Apa itu Nomina dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Halo kawan-kawan…
Seperti yang dapat kita ketahui
sebelumnya, bahwa nomina merupakan sebuah kata yang merujuk pada suatu benda. Nomina merupakan kata benda yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian.

Badru et al. (2000: 74—77) menyatakan bahwa nomina dapat menempati setiap tempat kosong dalam tataran kalimat. Tempat kosong itu adalah kerangka struktur kalimat yang berada dalam tataran sintaksis dan bersifat formal relasional, seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.

Dalam bahasa Indonesia nomina dapat dikatakan unik karena dapat menempati posisi sebagai predikat dan memiliki ciri-ciri yang membedakan dari nomina yang menempati fungsi selain predikat. Lebih lanjut mengenai nomina menurut kalian apa dan bagaimanakah ciri-ciri dari nomina itu? Yuk sampaikan pendapat kalian dan jangan lupa sertakan referensinya ya!

Referensi :
Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(1), 49-68.

6 Likes

Menurut Muslich (2007), Nomina adalah segala macam kata yang dapat dijelaskan atau diperluas dengan kata “yang + kata sifat”. Dari perspektif semantic nomina adalah kata yang mengacu pada orang, hewan, benda, atau konsep. Nomina memiliki 2 bentuk, yaitu nomina dasar (nomina dasar umum dan nomina dasar khusus) dan nomina turunan (dapat diturunkan dengan afiksasi pengulangan, dan pemajemukan).

Dari segi sintaksis, nomina dicirikan sebagai berikut:

  1. Sebagai subjek, objek, fungsi pelengkap dalam kalimat berpredikat verba.
  2. Tidak dapat disangkal dengan kata tidak, tetapi kata tidak.
  3. Secara langsung atau tidak langsung, biasanya dapat diikuti oleh kata sifat dengan perantara.

Sedangkan nomina ditinjau dari bentuknya, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Terdiri dari satu morfem.
  2. Dapat diturunkan dengan afiksasi, pengulangan, dan pemajemukan.

Referensi :
Moeliono, A. M., & Dardjowidjojo, S., 1988, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia , Jakarta, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Sederhananya, nomina adalah kata benda. Contohnya buku, terminal, kursi, dan lain sebagainya. menurut Alwi (2000: 213-217) sebuah kata atau kelas kata dapat dikategorikan sebagai nomina berdasarkan tiga ciri kebahasaan berikut ini:

  1. Ciri semantis. Menurut ciri ini, nomina adalah sebuah kata yang mengacu kepada beberapa hal. Diantaranya adalah pengertian, konsep, benda, hewan, dan manusia.

  2. Ciri sintaksis. Sintaksis mencirikan nomina dalam beberapa kategori, diantaranya adalah:

  • Nomina biasanya menduduki pelengkap, fungsi objek, dan fungsi subjek.
  • Nomina tidak bisa dipadukan menggunakan kata ‘tidak’. Nomina harus dipadukan dengan kata ‘bukan’ apabila hendak membuat sebuah pengingkaran. Misalnya ayah saya tidak guru, seharusnya adalah ayah saya bukan guru.
  • Nomina dapat diikuti dengan adjektiva. Misalnya kursi mewah atau hewan mahal.
  1. Ciri morfologis. Nomina dicirikan dengan dibagi menjadi dua kelas. Pertama, nomina dasar dan kedua, nomina turunan.

Bukan hanya itu, ciri nomina pun dapat dilihat dari bagaimana sebuah nomina bisa menjadi pembentuk frasa dan klausa. Berikut penjelasannya:

  1. Nomina sebagai pembentuk frasa. Dalam hal ini, nomina berperan sebagai inti frasa dan unsur lainnya sebagai atributnya. Contohnya, rumah kecil. Rumah sebagai nomina, kecil sebagai adjektiva. Keduanya kemudian membentuk frasa rumah besar.

  2. Nomina sebagai pembentuk klausa. Nomina dapat ditempatkan dalam setiap tempat kosong tataran klausa. Contohnya, lomba sepak takraw diadakan di lingkungan kompleks. Lomba sepak takraw sebagai subjek sekaligus nomina, diadakan sebagai predikat, dan di lingkungan kompleks sebagai keterangan.

