Apakah bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat?

IMG_20211109_152447
Adverbia adalah kata yang digunakan untuk memberi penjelasan pada kata-kata lain yang sifatnya tidak menerangkan keadaan atau sifat dalam suatu kalimat . Adverbia dapat ditemukan dalam bentuk dasar maupun dalam bentuk turunan. Bentuk turunan adverbia terwujud melalui afiksasi, reduplikasi, gabungan proses, dan gabungan morfem.

Gayuh dengan uraian tersebut, apakah bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata adverbia adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat, misalnya sangat, lebih, tidak. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Oleh karena sangat benar sekali bila ada peryataan adverbia itu berkedudukan sebagai keterangan karena memang hakikatnya adverbia adalah kata keterangan hanya saja yang perlu ditekan kan dan digaris bawahi ialah adverbia terdiri dari berbagai jenis seperti pada pengertian diatas maka adverbia juga bisa termasuk nomina hanya saja lebih dikerucutkan menjadi adverbia nomina.

Berdasarkan (Alwi dkk, 2010: 203) yang menyatakan bahwa Adverbia adalah kata yang menjelaskan berbagai, adjektiva, atau Adverbia lainnya.

Jika dikaitkan dengan pernyataan bahwa Adverbia dalam bagian kalimat selalu berkedudukan sebagai predikat, maka saya katakan bahwa Adverbia bisa menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat.

Hal ini dapat dilihat pada contoh dibawah ini :

  1. Petani saja tidak dapat menjawab pertanyaan itu.
    Dalam hal ini Adverbia ‘saja’ menjelaskan ‘Petani’ yang berfungsi sebagai subjek.

  2. Ia makan hampir enam bungkus sehari.
    Adverbia ‘hampir’ menjelaskan ‘enam bungkus’ yang berfungsi sebagai objek.

  3. Saya mau bertemu dengan Bapak saja.
    Adverbia ‘saja’ menjelaskan ‘dengan Bapak’ yang berfungsi sebagai pelengkap.

  4. Aku hanya makan di kamar mandi.
    ‘di kamar mandi’ merupakan keterangan yang dijelaskan oleh Adverbia ‘hanya’.

Jika dilihat dari segi kategori, ‘petani’ merupakan nomina, ‘enam bungkus’ merupakan frasa numeralia, sedangkan ‘dengan bapak’ dan ‘di kamar mandi’ merupakan frasa preposional. Dengan demikian saya simpulkan bahwa ciri dan kedudukan Adverbia tidak hanya dilihat dari fungsi kata melainkan kategori nya juga.

Referensi :
Alwi, Hasan. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. (Edisi 3. Cetakan ke-8) Jakarta: Pusat Bahasa dan Balai Pustaka.

Menurut Widjono Hs. dalam buku Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi) (2007), adverbia merupakan kata pemberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

Dalam sebuah kalimat, adverbia bisa didampingi dengan adjektiva, numeralia, atau proposisi. Ada banyak jenis adverbia dalam bahasa Indonesia. Contohnya kata keterangan alat, kata keterangan perlawanan, kata keterangan tujuan, kata keterangan sebab, dan masih banyak lagi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tidak selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat saja.

Referensi: Gischa Prameswari. 2020. Jenis Kata Keterangan Adverbia dan Contohnya, https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2021/09/08/153000569/2-jenis-kata-keterangan-adverbia-dan-contohnya. Diakses pada 9 November 2021 pukul 16.50 WIB.

Menurut Widjono Hs. dalam buku Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi) (2007), adverbia merupakan kata pemberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

Dalam sebuah kalimat, adverbia bisa didampingi dengan adjektiva, numeralia, atau proposisi. Ada banyak jenis adverbia dalam bahasa Indonesia. Contohnya kata keterangan alat, kata keterangan perlawanan, kata keterangan tujuan, kata keterangan sebab, dan masih banyak lagi.

