Aturan apa saja yang harus perhatikan dalam menyusun teks laporan penelitian?

Penulisan laporan penelitian merupakan bagian yang sangat penting. Dengan menyusun laporan penelitian yang tepat dan sesuai dengan ketentuan standar ilmiah, hasil penelitian dapat dibaca oleh masyarakat dan didokumentasikan dengan baik. Hasil penelitian yang terdokumentasi dapat diuji ulang atau dikembangkan dalam penelitian lain.

Dalam proses penulisan laporan penelitian, setiap peneliti harus mengikuti aturan dan sistematika yang telah diatur dalam penyusunan laporan penelitian. Aturan apa saja yang harus perhatikan ketika menyusun laporan penelitian?

Sejumlah aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

1.Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
2.Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.
3.Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
4.Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
5.Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
6.Menggunakan teknik notasi ilmiah
Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka (bibliografi).
7.Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.
8.Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
9.Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih.
10.Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
11.Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.

Sumber: tirto.id. (2021,10 Maret).Aturan Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah dan Contoh Penyusunannya.Diakses pada 18 November 2021. dari https://tirto.id/aturan-penulisan-laporan-penelitian-ilmiah-dan-contoh-penyusunannya-ga3W.

Aturan Penyusunan Laporan Penelitian :

  1. Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
  2. Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.
  3. Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
  4. Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  5. Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
  6. Menggunakan teknik notasi ilmiah
  7. Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka.
  8. Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.
  9. Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
  10. Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih.
  11. Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
  12. Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat

Sumber :
https://tirto.id/aturan-penulisan-laporan-penelitian-ilmiah-dan-contoh-penyusunannya-ga3W

Agar lebih mudah dalam penyusunan laporan penelitian tentu saja ada format penulisannya yakni

  • BAB I Pendahuluan
  • BAB II Kerangka Teoritis/Landasan Teori
  • BAB III Metode Penelitian
  • BAB IV Hasil Penelitian
  • BAB V Pembahasan
  • BAB VI Penutup (Kesimpulan dan Saran)

Sumber :
https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/school-life/format-dan-contoh-laporan-penelitian/

Proses penelitian secara umum, termasuk di bidang ilmu sosial, setidaknya harus melewati tujuh tahapan. Sebagaimana diterangkan di buku Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial (2019: hlm 4), sejumlah langkah dalam kegiatan penelitian ilmiah ialah:

  • merumuskan dan mengidentifikasi masalah;
  • melakukan studi kepustakaan;
  • merumuskan konsep, hipotesis, dan variabel;
  • menentukan model dan desain penelitian;
  • menentukan metode pengumpulan data, dan lantas mengumpulkan data;
  • menyusun, menganalisis, dan menafsirkan data;
  • membuat kesimpulan dan rekomendasi;
  • membuat laporan penelitian.

Sejumlah aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

  • Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
  • Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.
  • Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  • Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
  • Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.
  • Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
  • Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih. Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
  • Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.

Idhom, Addi M. (2021, Maret 10). Aturan Penulisan Laporan Penelitian ilmiah dan Contoh Penysunannya [unggahan blog]. Diakses dari https://tirto.id/aturan-penulisan-laporan-penelitian-ilmiah-dan-contoh-penyusunannya-ga3W

E. Zaenal Arifin (1993) mengemukakan bahwa laporan hasil penelitian merupakan laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang telah disepakati oleh para ilmuwan. Laporan penelitian merupakan laporan ilmiah setelah kegiatan penelitian berakhir, yang berfungsi sebagai sebuah pertanggungjawaban ilmiah dan dokumen tertulis lengkap yang sangat penting dari kegiatan penelitian. Laporan penelitian termasuk bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah peneliti melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.

Selanjutnya, karya ilmiah sendiri merupakan sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan dengan metode ilmiah (Soeparno, 1997:51). Arifin, (2003:1) mengatakan bahwa karya ilmiah ialah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Artinya, aturan dalam pengungkapan permasalahan laporan hasil penelitian yang merupakan salah satu bentuk dari karya ilmiah haruslah dilandaskan pada fakta, bersifat objektif, disusun secara sistematis dan logis, serta menggunakan bahasa Indonesia ragam baku dengan memperhatikan kaidah dan pembentukan istilah.