Referensi:
Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Nomina sering disebut kata benda. Harimurti Kridalaksana (2005: 68) mengemukakan bahwa nomina merupakan kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak dan mempunyai potensi didahului oleh partikel dari. Jadi, nomina merupakan kata yang mengacu pada benda dan konsep atau pengertian yang dapat digolongkan macamnya baik dari segi semantis, sintaksis, maupun bentuknya.

Sedangkan mengenai ciri-ciri nomina, dari segi sintaksis, nomina dapat dikenali dengan mengamati ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Dengan atau tanpa pewatas, umumnya terletak di awal kalimat sebagai subjek.
  2. Diikuti kelas kata lain seperti adjektiva, verba, numeralia, atau frasa preposisional yang diantarai atau dapat diantarai oleh kata yang sebagai ligatur (perangkai).
  3. Diikuti oleh kata penunjuk ini atau
    itu, baik secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata lain.
  4. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak.

Referensi:
Moeliono, AM, Lapoliwa, H., Alwi, H., & Sasangka, SSTW (2017). tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Nomina merupakan suatu kata yang acuannya berupa kata benda, manusia, konsep, atau pengertian. Nomina bisa diperluas menggunakan kata ‘yang’ dan kata sifat. Aditiawan ( 2020: 223) menyebutkan bahwa nomina terdiri dari tiga jenis, yaitu nomina modifikatif, nomina koordinatif, dan nomina aposisitif.

Ciri-ciri nomina :
a. Makna nomina bisa diperluas melalui kata yang digunakan
Biasanya perluasan nomina bisa dengan tambahan konjungsi ‘yang’ lalu diikuti kata sifat
Contoh :
• Bunga yang indah
Keterangan :
Bunga merupakan nomina
yang merupakan konjungsi
indah merupakan kata sifat
b. Nomina bisa diingkarkan atau bisa menjadi bentuk negatif
Nomina bisa menjadi bentuk negatif dengan penambahan kata ‘bukan’
Contoh :
• Bukan dia
Nomina menjadi kurang tepat jika diberi tambahan “tidak”
Contoh : tidak saya
c. Nomina bisa menempati posisi subjek, objek, dan pelengkap dalam sebuah kalimat
Nomina bisa menempati posisi tersebut apabila diikuti dengan kata kerja.
Contoh :
• Kepala Desa membangun gedung pertemuan
Keterangan :
Kepada Desa dan gedung pertemuan merupakan nomina
Membangun merupakan kata kerja
d. Nomina bisa membentuk reduplikasi
Nomina bisa menjadi kata ulang yang menyatakan bentuk jamak.
Contoh :
• Kapal-kapal ( banyak kapal )
• Sayur-sayuran ( banyak sayur )
e. Nomina mengalami pemajemukan
Nomina bisa menjadi kata majemuk tetapi tidak mengurangi unsur aslinya sebagai nomina
Contoh :
• Tumpang tindih
• Peran serta

Referensi :

Sukma, B. E., Ghafar, A., & Supriyati, S. (2022). FRASA NOMINA DALAM TUGAS LAPORAN OBSERVASI SISWA KELAS X MIPA 7 SMA NEGERI 1KOTA JAMBI. Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(1), 17-22.

Gorys Keraf (1984:86) mengungkapkan bahwa segala bentuk kata yang bisa dijelaskan atau diperlebar dengan kata yang+kata sifat merupakan kata benda. Sementara itu, Ramlan (1991:60) menyatakan bahwa Nomina adalah segala kata yang pada tingkatan frasa tidak bisa dinegatifkan melalui kata tidak, tetapi bisa melalui kata bukan, bisa dibuntuti kata itu, serta bisa membuntuti kata di atau pada sebagai porosnya. Contohnya *tidak mobil, bukan mobil, mobil itu, di mobil, pada mobil. Selaras dengan pengertian tersebut, Moeliono dkk., (2017:259) menyebutkan bahwa Nomina atau yang bisa pula disebut dengan kata benda bisa dilihat dari 3 segi yaitu segi semantis, segi sintaktis, dan segi morfologisnya.

