Apa itu Nomina dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Menurut (Kridalaksana, 2008: 68) Nomina adalah kelas kata yang secara sintaksis tidak mempunyai potensi untuk bergabung dengan kata tidak dan mempunyai potensi didahului oleh kata dari.dalam kelas kata nomina semua yang berhubungan dengan benda secara nyata seperti, tumbuhan, hewan, manusia, prabot rumah tangga, ayang maupun bestie.

Mengutip pernyataan Alwi et al (2003: 213-217) menentukan nomina atau bukan dapat dilihat pada cirinya, sebagai berikut:

  1. Ciri Semantis, secara semantik nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian.

  2. Ciri Sintaksis

a. Nomina berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap pada kalimat predikatnya verba.

b. Nomina dengan tidak adalah kemustahilan diganti dengan partikel bukan.

c. Kata nomina dapat di ikuti adjektiva secara langsung atau dengan konjungsi yang.

  1. Ciri Morfologis Nomina dibedakan menjadi dua macam: (a) nomina dasar dan (b) nomina turunan. Nomina dasar adalah nomina yang terdiri atas satu morfem. Nominal turunan adalah nomina yang terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi :

Alwi, H. dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa , 7 (1), 49-68.

(Kridalaksana, 2008: 68) mengungkapkan bahwa nomina merupakan kategori yang secara sintaksis tidak memiliki potensi untuk bergabung dengan partikel tidak dan mempunyai kemungkinan didahului oleh partikel dari

Alwi et al (2003: 213-217) mengatakan bahwa untuk menentukan nomina, dapat dilihat:
a. Ciri Semantis
Dilihat dari ciri semantis, dapat dikatakan bahwa nomina merupakan kata yang
merujuk pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Contoh kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan merupakan nomina.

b. Dari segi sintaktis, nomina dapat dikenali dengan mengamati ciri-ciri berikut :

  1. Nomina atau frasa nominal, dengan atau tanpa pewatas, umumnya terletak di awal kalimat sebagai subjek. Fungsi subjek itu umumnya diduduki oleh nomina atau frasa nominal.
    Contoh:
    a. Anak itu sedang tidur.
    b. Polisi belum menerima laporan penculikan itu.

  2. Nomina, sebagai inti frasa, yaitu dapat diikuti kelas kata lain seperti verba, adjektiva, numeralia, dan frasa preposisional yang diantarai atau dapat diantarai oleh kata sebagai perangkai.
    Contoh:
    rumah besar — rumah yang besar

  3. Nomina sebagai inti frasa juga dapat diikuti oleh kata seperti ini atau itu, baik secara langsung maupun tidak yaitu dengan diantarai oleh kata lain.
    Contoh :
    pekerjaan itu — pekerjaan rumah itu

  4. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarnya yaitu kata bukan. Seperti Pengingkaran terhadap kalimat Ibu saya dokter adalah Ibu saya bukan dokter.

c.Ciri Morfologis
(a) nomina dasar yaitu nomina dasar adalah nomina yang terdiri atas satu morfem
(b) nomina turunan merupakan nomina yang terbentuk melalui berbagai proses seperti afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi :
Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(1), 49-68.

Nomina adalah kata yang merujuk pada orang, benda, dan konsep atau makna (semantik). Dalam kalimat berpredikat verbal, nomina berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap, nomina tidak dapat digunakan sebagai bentuk negatif, tetapi dengan kata tidak atau bukan.
Menurut Alwi et al (2003: 213-217) ciri-ciri dari nomina adalah sebagai berikut:

  1. Ciri Semantik
    nomina dapat dikatakan sebagai kata yang mengacu pada manusia, hewan, objek, konsep, atau pemahaman. Contohnya seperti, guru, kucing, dan kursi.

  2. Ciri Sintaksis
    a. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menempati fungsi
    subjek, objek, atau pelengkap.
    b. nomina tidak dapat dinegasikan dengan kata “tidak”. Kata negasinya adalah “bukan”. Maka untuk penolakan kalimat “Ayahku adalah seorang guru” harus digunakan kata “bukan”, sehingga menjadi kalimat “Ayahku bukan seorang guru”.
    c Kata benda dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun dengan kata yang. Jadi kata rumah merupakan kata benda karena dapat digabungkan dengan kata sifat menjadi “rumah mewah” atau “rumah yang mewah”.

