Yuk Kenali dan Pahami Apa Itu Empat Aras Analisis Semantik!

Halo sobat mijil terkasih :star_struck:. Bagaimana kabarnya hari ini? Aku harap sobat mijil semua dalam kondisi sehat ya! Semangat buat sobat mijil yang mungkin hari ini sedang tidak dalam kondisi sehat baik fisik atau hatinya :sob:. Daripada sobat mijil bersedih ria, bagaimana kalau kalian aku ajak untuk belajar hal baru mengenai makna bahasa. :fire:

“Belajar apaan nih kak?”

“Kita akan belajar mengenai tingkatan atau aras analisis semantik untuk mengetahui bagaimana sih cara memahami makna sebuah tutur yang disampaikan orang lain juga bagaimana cara menyampaikan tutur yang dapat dengan mudah dipahami orang lain. Tidak perlu menunggu part 2, kita akan langsung mempelajarinya sekarang!”

Semantik atau yang lebih kita kenal sebagai ilmu yang mengkaji makna dalam sebuah bahasa, memilki begitu banyak hal yang menarik untuk kita pelajari bersama. Salah satunya adalah mengenai Aras Analisis Semantik. Menurut Parera dalam bukunya yang berjudul Teori Semantik Edisi Kedua, Aras analisis semantik merupakan tingkatan makna yang harus dilewati untuk menyampaikan makna dan memahami makna dalam sebuah bahasa. Tingkatan aras analisis semantik ini terdiri dari empat tingkatan. Empat tingkatan makna tersebut adalah Aras Makna Linguistik, Aras Makna Proposisi, Aras Makna Pragmatik, dan Aras Makna Kontekstual. Yuk kita simak penjelasan mengenai keempat aras makna analisis semantik di atas.

  1. Aras Makna Linguistik
    Seperti namanya, aras makna linguistik berhubungan erat dengan kajian ilmu linguistik atau bahasa itu sendiri. Aras makna linguistik ini ditujukan untuk memahami makna-makna baik leksikal maupun struktural sebuah bahasa. Seorang yang menyampaikan sesuatu, kedepannya akan disebut penutur, harus bisa menguasai serta membedakan setiap makna kata dan penggunaannya. Lebih jelasnya, penutur harus tahu fungsi dari unsur bahasa yang digunakan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan. Lalu penutur juga harus bisa menggunakan partikel penghubung dengan tepat sesuai ketatabahasaan bahasa yang digunakan. Selain itu, penutur wajib bisa membedakan bagaimana menyampaikan kalimat berita, kalimat tanya, bahkan kalimat perintah juga. Inilah tahap atau tingkatan awal yang menjadi dasar seseorang memahami dan mempelajari makna bahasa atau ilmu semantik.

  2. Aras Makna Proposisi
    Selanjutnya kita punya aras makna proposisi. Aras makna proposisi berada di tingkatan kedua yang bisa kita lakukan untuk memahami dan menyampaikan makna sebuah bahasa. Pada aras makna ini, kita perlu memastikan dengan sungguh-sungguh apakah kalimat yang disampaikan atau didengar itu benar atau tidak. Kalimat/proposisi/ujaran yang kita sampaikan atau kita dengar dari orang lain ini belum tentu benar. Oleh karena itu kita harus mempelajari aras makna ini untuk mengetahui kelogisan dan keempirisan makna kalimat/proposisi/ujaran tadi. Ukuran yang kita pakai untuk menganalisis makna proposisi adalah kelogisan berbahasa karena itu juga aras makna proposisi sering disebut dengan aras makna logika.

Apakah sobat mijil sudah memahami penjelasan dari kedua aras makna semantik diatas? Kalau sudah kita akan lanjut ke pembahasan dua aras makna yang tersisa. Persiapkan pikiran, hati, jiwa, dan raga sobat semua karena pembahasan selanjutnnya akan menguras otak kita lebih dalam untuk memahaminya.

  1. Aras Makna Pragmatik
    Pada aras makna yang ketiga ini kita akan mempelajari bagaimana tujuan sebuah tutur bahasa itu diucapkan. Pemahaman akan tujuan dan fungsi sebuah tutur termasuk ke dalam aras makna pragmatik ini. Sebuah ujaran yang secara struktur bunyi dan fungsi sama, belum tentu punya tujuan dan fungsi yang sama juga. Seperti misalnya sebuah kalimat tanya tidak selalu bermakna mencari jawaban namun dapat bermakna meminta atau ingin cari tahu. Sebagai contoh ketika ada seseorang datang ke bioskop dan berkata “Mbak, tiket untuk film ini masih ada tidak?” Kalimat tanya ini bermakna “ingin membeli”. Begitu juga dalam kalimat berita tidak selalu bermakna memberitakan sesuatu namun bisa saja bermakna meminta sesuatu. Contohnya, ketika seseorang anak sedang sakit dan berkata “saya lapar”, bukan bermakna memberitahu bahwa dia lapar saja tetapi bermakna “meminta makan”.

  2. Aras Makna Kontekstual
    Dalam memahami sebuah makna ujaran, sangat perlu untuk memahami konteks keberlangsungan ujaran tersebut. Syarat penting untuk memahami ujaran secara kontekstual adalah dengan berbagi pengetahuan bersama. Misalnya ketika kita mendengar sebuah pertanyaan “Kapan kamu akan menikah?”, kita perlu memiliki pengetahuan bersama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan agar sesuai dengan konteks terjadinya wacana tersebut. Jawaban yang mungkin diberikan untuk pertanyaan di atas misalnya “Kalau Tuhan kasih jodohnya”, “Bulan depan, jangan lupa datang”, “Kamu sendiri kapan akan menikah?”, “Nanti dulu lah, masih nyaman hidup sendiri”. Semua jawaban tadi benar jika sesuai dengan konteks yang dibicarakan sebelumnya oleh penanya dan yang ditanya.

Seperti itulah penjelasan mengenai empat aras analisis semantik. Pada tingkatan pertama atau yang menjadi dasar belajar studi kemaknaan adalah mempelajari makna bahasa atau linguistik secara leksikal maupun struktural. Selanjutnya ada aras makna proposisi yang memperhatikan kelogisan ujaran yang disampaikan. Lalu ada aras makna pragmatik yang mempelajari tujuan dan fungsi sebuah ujaran untuk disampaikan. Terakhir adalah aras makna kontekstual yang menekankan bahwa ujaran yang disampaikan harus sesuai dengan konteks keberlangsungan ujaran.

Sekian pembahasan mengenai empat aras analisis semantik. Semoga sobat mijil semua dapat memahami setiap penjelasan yang disampaikan. Semangat selalu dalam menghadapi hari dan jangan pernah tinggalkan belajar karena ilmu adalah sangu bagi masa depan kita. God Bless All! :white_heart:

Referensi:
Parera, J. D. (2004). Teori semantik. Jakarta: Erlangga.
Algifri Resdan, P., Suhardi, S., & Wahyu, I. (2021). Bentuk-Bentuk Aras Makna Pada Kumpulan Cerpen Kayu Naga Karya Korrie Layun Rampan (Doctoral dissertation, Universitas Maritim Raja Ali Haji).