Nomina dilihat dari segi semantis adalah nomina yang mengarah pada binatang, benda, manusia, konsep, dan pengertian.Contoh: sapi, meja, dokter, dan keadilan. Kemudian, nomina dilihat melalui segi sintaktis adalah nomina yang memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri nomina jika dilihat dari segi sintaktis antara lain:

  • Nomina lebih mengarah menempati fungsi subjek, objek, atau pelengkap melalui kalimat yang berpredikat verba.
  • Nomina atau kata benda tidak bisa dijadikan bentuk ingkar kata tidak.
  • Nomina umumnya bisa disertai adjektiva, baik yang langsung maupun penghubungan kata ‘yang’.

Referensi

Keraf, Gorys. (1984). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
Ramlan, M. (1991). Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset
Moeliono, Anton M., dkk. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

1 Like

Menurut Chaer (2007:166) nomina adalah kata yang menyatakan benda atau yang dibendakan.
Ciri-ciri nomina dapat dibedakan berdasarkan 3 hal yaitu:
1. Ciri semantis nomina
Alwi (2003: 213) menyatakan jika nomina dapat mengacu kepada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Hal ini juga berlaku pada nomina yang menempati subjek predikat dan objek.
Kridalaksana (2005: 75-78) membagi nomina menjadi beberapa subkategorisasi. Adapun subkategorisasi tersebut dibagi menjadi nomina bernyawa, nomina tidak bernyawa, nomina terbilang, nomina tak terbilang, nomina kolektif, dan nomina bukan kolektif.
Ciri semantis nomina meliputi:

  • Nomina bernyawa persona (insani) yang menempati subjek maupun predikat dapat digantikan dengan ia, dia, atau mereka. Nomina ini juga dapat diawali dengan partikel si.
  • Nomina bernyawa flora dan fauna yang menempati subjek dan predikat tidak dapat digantikan dengan ia, dia, atau mereka. Nomina ini juga tidak dapat diawali dengan partikel si.
  • Nomina tak bernyawa, terbilang. tak terbilang, dan kolektif dapat menempati subjek serta predikat. Sementara itu, nomina kolektif sebagai subjek dapat diganti dengan mereka, namun nomina kolektif sebagai predikat tidak dapat diganti.

2. Ciri morfologis nomina
Ciri morfologis nomina meliputi:

  • Nomina dasar dapat menempati subjek dan predikat.
  • Nomina turunan berafiks dapat dijadikan sebagai predikat dan subjek.
  • Nomina reduplikasi dapat menempati subjek dan predikat.
  • Nomina majemuk dapat menempati subjek dan predikat

3. Ciri sintaksis nomina
Ciri sintaksis nomina meliputi :

  • Nomina yang berkedudukan sebagai subjek tidak dapat diingkarkan dengan kata bukan. Akan tetapi, nomina yang berkedudukan sebagai predikat dapat diingkarkan kata bukan.
  • Nomina yang berkedudukan sebagai subjek dan predikat dapat diikuti adjektiva secara langsung maupun dengan diantarai kata yang. Selain itu juga dapat diikuti dengan verba atau kelas kata yang lain.
  • Nomina yang menempati subjek dan predikat tidak dapat didahului oleh partikel dari dan di.

Referensi :
Hasan, M. R. (2018). Reduplikasi Nomina dan Adjektifa Bahasa Tajio. BAHASA DAN SASTRA, 3(4).