  3. Ciri Morfologis
    Nomina dibedakan sebagai: (a) nomina dasar dan (b) nomina turunan. Nomina dasar merupakan nomina yang terdiri atas satu morfem. Nomina turunan merupakan nomina yang terbentuk melalui afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi:
FAIZAH, N. (2014). KEMAMPUAN MENGGUNAKAN NOMINA PADA FUNGSI DAN PERAN KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 PURWOKERTO (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).
Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(1), 49-68.

Krisdalaksana (1986) dalam buku Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia, menyampaikan bahwa nomina merupakan kategori yang secara sintaksis tidak memiliki potensi untuk dapat bersatu dengan partikel tidak. Meski begitu, nomina memiliki peluang untuk diawali dengan partikel dari. Nomina juga dapat dilihat dari tiga segi, yaitu adalah segi semantis, sintaksis, dan bentuknya.

Alwi (2003), menjelaskan ciri nomina dari segi sintaksis yaitu sebagai berikut:

  1. dalam susunan kalimat yang berpredikat verba, nomina lebih condong untuk menduduki fungsi sebagai subjek, objek maupun keterangan pelengkap pada kalimat tersebut
  2. nomina tidak dapat digabung dengan kata tidak namun dapat digabung dengan kata bukan.
  3. biasanya nomina akan disambung dengan adjektiva secara langsung maupun dengan kalimat penghubung yang
  4. nomina bisa diturunkan bentuknya melalui proses afiksasi, pengulangan dan kemajemukan.

Kemudian nomina dari segi semantis bercirikan mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dan yang terakhir, Badru (2000) menjelaskan jika dilihat dari segi bentuknya nomina akan terdiri dari dua macam yaitu nomina dasar dan juga nomina turunan nomina turunan bisa dilakukan dengan afiksasi reduplikasi dan pemajemukan.

Referensi

Faizah, Nurul. 2015. Kemampuan Menggunakan Nomina (Universitas Muhammadiyah Purwokerto). 12-14

Haryanto, Alexander. 2021. Apa itu Nomina, Pengertian da Contohnya. Tirto.di-Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nomina adalah kelas kata yang ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya “kantor” adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan “tidak kantor”. Dalam hal ini nomina dapat berfungsi baik itu sebagai objek ataupun subjek dari klausa.

Berbicara mengenai ciri nomina sendiri, Mahendra (2021) dalam jurnalnya yang mengkaji mengenai penelitian yang dilakukan Ambiya pada tahun 2018, memaparkan bahwa nomina yang menduduki predikat dalam bahasa Indonesia memiliki ciri tiga ciri yaitu semantis, sintaksis, dan morfologis.

  • Kajian nomina dengan ciri semantis
    Nomina dalam ciri semantis ini mengacu bahwa referen nomina menduduki fungsi predikat yang mengacu kepada berbagai benda, baik itu manusia, binatang, ataupun konsep.

  • Kajian nomina dengan ciri sintaksis
    Nomina dalam ciri sintaksis ini mempunyai makna bahwa nomina menduduki fungsi predikat dalam bahasa Indonesia yang mempunyai ciri yaitu :
    1). tidak dapat menyangkal dengan kata “tidak”, namun dapat disangkal dengna kata “bukan”
    2). tidak dapat disusun dalam kata yang diawali dengan "agak, lebih, kurang, sangat, paling, dan sebagainya
    3). dapat didahului oleh adverbia yang menyatakan jumlah, seperti satu, sebuah, sebatang, dll
    4). bisa diikuti dengan adjektiva.
    5). tidak dapat diikuti oleh kata penunjuk.

  • Kajian nomina dengan ciri morfologis
    Nomina sendiri juga mempunyai ciri morfologis yaitu nomina yang berkedudukan sebagai fungsi predikat yang memiliki dua bentuk berupa nomina dasar dan nomina turunan.
    Nomina dasar dalam ciri morfologis dapat diartikan sebagai nomina yang biasa dikenal dengan istilah bentuk tunggal sedangkan nomina turunan dalam ciri morfologis merupakan nomina yang sudah mengalami proses morfologis, baik afiksasi, reduplikasi, komposisi, maupun klitiksasi.

Referensi :

Mahendra, D. (2021). Bentuk dan Ciri Sintaksis Nomina Predikat dalam Bahasa Indonesia. JURNALISTRENDI: JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN, 6(1), 27-34.