Kemudian, selain aturan-aturan yang telah disebutkan di atas, berikut ini aturan-aturan tambahan yang perlu dipenuhi oleh laporan hasil penelitian:

  1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, sekaligus disertai pemecahannya.
  2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus objektif sesuai realita atau fakta.
  3. Tulisan harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
  4. Penggunaan bahasa yang ilmiah (baku), setiap kata asing dicari padanannya dalam bahasa Indonesia baku, dan tidak perlu menyertakan bahasa asingnya.
  5. Penggunaan kaidah bahasa, yaitu Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
  6. Tulisan disusun dengan metode dan sistem tertentu.
  7. Dalam penulisannya, hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
  8. Laporan disertakan dengan identifikasi masalah.
  9. Data yang lengkap sebagai pendukung laporan.
  10. Analisis data sudah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.
  11. Adanya kesimpulan dan saran laporan dibuat menarik dan juga interaktif.
  12. Kecukupan bahan pustaka sebagai acuan dan bahan pembahasan
  13. Tidak menggunakan catatan kaki.

Penting bagi peneliti untuk memenuhi aturan-aturan tersebut agar dapat menghasilkan laporan penelitian yang baik sehingga mampu membawa manfaat bagi banyak pihak.

Daftar Pustaka:
Modul Materi 4 Pengembangan Profesi pada Kursus Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring Pokok Bahasan: PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN. kemdikbud.go.id. Diakses pada 18 November 2021 dari
[http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017/Paket%20Modul%20Seri%201%20(KEGIATAN%20PEMBELAJARAN%20YANG%20EFEKTIF)/CD/Media%20Ajar/Modul%203c%20(Penyusunan%20Laporan%20Penelitian).docx]
Komisi Ilmiah Badan Litbangkes. 2013. PANDUAN UMUM PENYUSUNAN PROPOSAL, PROTOKOL DAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN. kemkes.go.id. Diakses pada 18 November 2021 dari
http://www.pusat3.litbang.kemkes.go.id/dwn.php?file=31-99Z_Book%20Manuscript-56-2-10-20140124.pdf
Aturan Penulisan. gunadarma.ac.id. Diakses pada 18 November 2021 dari
Aturan Penulisan

Ada beberapa aturan khusus yang harus diperhatikan dalam menulis pelaporan ilmiah. Aturan ini harus sangat diperhatikan agar sistematika dan ketepatan laporan penelitian sesuai. Beberapa aturannya yakni, menghindari kata bermakna sama secara berulang agar tidak terjadi pemborosan kata. Laporan penelitian harus objektif dan memperhatikan tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka. Selain itu arah dan tujuan penulisan harus jelas dan sesuai fakta yang ada dilapangan. Penyusunan nya juga harus sistematis dalam artian sesuai dengan alur pemahaman runtun dan saling berkesinambungan, laporan juga harus bersifat terbuka serta sebisa mungkin menghindari Bahasa klise yang tidak bermakna. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan penelitian ilmiah yaitu merumuskan dan mengidentifikasikan masalah; melakukan studi kepustakaan; merumuskan konsep, hipotesis dan variable; menentukan model dan desain penelitian; menentukan metode pengumpulan data dan lantas mengumpulkan data; membuat kesimpulan dan rekomendasi; dan membuat laporan penelitian.

Zulkarnain dkk. Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial.(2019). Yogyakarta. Tanggal dilihat 18 November 18, 2021

Dalam menyusun laporan penelitian, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan.
Addi M Idhom (2021) berpendapat jika aturan yang perlu diperhatikan ketika menyusun laporan yaitu :

  • Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.

  • Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.

  • Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.

  • Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.

  • Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.

  • Menggunakan teknik notasi ilmiah Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka (bibliografi).

  • Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.

  • Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.

  • Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih.

  • Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.

  • Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat

Idhom, Addi M. (2021, Maret 10). Aturan Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah dan Contoh Penyusunannya. Diakses pada 18 November 2021 dari https://tirto.id/aturan-penulisan-laporan-penelitian-ilmiah-dan-contoh-penyusunannya-ga3W

Menurut buku Metode Penelitian Sosial (2009: hlm 6), Bungaran Antonius Simanjuntak, penelitian adalah upaya mencari sesuatu yang baru dari yang telah ada. Sementara sesuatu itu merupakan fakta-fakta yang berguna untuk dianalisis demi menemukan suatu gagasan baru, pola, atau dasar untuk keputusan. Dengan demikian, penelitian merupakan aplikasi metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran atau usaha sistematis demi memperoleh pengetahuan baru. Dalam menyusun laporan peneliti perlu diperhatikan beberapa aturan di antaranya :

  • Penulis menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
  • Menghindari penggunaan kata-kata yang bermakna sama secara berulang.
  • Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
  • Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  • Ada pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
  • Menggunakan teknik notasi ilmiah.
  • Teknik notasi ilmiah menyangkut masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka (bibliografi).
  • Laporan harus objektif, atau mengungkapkan hasil apa adanya dan tidak mengada-ada.
  • Laporan harus sistematis, atau sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
  • Laporan harus jelas, atau mengungkapkan sesuatu secara jernih.
  • Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
  • Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasar argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.

Idhom, Addi M. (2021, Maret 10). Aturan Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah dan Contoh Penyusunannya [unggahan blog]. Diakses dari [aturan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan penelitian - https://www.bing.com/search?q=aturan+yang+harus+diperhatikan+ketika+menyusun+laporan+penelitian&cvid=cabaa92e46bf446f8c46e4d2cd044cce&aqs=edge..69i57.42659j0j1&pglt=43&FORM=ANSPA1&PC=ASTS

Berikut ini beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian :

  • Penulisan laporan didasarkan pada hasil penelitian dengan disertai pemecahannya.
  • Laporan disusun dengan metode dan menurut pada sistem tertentu.
  • Menggunakan bahasa sederhana dengan tata bahasa yang baku.
  • Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI).
  • Menghindari penggunaan kata-kata bermakna sama secara berulang.
  • Menghindari penggunaan bahasa klise yang kurang bermakna.
  • Arah dan tujuan penulisan harus sesuai dengan maksud penelitian.
  • Terdapat pemisahan antara teori dan hasil penelitian di lapangan.
  • Menggunakan teknik notasi ilmiah, teknik notasi ilmiah berkaitan dengan masalah tata cara mengutip, membuat catatan kaki, dan menyusun daftar pustaka.
  • Pembahasan masalah yang dikemukakan bersifat obyektif sesuai realita atau fakta.
  • Laporan harus sistematis sesuai alur pemahaman yang runtut dan berkesinambungan.
  • Laporan harus jelas, artinya mampu mengungkapkan sesuatu secara jernih.
  • Laporan bersifat terbuka, atau dapat menerima pembaruan jika ada pendapat baru yang lebih baik dan kebenarannya bisa teruji melalui kritik dari pihak lain.
  • Isi laporan harus logis, atau memuat keterangan berdasarkan argumentasi yang dapat diterima oleh akal sehat.
  • Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak memungkinkan timbulnya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

Sumber referensi :
Idhom, Addi M. 2021. “Aturan Penulisan Laporan Penelitian Ilmiah dan Contoh Penyusunannya”, https://tirto.id/aturan-penulisan-laporan-penelitian-ilmiah-dan-contoh-penyusunannya-ga3W , diakses pada tanggal 18 November 2021 pukul 21.05.
“Modul Materi 4 Pengembangan Profesi pada Kursus Pamong Belajar Kompeten (Ku PB Paten) Melalui Moda Daring Pokok Bahasan : PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN” , http://direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id/MODUL/2017/Paket%20Modul%20Seri%201%20%28KEGIATAN%20PEMBELAJARAN%20YANG%20EFEKTIF%29/CD/Media%20Ajar/Modul%203c%20%28Penyusunan%20Laporan%20Penelitian%29.docx , diakses pada tanggal 18 November 2021 pukul 21.30.