Kridalaksana (2005: 68) menyatakan bahwa nomina merupakan suatu kategori yang secara sintaksis tidak memiliki sebuah potensi untuk bergabung dengan partikel tidak serta mempunyai potensi didahului oleh partikel dari.
Hasan Alwi, dkk. (2000: 213-217) berpendapat bahwa nomina mencakup tiga ciri-ciri, yaitu :
a. Secara Semantis
Secara semantis semantis, nomina merupakan suatu kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Contohnya adalah kata guru, meja, harimau, buaya, rumah.

b. Secara Sintaksis
Jika dilihat dari aspek sintaksisnya, nomina memiliki ciri-ciri yaitu :

  1. Dalam kalimat dengan predikat berupa verba, maka nomina akan berfungsi sebagai subjek, objek dan pelengkap.
  2. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak.
  3. Nomina dapat diikuti oleh adjektiva secara langsung atau diantara kata.

c. Secara Morfologis
Nomina jika dibedakan menjadi bentuk morfologisnya yaitu :

  1. nomina dasar, yakni nomina yang terdiri dari satu morfem. Contohnya baju, batu, kursi, meja dan kertas.
  2. nomina turunan, yakni nomina yang melalui proses morfologis seperti afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi :
Ambiya, M. Z. (2018). Nomina Predikat dalam Klausa Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Menurut pendapat ( Keraf , 1991 : 55 ) Nomina adalah kata benda, yang secara filosofis dibatasi sebagai nama dan semua benda dan segala yang dibendakan. Dapat di lihat dari sudut semantisnya, nomina adalah " kata yang mengacu pada manusia , binatang , benda , dan konsep atau pengertian.

Sedangkan dari ciri-ciri nomina terdapat 3 ciri nomina yaitu:

  1. Ciri Semantis
    Dari ciri ini nomina merupakan kata yang mengacu kepada berbagai hal sesuatu diantaranya: manusia, hewan,benda dan konsep pengertian

  2. Ciri Sintaksis
    Di dalam Ciri Sintaksis, nomina dapat di cirikan dari berbagai hal sebagai berikut

  • nomina condong menjadi fungsi subjek, objek atau sebagai pelengkap
  • nomina tidak bisa di sandingkan bersama kata tidak akan tetapi di sandingkan dengan kata bukan
  • nomina dapatlah di ikuti bersamaan dengan adjektiva
  1. Ciri Morfologis
    Di ciri ini, nomina di bedakan kembali menjadi dua yaitu l: nomina dasar merupakan nomina yang terdiri dari atas satu Morfem ( monomorfemik ). Sedangkan nomina turunan merupakan nomina yang berasal dari bentuk melalui afiksasi, sebuah pengulangan, atau dari pemajemukan

Refrensi:

Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University))

DWI ANANDA, C. I. N. T. Y. A. PENGGOLONG NOMINA DALAM BAHASA KERINCI DI PULAU TENGAH. PENGGOLONG NOMINA DALAM BAHASA KERINCI DI PULAU TENGAH.

Nomina yang sering disebut dengan kata benda. Menurut Harimurti Kridalaksana (2005:63) berpendapat bahwa nomina merupakan kategori yang secara sintaksis tidak memiliki potensi untuk bergabung dengan partikel tidak dan mempunyai potensi didahului oleh partikel dari.
Merujuk dari pendapat, Hasan Alwi, dkk. (2000: 213-217) berpendapat bahwa untuk dapat menentukan kelas kata yang disebut nomina, dapat dilihat dari ciri-ciri berikut:

  1. Ciri semantis
    Nomina merupakan kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep, atau pengertian. Contohnya adalah guru, kucing, dan meja.

  2. Ciri sintaksis
    Dalam sintaksis nomina memiliki ciri sebagai berikut:
    a. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi objek, subjek, atau pelengkap.
    b. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarnya adalah bukan.
    c. Nomina dapar diikuti adjektiva, baik langsung maupun dengan diantari kata yang.

  3. Ciri morfologi
    Dalam ciri morfologi, nomina dibedakan menjadi 2 macam antaralain: nomina dasar dan nomina turunan. Nomina dasar merupakan nomina yang terdiri satu morfem. Sedangkan nomina turunan adalah nomina yang terbentuk dari afiksasi, perulangan atau pemajemukan.