Kridalaksana (2008: 68) menjelaskan mengenai nomina yaitu bahwa secara sintaksis nomina dikategorikan terdapat kemungkinan dalam bergabung dengan partikel ‘tidak’ serta memiliki kemungkinan untuk didahului oleh partikel ‘dari’. Sedangkan untuk ciri-cirinya, Alwi (2003:213-217) telah memaparkannya, yaitu:

  1. Ciri Semantis
    Berdasarkan pada ciri ini, nomina merupakan kata yang merujuk pada manusia, binatang, benda, konsep atau penjelasan makna. Untuk bentuk nominanya yaitu seperti dokter, ayam, kursi.

  2. Ciri Sintaksis
    Dilihat dari segi ciri sintaksis, nomina memiliki ciri sebagai berikut:
    a. Jika sebuah kalimat verba berfungsi sebagai predikat, maka nominanya berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap.
    b. Nomina tidak bisa dibentuk dengan kata tidak, harus menggunakan kata bukan. Contoh kalimatnya yang benar yaitu; “Pamanku bukan dokter”. Dari kalimat tersebut dapat dilihat bahwa kata ‘bukan’ tidak bisa diganti dengan kata ‘tidak’.
    c. Nomina bisa diikuti adjektiva.

  3. Ciri Morfologis
    Pada segi ciri morfologis, nomina digolongkan menjadi dua macam:
    a. Nomina dasar, yaitu nomina yang memiliki satu morfem
    b. Nomina turunan, yaitu nomina yang dibentuk melalui proses afiksasi, perulangan dan pemajemukan.

Referensi:
Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa , 7 (1), 49-68.

Nomina merupakan sebuah kelas kata yang mengacu pada manusia , benda dan konsep atau pengertian dalam segi semantis. Di dalam kalimat verba, nomina berfungsi sebagai subjek, objek atau pelengkap. (Ibnu Hajar, 2007).

Ciri – Ciri Nomina

  • Nomina dapat diperluas dengan menambahkan “yang + kata sifat”.

contohnya “potongan rambut yang bagus”

  • Nomina dibatalkan dengan kata bukan.

contohnya “bukan saya”.

  • Dalam sebuah kalimat dapat berkedudukan sebagai Subjek (S) dan Objek (O). contohnya “Ronald membeli baju baru”, dalam kalimat tersebut kata “Ronald” dan “Baju” merupakan kata benda.

Referensi :
Ambiya, M. Z. (2018). Keberlakuan Nomina sebagai Predikat dalam Kalimat Bahasa Indonesia: Kajian Sintaksis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa , 7 (1), 49-68.
Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).

Nomina adalah sebuah kata yang pada dasarnya adalah kata benda. Namun nomina juga bisa mengacu kepada hal lain, hal ini didasari pada pendapat Alwi (2003: 213) menyatakan jika nomina dapat mengacu kepada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Untuk dapat mengetahui nomina, tentu harus menganalisa ciri-cirinya. Ciri-ciri nomina adalah sebagai berikut :

1.Nomina berdasarkan semantis

Nomina dapat diartikan sebagai kata yang mengacu pada binatang, manusia, benda, dan pengertian. Contoh : gajah, guru, buku, pengajar

2.Nomina berdasarkan sintaksis

Saat kalimat memiliki predikat verba, nomina lebih mengarah sebagai subjek, objek, maupun pelengkap.

Nomina tidak bisa menggunakan pengingkaran “tidak”, melainkan menggunakan pengingkaran “bukan”. Contoh: Dhimas bukan seorang guru.

Adjektivanya mengikuti nomina. Contoh: Rumah besar/Rumah yang besar.

3.Nomina berdasarkan morfologis

Berdasarkan morfologis, nomina memiliki dua ciri

Nomina dasar, nominanya memiliki satu morfem.

Nomina turunan, mengalami proses afiksasi, pengulangan kata, dan pemajemukan.

Referensi :

Utami, R. (2010). Kajian sinonim nomina dalam bahasa Indonesia (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University).

Nomina adalah kata benda, secara filosofis dibatasi sebagai nama dan
semua benda dan segala yang dibendakan (Keraf, 1991:55). Dari segi
semantisnya, kita dapat mengatakan bahwa nomina adalah “kata yang mengacu
pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dengan demikian,
kata seperti guru, kursi, kucing, dan kebangsaan adalah nomina”.

DWI ANANDA, C. I. N. T. Y. A. PENGGOLONG NOMINA DALAM BAHASA KERINCI DI PULAU TENGAH. PENGGOLONG NOMINA DALAM BAHASA KERINCI DI PULAU TENGAH.