Walau terdiri atas berbagai jenis, pada dasarnya adverbia bisa dibagi menjadi dua bentuk atau jenis, yakni adverbia bentuk tunggal serta adverbia bentuk gabungan.

Bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tidak selalu berfungsi sebagai predikat. Adverbia bisa juga tidak berfungsi sebagai predikat. Pada dasarnya penggunaan adverbia dapat sebagai penanda aspek, modalitas, kuantitas, kualitas kategori verba, numeralia, dan lainnya (Kridalaksana 1984: 55)
Sebagai contoh : Seorang pejabat saja masih bertanya-tanya.
Adverbia ‘saja’ menerangkan ‘pejabat’ sebagai subjek.
Dengan demikian adverbia tidak selalu berfungsi sebagai predikat.

Sumber : Teguh, I.W. (2016). Mengakrabi Penggunaan Adverbia Dalam Bahasa Indonesia. PROSIDING: Seminar Nasional Bahasa Ibu. IX, Hal 26-27.

Berdasarkan pengertian yang diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif atau kalimat, misalnya sangat, lebih, tidak.
Pengertian diatas menyatakan bahwa bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tidak harus selalu predikat. Adverbia dapat menjelaskan bagian kalimat yang lain yaitu subjek ataupun objek.
Contoh:

  1. Dia saja yang pergi kesana = kata “saja” menjelaskan subjek
  2. Ia makan apel sekarang = kata “sekarang” menjelaskan predikat
  3. Aku mendapati dia seorang = kata “seorang” menjelaskan objek

Sari, A. (2021, February 20). DosenPendidikan.Com. Retrieved November 9, 2021, from https://www.dosenpendidikan.co.id/kata-keterangan/.

Pada umumnya, kata atau bagian kalimat yang dijelaskan adverbia berfungsi sebagai predikat. Akan tetapi, ada juga sebagian adverbia yang menjelaskan kata yang tidak berfungsi sebagai predikat. Perlu diingat juga bahwa adverbia ini merupakan kata keterangan yang memberikan penjelasan pada verba dan adjectiva. Hal itu digunakan agar kata yang dijelaskan oleh adverbia semakin jelas (Chaer Abdul, 2009: 216).

Contoh :

Dini membaca buku bahasa Indonesia yang ia pinjam dari perpustakaan.

Dalam hal ini Adverbia ‘dari’ menjelaskan tempat “perpustakaan”yang berfungsi sebagai keterangan tempat.

Sumber : Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia(Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Menurut Effendi (1995: 30-34) adverbial yang ia sebut adalah kata keterangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kata keterangan samping dan kata keterangan pusat. Kata keterangan samping (adverbia periferaJ) mempunyai sebagian ciri kata sifat, sedangkan kata keterangan pusat (adverbia pusat) mempunyai ciri (a) dapat memberi keterangan predikat yang berupa kata kerja, kata sifat, atau kata bilangan; (b) dapat berfungsi predikatif; (c) tidak dapat berfungsi atributif; (d) tidak dapat berdampingan dengan kata yang menyatakan perbandingan lebih; (e) tidak dapat berdampingan dengan kata penguat sekali.

Maka, dari pernyataan Effendi tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dari adverbia tidak hanya digunakan sebagai kata keterangan saja, melaikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi sin­taktis adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai atribut (pewatas) dan dalam tataran klausa berfungsi keterangan.

Contoh adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai atribut (pewatas)

  • Ayahku tidak bisa diajak bercanda.
  • Anak itu terlalu sering menyakiti perasaan orang tuanya.
  • Kamu saja tidak bisa menjelaskan masalah ini apa lagi saya.

Referensi :
Sasangka, Sry Sat ria Tjatur Wisnu, dkk. 2000. Adjektiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Adverbia atau kata keterangan merupakan kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lainnya (Moeliono dkk, 2017: 235).

Dari pendapat tersebut berarti adverbia dapat menjadi pewatas verba, pewatas adjektiva, dan pewatas adverbia lain di dalam klausa yang umumnya berfungsi sebagai predikat. Namun, adverbia tidak hanya berfungsi sebagai predikat saja karena dapat menjelaskan kata/bagian kalimat lainnya sehingga memiliki fungsi yang berbeda. Hal ini dikarenakan adverbia juga dapat menerangkan nomina, termasuk di dalamnya pronomina dan numeralia karena keduanya berkaitan erat dengan nomina. Selain itu, adverbia juga dapat menerangkan frasa preposisional. Sebagai contoh:

  1. Ia menyanyikan lagu keroncong hampir sepuluh buah.
  • Adverbia ‘hampir’ menjelaskan ‘sepuluh buah’ yang merupakan frasa numeral. Dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai objek.
  1. Anak yang terpandai saja tidak dapat menjawab pertanyaan itu.
  • ‘Anak yang terpandai’ merupakan frasa nominal yang dijelaskan oleh adverbia ‘saja’. Dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai subjek.
  1. “Ya, hanya di kamar mandi”
  • Adverbia ‘hanya’ menjelaskan ‘di kamar mandi’ yang merupakan frasa preposisional. Dalam kalimat tersebut berfungsi sebagai keterangan.

Referensi:
Moeliono, A. M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata adverbia adalah kata yang memberikan keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat, misalnya kata sangat, lebih, dan tidak. Kridalaksana (1986: 81) pun menegaskan bahwa adverbia merupakan kategori yang dapat mendampingi ajektiva, numeralia, atau proposisi dalam konstruksi sintaktis, seperti pada kalimat “Ia sudah pergi”, kata sudah adalah adverbia, namun bukan karena mendampingi verba pergi, tetapi karena mempunyai potensi untuk mendampingi ajektiva, misalnya dalam kalimat “saatnya sudah dekat.”
Adapun cara penggolongan kata keterangan itu bermacam-macam tergantung dari sumber rujukan yang digunakan, seperti pada contoh:

  1. Adverbia mendampingi ajektiva, misalnya anak itu terlalu kecil untuk mencari nafkah.
  2. Adverbia mendampingi numeralia, misalnya Milana hampir dua minggu ini tidak masuk kantor.
  3. Adverbia mendampingi proposisi, misalnya dia akan ke Bali dalam minggu ini.

Umumnya, kata atau bagian kalimat yang dijelaskan adverbia memang berfungsi sebagai predikat, sebagai contoh : Ia selalu sedih jika teringat ibunya. Namun, ada juga sebagian adverbia yang menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat, sebagai contoh : Anaknya saja tidak mau mendengarkan perkataannya.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia selalu berkedudukan atau berfungsi sebagai predikat. Namun juga dapat berkedudukan atau berfungsi sebagai adverbia lain, salah satunya adverbia nomina.

Referensi :
Widyasmara, Dinar, dkk. (2011). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Adverbia, Ajektiva, Nomina, Numeralia, Dan Kata Tugas). Hlm. 1-130

Adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Menanggapi pertanyaan kelompok Anda, adverbia tidak hanya menjelaskan bagian yang berkedudukan sebagai predikat saja. Berikut contoh adverbia menjelaskan bagian yang bukan merupakan predikat.

  1. Telaga itu sangat indah.
  2. Baju yang dikenakannya merah sekali.
  3. Pak Amir sudah tahu tentang itu. Bahkan dia mulai menanganinya.

Referensi:
Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Kridalaksana (1993: 2) berpendapat bahwa adverbia (adverb) adalah kata yang dipakai untuk memerikan verba, adjektiva, atau adverbia lain, misal, sangat, lebih, dan tidak. begitu juga menurut Keraf (1984) adverbia atau kata keterangan adalah kata yang memberi keterangan tentang kata kerja, kata sifat, kata keterangan , kata bilangan pada seluruh kalimat.
Dari berbagai pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa adverbia tidak selalu berfungsi sebagai predikat, adverbia dapat berfungsi sebagai bukan predikat.
contoh :
Ayah saja yang pergi ke rumah sakit
kata “saja” menjelaskan subjek.

Referensi :
Sasangka, Sry Sat ria Tjatur Wisnu.,Titik Indiyastini., dan Nantje Harijati Widjaja. 2000. Adjektiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta ; Pusat Bahasa

Bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tidak selalu berkedudukan atau berfungsi sebagai predikat. Menurut Alwi, dkk. (2014:203-220) adverbia dibedakan atas adverbia dalam tataran frase dan adverbia dalam tataran klausa. Dalam tataran frase, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Misalnya, Ia sangat mencintai istrinya, adverbia “sangat” menjelaskan verba mencintai pada frase verba (FV) sangat mencintai yang menempati fungsi P (Predikat) dalam klausa dengan pola S P O.
Dalam tataran klausa, adverbia menjelaskan fungsi-fungsi sintaksis tertentu, tidak hanya
fungsi Predikat. Oleh karena itu, ada sejumlah adverbia yang selain dapat menerangkan verba,
adjektiva, dan adverbia lain, juga dapat menerangkan nomina dan frase preposisional.
Karena pronomina dan numeralia dari segi kategori sangat dekat dengan nomina, maka
adverbia pun dapat pula menjelaskan pronomina dan numeralia.
Referensi : Sudarmini. (2017). “Adverbia Aspek, Sangkalan, dan Jumlah dalam Teks”. Tesis. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kirdalaksana, (2011:3) menjelaskan bahwa adverbia adalah kata yang dipakai untuk memerikan verba, adjektiva, proposisi, atau adverbia lain , misalnya sangat, lebih, tidak, dan sebagainya. Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain (Alwi, Hasan dkk., 2003:197). Oleh karena itu adverbia tidak selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat saja.

Contoh:

(1) Hari-hari ini aku sedang mempersiapkan keperluan untuk pernikahanku;
(2) Dia sangat sedih mendengar berita itu.

Referensi: Nusarini. 2017. Adverbia Dalam Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk dan Perilaku Semantisnya. Caraka, 3(1), 36-49.

Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain (Alwi, Hasan dkk., 2003:197). Menurut Kridalaksana (1986: 81) ada dua jenis adverbia, yaitu adverbia intraklausal dan adverbia ekstraklausal. Dalam penjelasan itu, adverbial tidak selalu berfungsi sebagai predikat saja. Contohnya rumah itu sangat kecil.
Referensi : Nusarini (2017) ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA: TINJAUAN BENTUK DAN PERILAKU SEMANTISNYA. Vol 3 No 2 hal 36-49

Kridalaksana (2008:81) mendefinisikan adverbial sebagai kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis. Sementara itu, Alwi,dkk (1998:197) membedakan adverbia ke dalam dua tataran, yaitu tataran frasa dan tataran klausa. Adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan dan adverbia lain. Sedangkan, adverbia dalam tataran klausa, adverbia mewatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaksi dan umumnya kata atau bagian dari kalimat yang dijelaskan adverbia itu berfungsi sebagai predikat. Fungsi dari predikat ini bukan satu-satunya ciri adverbia karena adverbial juga dapat menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Oleh sebab itu, ada sejumlah pemerian adverbia lainnya yang dapat menerangkan verba, adjektiva, nomina, dan frasa preposisi.

Referensi
Nurhamidah, Didah. 2018. ANALISIS ADVERBIA DALAM TEKS PROMOSI, TEKS RUBLIK, SURAT KABAR; DAN TEKS JURNAL ILMIAH. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penaliterasi/article/download/2444/2148. Diakses pada Selasa, 9 November 2021 pukul 20.50

Menurut Abdul Chaer (2020:83), adverbia berarti kata keterangan atau kata keterangan tambahan. Adverbia disebut juga sebagai kata-kata yang bertugas mendampingi nomina, verba, dan adjektiva, bahkan adverbia inilah yang menjadi dasar kriteria untuk menentukan kata-kata berkelas nomina, verba, atau adjektiva. Sementara itu, Alwi, dkk (1998:197) membedakan adverbia ke dalam dua tataran, yaitu tataran frasa dan tataran klausa. Adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan dan adverbia lain.