Referensi
Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Nomina sering disebut juga sebagai kata benda. Sedangkan menurut Kridalaksana (2009:163) menyatakan bahwa nomina merupakan kelas kata yang secara semantis sering di samakan dengan orang, benda, atau hal lain yang dibendakan dalam alam luar bahasa dan yang secara sintaktis biasanya dapat mengisi fungsi subjek dan objek. Contoh kata benda seperti apel, kasur, kipas, dsb. Menurut Hasan Alwi, dkk. (2000: 213-217) sebuah kata atau kelas kata dapat golongkan sebagai nomina, nomina memiliki ciri berdasarkan semantis, sintaksis, dan morfologis. Berikut ciri-ciri nomina, jika dilihat berdasarkan ketiga hal tersebut.

  1. Ciri nomina berdasarkan semantisnya

Nomina memiliki ciri jika dilihat dari semantisnya, nomina dapat dijabarkan sebagai kata yang mengacu pada binatang, manusia, benda, konsep atau pengertian. Misalnnya dapat diambil contoh dari kata kelinci, dokter, cermin, dan penjajah.

  1. Ciri nomina berdasarkan sintaksisnya

Nomina memiliki ciri jika dilihat dari sintaksisnya, berikut cirinya.
• Saat dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menempati fungsi subjek, objek atau pelengkatp
• Nominannya tidak dapat menggunakan ingkaran kata tidak. Kata pengingkaran adalah kata bukan. Sehingga pengingkaran pada kalimat Ibu saya pengangguran harus menggunakan kata bukan, sehingga kalimatnya menjadi Ibu saya bukan pengangguran.
• Adjectiva mengikuti nomina, dapat dicontohkan seperti sepatu mewah, atau dapat ditambahkan kata yang pada tengah kalimat tersebut, seperti sepatu yang mewah.

  1. Ciri nomina berdasarkan morfologisnya

Nomina memiliki ciri jika dilihat dari morfologisnnya, nomina memiliki 2 macam, berikut macamnya.

• Nomina dasar, nominannya terdiri dari satu morfem (monomorfemik)
• Nomina turunan, nomina yang dibentuk melalui proses afiksasi, pengulangan kata, dan pemajemukan.

Referensi:

Hasan Alwi, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Kridalaksana, H. 2009. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Nomina merupakan sebuah kata benda. Nomina dapat dilihat dari sisi sintaksis, semantis, dan bentuknya. Dari sisi sintaksis, nomina terdiri dari dua yaitu nomina sebagai pembentuk frasa dan nomina sebagai pembentuk klausa. Lalu, dilihat dari sisi semantisnya sendiri nomina adalah kata yang mengacu pada benda, binatang, manusia, dan konsep. Kemudian, jika dilihat dari bentuknya nomina terdiri dari nomina dasar dan nomina turunan. Nomina dasar terdiri dari nomina umum dan khusus, sedangkan nomina turunan diturunkan dengan afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan.

Ciri-ciri nomina jika dilihat dari adverbia pendampingnya :

  1. Tidak didahului oleh adverbia ingkaran tidak

Contoh : harimau, kursi, buku → kata-kata tersebut tidak dapat didahului oleh adverbia negasi “tidak” → tidak harimau, tidak kursi, tidak buku X

  1. Tidak dapat didahului oleh adverbia derajat agak (lebih, sangat, paling)

Contoh : kelinci, meja, pensil → kata-kata tersebut tidak dapat didahului oleh adverbia derajat “agak” → agak kelinci, agak meja, agak pensil X

  1. Tidak dapat didahului oleh adverbia keharusan wajib

Contoh : buaya, jendela, bolpoin → kata-kata tersebut tidak dapat didahului oleh adverbia keharusan “wajib” → wajib buaya, wajib jendela, wajib bolpoin X

  1. Dapat didahului oleh adverbia yang menyatakan jumlah seperti satu, sebuah, seekor, sebatang, dan masih banyak lagi

Contoh : satu penghapus, sebuah lemari, sebatang kayu.

Referensi :

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Harimurti Kridalaksana (2005: 68) memaparkan bahwa nomina disebut juga sebagai kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk digabung dengan partikel tidak dan mempunyai potensi didahului oleh partikel dari. Jadi lebih jelasnya nomina iaalah sebuah kata yang berpusat pada benda dan konsep atau pengertian yang dapat digolongkan macamnya baik dari segi semantis, sintaksis, maupun bentuknya. Adapun ciri-ciri dari nomina:

1. Secara Semantis

Secara semantis, nomina ialah suatu bentuk kata yang berpusat pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Contohnya adalah kata buku, meja, kursi, pena, dll.

2. Secara Sintaksis

Dapat dilihat dari aspek sintaksisnya, nomina memiliki ciri-ciri yaitu:

  • Dalam kalimat dengan predikat berupa verba, nomina ini berfungsi sebagai subjek, objek dan pelengkap.
  • Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak.
  • Nomina dapat diikuti oleh adjektiva secara langsung atau diantara kata.

3. Secara Morfologis

Dan yang terakhir nomina dapat dibedakan menjadi bentuk morfologisnya yaitu:

  • Nomina dasar, merupakan nomina yang terdiri dari satu morfem. Contohnya radio, buku, meja, dll.
  • Nomina turunan, ialah nomina yang melalui proses morfologis seperti afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Kridalaksana, H. (1986). Kelas kata dalam bahasa Indonesia . Gramedia Pustaka Utama.

Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

menurut Keraf (1991),nomina (kata benda) adalah kata yang dapat di jelaskan atau di perluas dengan kata yang + kata sifat,dan juga segala kata yang mengandung morfem terikat seperti ke-an,pe-an,pe-,-en.
lalu menurut Alwi (2003), nomina merupakan sebuah kata yang mengacu pada manusia,bintang,benda, konseb,pengertian.

dapat disimpulkan bahwa nomina merupakan kata yang mengacu pada manusia,bintang,benda, konseb,pengertian yang dimana dapat dijelaskan dan diperluas dengsn tambahan kata Yang+kata sifat,dan kebanyakan mengandung morfem terikat.

ciri dari nomina sendiri ialah

  1. diperluas dengan kata yang+kata sifat. contoh : apartemen yang bagus
  2. di batalkan dgn kata bukan. contoh : Bukan lemari.
  3. pasa suatu kalimat dapat menempati sebagai objek (O) dan juga Subjek (S). contoh nya pada kalimat ‘Siska membeli baju baru’ dalam kalimat ini terdapat dua kata benda yakni ‘Siska’ dan ‘baju’.

referensi :
Hasmawati, H. (2017). PROSES MORFOLOGIS KATA BENDA.
Mahendra, D. (2021). Bentuk dan Ciri Sintaksis Nomina Predikat dalam Bahasa Indonesia. JURNALISTRENDI: JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN, 6(1), 27-34.

Alwi, dkk (2003) mengatakan bahwa untuk mendefinisikan nomina seseorang dapat melihat:

  1. Karakteristik semantik. Ditinjau dari ciri semantiknya, dapat dikatakan bahwa nomina adalah kata-kata yang merujuk pada orang, binatang, benda, konsep atau konsep. Oleh karena itu, kata-kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan adalah nama.

  2. Ciri morfologi
    a) Nomina dasar adalah kata benda yang terdiri dari satu morfem.
    b) Nomina turunan dapat menggunakan berbagai jenis imbuhan. Baik itu awalan, akhiran, sisipan atau awalan akhiran. Contohnya adalah penembak, pemanah, memasak, makanan, minuman, dan lain-lain.

  3. Karakteristik sintaksis. Dalam kalimat yang predikatnya adalah kata kerja, kata benda cenderung berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap. Dalam Bahasa Indonesia memiliki nama yang menempati predikat.

Referensi
Ambiya, M. Z. (2018). Nomina Predikat dalam Klausa Bahasa Indonesia.

Menurut dari pendapat Badru, dkk. (2000) nomina dapat mengisi ruang kosong di tataran kalimat, seperti kerangka struktur kalimat dalam tataran sintaksis yang memiliki sifat formal relasional (subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan).
Dari segi bentuk, nomina dibagi menjadi dua golongan, yaitu

  1. Nomina dasar, hanya terdiri dari satu morfem (adab, kursi, bapak).
  2. Nomina turunan adalah nomina yang terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan (penemuan, penjualan, daratan, kesatuan, dan lain-lain).