Laporan hasil penelitian merupakan salah satu bentuk karya ilmiah. Dalam pembuatan karya ilmiah, hal itu tentu tak lepas dari aturan penyusunannya. Oleh karena itu, dalam menyusun laporan hasil penelitian kita juga harus memperhatikan beberapa kaidah atau aturan. Menurut G.E.R. Burrough (1975), terdapat beberapa aturan dalam penulisan karya ilmiah. Beberapa aturan tersebut diantaranya adalah :

  1. Penulis laporan harus benar-benar mengetahui subjek yang akan dituju dalam penulisan laporan hasil penelitian tersebut. Hal ini harus dipenuhi agar laporan hasil penelitian tepat pada sasarannya sehingga hal tersebut akan memberikan manfaat kepada subjek yang membutuhkan.
  2. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti serangkaian kegiatan dalam proses penelitian. Akan tetapi, dalam hal ini peneliti harus memberikan arahan agar pembaca mampu mengerti dan mengikuti langkah-langkah yang telah peneliti lakukan. Oleh karena itu, dalam laporan hasil penelitian penulis harus memaparkan langkah-langkah yang dilakukan secara jelas termasuk juga alasan penulis melakukan penelitian tersebut.
  3. Penulis harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, serta
    minat pembaca tidaklah sama. Oleh sebab itu apabila peneliti memahami betapa
    pentingnya penelitian itu hendaknya laporan tersebut dikemukakan dengan jelas letak dan kedudukan hasil penelitiannya dalam konteks pengetahuan secara umum. Hal ini bertujuan agar semua pembaca yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dipaparkan dalam teks hasil laporan penelitian. Dengan demikian, semua subjek yang akan dituju mampu memahami isi laporan penelitian tersebut.
  4. Laporan penelitian merupakan elemen penting dalam proses kemajuan pengetahuan. Tidak semua yang dikerjakan selama penelitian berlangsung dapat dilaporkan oleh peneliti. Oleh karena itu, dalam menulis laporan penelitian, hal yang terpenting adalah isinya yang jelas dan meyakinkan. Dengan demikian, dalam penulisannya, penulis hendaklah memakai bahasa yang bermakna jelas dan logis sehingga tidak menimbulkan ambiguitas bagi para pembaca.

Sumber : Ariska, dan Retno Siti Anggraini. Tanpa tahun. “Penulisan Laporan Penelitian”, https://osf.io/preprints/inarxiv/xq697/download, diakses pada 18 November 2021 pukul 19.00.

Dalam buku Merancang dan Melakukan Penelitian Sosial (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahwa ada lima faktor yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan hasil penelitian, yaitu:
a. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian sebaiknya menggunakan kalimat efektif agar mudah dipahami oleh pembaca dan sesuai ejaan yang disempurnakan.
b. Tata Letak
Tata letak dalam penulisan laporan penelitian dapat disesuaikan dengan aturan yang telah disepakati. Misalnya, jarak spasi 1,5 – 2 spasi, naskah menggunakan huruf yang sama (12 – 14 pt), awal paragraf dimulai dari ketukan ke-5 atau ke-6 dari kiri, dan sebagainya.
c. Notasi Ilmiah
Apabila ada notasi ilmiah dapat ditulis setelah kutipan atau ditulis di kakihalaman berdasarkan aturan-aturan yang ditentukan.
d. Daftar Pustaka
Semua sumber referensi yang digunakan dalam penelitian juga harus ditulis dalam laporan penelitian yang lebih tepatnya ditempatkan pada bagian daftar pustaka.
e. Tabel dan Gambar
Tabel dan gambar yang dihasilkan dalam proses penelitian ini diberi nomor arab sesuai nomor bab tempat tabel dicantumkan dengan diikuti nomor urutan tabel.

