Qura>n. Makassar: Alauddin University Press. 2011.

Gani, Saida, dan Berti Arsyad. 2018. Kajian Teoritis Struktur Internal Bahasa. A Jamiy: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 7(1).

Sintaksis merupakan penguasaan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Sintaksis bersama-sama dengan morfologi merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata.

Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau tegasnya menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.

Referensi:
Ramlan, M. (1983). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Tarigan, Hendri Guntur. (1995). Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.
Verhaar J.W.M. (1983). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University P

Sebelum menjelaskan hubungan antara sintaksis dan morfologi, ada baiknya kita pahami sekali lagi terkait pengertian dari sintaksis dan morfologi itu sendiri.

Menurut Arifin dan Junaiyah (2008, hal. 1), sintaksis adalah cabang linguistik yang membicarakan hubungan antarkata dalam tuturan. Unsur bahasa yang termasuk ke dalam lingkup sintaksis adalah frasa, klausa, dan kalimat. Arifin dan Junaiyah (2008, hal. 2-5) membagi sintaksis menjadi empat aspek, yaitu kata, frasa, klausa, dan kalimat. Lalu (Ramlan, 1987: 21) menjelaskan, sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frasa berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk beluk kata dan morfem.

Selanjutnya Banyak para ahli yang telah memberikan pengertian morfologi. Mulyana (2007: 5), menyatakan bahwa istilah ā€˜morfologiā€™ diturunkan dari bahasa Inggris morphology, artinya cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Dulu, ilmu ini lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yaitu studi tentang morfem. Namun, seiring dengan perkembangan dan dinamika bahasa, istilah yang kemudian lebih populer adalah morfologi.

Verhaar (1996: 97), menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal, sedangkan Samsuri (1988: 15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bentuk dan proses pembentukan kata. Proses pembentukan kata tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan bentuk kata dan juga terhadap golongan dan arti kata.

Sintaksis merupakan pembahasan atas suatu bahasa yang mencakup kemampuan untuk membangun frase atau kalimat yang berasal dari kata. Sementara sintaksis dengan morfologi sendiri merupakan bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Lalu morfologi menyelidiki struktur intern kata. Satuan yang paling kecil yang diselidiki oleh morfologi adalah morfem, sedangkan yang paling besar berupa kata. Sementara sintaksis menyelidiki struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frase hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata, atau menyelidiki seluk-beluk frase, klausa, kalimat, dan wacana. Jadi, kata dalam morfologi merupakan satuan yang paling besar sedangkan dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.

Daftar Pustaka
[http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/KEBAHASAAN_I/BBM_3.pdf ]
https://eprints.uny.ac.id/9920/2/BAB%202%20-%2008205244091.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01003-JP%20Bab2001.pdf
Buku
Zaenal, Arifin & Junaiyah. (2009). Sintaksis. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Hassan, Abdullah. (2006). morfologi siri pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu. Profesional Pendidikan