Nomina lebih dikenal dengan kata benda, sebab dari segi makna, nomina merupakan kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian.
Hasan Alwi, dkk. (2000: 213-217) berpendapat bahwa untuk
memastikan bahwa itu merupakan kelas kata nomina, dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Ciri Semantis
    Berdasarkan ciri ini, nomina merupakan kata yang menunjuk pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian (guru, kucing, meja, dan kebangsaan).
  2. Ciri Sintaksis
    Nomina dari segi sintaksis bercirikan :
    a) Kalimat berpredikat verba cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
    b) Tidak dapat menggunakan kata tidak, melainkan menggunakan kata bukan. Misalnya pada kalimat Ibu saya guru memakai kata bukan, kalimatnya menjadi Ibu saya bukan guru.
    c) Adjektiva mengikuti secara langsung maupun diantarai kata “yang”. Misalnya, kata rumah diikuti adjektiva menjadi rumah mewah atau rumah yang mewah. Selain itu Kridalaksana (2005) berpendapat bahwa nomina secara sintaksis dikategorikan sebagai berikut : (1) tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak dan (2) mempunyai potensi didahului oleh partikel dari.
  3. Ciri Morfologis
    Dari ciri ini, nomina dibedakan menjadi :
    a. Nomina dasar (terdiri satu morfem atau monomorfemik)
    b. Nomina turunan (terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan)

Referensi

Ambiya, Mujahid Zenul. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7 (1), 49—68.
doi: Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis | Ambiya | Ranah: Jurnal Kajian Bahasa

Moeliono, AM, Lapoliwa, H., Alwi, H., & Sasangka, SSTW (2017). tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

(Kridalaksana, 2008:68) mengatakan bahwa Nomina adalah kategori yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan partikel tidak dan mempunyai potensi didahului oleh partikel. Alwi et al (2003:213 -217) mengatakan bahwa untuk menentukan nomina, dapat dilihat:

  1. Ciri Semantis

Dilihat dari ciri semantis, dapat dikatakan bahwa nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan adalah nomina.

  1. Ciri Sintaksis

Dari segi sintaksis, nomina mempunyai ciri:
a. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
b. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarannya adalah bukan.
Contoh :
• Ayah saya guru harus dipakai kata bukan, sehingga kalimatnya menjadi Ayah saya bukan guru.
• Pamanku seorang pelaut harus dipakai kata bukan. Jika memakai kata tidak akan menjadi ‘Pamanku tidak seorang pelaut’. Sehingga disini memakai kata bukan ‘Pamanku bukan seorang pelaut’.
c. Nomina dapat diikuti adjektiva, baik langsung maupun dengan diantarai kata yang.
Contoh :
Kata rumah adalah nomina karena dapat bergabung dengan adjektiva menjadi rumah mewah atau rumah yang mewah.
d. Mempunyai potensi untuk didahului oleh partikel dari.
Contoh :
• Rina istri Pak Sastro. Disini menggunakan kata ‘dari’ menjadi Rina istri dari Pak Sastro
e. Nomina tidak dapat digradasikan (agak, lebih, kurang, sangat, paling, dll.)
Contohnya :
• Anak pak menteri itu penari. Tidak dapat menggunakan sangat, kurang, dan agak.
*Anak pak menteri itu sangat penari. *Anak pak menteri itu kurang penari. *Anak pak menteri itu agak penari.
Hal ini disebabkan karena adanya kata sangat, kurang, dan agak sebelum nomina predikat kalimat tersebut. Fakta ini menunjukkan bahwa dalam BI, nomina predikat tidak dapat digradasikan.
3. Ciri Morfologis

Nomina dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) nomina dasar dan (b) nomina turunan. Nomina dasar adalah nomina yang terdiri atas satu morfem. Nomina turunan adalah nomina yang terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi
Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(1), 49-68.

Mahendra, D. (2021). Bentuk dan Ciri Sintaksis Nomina Predikat dalam Bahasa Indonesia. JURNALISTRENDI: JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN, 6(1), 27-34.

Menurut Retno Utami nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, fauna, benda, dan konsep atau pengertiannya dapat digolongkan macamnya baik dari segi semantis, sintaksis, maupun bentuknya. Menurut Hasan Alwi, dkk. dalam Ambiya mempunyai tiga ciri-ciri yakni :

Ciri semantis
pada ciri semantis nomina mengacu pada binatang, manusia, benda, konsep atau pengertian.

Ciri sintaksis

  • nomina cenderung memiliki fungsi subjek, obyek, atau pelengkap.
  • nomina tidak dapat dijadikan kata ingkar dengan menggunakan kata ‘tidak’.
  • nomina biasanya dapat diikuti dengan kata adjektiva, baik secara langsung, maupun dengan memakai perantaraan kata

Ciri morfologi

  • nomina dasar adalah nomina yang memeiliki satu morfem. Contohnya, kasatria, ketua, dan peneliti
  • nomina turunan adalah nomina yang tercipta melalui proses afiksasi, perulangan atau pemajemukan

Referensi
Ambiya, M. Z. (2018). Nomina Predikat dalam Klausa Bahasa Indonesia. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Nomina atau kata benda adalah salah satu dari bagian kelas kata yang menyatakan nama seseorang, tempat, atau sesuatu yang dibendakan. Nomina atau kata benda cenderung berfungsi sebagai subjek, objek, dan pelengkap namun juga bisa berfungsi sebagai predikat.

Abdul Chaer (2008: 69) membagi ciri-ciri nomina berdasarkan dari 2 segi, yaitu

1. Dari segi adverbial pendampingnya.

  • Tidak dapat didahului oleh adverbia negasi tidak.
  • Tidak dapat didahului oleh adverbia derajat agak, lebih, sangat, dan paling.
  • Dapat didahului oleh adverbia yang menyatakan jumlah.

2. Dari segi sintaksisnya

  • Nomina biasanya menduduki fungsi subjek, objek dan pelengkap pada kalimat yang predikatnya adalah verba.
  • Nomina memiliki kata pengingkarnya berupa bukan. Contonya adalah pada kata kakak saya penjahat, untuk mengingkarkan makan harus ditambahi kata bukan dan menjadi Kakak saya bukan penjahat
  • Secara langsung atau tidak lansung, pada umumnya nomina itu diikuti oleh adjektiva berupa kata yang. Contohnya adalah rumah kecil menjadi rumah yang kecil.

Referensi

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dikutip dari Kridalaksana (2008) nomina merupakan kategori dimana jika dilihat dari segi sintaksis dapat berpotensi didahului partikel dari namun tidak berpotensi untuk bergabung dengan kata tidak. Lalu menurut Alwi, dkk (2003) nomina memiliki ciri sebagai berikut:

Ciri Semantis

Pada dasarnya, Nomina adalah nama lain dari kata benda yang mana dapat pula mengacu pada pengertian, konsep, manusia, tanaman, atau binatang. Contohnya saja, Nomina adalah kata “Mawar” “Kucing” “Insinyur” “Rumah” dan lain sebagainya.

Ciri Sintaksis

Dari segi sintaksis, nomina mempunyai 3 ciri berikut:

a. Karena Nomina menduduki kalimat yang predikatnya verba (kata benda), nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.

b. Kata Nomina tidak bisa diingkarkan dengan kata tidak. Namun penggunaan kata pengingkarannya adalah bukan. Jadi, jika kita ingin mengingkarkan kalimat “Kakak saya Insinyur” yang dipakai adalah kata bukan sehingga kalimatnya menjadi “Kakak saya bukan Insinyur”.

c. Nomina dapat diikuti adjektiva (kata sifat), baik hal itu dimasukkan secara langsung maupun dengan diantarai kata yang. Jadi, pada kata Negara, nomina dapat bergabung dengan adjektiva Makmur menjadi Negara makmur atau Negara yang makmur.

Ciri Morfologis

Nomina dibedakan menjadi dua macam:

a. Nomina dasar. Nomina dasar dimana penyusun nomina hanya terdiri atas satu morfem.

b. Nomina turunan. Nomina turunan nomina yaitu yang terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi:

Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa , 7 (1), 49-68.