Sumber :
Pratama, Cahya Dicky.(2020, 05 November).Penyusunan Laporan Hasil Penelitian Sosial. Diakses pada 18 November 2021 pukul 21.25 dari https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/11/05/173110869/penyusunan-laporan-hasil-penelitian-sosial?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#aoh=16372470871180&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fskola%2Fread%2F2020%2F11%2F05%2F173110869%2Fpenyusunan-laporan-hasil-penelitian-sosial

Menurut Bahdin (2005), laporan penelitian ialah suatu bentuk karya tulis yang isinya berupa paparan tentang suatu proses dan hasil kegiatan penelitan. Oleh karena itu, pada hakikatnya penyampaian informasi pada laporan tersebut bersifat faktual berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada proses penyampaian informasi antara pelapor dan pihak yang menerima laporan, tentunya diperlukan penyusunan dan penulisan laporan secara logis, sistematis, dan dalam bahasa yang jelas dan lugas agar menjadi komunikatif dan mudah dipahami.
Berikut beberapa aturan atau syarat dalam penulisan laporan penelitian :
• Penulis laporan harus tahu kepada siapa laporan ditulis.
• Penulis harus menyadarai bahwa pembaca tidak mengikuti proses penelitian.
• Penulis harus menyadari perbedaan latar belakang.
• Laporan harus jelas dan dapat meyakinkan pembaca.
Sedangkan bagian laporan penelitian secara garis besar ada tiga bagiannya, yakni bagian pendahuan, isi, dan penutup. Bagian tersebut antara lain;
• Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam laporan penelitian yang baik berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, gambar, dan grafik.
• Bagian isi
Bagian isi dalam sebuah laporan penelitian yang baik berisi bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metodologi, bab pelaksanaan penelitian, bab hasil penelitian, bab kesimpulan, dan saran
• Bagian Penutup
bagian penutup dalam laporan penelitian yang baik berisi daftar pustaka, lampiran, dan indek.

Sumber Referensi :
Student, Indonesia. April 13, 2007. 4 Pengertian Laporan Penelitian Menurut Para Ahli dan Syarat Penulisannya Lengkap | IndonesiaStudents.com. (https://www.indonesiastudents.com/pengertian-laporan-penelitian-menurut-para-ahli-dan-syarat-penulisannya/, diakses 18 November 2021).
Effendi, S. 2002. Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat Bahasa.

Aturan penulisan laporan penelitian berbeda dengan aturan menulis cerita novel atau sejarah. Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat harus mengikuti penulisan karya ilmiah. Seperti yang diungkap oleh G.E.R. Burrought(1975:303) yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dalam buku Manajemen Penelitian yaitu:

  1. Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan. Cara menulis artikel ilmiah di buletin, majalah, sebuah buku, makalah atau surat kabar, akan berbeda-beda aturannya walaupun masalah yang dikemukakan sama.
  2. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti kegiatan proses penelitian. Namun hal ini, pelapor mengajar orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah ia lakukan. Oleh karena itu, langkah demi langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal itu ia lakukan.
  3. Pelapor menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca laporan tidaklah sama. Ada seseorang yang menganggap bahwa masalah yang dibahas merupakan hal yang sangat penting, tetapi sebagian lagi menangkap sebaliknya. Untuk itu peneliti harus memahami betapa pentingnya penelitian tersebut, supaya dikemukakan dengan jelas letak dan kedudukan hasil penelitiannya dalam konteks pengetahuan secara umum.
  4. Laporan penelitian merupakan elemen pokok dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak semua yang dikerjakan selama penelitian berlangsung dapat dilaporkan. Oleh karena itu, dalam menulis laporan penelitian harus jelas dan meyakinkan.

Referensi:
Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Syarat Penulisan Laporan Penelitian

  1. Penulis laporan harus tahu kepada siapa laporan ditulis
  2. Penulis harus menyadarai bahwa pembaca tidak mengikuti proses penelitian
  3. Penulis harus menyadari perbedaan latar belakang
  4. Laporan harus jelas dan dapat meyakinkan pembaca

Sedangkan bagian laporan penelitian secara garis besar ada tiga bagiannya, yakni bagian pendahuan, isi, dan penutup. Bagian tersebut antara lain;

  1. Bagian Pendahuan dalam laporan penelitian yang baik berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, gambar, dan grafik.
  2. Bagian Isi dalam sebuah laporan penelitian berisi bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metodologi, bab pelaksanaan penelitian, bab hasil penelitian, bab kesimpulan, dan saran
  3. Bagian Penutup, bagian penutup dalam laporan penelitian berisi daftar pustaka, lampiran, dan indek.

Referensi :
indonesiastudents.com (2017, 13 April). 4 Pengertian Laporan Penelitian Menurut Para Ahli dan Syarat Penulisannya Lengkap. Diakses pada 18 November 2021, dari https://www.indonesiastudents.com/pengertian-laporan-penelitian-menurut-para-ahli-dan-syarat-penulisannya/

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis secara sistematis, metodologis dan juga konsisten, serta bertujuan mengungkapkan kebenaran mengenai fakta-fakta yang terjadi dan mencari solusi atas masalah yang ada.

Berikut hal hal yang harus diperhatikan dalam menyusun teks laporan penelitian :

  1. laporan yang dibuat harus jelas dan cermat.
  2. harus mengandung kebenaran dan objektivitas.
  3. laporan harus lengkap.
  4. laporan harus tegas dan konsisten.
  5. sistematis dan komunikatif
  6. laporan harus langsung mengenai sasaran.
  7. harus disampaikan kepada orang dan alamat yang tepat.
  8. laporan sebaiknya disertai saran-saran.

Referensi : https://roboguru.ruangguru.com/question/hal-hal-yang-harus-diperhatikan-dalam-penulisan-laporan-penelitian-adalah-_QU-YZP9D9CM

Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan laporan penelitian menurut G.E.R Burrough :

  1. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut akan ditujukan.
  2. Penulis laporan harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti serangkaian kegiatan penelitian sehingga langkah demi langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal tersebut dilakukan.
  3. Pelapor harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan minat pembaca laporan tidaklah sama. Oleh karena itu, hendaknya laporan tersebut dikemukakan dengan jelas letak dan kedudukan hasil penelitiannya dalam konteks pengetahuan secara umum.
  4. Tidak semua yang dikerjakan selama penelitian berlangsung dapat dilaporkan. Oleh karena itu, dalam menulis laporan penelitian, yang terpenting adalah jelas dan masuk akal.

Sumber : Menulis Laporan. (2013). Diakses dari https://tkk246bpk.penabur.sch.id/images/A7mCTgw.pdf

Penelitian merupakan suatu kerja ilmiah. Oleh karena itu, dalam penulisannya juga harus mengikuti aturan-aturan penulisan karya
ilmiah agar mudah dipahami oleh pembaca.
Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan karya ilmiah menurut G.E.R Burrough :

  1. Penulis laporan mengetahui kepada siapa laporan tersebut ditujukan.
  2. Penulis laporan haruslah menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti proses penelitian. Oleh karena itu, langkah demi
    langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal tersebut
    dilakukan. Agar pembaca dapat membayangkan dengan jelas seakan akan melakukan penelitian langsung.
  3. Pembuat laporan harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, an minat
    pembaca laporan tidaklah sama. Barangkali seseorang menganggap bahwa masalah yang
    dibahas merupakan hal yang sangat penting, tetapi sebagian lagi menganggap sebaliknya.
    Oleh karena itu, apabila peneliti memahami betapa pentingnya penelitian itu, hendaknya
    laporan tersebut dikemukakan dengan jelas letak dan kedudukan hasil penelitiannya.
  4. Laporan penelitian merupakan hal-hal pokok. Tidak semua yang dikerjakan selama penelitian dilaporkan dalam laporan melainkan hal-hal yang penting saja yang dapat dicantumkan.

Sumber:
UNY. 2013. Menulis Laporan. Diakses pada 18 November 2021 dari Menulis Laporan https://tkk246bpk.penabur.sch.id/images/A7mCTgw.pdf

Dalam proses penulisan laporan penelitian, setiap peneliti harus mengikuti aturan dan sistematika yang telah diatur dalam penyusunan laporan penelitian.

Berikut ini aturan yang harus diperhatikan ketika menyusun laporan penelitian :

a. Keobjektifan Peneliti
Laporan penelitian hendaknya mencerminkan objektifitas peneliti. Dalam membuat laporan, hendaknya peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keobjektifannya dalam mengumpulkan data, menganalisis maupun dalam menulis laporan. Objektifitas peneliti berkaitan dengan kepentingan-kepentingan peneliti itu sendiri maupun masyarakat atau pihak lain yang berkepentingan langsung dengan hasil penelitian.

b. Gaya Penulisan
Dalam menyusun laporan penelitian hal yang tidak kalah penting adalah perlu adanya gaya penulisan yang dianut oleh peneliti secara konsisten; hal ini berkaitan dengan aturan-aturan ilmiah yang harus ditaati oleh penelti. Dengan gaya penulisan tertentu maka laporan penelitian akan tampak lebih sistematis dan mudah dipahami oleh pembaca.

c. Pembaca
Laporan penelitian harus memperhatikan siapa yang menjadi sasaran penting dari hasil penelitian tersebut. Hal ini harus diperhatikan karena peneliti dalam membuat laporan harus memperhatikan siapa yang diharapkan akan menjadi pembaja utamanya dari laporan yang dibuatnya. Ini bukan berarti peneliti bertindak tidak objektif, tetapi berkaitan dengan penggunaan bahsa yang diharapkan akan lebim mudah dipahami pembaca.

d. Waktu
Dalam penelitian kuantitatif mungkin akan menjadi masalah yang tidak begitu rumit, tetapi dalam penelitian kualitatif akan menjadi sulit apabila data yang didapat di lapangan terus berkembang semakin kompleks sehingga peneliti tidak tahu kapan harus mengakhiri penelitiannya. Bahkan dalam penelitian kualitatif perumusan masalah dapat berubah-ubah sehingga peneliti sendiri merasa kesulitan dalam membatasi lamanya waktu penelitian. Kadang-kadang masalah waktu dapat menjadi salah satu tolok ukur baik tidaknya hasil penelitian.

e. Kerahasiaan Sumber Informasi
Dalam penelitian kualitatif walaupun nama, tempat maupun sumber informasi sudah diubah, namun hendaknya cara-cara untuk menghindari diketahuinya sumber informasi tetap diperhatikan oleh peneliti. Apalagi kalau jelas-jelas sumber informasi meminta identitasnya tidak muncul dalam laporan penelitian. Nama-nama sumber dapat dimunculkan kalau memang dituntut untuk itu terutama sumber data sekunder. Kerahasiaan sumber informasi menjadi semakin penting apabila berkaitan dengan keselamatan dan rahasia pribadi atau menyangkut nama baik sumber informasi.

f. Jumlah Halaman
Tebal tipisnya laporan penelitian tidak menunjukkan kualitas dari hasil penelitian. Ini berarti bahwa laporan penelitian dengan jumlah halaman yang banyak tidak selalu lebih baik dari laporan penelitian yang jumlah halamannya sedikit. Dengan demikian, peneliti tidak perlu berusaha untuk menambah jumlah halaman hanya dengan alasan supaya laporan penelitiannya kelihatan lebih berkualitas.

Sumber referensi :
Sholihin. 30 November 2015. “Laporan Penelitian”. Diakses pada 18 November 2021 dari http://muhammadsholihin8.blogspot.com/2015/11/laporan-penelitian.html?m=1

Aturan dalam penulisan laporan penelitian
Pada laporan penelitian, agar alur cerita yang ingin kita sampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca, maka perlu memperhatikan beberapa hal pokok :
1.Kepada siapa laporan tersebut diperuntukkan atau ditujukan. Pada penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan dan menemukan ilmu baru, maka penelitian ini berarti ditujukan kepada kalangan ilmuwan atau pencinta ilmu tersebut. Jika penelitian ditujukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan, berarti hasil penelitian tersebut ditujukan kepada pemakai dari temuan tersebut.
2.Agar pembaca laporan dapat mengerti cara dan proses peneliti memecahkan “masalah” penelitian, maka metode penelitian perlu diuraikan secara jelas. Penulis harus berusaha mengajak orang lain atau pembacanya untuk memahami kegiatan proses penelitian, yang dapat dilakukan dengan mengungkapkan langkah-langkah dan penjelasan dari pemilihan langkah tersebut. Laporan penelitian yang lengkap hendaklah menyajikan proses penelitian sebagai keseluruhan. Hal ini biasanya dilakukan pada bagian tersendiri yaitu bagian “metodepenelitian”.

Secara garis besar, terdapat 3 unsur utama penyusun laporan penelitian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi laporan, dan bagian penunjang laporan (Borg & Gall 1979 : 668).
1.Pada bagian pendahuluan ini, pelapor menginformasikan kepada pembaca tentang sistematika tulisan, dengan tujuan agar pembaca dapat mengikuti. Bagian pendahuluan terdiri dari :
a)Halaman judul laporan penelitian, yang berisikan nama penulis dan penulis penyerta, nama tempat penelitian atau tempat penulis bekerja. Judul harus jelas, ringkas, dan menggambarkan isi.
b)Ringkasan hasil penelitian, yang berisikan permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan dan analisis data, hasil dan kesimpulan, serta saran (jika ada).
c)Kata pengantar yang mengemukakan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, sponsor penelitian, dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan.
d)Daftar isi berfungsi sebagai petunjuk kepada pembaca tentang bagian-bagian dari laporan, dan di samping itu juga menunjukkan hubung antara satu bagian dengan bagian lainnya.
e)Daftar tabel, daftar gambar, ilustrasi atau diagram-diagram yang memberikan informasi tentang keberadaan, dan menunjukkan tempatnya dalamteks (naskah).
2.Bagian isi laporan terdiri dari pendahuluan, telaah kepustakaan atau tinjauan teoritis, metode penelitian, temuan penelitian, dan kesimpulan.
3.Bagian penunjang laporan yang terdiri dari kepustakaan dan indeks.
Sumber: Hermayulis.2011.Penulisan Laporan Hasil Penelitian .https://www.scribd.com/doc/310423691, diakses pada 19 November 2021 pukul 01.32

Dalam proses penulisan sebuah laporan penelitian, hendaknya mengikuti aturan-aturan yang ada sehingga nantinya akan terbuat sebuah laporan penelitian yang baik dan benar. Sebuah aturan dalam penulisan teks saling berhubungan dengan ciri-ciri teksnya. Menurut Saifudin Azwar dan Leavitt, ada beberapa ciri yang ada dalam menulis sebuah laporan penelitian, yaitu:

  • Komunikasi yang jelas lewat tata bahasa tulis yang baik.
  • Alur pernyataan yang mulus dengan kontinuitas yang terpelihara antara satu gagasan dengan gagasan lainnya.
  • Hemat kata-kata.
  • Pemilihan kata-kata yang komunikatif dan tidak menimbulkan makna ganda.
  • Tidak menggunakan kata-kata sensitif, stereotip, dan berbau SARA (suku bangsa, agama, ras).
  • Menggunakan kosa kata teknis.
  • Mengemukakan fakta, serta deduksi dan induksi yang didasari oleh fakta.
  • Tidak bias dalam memilih fakta demi menciptakan kesan tertentu.

Seorang peneliti dalam menyusun atau menulis laporan penelitian hendaknya tidak merasa terbebani dalam menggunakan kata-kata atau bahasa. Dia harus bersikap rileks dan seolah-olah sedang bercerita mengenai apa yang telah diperoleh dari penelitiannya. Dengan menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga diharapkan pembaca dapat memahami hasil penelitian itu.
Dalam melakukan penulisan laporan penelitian, penulis atau peneliti harus mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang telah ditetapkan. Menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa petunjuk yang dapat bermanfaat dalam penulisan laporan penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Penulisan hendaknya dilakukan secara informal.
  • Penulisan hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluative kecuali bagian yang mempersoalkan itu.
  • Penulis hendaknya menyadari jangan sampai terlalu banyak data yang dimasukkan.
  • Penulis hendaknya tetap menghormati janji untuk tidak menuliskan nama subjek dan menjaga kerahasiaannya.
  • Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajagan audit.
  • Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporan dan bertekad untuk menyelesaikannya.

Tim Siswapedia. (2013, Maret 24). “Penulisan Laporan Penelitian”. Diakses pada tanggal 19 November 2021 dari https://www.siswapedia.com/penulisan-laporan-penelitian/