Nomina atau yang sering disebut kata benda adalah kelas katayang menjadikan nam dari seseorang, suatu tept, dan segala macam benda dan semua yang dibendakan. Frasa nomina didefinisikan sebagai kombinasi dari makna kata benda, kata sifat, artikel dan bahkan kalimat. Menurut Fromkin dalam struktur frasa nomina kita dapat membedakan tiga fungsi, yaitu inti, penentu dan pewatas. Inti frasa nomina dapat berupa kata benda, kata ganti dan kata sifat. penentu dapat diwujudkan dengan artikel, numeralia, kata ganti posesif, kata ganti relatif dan lain sebagainya seperti yang dijelaskan Fromkin (1999:166).

Sintaksis nomina sebagai predikat sendiri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

    1. Tidak bisa dilanjutkan dengan kata penunjuk, ini, seperti itu, tersebut, dan lain sebagainya.
    1. Bisa diteruskan dengan adjektiva. Bisa digunakan secara langsung maupun tidak.
    1. Dapat mengikuti adjektiva yang menyebutkan jumlah seperti sebuah dan lainnya.
    1. Tidak bisa diawali oleh adverbia keharusan wajib.
    1. Kata negasinnya yaitu bukan, karena tidak bisa dinegasikan dengan kata tidak.
    1. Memiliki potensi untuk diawali menggunakan partikel dari.
    1. Tidak bisa digradasikan(agak,kurang,paling,sangat).

Mahendra, D. (2021). Syntactic Forms and Characteristics of Predicate Nouns in Indonesian. JURNALISTRENDI : JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN , 6 (1), 27-34.

Ambiya.(2018). KEBERLAKUAN NOMINA SEBAGAI PREDIKAT DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA : KAJIAN SINTAKSIS. Jurnal Kajian Bahasa. Volume 7 nomor 1.

Mahendra (2021) menyimpulkan bahwa nomina sebagai predikat bisa berbentuk nomina dasar dan nomina turunan yang terbentuk dari proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, dan klitiksasi.

Nomina predikat jika dilihat dari segi sintaksis bercirikan sebagai berikut:

  1. Tidak dapat dinegasi dengan kata tidak, kata negasinya yaitu bukan.

  2. Memiliki potensi didahului oleh partikel dari.

  3. Tidak dapat digradasikan (agak, lebih, kurang, sangat, paling, dll.)

  4. Tidak dapat didahului dengan adverbial keharusan wajib.

  5. Dapat didahului oleh adverbial yang menyatakan jumlah (satu, sebuah, sebatang, dll.)

  6. Dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun diantarai dengan kata yang .

  7. Tidak dapat diikuti oleh kata penunjuk, seperti itu, ini, tersebut, dan sebagainya.

Referensi:

Mahendra, D. (2021). Bentuk dan Ciri Sintaksis Nomina Predikat dalam Bahasa Indonesia. JURNALISTRENDI: JURNAL LINGUISTIK, SASTRA, DAN PENDIDIKAN , 6 (1), 27-34.

Kridalaksana (2008: 68) mengemukakan bahwa nomina merupakan kelompok yang secara sintaksis tidak memiliki potensi untuk bergabung dengan unsur tidak, melainkan memiliki potensi untuk didahului oleh unsur dari. Sebutan lain dari nomina yaitu kata benda karena nomina bisa mengarah pada manusia, benda, binatang, dan kosep atau pengertian
Alwi, dkk (2003: 213-217) menyatakan bahwa untuk menetukan nomina, bisa dilihat dari:

  1. Ciri Semantis
    Bila dilihat dari aspek semantik nya, bisa dibilang bahwa nomina adalah kata benda yang mengarah pada manusia, binatang, benda, konsep, dan atau pengertian. Misalnya anjing, dokter, kursi, dan meja

  2. Ciri Sintaksis
    Bila dilihat dari segi sintaksisnya, nomina memiliki ciri
    a. Pada sebuah kalimat yang berpredikat verba, nomina, cenderung berfungsi sebagai subjek, objek, atau pelengkap
    b. Nomina tidak bisa diingkarkan oleh kata tidak
    c. Nomina bisa diikuti oleh adjektiva (kata sifat), baik secara langsung maupun melewati perantara kata yang.

  3. Ciri Morfologis
    Nomina dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu nomina dasar dan nomina turunan
    a. Nomina dasar adalah nomina yang hanya terdiri satu morfem
    b. Nomina turunan merupakan nomina yang terbentuk melalui proses afiksasi, perulangan, atau pemajemukan.

Referensi
Ambiya, M. Z. (2018). Nomina Predikat dalam Klausa Bahasa Indonesia.