Nomina dasar yaitu nomina yang hanya terdiri dari satu morfem atau bersifat monomorfemik (Alwi, dkk., 2003:218). Kemudian nomina dasar dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu nomina dasar umum dan nomina dasar khusus.
a. Nomina dasar umum
Nomina ini menjadi dasar dalam penurunan kata.
Contoh :
• Gambar menjadi gambaran
• Cinta menjadi mencintai
• Bawah menjadi bawahan
b. Nomina dasar khusus
Nomina ini relatif tidak dapat menjadi dasar dalam penurunan kata.
Contoh :
• Indonesia
• Dia
• Nama orang (Wika, Linda, Desi)
Nomina turunan adalah nomina
yang dibentuk melalui proses afiksasi,
reduplikasi, dan pemajemukan (Marnetti, 2012:195). Kemudian nomina ini memiliki berbagai jenis, sebagai berikut :
a. Penurunan nomina dengan konvensi
Nomina ini diturunkan dari kelas kata lain tanpa menambahkan afiks atau mengubah bentuk pangkalnya. Bentuk pangkal nomina konversi dalam bahasa Indonesia umumnya tergolong adjektiva. Namun, di Indonesia juga terdapat konversi nomina dari verba.
Contoh kalimat :
• Tinggi gunung itu lebih dari 1000 meter.
• Terdakwa itu sedang menjalani sidang.
• Pekerjaan itu dibayar dengan upah harian.
b. Penurunan nomina dengan afiks
Nomina ini melalui proses afiksasi (ke-, peng-, per-, -an, pe-, peng-…-an, per-…-an, ke-…-an, -el-, -em-, -er-, -in-, -wan, -wati, -a, -i, -isme, -tas, -logi, -(is)asi, se-, dan be-.
Contoh kalimat :
• Rudi melakukan kunjungan ke peternakan untuk menganalisis jenis pagan yang cocok digunakan hewan ternak.
• Keberhasilan Ria mendapat rangking satu, setelah belajar dengan giat.
• Budi bercita-cita menjadi sejarawan.
c. Penurunan nomina dengan perulangan
Nomina berulang merupakan
nomina turunan yang dibentuk dengan
proses reduplikasi atau pengulangan terhadap nomina dasar (Marnetti, 2012:197). Secara umum,
nomina berulang memberikan makna
jamak terhadap nomina tersebut. Akan
tetapi, beberapa perulangan pada nomina
memberi pengertian menyerupai.
-
Nomina perulangan utuh
Contoh kalimat :
• Wadah itu berisi rambut-rambut gimbal anak-anak.
• Paru-paru merupakan organ tubuh yang berfungsi dalam pernafasan.
• Paman mencari undur-undur.
-
Nomina perulangan salin suara
Contoh kalimat :
• Yuan bolak-balik pergi ke fotokopian.
• Sebelum pergi ke sekolah, Yuda membawa bekal yang berisi lauk-pauk sehat.
• Budi menerima surat-surat kabar dari teman-temannya.
• Tetua di kampungku berkumpul untuk membahas permasalahan itu.
-
Nomina perulangan dengan afiks
Contoh kalimat :
• Ani membeli sayur-sayuran di supermarket.
• Batu-batuan itu akan dikirim ke Karanganyar.
• Adi membeli mobil-mobilan.
-
Nomina perulangan dengan infiks (sisipan)
Contoh kalimat :
• Murid-murid sedang belajar tali-menali.
-
Nomina perulangan sinonim
Contoh kalimat :
• Setiap orang di desaku harus menaati adat-istiadat yang berlaku.
• Kita harus selalu bertutur kata yang baik kepada sesama.
• Sebagai seorang peserta didik kita harus sopan santun kepada sesama.
d. Penurunan nomina dengan pemajemukan
Contoh kalimat :
• Sebelum membeli tanah itu, kita harus membayar uang muka dulu.
• Suami-istri itu sangat bahagia dapat berlibur di Bali.
• Pertandingan sepak bola itu mencapai tahap semifinal.
Maka, dari penjelasan diatas, nomina dasar hanya terdiri dari satu morfem, sedangkan nomina turunan terbentuk dari proses reduplikasi atau pengulangan terhadap nomina dasar.
Sumber Referensi :
Alwi, Hasan, 2003, Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Marnetti, M. 2017. Nomina Isolek Sungai Jalau. Madah, 3(2), 192-199.
Moeliono, Anton M., dkk. 2017.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat.