Adjektiva Dasar dan Adjektiva Turunan: Pengertian, Persamaan, Perbedaan, dan Contohnya

Adjektiva atau kata sifat, tentu kita sudah tak asing dengannya. Manis, cantik, kekar, dll., itulah beberapa contoh adjektiva di sekitar kita. Alwi dkk., (2003) menjelaskan bahwa adjektiva adalah suatu kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Dengan demikian, kehadiran adjektiva mampu memberi keterangan lebih lanjut (lebih khusus) terhadap kehadiran nomina dalam suatu konstruk kalimat.

Mengacu pada bentuknya, kita mengenal dua bentuk adjektiva, yakni adjektiva dasar dan adjektiva turunan. Menurut mijilions nih, apa dan bagaimana sih kedua bentuk adjektiva tersebut? Seperti apa pula contoh dari keduanya.

Referensi
Alwi, H., & dkk. (2008). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

4 Likes

Adjektiva Dasar dan Adjektiva Turunan

• Adjektiva Dasar
Merupakan adjektiva yang belum mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan.
Contoh : tinggi, cantik, dsb.

• Adjektiva Turunan
Terdapat empat adjektiva turunan yang terdiri dari adjektiva turunan afiksasi, adjektiva turunan pengulangan, adjektiva turunan majemuk, dan adjektiva turunan serapan.

Adjektiva Turunan Afiksasi
merupakan adjektiva yang mendapatkan imbuhan (awalan, akhiran, awalan akhiran, atau sisipan).

  • contoh : terindah, cantiknya, gemetar, dsb.

Adjektiva Turunan Pengulangan
merupakan adjektiva yang terreduplikasi atau terdapat pengulangan.

  • contoh : sepandai-pandainya, sepintar-pintarnya, dsb.

Adjektiva Turunan Majemuk
merupakan gabungan adjektiva yang membentuk makna baru.

  • contoh : lemah lembut, lemah gemulai, dsb.

Adjektiva Turunan Serapan
merupakan adjektiva serapan dari bahasa asing.

  • contoh : duniawi, aktif, dsb.

Referensi
Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka, 1(2), 99-104.

1 Like

Apabila ditinjau dari segi bentuk, adjektiva dibagi menjadi 2 jenis yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan. Menurut Kusumawati (2019) adjektiva dasar dapat dikategorisasikan ke dalam dua jenis yakni adjektiva dasar mandiri dan adjektiva dasar tidak mandiri, kemudian Ia juga mengkategorisasikan adjektiva turunan ke dalam 3 jenis yakni Adjektiva turunan bereduplikasi, Adjektiva turunan berafiks, dan Adjektiva turunan gabungan.

A. Adjektiva Dasar

a. Adjektiva Dasar Mandiri yakni adjektiva yang bisa digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan “bagaimana” (kondisi dan sifat kata benda itu)?
Contoh: - Bagaimana kondisi kamar kakak? Rapi
- Bagaimana sifat ketua karang taruna? Bijaksana
Sebuah adjektiva dasar mandiri dapat pula ditambahkan dengan kata “agak, sangat, kurang, lebih, lumayan, terlalu, rada, paling”
Contoh: - Kursi ini kurang nyaman
- Dia lebih dewasa daripada kakaknya

b. Adjektiva Dasar Tidak Mandiri yakni adjektiva yang tidak bisa digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan “bagaimana” (kondisi dan sifat kata benda itu)
Contoh: - Bagaimana sifat air itu? *Segar
- Bagaimana kondisi pasangan bulutangkis itu? *Ganda
Adjektiva dasar tidak mandiri juga tidak bisa ditambahkan dengan kata seperti “agak, sangat, kurang, lebih, lumayn, terlalu, rada, paling”
Contoh: *agak ganda, sangat ganda, kurang ganda, lebih ganda

B. Adjektiva Turunan

a. Adjektiva Turunan Bereduplikasi yakni adjektiva turunan dasar dengan cara diulang. Contoh: Bersih-bersih, rapi-rapi, sehat-sehat.

b. Adjektiva Turunan Berafiks yakni adjektiva turunan dasar dengan cara diimbuhi afiks terutama afiks -i ataupun alomorfnya. Contoh: Alami, Hewani, Insani

c. Adjektiva Turunan Gabungan yakni adjektiva turunan dasar dengan cara mengulang dan diimbuhi afiks. Contoh: Sepandai-pandainya, Semarah-marahnya.

Referensi
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH, 9(1), 59-77.

1 Like

• Adjektiva dasar
Adjektiva dasar berbentuk monomorfemis, meskipun ada beberapa yang berbentuk perulangan semu. Contoh : arif, bersih, rajin, besar, mewah,
• Adjektiva turunan
Adjektiva turunan berbentuk polimorfemis yang terbagi menjadi :

  • Penambahan afiks
    Adjektiva turunan yang mengalami proses afiksasi yang terdiri dari penambahan prefiks se-, prefiks ter-, infiks -em-, sufiks -wi dan -i, serta sufiks - if dan -al.
    Contoh : seluas, terlambat, gemuruh, duniawi, alami, normatif dan struktural.
  • Adjektiva turunan bereduplikasi.
    Adjektiva bereduplikasi merupakan adjektiva dasar yang diulang.
    Contoh: benar-benar, bersih-bersih, muda-muda, elok-elok.
  • Adjektiva gabungan sinonim - antonim
    Adjektiva yang merupakan hasil penggabungan antara sinonim dan antonim. Contoh: sunyi senyap, siang malam, besar kecil.
  • Adjektiva majemuk
    Adjektiva yang merupakan gabungan morfem terikat dengan morfem bebas. Adjektiva majemuk terbagi menjadi dua yaitu :
    a. gabungan morfem terikat, contoh : asusila, tuna netra, pascalahir.
    b. gabungan morfem bebas, contoh : luar biasa, baik budi, gagah berani.
  • Adjektiva yang berasal dari berbagai kelas.
    Kridalaksana (2005) berpendapat bahwa terdapat lima kelas kata yang dapat berpindah menjadi kelas kata adjektiva, yaitu kelas kata verba, nomina, adverbia, numeralia dan interjeksi. Contoh :
    a. deverbalisasi : melengking, terbuka, terpaksa
    b. denominalisasi : ahli, meradang, berbusa
    c. deadverbialisasi : berkurang, bersungguh - sungguh
    d. denumeralia : mendua, menyeluruh
    e. deinterjeksi : aduhai, sip, wah

Referensi :
Alwi, Hasan dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk,
Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka, 1(2), 99-104.
Ratnasari, dewi. (2008). Adjektiva bahasa Indonesia. Makalah.

1 Like
  1. Adjektiva dasar (monomorfemis) yaitu kata sifat yang belum mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan.
    Contoh : asam, cantik, tinggi

  2. Adjektiva turunan (polifermis) yaitu kata sifat yang sudah mengalami proses afiksasi/penambahan imbuhan, pengulangan/reduplikasi, penyerapan, dan pemajemukan.

Contoh :
a) Afiksasi (penambahan imbuhan) yaitu kata sifat yang sudah ditambah imbuhan.
 Prefiks : se- dan ter- (seperti : secantik, terbaik)
 Infiks : -em- (seperti : gemetar, gemuruh)

b) Reduplikasi (pengulangan) yaitu kata sifat yang terbentuk dari proses pengulangan/reduplikasi pada kata.
Contoh : sebaik-baiknya, sepandai-pandainya, compang camping, gelap gulita, warna warni.

c) Kata sifat majemuk (pemajemukan) yaitu kata sifat yang terbentuk dari penggabungan kata yang membentuk makna baru atau makna konotasi yang merujuk pada sifat suatu benda atau objek.
 Gabungan sinonim atau antonim (seperti : cerah ceria, baik buruk)
 Gabungan morfem terikat (seperti : serba guna, adidaya)
 Gabungan morfem bebas (seperti : baik budi, lapang dada, busung lapar)

Referensi :
Rohmadi, dkk. 2012. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka

1 Like

adjektiva merupakan sebuah kata yang memberikan mengenai keterangan yang lebih terfokus kepada suatu hal yang dinyatakan nomina. Di sini adjektiva mempunyai dua bentuk, yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan
adjektiva dasar
adjektiva dasar merupakan kata sifat yang belum melewati proses afiksasi
Contoh: Rosa adalah dokter yang sangat cantik

adjektiva turunan
adjektiva turunan merupakan bentuk dari kata sifat yang sudah melewati pemrosesan afiksasi, pengulangan atau reduplikasi, penyerapan, dan pemajemukan.di sini adjektiva turunan di bagi kembali, yaitu Adjektiva majemuk, afiksasi, pengulangan,

  • Adjektiva majemuk
    Adjektiva majemuk merupan sebuah kata yang memiliki makna, karena dari penggabungan antar Adjektiva
    Contohnya: keras hati, lemah lembut, keras kepala
  • Adjektiva turunan afiksasi adalah kata sifat yang sudah melewati pemrosesan atau di tambahkan afiksasi
    contohnya: terjelek, terkecil, terkuat
  • Adjektiva turunan pengulangan
    Adjektiva turunan pengulangan adalah kata sifat yang telah mengalami reduplikasi atas sebuah pengulangan
    Contohnya: sebodoh-bodohnya, secantik-cantiknya,

Refrensi
Pratiwi, L. (2018). Penggunaan adjektiva bahasa Indonesia dalam Intisari (Doctoral dissertation, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun).
Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka, 1(2), 99-104.Pratiwi, L. (2018). Penggunaan adjektiva bahasa Indonesia dalam Intisari (Doctoral dissertation, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun).
Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka, 1(2), 99-104.

Adjektiva merupakan kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat. Adjektiva dibedakan menjadi dua, yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan.

Menurut Alwi dkk (2000: 188) adjektiva dasar merupakan bentuk dasar tunggal dengan satu Morfem atau bisa disebut dengan monomorfemis. Adjektiva dasar dibagi menjadi dua yaitu:

  1. Adjektiva Dasar Mandiri
    Merupakan adjektiva yang dapat digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana dan dapat diuji dengan kata-kata agak, rada, lebih, sangat, amat, paling, terlalu.
    Contoh :
    a. Bersih
    b. Kecil
    c. Muda

  2. Adjektiva Dasar Tidak Mandiri
    Merupakan adjektiva yang tidak dapat dipakai sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana dan tidak dapat diuji dengan kata-kata agak, rada, lebih, sangat, amat, paling, terlalu.
    Contoh:
    a. Padam
    b. Ganjil
    c. Ganda

Sedangkan, adjektiva turunan yaitu adjektiva dengan polimorfemis yang merupakan adjektiva dari hasil penambahan afiks, pengulangan kata, serta pemindahan kelas kata.

  1. Adjektiva Turunan Bereduplikasi
    Merupakan adjektiva yang diturunkan dari dasar dengan cara mengulangnya.
    Contoh:
    a. Baru-baru
    b. Muda-muda
    c. Cantik-cantik

  2. Adjektiva Turunan Berafiks
    Merupakan adjektiva yang diturunkan dari dasar dengan cara membubuhinya dengan afiks, terutama afiks-i (ataupun alomorf-nya).
    Contoh:
    a. Alami
    b. Hewani
    c. Duniawi

  3. Adjektiva Turunan Gabungan
    Merupakan adjektiva yang diturunkan dari adjektiva dasar dengan cara membubuhi afiks ataupun mengulangnya sekaligus.
    Contoh:
    a. Kepanasan
    b. Kelembutan
    c. Kekanak-kanakan

Referensi:
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH, 9(1).

Septiana, D. (2016). ADJEKTIVA DALAM BAHASA DAYAK MAANYAN. TELAGA BAHASA, 4(1), 19-38.

Adjektiva dari segi bentuk dapat dibagi menjadi adjektiva dasar dan adjektiva turunan. Berikut penjelasannya :

  1. Adjektiva Dasar

Adjektiva dasar menurut Alwi dkk (2000: 188) adalah bentuk dasar tunggal dengan satu morfem.

Adjektiva dasar dilihat dari segi dapat atau tidaknya berdiri sendiri dibagi menjadi :

1.) Adjektiva dasar mandiri

Ciri :

a. Bisa digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan “bagaimana”.

Contoh : - Bagaimana sifat dia ? ramah, baik, jujur

- Bagiamana keadaan rumahnya ? kotor

b. Bisa diuji dengan kata-kata agak, rada, lebih, sangat, amat, paling, terlalu

Contoh : Tua → agak tua, rada tua, lebih tua, sangat tua, amat tua, paling tua, terlalu tua

Cantik → agak cantik, rada cantik, lebih cantik, sangat cantik, amat cantik, paling cantik, terlalu cantik

2.) Adjektiva tidak mandiri

Ciri :

a. Tidak bisa digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan “bagaimana”.

Contoh : Bagaimana sifat api itu ? *Padam (tidak bisa)

b. Tidak bisa diuji dengan kata-kata agak, rada, lebih, sangat, amat, paling, terlalu

Contoh : padam → agak padam, rada padam, lebih padam, sangat padam, amat padam, paling padam, terlalu padam (tidak bisa).

  1. Adjektiva Turunan

Adjektiva turunan menurut Alwi dkk (2008: 188) adalah adjektiva yang dihasilkan dari hasil penambahan afiks / imbuhan, pengulangan kata / reduplikasi, dan pemindahan kelas kata / konversi.

Adjektiva turunan dibagi atas :

1.) Adjektiva turunan bereduplikasi

Adjektiva turunan bereduplikasi yaitu adjektiva yang diturunkan dari dasar dengan cara mengulangnya.

Contoh : tua-tua, pendek-pendek, ganteng-ganteng, mahal-mahal, kecil-kecil, dan masih banyak lagi.

2.) Adjektiva turunan berafiks

Adjektiva turunan berafiks yaitu adjektiva yang diturunkan dari dasar dengan cara menambah afiks / imbuhan, terutama afiks-i (ataupun alomorf-nya).

Contoh : abadi, alami, hewani, insani, badani, dan masih banyak lagi.

3.) Adjektiva turunan gabungan

Adjektiva turunan gabungan yaitu adjektiva yang diturunkan dari adjektiva dasar dengan cara menambahkan afiks / imbuhan atau mengulangnya sekaligus.

Contoh :

Kedinginan, kelaparan, kebiru-biruan, kemerah-merahan, dan masih banyak lagi.

Referensi :

Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH, 9(1).

Septiana, D. (2016). ADJEKTIVA DALAM BAHASA DAYAK MAANYAN. TELAGA BAHASA, 4(1), 19-38. DOI : https://doi.org/10.36843/tb.v4i1.190

Crystal (2008: 11) mendeskripsikan adjektiva sebagai istilah yang digunakan dalam klasifikasi gramatikal sebuah kata untuk mengacu pada kumpulan kata yang menjelaskan sifat kata benda. Adjektiva menurut bentuknya dapat terbagi atas adjektiva dasar serta adjektiva turunan .

  • Adjektiva dasar merupakan bentuk dasar tunggal dengan satu morfem, contohnya banyak, tinggi, lama. Kemudian adjektiva dasar ini terbagi menjadi dua yaitu adjektiva dasar mandiri dan adjektiva dasar tidak mandiri.
  • Adjektiva turunan yaitu adjektiva dari hasil penambahan afiks, pengulangan kata dan pemindahan kelas kata (Alwi dkk, 2000:188), contoh : sebenarnya, terbaik, sekurang kurangnya. Adjektiva turunan dapat dibagi lagi menjadi tiga yaitu, adjektiva turunan bereduplikasi, adjektiva turunan berafiks, serta adjektiva turunan gabungan.

Referensi :

Ambarita, E., & Sibarani, R. (2018). Daftar Morfem dalam Sistem Morfologi Generatif Bahasa Batak Toba.

Septiana, D. (2016). ADJEKTIVA DALAM BAHASA DAYAK MAANYAN. TELAGA BAHASA , 4 (1), 19-38.

Adjektiva yaitu sebuah kata keterangan mengenai sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat atau disebut juga sebagai kata sifat. Berikut berdasarkan bentuknya adjektiva terbagi menjadi dua, yaitu

1. Adjektiva Dasar
Adjektiva dasar merupakan adjectiva atau kata sifat yang terbentuk dari satu morfem dan sebagian besarnya merupakan bentuk monomorfemis yang belum mengalami proses morfologis.
Contohnya : pahit, cantik, dan pendek.

2. Adjectiva turunan
Adjectiva turunan merupakan kata sifat yang sudah mengalami proses morfologis sehingga memungkinkan terjadi perubahan makna yang dimana hasil turunan dari bentuk dasarnya. Adjectiva turunan dibagi menjadi beberapa diantaranya

a) Adjectiva Berafiks
Adjectiva turunan yang telah mengalami proses afikasi, seperti prefiks, , infiks, sufiks, dan konfiks
Contohnya : Sekotor, gemetar, abadi, dan kesakitan

b) Adjectiva Berulang (Reduplikasi)
Ajectiva berulang merupakan adjectiva yang terbentuk atau terjadi proses morfologis pengulangan kata.
Contohnya : kecil-kecil, kuat-kuat, dan tua-tua.

c) Adjectiva Majemuk
Adjectiva majemuk yaitu gabungan antar morfem terikat dengan morfem bebas ada juga yang gabungan 2 morfem bebas.
Contohnya : mudah basah, cepat lembab, dsb

d) Adjectiva berbagai kelas
Kridalaksana (2005) berpendapat bahwa ada lima kelas kata yang bisa pindah menjadi kelas kata adjektiva, yaitu kelas kata verba, nomina, adverbia, numeralia dan interjeksi, contohnya.
→ Deverbalitas : menyesal, terpaksa, tersinggung
→ Denominalisasi : berbusa, luas, dsb
→ Deadverbialisasi : bertambah, mungkin, dsb
→ Denumeralia : menyatu, mendua, dsb
→ Deinterjeksi : asoi, wah, hah, dsb

Referensi :
Ratnasari, dewi. (2008). Adjektiva bahasa Indonesia. Makalah.
Syafriani, S., Agustina, A., & Ngusman, N. (2018). Karakteristik Adjektiva dalam Iklan Majalah Gogirl!. Jurnal Bahasa dan Sastra, 5(2), 13-27.

Adjektiva Dasar dan Adjektiva Turunan

Menurut (Kusumawati, 2019) Adjektiva Dasar adalah kata yang merujuk pada keadaan/sifat nomina yang belum mengalami proses afikasi maupun penambahan imbuhan pada kata itu sendiri. Dalam peninjauannya sendiri, adjektiva dasar dapat dibedakan atas

  • Adjektiva Dasar Mandiri
    Adjektiva dasar mandiri ini dapat digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan dengan pertanyaan yang diawali dengan “bagaimana” yang mempertanyakan mengenai keadaan/sifat itu sendiri.
    Contoh: bagaimana keadaanmu? Baik

  • Adjektiva dasar tidak mandiri
    Adjektiva dasar tidak mandiri adalah keterbalikan dari adjektiva dasar mandiri, dimana ciri utama dalam adjektiva ini adalah tidak bisa digunakan sebagai jawaban atas pertanyaan yang menggunakan kalimat Tanya “bagaimana”
    Contoh: Bagaimana sifat tanah ini? Dingin

Berbeda halnya dengan adketiva turunan, dimana kata yang merujuk pada keadaan/sifat nomina telah mengalami proses reduplikasi, afikasi, maupun penambahan imbuhan. Tentunya hal ini membuat adjektiva turunan mempunyai bentuk yang lebih luas serta pemaknaan yang semakin sempit karena bentuk katanya merujuk kepada bentuk yang lebih spesifik.
Contoh: Cantik-cantik, Kelemahan, Duniawi

REFRENSI
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia dan Adjektiva dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Nizhamiyah, IX(1), 59–77.

Ditinjau dari proses pembentukannya, adjektiva terdiri dari dua bentuk, yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan.

  1. Adjektiva dasar merupakan bentuk dari kata sifat yang belum mengalami proses morfologis dan tidak berpotensi merubah makna dasarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Agustina (2006:40) yang menyatakan bahwa adjektiva dasar merupakan adjektiva yang tidak terdapat proses morfologis didalamnya.

Contoh: cantik, kecil, pendek, marah, besar, dll

  1. Adjektiva turunan merupakan bentuk dari kata sifat yang sudah mengalami proses morfologis dan berpotensi merubah makna pada hasil turunan dari bentuk dasarnya. Adjektiva turunan dibagi lagi menjadi tiga yaitu adjektiva turunan afiksasi, adjektiva turunan bereduplikasi, serta adjektiva turunan majemuk

 Adjektiva Turunan Afiksasi merupakan adjektiva yang telah mendapatkan imbuhan berupa awalan, akhiran, awalan serta akhiran, dan sisipan.

  • Contoh: terbaik, termasuk, membeli, berbicara, makanan, tulisan, dll

 Adjektiva Turunan Bereduplikasi merupakan adjektiva yang sudah mengalami proses pengulangan.

  • Contoh: makan-makan, satu-satu, siapa-siapa, bahan-bahan, dll,

 Adjektiva Turunan Majemuk adalah adjektiva yang mendapatkan gabungan dari adjektiva dasar dan menghasilkan sebuah makna yang baru.

  • Contoh: meja hijau, rendah hati, keras kepala, dll.

Referensi

Agustina. 2006. Kelas Kata Deskriptif Bahasa Minangkabau. Universitas Negeri Padang.

Alwi, H., & dkk. (2008). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Adjektiva merupakan suatu kelas kata yang berfungsi untuk menjelaskan makna benda. Adjektiva menerangkan suatubenda secara rinci dan lebih detail. Menurut Crystal ( 2008: 11 ) adjektiva sebagai suatu istilah yang digunakan pada klasifikasi gramatikal dalam sebuah kata untuk mengacu pada suatu kumpulan kata yang menerangkan sifat kata benda.
Dilihat dari segi bentuknya, adjektiva bisa dibedakan menjadi dua, yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan.
a. Adjektiva dasar
Adjektiva dasar merupakan suatu bentuk dasar yang tunggal dengan satu morfem atau biasanya disebut dengan monomorfemis. ( Alwi, dkk, 2000:188 ). Adjektiva dasar juga merupakan suatu kata sifat yang belum mengarah pada proses afiksasi ( penambahan imbuhan ).
Contoh :
• Terang
• Gelap
• Diam
• Baik, dll
b. Adjektiva turunan
Pandangan Alwi dkk ( 2000: 188 ) menerangkan bahwa adjektiva turunan merupakan adjektiva dengan polimorfemis yang berarti adjektiva yang berasal dari pengulangan kata, penambahan afiks, dan pemindahan kelas kata. Adjektiva turunan juga mengalami reduplikasi, pemajemukan, dan penyerapan.
Contoh :
• Sepandai-pandainya
• Terindah
• Baik hati
• Manusiawi, dll

Referensi :
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH, 9(1).
Septiana, D. (2016). ADJEKTIVA DALAM BAHASA DAYAK MAANYAN. TELAGA BAHASA, 4(1), 19-38.

Seperti yang kemukakan Alwi, 2003 bahwa adjektiva adalah kata yang dapat menjabarkan keterangan lebih lanjut dari suatu nomina dalam sebuah kalimat, maka adjektiva juga memiliki ciri khusus yang dikemukakan oleh Chaer yaitu kata yang dapat diimbukah kata sekalidi awal kalimatnya atau kata ulang yang
kemudian diberikan konfiks se-nya. Dari ciri tersebut maka munculah dua jenis adjektiva yaitu dasar dan turunan.
Adjektiva dasar yang bersifat monomorfemis adalah bentuk adjektiva yang hanya terdiri dari morfem tunggal/satu morfem meski ada perulangan semu. Sebagai contoh adalah kata rajin, cantik, sia-sia.
Kemudian adjektiva turunan adalah adjektiva yang bersifat polimorfemis yaitu terdiri dari bentuk kata yang kompleks di mana terdiri dari satuan morfem yang lebih kecil. Kata ini terdiri lebih dari satu morfem dan telah terjadi proses morfologis dalam pembentukannya. Adapun contoh adjektiva turunan adalah terburuk, manusiawi, besar-besar.
Demikian mengenai adjektiva dasar dan turunan dan semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Terima kasih.

Referensi
Ratnasari, Dewi. 2008. ADJEKTIVA BAHASA INDONESIA, Universitas Padjajaran. Di akses pada 1 Juni 2022 dari, http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/06/adjective_bahasa_indonesia.pdf

Menurut Alwi (2010) adjektiva adalah suatu bentuk kata yang memberikan keterangan. Dapat pula disebut sebagai kata sifat. Adjektiva jika dibagi berdasarkan bentuknya, terbagi atas adjektiva dasar dan adjektiva turunan. Keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda, diantaranya:

  1. Adjektiva dasar, bentuk adjektiva yang selalu monomorfemis atau tunggal. Adjektiva dasar ini pula terbagi menjadi dua, yaitu mandiri dan tidak mandiri.
  • Dasar mandiri. Sebuah adjektiva dasar yang dapat kita terapkan untuk menjawab pertanyaan ‘bagaimana’. Contohnya: Bagaimana watak si A? Jujur.
  • Dasar tidak mandiri. Adjektiva dimana tak dapat difungsikan untuk menjawab pertanyaan ‘bagaimana’. Contohnya: Bagaimana sifat bunga itu? Layu.
  1. Adjektiva turunan, bentuk adjektiva yang polimofermis atau terdiri dari beberapa morfem dalam contoh dan teorinya. Berikut contoh dan bentuk adjektiva turunan:
  • Turunan berafiks. Adjektiva ditambahkan afiks. Misalnya sebagai, hewani, percantik, dll.
  • Turunan bereduplikasi. Bentuk dasar adjektiva dijadikan dalam bentuk pengulangan. Misalnya pendek-pendek, imut-imut, lucu-lucu.
  • Turunan gabungan. Adjektiva dasar diturunan dengan mengulanginya berkali-kali atau ditambahkan afiks. Misalnya kehijau-hijauan, kebarat-baratan, dan lain sebagainya.

Referensi:

Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH , 9 (1).

Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka , 1 (2), 99-104.

Kita telah mengetahui bahwa Adjektiva merupakan kata sifat. Menurut Kusumawati (2019) Adjektiva terbagi menjadi 2 bagian yaitu Adjektiva dasar dan Adjektiva turunan. Kemudian hal ini masih dapat di bagi lagi yaitu Adjektiva dasar dikategorisasikan menjadi 2 yaitu Adjektiva Dasar Mandiri dan Adjektiva Dasar Tidak Mandiri serta Adjektiva Turunan digolongkan menjadi Adjektiva Turunan Bereduplikasi, Adjektiva Turunan Berafiks, dan Adjectiva Turunan Gabungan.
Adjektiva Dasar:

  1. Adjektiva Dasar Mandiri
    Ciri dari Adjektiva Dasar Mandiri yaitu dapat menjawab pertanyaan “bagaimana” sebagai contoh berikut:
    • Bagaimana keadaan Ibu? Sehat.
    • Bagaimana sifat tetangga sebelah? Iri.
    Ciri Adjektiva Dasar Mandiri yang selanjutnya adalah dapat diberi imbuhan kata “paling, kurang, agak, sangat, terlalu, lebih, rada, amat.” Sebelum kata Adjektiva
    • Tanaman itu amat subur
    • Kasur ini kurang luas
  2. Adjektiva Dasar Tidak Mandiri
    Ciri dari Adjektiva Dasar Tidak Mandiri yaitu tidak dapat menjawab pertanyaan “bagaimana” sebagai contoh berikut:
    • Bagaimana cuaca hari ini? Niskala
    • Bagaimana sifat sungai itu? Deras
    Ciri Adjektiva Dasar Tidak Mandiri yang berikutnya adalah tidak dapat diberi imbuhan kata “paling, kurang, agak, sangat, terlalu, lebih, rada, amat.” Sebelum kata Adjektiva
    • paling ganjil
    • sangat genap

Adjektiva Turunan

  1. Adjektiva Turunan Bereduplikasi
    merupakan adjektiva yang diturunkan dengan cara mengulang kata dasarnya.
    • luka-luka
    • hati-hati
  2. Adjektiva Turunan Berafiks
    Yaitu adjektiva yang diturunkan dari dasar dengan cara memberi afiks dan alomorf.
    • Duniawi
    • Nabati
    • Surgawi
    • Hewani
  3. Adjektiva Turunan Gabungan
    Yakni turunan adjektiva dasar dengan cara dibubuhi afiks ataupun mengulangnya sekaligus.
    • Sakit-sakitan
    • Keberatan

Referensi
Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka, 1(2), 99-104.
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH, 9(1).

Kata yang dapat digunakan untuk mengungkapkan makna dari keadaan suatu benda lebih sering kita kenal dengan adjektiva. Jika dilihat dari segi bentuk, adjektiva ini dibagi menjadi dua, yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan.

  1. Adjektiva dasar
    Adjektiva dasar dikenal juga dengan nama adjektiva monomorfemis yaitu adjektiva yang belum mendapat imbuhan (mengalami afiksasi).
    Contoh : Andi menaiki tangga yang tinggi
    Ada juga adjektiva dasar yang bisa didahului oleh kata amat, terlalu, lebih, sangat.
    Contoh : Nasi goreng itu rasanya sangat pedas
    Selain itu, terdapat adjektiva dasar yang diserap secara utuh dari bahasa asing, contohnya pada kata elektris. edukatif, vegetatif, resesif, dan negatif

  2. Adjektiva Turunan
    Adjektiva yang sudah mendapatkan imbuhan, mengalami perulangan, afiksasi dan perulangan sebagian, penggabungan, dan adjektiva majemuk .
    a. Adjektiva yang mendapatkan imbuhan
    Beberapa imbuhan yang dapat ditambahkan seperti -wi, -i, dan –if, ter-, dan sebagainya.
    Contohnya : Mencuri adalah salah satu perbuatan yang tercela
    b. Adjektiva Turunan Bereduplikasi
    Adjektiva turunan bereduplikasi sering juga dikenal dengan adjektiva yang mengalami perulangan kata dasar.
    Contohnya : Baju di toko Ali terkenal murah-murah
    c. Adjektiva Turunan Gabungan
    Merupakan adjektiva dasar yang diturunkan dengan proses afiksasi yang mengalami perulangan sebagian/parsial.
    Contohnya : Sifatnya masih terlihat kekanak-kanakan
    d. Adjektiva Gabungan Sinonim atau Antonim
    Adjektiva ini mirip dengan adjektiva bentuk berulang.
    Contohnya : Rumah itu terlihat gelap gulita
    e. Adjektiva Majemuk
    Adjektiva ini dibagi menjadi adjektiva yang dibentuk dari gabungan morfem terikat dan kata dasar, serta adjektiva yang dibentuk dari gabungan morfem terikat dan morfem bebas atau gabungan dua atau lebih morfem bebas yang nantinya akan membentuk satu makna baru (Alwi, et al. 1998: 191).
    Contohnya :

  1. Toko itu ramai pembeli karena harganya supermurah (gabungan morfem terikat dengan kata dasar)
  2. Kasus pencurian itu akhirnya dibawa ke meja hijau (gabungan dua morfem bebas)

REFERENSI
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH, 9(1).
Sasangka, S. S. T. W., Indiyatini, T., & Widjaja, N. H. (2000). Adjektiva dan adverbia dalam bahasa Indonesia. Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.

Crystal (2008 : 11) berpendapat bahwa adjektiva merupakan istilah yang digunakan dalam klasifikasi gramatikal sebuah kata, mengacu pada kumpulan kata yang menjelaskan sifat kata benda. Sedangkan dalam Oxford Learner’s Dictionaries adjektiva adalah sebuah kata yang mendeskripsikan seseorang atau benda. Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka adjektiva berfungsi untuk meberikan gambaran atau penjelasan pada suatu benda baik benda hidup maupun benda mati.

Setelah memahami pengertian adjektiva maka kita beralih pada macam adjektiva berdasarkan bentuknya. Kategori adjektiva berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua yaitu adjektiva dasar dan adjektiva turunan. Adjektiva dasar (monomorfemis) ialah kata sifat yang belum mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan, sebaliknya jika sudah mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan maka disebut dengan Adjektiva turunan (polifermis).

Adjektiva Dasar

  • Adjektiva dasar mandiri. Adjektiva ini dapat digunakan menjawab pertanyaan “bagaimana” yang mengacu pada keadaan atau sifat nomina. Contoh : Bagaimana keadaan rumah kosong itu? Rusak. Selain itu adjektiva ini dapat diuji dengan kata-kata agak, rada, lebih, sangat, amat, paling, terlalu. Contoh : kekasihmu itu lebih muda daripada saya
  • Adjektiva dasar tidak mandiri. Adjektiva ini tidak dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan “bagaimana” yang mengacu pada keadaan atau sifat nomina. Contoh : Bagaimana keadaan api itu ? Padam. Ciri lainnya dari adjektiva ini juga tidak bisa diuji dengan kata-kata agak, rada, lebih, sangat, amat, paling, terlalu. Contoh : agak genap, lebih ganda, dan sangat niskala.

Adjektiva Turunan

  • Adjektiva turunan bereduplikasi, merupakan adjektiva dasar yang diturunkan dengan cara mengulangnya. Contoh : cantik-cantik, tua-tua, pintar-pintar
  • Adjektiva turunan berafiks, merupakan adjektiva dasar yang diturunkan dengan cara membubuhinya dengan afiks. Contoh : hewani (makanan itu mengandung lemak hewani)
  • Adjektiva turunan gabungan, merupakan adjektiva dasar yang diturunkan dari dengan cara membubuhi afiks ataupun mengulangnya sekaligus. Contoh : kekuning-kuningan, kekanak-kanakan, kepanasan, kehausan dan masih banyak lagi.

Referensi :

Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. Nizhamiyah, 9 (1).

Marliana, T., & Nusarini, N. (2015). Adjektiva Bahasa Indonesia: Tinjauan Bentuk, Perilaku Semantik, dan Perilaku Sintaksis. Caraka , 1 (2), 99-104.

Septiana, D. (2016). Adjektiva Dalam Bahasa Dayak Maanyan. Telaga Bahasa, 4 (1), 19-38.

Adjektiva Dasar

Agustina (2006) mendefinisikan bahwa adjektiva dasar sebagai adjektiva yang belum mengalami proses morfologis dan tidak memiliki kemampuan untuk mengubah makna dalam bentuk utama.
Contohnya: rajin, malas, besar, mewah,

Adjektiva Turunan

Adjektiva turunan adalah adjektiva yang telah mengalami proses morfologis dan kemungkinan mengalami perubahan makna, yang merupakan hasil pembentukan bentuk dasarnya.
a) Adjektiva turunan berafiks. contoh prefiks se: secantik, semahal, seluas dan contoh prefiks ter terpandai, terlama, terhormat.
b) Adjektiva hasil pengafiksan dengan infiks. contoh gemuruh, gemerlap, kemilau, temaram, semerbak.
c) Adjektiva hasil pengafiksan dengan sufiks penyerapan adjektiva berafiks.
d) Adjektiva turunan bereduplikasi. contoh kecil-kecil, muda-muda.
e) Adjektiva yang mirip dengan bentuk berulang. contoh gelap gulita, baik buruk, besar kecil, kaya miskin.
f) Adjektiva majemuk yaitu adjektiva yang merupakan gabungan morfem yang berhubungan dengan morfem bebas dan merupakan gabungan dari dua morfem bebas. Kridalaksana menyatakan bahwa adjektiva gabungan dari morfem yang berhubungan dengan morfem bebas disebut adjektiva majemuk bawahan, sedangkan adjektiva yang menggabungkan dengan dua morfem independen disebut adjektiva majemuk terkoordinasi. Contoh pascalahir, tunanetra,
g) Adjektiva yang berasal dari berbagai kelas.
Kridalaksana berpendapat bahwa ada lima kelas kata yang dapat berpindah ke kelas kata adjektiva, yaitu kelas kata verba, nomina, adverbia, numeralia, interjeksi, misalnya deverbalisasi, denominalisasi, deadverbialisasi, denumeralia.

Referensi
Ratnasari, D. (2008). Adjektiva bahasa indonesia. Adjektiva Bahasa Indonesia.
Syafriani, S. (n.d.). Karakteristik adjektiva dalam iklan majalah gogirl!

Alwi et all (2003: 171) mengatakan bahwa Adjektiva merupakan kata yang memberikan informasi khusus tentang sesuatu yang diungkapkan oleh kata benda dalam sebuah kalimat Adjektiva merupakan atribut yang melengkapi atau menjelaskan kata benda.
Dari segi morfologi, Alwi et all membagi adjektiva menjadi dua, yaitu Adjektiva dasar yang bersifat monomorfemis dan Adjektiva turunan yang bersifat polimorfemis.
Adjektiva turunan ini dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu Adjektiva berafiks, Adjektiva bereduplikasi, dan Adjektifa yang berasal dari banyak kelas.

  1. Adjektiva dasar (monomorfemis) yaitu kata sifat yang belum mengalami proses afiksasi (penambahan imbuhan).
    Contoh : tampan, cantik, pendek.
  2. Adjektiva turunan (polifermis) yaitu kata sifat yang sudah mengalami proses afiksasi, pengulangan atau reduplikasi, penyerapan, dan pemajemukan.
    a. Adjektiva turunan berafiks dengan prefiks se-
    Contoh: Secantik, Setinggi, Setampan.
    b. Adjektiva turunan bereduplikasi
    Contoh: cantik-cantik, muda-muda, tinggi-tinggi.
    c. Adjektiva yang berasal dari berbagai kelas. Kridalaksana berpendapat ada lima kelas kata yang dapat berpindah menjadi kelas kata adjektiva, yaitu kelas kata verba, nomina, adverbia, numeralia, interjeksi.
    Verba: mencekam, tersinggung, terpaksa.
    Nomina: kegagalan, kemudahan, meradang.
    Adverbia: bertambah, melebih, menyengat.
    Numeralia: ketujuh, setengah, mendua.
    Interjeksi: sip, aduh, asoi.

Referensi:
Kusumawati, T. I. (2019). Numeralia Dan Adjektiva Dalam Bahasa Indonesia. NIZHAMIYAH , 9 (1).
Sasangka, S. S. T. W., Indiyatini, T., & Widjaja, N. H. (2000). Adjektiva dan adverbia dalam bahasa Indonesia . Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan.