Linguistik historis komparatif adalah salah satu cabang ilmu linguistik yang membandingkan bahasa-bahasa yang serumpun serta mempelajari perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain dan mengamati bagaimana bahasa-bahasa mengalami perubahan serta mencari tahu sebab akibat perubahan bahasa tersebut. Sejarah perkembangan linguistik historis komparatif berlangsung selama empat periode.Tugas utama linguistik historis komparatif adalah menetapkan data bahasa dan kekerabatan antar bahasa yang dikaji sehingga terkaiterat dengan pengelompokan bahasa (Antilla, 1972: 20). Selanjutnya Hock dan Arlotto mengungkapkan bahwa dalam kajian linguistik komparatif dapat dibuktikan adanya unsur-unsur warisan dari bahasa asalnya atau bahasa proto (Arlloto, 1981: 10; Hock, 1988: 60) . Hubungan kekerabatan antarbahasa diperoleh dari bahasa-bahasa yang serumpun. menunjukkan bukti adanya keaslian, terwaris dari moyang yang sama (Antilla, 1972, p.20; Dyen, 1988, p. 35; Keraf, 1966, p. 22).
Dengan demikian, bahasa-bahasa proto yang berkembang pada masa lalu berubah menjadi beberapa bahasa turunan disebabkan oleh tempat dan waktu. Bahasa-bahasa turunan yang berkembang, berbeda dengan bahasa asalnya terjadi secara turun-temurun. Fakta-fakta kebahasaan dalam wujud keteraturan dan kesepadanan yang ditemukan pada bahasa-bahasa kerabat menunjukkan bukti adanya keaslian bersama serta terwaris dari moyang yang sama. Pembuktian tentang kenyataan ini dapat dikaji pada bahasa-bahasa yang berkerabat, salah satunya adalah kajian tentang pola perubahan bunyi.
Menurut Chaer mengatakan bahwa tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa. Bunyi bahasa adalah lambang bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, tetapi tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa (Chaer, 2014).
Alwasilah, C. (1986). Linguistik suatu pengantar. Bandung: Angkasa.
Antilla, R. (1972). An Introduction to Historical and Comparative Linguistics. New York: Macmillan Press LTD.
Suhardi. 2013. Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media