Apakah bagian kalimat yang dijelaskan oleh adverbia selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat?

Menurut Kridalaksana (2008:81), adverbia adalah kelas kata yang menjelaskan adjektiva, numeraila, atau preposisi dalam susunan sintaksis. Sejatinya, adverbia dapat digunakan untuk menjelaskan kalimat yang berfungsi sebagai predikat, seperti dia anak yang cukup pintar di sekolahnya. Kata cukup di sini berfungsi untuk menjelaskan pintar. Namun, adverbia juga dapat mendampingi kalimat yang berfungsi sebagai subjek dan objek, misalnya pada kalimat ‘biar mereka saja yang pergi’, kata saja berfungsi untuk menjelaskan subjek.

Referensi:
Kridalaksana, Harimukti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nurhamidah, D dan Lutfi S. F. (2018). Analisis Adverbia dalam Teks Promosi, Teks Rubrik Surat Kabar, dan Teks Jurnal Ilmiah. Jurnal Pena Literasi, 1(1), 17-22.

Alwi, dkk (1998: 197) membedakan adverbia ke dalam dua tataran, yaitu tataran frasa dan tataran klausa.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan adverbia lain, sedangkan adverbia dalam tataran klausa berfungsi mewatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaksis dan umumnya kata atau bagian dari kalimat yang dijelaskan adverbia itu berfungsi sebagai predikat. Namun, fungsi dari predikat tersebut bukan satu-satunya ciri adverbia karena adverbial juga dapat menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Oleh karena itu, ada sejumlah pemerian adverbia lainnya yang dapat menerangkan verba, adjektiva, nomina, dan frasa preposisi.

Referensi:

Nurhamidah, Didah dan Lutfi Syauki Faznur.2018.ANALISIS ADVERBIA DALAM TEKS PROMOSI, TEKS RUBLIK, SURAT KABAR; DAN TEKS JURNALILMIAH.Pena Literasi: Jurnal PBSI.1(1): 18.

Kridalaksana (1993: 2) berpendapat bahwa adverbia (adverb) adalah kata yang dipakai untuk memerikan verba, adjektiva, atau adverbia lain, misalnya, sangat, lebih, tidak. Ia membagi adverbia menjadi dua, yaitu adverbia ekstraklausal dan adverbia intraklausa1. Adverbia ekstraklausal adalah adverbia yang secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah-pindah posisi dan secara semantis mengungkapkan perihal atau tingkat proposisi secara keseluruhan, misalnya, barangkali, bukan, justru, memang, mungkin. Kemudian, adverbia intraklausal adalah adverbia yang berkonstruksi dengan verba, adjektiva, numeralia, atau adverbia lain, misalnya, alangkah, agak, amat, sangat.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat yang dijelaskan oleh adverbia tidak selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat. Contoh:

  1. Nelayan pun juga tidak beraktivitas
    Adverbia “pun juga” menjelaskan kata “nelayan” yang berkedudukan sebagai subjek.
  2. Pak Camat membaca pidato saja.
    Adverbia “saja” menjelaskan kata “pidato” yang berkedudukan sebagai objek.

Referensi:
Sasangka, Sry Satria Tjatur Wisnu, dkk. 2000. Adjektiva dan Adverbia dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Slametnuljana (1969: 363-369) menyebut adverbia sebagai kata tambahan. Menurutnya kata tambahan adalah kata yang akan menjelaskan peri keadaan kata kerja, kata keadaan, kata tambahan, dan boleh pula rnenjelaskan pertalian atau keadaan segenap kalimat. Adverbia juga dapat dikatakan sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, atau adverbia lain. Adverbia tidak hanya berkedudukan atau berfungsi sebagai predikat saja karena adverbia juga dapat menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Adverbia dapat menerangkan nomina dan frasa preposisional.

Contoh :

  1. Guru saja tidak dapat menjawab pertanyaan itu, kata “saja” menjelaskan “guru” yang berfungsi sebagai subjek
  2. Ia merokok hampir lima bungkus sehari, kata “hampir” menjelaskan “lima bungkus” yang berfungsi sebagai objek.

Referensi : Alwi, Hasan, dkk.(2010).Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Dalam tataran frasa, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adkejtiva, atau adverbia lain. Dalam tataran klausa, adverbia mejelaskan fungsi-fungsi sintaksis. Umumnya kata atau bagian kalimat yang dijelaskan adverbia itu befungsi sebagai predikat. Namun, fungsi predikat ini bukan satu-satunya ciri adverbia karena adverbia juga dapat menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Itulah sebabnya ada sejumlah adverbia yang selain dapat menerangkan verba, adjektiva, dan adverbia lain, juga dapat menerangkan nomina dan frasa preposisional. Karena pronomina dan numeralia dari segi kategori sangat erat keterkaitannya dengan nomina, maka adverbia pun dapat pula menjelaskan pronomina dan numeralia.

Contoh :

  1. Saya mau bertemu dengan beliau saja.
    Adverbia saja menjelaskan dengan beliau yang berfungsi sebagai pelengkap.

  2. Anaknya baru satu.
    Adverbia baru menjelaskan numeralia satu.

Referensi : Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kridalaksana (2008:81) mendefinisikan adverbial sebagai kategori yang dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis. Sementara itu, Alwi,dkk (1998:197) membedakan adverbia ke dalam dua tataran, yaitu tataran frasa dan tataran klausa. Adverbia dalam tataran frasa berfungsi sebagai kata yang menjelaskan verba, adjektiva, dan dan adverbia lain. Sedangkan, adverbia dalam tataran klausa, adverbia mewatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaksi dan umumnya kata atau bagian dari kalimat yang dijelaskan adverbia itu berfungsi sebagai predikat. Fungsi dari predikat ini bukan satu-satunya ciri adverbia karena adverbia juga dapat menerangkan kata atau bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat. Oleh sebab itu, ada sejumlah pemberian adverbia lainnya yang dapat menerangkan verba, adjektiva, nomina, dan frasa preposisi. Jadi dapat kita simpulakan bahwa adverbia tidak selalu berkedudukan/berfungsi sebagai predikat.

Referensi:
Nurhamidah, D. Faznur. 2018. Analisis Adverbia Dalam Teks Promosi, Teks Rublik Surat Kabar, dan Teks Jurnal Ilmiah. Jurnal PBSI. Vol 1(1) hal 17-22

Adverbia dalam bahasa Indonesia menurut Alwi el al. (1998 : 204-206) dapat mengungkapkan makna (a) kualitas, (b) kuantitas, (c) limitasi, (d) frekuentasi, (e) kewaktuan, (f) kecaraan, (g) kekontrasan, dan (h) keniscayaan.
Perubahan letak kedudukan adverbia mengakibatkan perubahan informasi, adverbia tersebut bisa menjadi bukan berfungsi sebagai keterangan, melainkan kemungkinan berfungsi sebagai atribut. Namun, jika perubahan letak kedudukan adverbia tidak mengakibatkan perubahan informasi, kemungkinan besar adverbia tersebut berfungsi sebagai keterangan. Adverbia yang pertama digolongkan sebagai adverbia intraklausal, sedangkan adverbia yang kedua digolongkan sebagai adverbia ekstraklausal. Karena letaknya dapat berpindah-pindah, Sudaryanto (1991 : 94) menyebut adverbia yang berfungsi sebagai keterangan ini adverbia letak bebas.

Adverbia tidak selalu berfungsi sebagai predikat, adverbia dapat mengubah kedudukan atau fungsinya sebagai atribut, keterangan, pelengkap bahkan menjadi adjektiva. Seperti contoh berikut: “Penduduk di sini bersikap ramah-ramah”.

Referensi
Satriya T, Sry dkk. 2000. ADJEKTIVA DAN ADVERBIA DALAM BAHASA INDONESIA. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Mastoyo J.K, Tri. 2005. “Realisasi Kategorial dan Semantis Fungsi Keterangan dalam Bahasa Indonesia”. Dalam Jurnal Humaniora Volume 17 No. 3 (hal. 261-276). Yogyakarta : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Nahu Melayu Moden (1985:65-74) Liaw menjelaskan bahwa adverbial atau kata keterangan memberi keterangan kepada kata kerja, kata sifat, kata keterangan lainnya, dan keseluruhan kalimat. Secara umum memang adverbia digunakan untuk menjelaskan predikat dalam sebuah kalimat, akan tetapi bukan berarti adverbial hanya dapat menerangkan predikat, adverbia juga dapat menjelaskan bagian kalimat yang tidak berfungsi sebagai predikat.

SUMBER
Sry, S. T., Titik, I., & Nantje, H. W. (2000). ADJEKTIVA DAN ADVERBIA. Jakarta:.
http://repositori.kemdikbud.go.id/1372/1/Adjektiva%20dan%20Adverbia%20Dalam%20Bahasa%20Indonesia%20(2000).pdf

Kata keterangan atau yang disebut juga dengan adverbia adalah suatu jenis kata yang sifatnya memberikan keterangan (penjelasan) terhadap kata kerja (verba), kata sifat (adjektiva) maupun kata bilangan, serta mampu dalam memberikan keterangan (penjelasan) terhadap semua kalimat.

Contoh: Andi rajin belajar supaya juara kelas.