Pada tataran klausa, adverbia yang merupakan pewatas verba, adjektiva, atau adverbia lain menjelaskan bagian kalimat yang pada umumnya berfungsi sebagai predikat. Namun, fungsi sebagai predikat ini bukan satu-satunya ciri untuk menentukan adverbia karena adverbia juga dapat menerangkan bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Itulah sebabnya ada sejumlah adverbia yang selain dapat menerangkan verba, adjektiva, atau adverbia lain juga dapat menerangkan nomina dan frasa preposisional. Adverbia dapat menerangkan kata yang berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Namun, peran adverbia tertentu sebagai penjelas subjek sering kali diragukan.

Contoh:
• Orang miskin saja pandai bersyukur apalagi kita yang hidupnya berkecukupan.
Adverbia “saja” menjelaskan “orang miskin” yang berfungsi sebagai subjek.
• Ia membeli buah jeruk hampir dua karung.
Adverbia “hampir” menjelaskan “dua karung jeruk” yang berfungsi sebagai objek.
• Warung kopi itu menjual minuman saja.
Adverbia “saja” menjelaskan “minuman” yang berfungsi sebagai pelengkap.
• Aku hanya suka makan di rumah.
Adverbia “hanya” menjelaskan “di rumah” yang berfungsi sebagai keterangan.
Jadi, bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tidak selalu berkedudukan sebagai predikat. Adverbia dapat pula dipakai untuk menjelaskan seluruh klausa atau kalimat.

Referensi:
Chaer, Abdul. 2020. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Alwi,H.,S. Dardjowidjojo, H. Lapoliwa, dan A.M. Moeliono. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. 1998.

Pada umumnya kata atau bagian kalimat yang dijelaskan adverbia berfungsi sebagai predikat. Tetapi fungsi sebagai predikat ini bukan satu-satunya ciri adverbia. Adverbia juga dapat menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai pedikat. Maka dari itu, sejumlah adverbia yang selain dapat menerangkan verba, adjektiva, dan adverbia lain, juga dapat menerangkan nomina, frasa preposisional, pronomina, dan numeralia.

Contoh: Paman membaca hampir tiga buku sehari.
Adverbia hampir menjelaskan tiga buku yang berfungsi sebagai objek. Jika dilihat dari segi kategorinya, tiga buku merupakan frasa numeralia. Dengan demikian, yang ciri adverbia tidak hanya fungsi kata atau bagian kalimat yang diterangkan tetapi juga kategorinya.

Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Keterangan atau adverbia merupakan fungsi yang tidak wajib hadir, karena kehadirannya
hanya berfungsi memperjelas, atau memberikan keterangan. Letaknya dapat berada di akhir, di awal, dan bahkan di tengah kalimat. Hal ini sesuai dengan pendapat Alwi dkk (2003:330) yang menyatakan bahwa keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan mudah berpindah letaknya. Hal ini didukung oleh Kurniati (2008:12) yang menyatakan bahwa umumnya yang menjadi ciri menonjol keterangan dalam hal perilaku strukturalnya adalah kebebasan letaknya. Oleh karena berdasarkan penjelasan diatas bahwa kalimat yang dijelaskan adverbia tidak harus selalu predikat, karena adverbia dapat menerangkan sesuai dengan letaknya dalam sebuah kalimat.

Referensi:
RA. Nisrina. (2011). STRUKTUR FRASA PENGISI FUNGSI PREDIKAT
PADA KUMPULAN ROMANSA JAWA
TEMBANGE WONG KANGEN. Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id.
Diakses pada Selasa, 9 November 2021. Pukul 20:23 WIB.