Yang Kita Pikirkan Itu Yang Kita Dapatkan

Apakah kalian tahu bahwa pikiran sangat berpengaruh bagi kehidupan kita?.

Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. artinya, “sebagaimana kita berpikir dalam hati kita, demikianlah kita.” Pikiranlah yang memimpin atau memelopori seluruh tindakan kita. Dengan kata lain, tindakan kita adalah akibat langsung dari apa yang kita pikirkan.

Setiap hari, begitu banyak hal yang terlintas di pikiran kita. Kata-kata, seperti, “Kamu tidak mampu!” atau “Saya pasti bisa!” bertarung setiap harinya di pikiran kita. Lalu, siapa yang akan memenangkan pertandingan? Pikiran mana yang akan kita “beri makan” atau yang kita kembangkan, itulah yang akan menang.

Cara berpikir kita sangat mempengaruhi cara kita menjalani kehidupan dan menentukan hasil yang akan kita raih. Pikiran kita bisa menjadi kawan yang dapat membuat kita semakin lebih baik. Namun, ia juga dapat menjadi lawan, yang membawa malapetaka. Karena jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik, mulai sekarang kita harus berlatih untuk berpikir lebih benar lagi agar semuanya menjadi lebih baik

Pernah dengar ungkapan “kita adalah apa yang kita makan.” Tubuh kita, kesehatan kita, penampilan kita, tergantung pada apa yang kita konsumsi. Jika kita menyantap makanan sehat, kita pun akan sehat. Namun, jika kita makan sembarangan, badan kita menjadi lesu, pucat, kusam, kelebihan atau kekurangan berat badan, atau bahkan sakit.

Sama halnya dengan makanan bagi tubuh, kita pun perlu menyortir asupan makanan bagi pikiran. Apa yang kita masukkan ke pikiran kita membentuk siapa kita. Jadi asupilah pikiran kita dengan apa yang benar, semua yang manis didengar, dan hal-hal besar yang mendatangkan kebaikan, pikirkanlah semua itu.

Segala sesuatu bisa dilatih, termasuk pola pikir. Agar senantiasa memiliki pikiran yang benar, selalu perhatikan baik-baik “makanan” apa yang kita berikan untuk pikiran kita.

Apa yang kita berikan untuk pikiran kita setiap hari, hal-hal atau kata-kata positif atau negatif? Lagu apa yang kita dengar?, hal-hal apa yang sering kita tonton, yang menginspirasi? Pornografi? atau, drama percintaan yang menyita emosi dan perasaan?, Apa yang kita baca, buku yang membangun ataukah buku yang berisi cerita-cerita yang hanya membuat kita semakin baperan. Semuanya tergantung kita, apakah kita

menginginkan pikiran kita sehat atau sebaliknya.
Pengalaman yang saya alami, ketika saya masuk di perguruan tinggi negeri, bisa diterima di perguruan tinggi negeri itu adalah impian saya, kemauan saya, sekalipun mungkin kemampuan, nilai saya meragukan niat saya untuk bisa masuk d perguruan tinggi negeri. Setiap hari saya selalu memikirkan seolah-olah saya sudah diterima di perguruan tinggi negeri yang saya idam-idamkan, ketika saya memikirkan itu, saya juga selalu memperkatakan hal-hal yang menguatkan saya. Saya selalu perkatakan saya pantas diterima di
Apakah kalian tahu bahwa pikiran sangat berpengaruh bagi kehidupan kita?.

Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. artinya, “sebagaimana kita berpikir dalam hati kita, demikianlah kita.” Pikiranlah yang memimpin atau memelopori seluruh tindakan kita. Dengan kata lain, tindakan kita adalah akibat langsung dari apa yang kita pikirkan.

Setiap hari, begitu banyak hal yang terlintas di pikiran kita. Kata-kata, seperti, “Kamu tidak mampu!” atau “Saya pasti bisa!” bertarung setiap harinya di pikiran kita. Lalu, siapa yang akan memenangkan pertandingan? Pikiran mana yang akan kita “beri makan” atau yang kita kembangkan, itulah yang akan menang.

Cara berpikir kita sangat mempengaruhi cara kita menjalani kehidupan dan menentukan hasil yang akan kita raih. Pikiran kita bisa menjadi kawan yang dapat membuat kita semakin lebih baik. Namun, ia juga dapat menjadi lawan, yang membawa malapetaka. Karena jika kita ingin mendapatkan hasil yang baik, mulai sekarang kita harus berlatih untuk berpikir lebih benar lagi agar semuanya menjadi lebih baik

Pernah dengar ungkapan “kita adalah apa yang kita makan.” Tubuh kita, kesehatan kita, penampilan kita, tergantung pada apa yang kita konsumsi. Jika kita menyantap makanan sehat, kita pun akan sehat. Namun, jika kita makan sembarangan, badan kita menjadi lesu, pucat, kusam, kelebihan atau kekurangan berat badan, atau bahkan sakit.

Sama halnya dengan makanan bagi tubuh, kita pun perlu menyortir asupan makanan bagi pikiran. Apa yang kita masukkan ke pikiran kita membentuk siapa kita. Jadi asupilah pikiran kita dengan apa yang benar, semua yang manis didengar, dan hal-hal besar yang mendatangkan kebaikan, pikirkanlah semua itu.

Segala sesuatu bisa dilatih, termasuk pola pikir. Agar senantiasa memiliki pikiran yang benar, selalu perhatikan baik-baik “makanan” apa yang kita berikan untuk pikiran kita. Apa yang kita berikan untuk pikiran kita setiap hari, hal-hal atau kata-kata positif atau negatif? Lagu apa yang kita dengar?, hal-hal apa yang sering kita tonton, yang menginspirasi? Pornografi? atau, drama percintaan yang menyita emosi dan perasaan?, Apa yang kita baca, buku yang membangun ataukah buku yang berisi cerita-cerita yang hanya membuat kita semakin baperan. Semuanya tergantung kita, apakah kita menginginkan pikiran kita sehat atau sebaliknya.

Pengalaman yang saya alami, ketika saya masuk di perguruan tinggi negeri, bisa diterima di perguruan tinggi negeri itu adalah impian saya, kemauan saya, sekalipun mungkin kemampuan, nilai saya meragukan niat saya untuk bisa masuk d perguruan tinggi negeri. Setiap hari saya selalu memikirkan seolah-olah saya sudah diterima di perguruan tinggi negeri yang saya idam-idamkan, ketika saya memikirkan itu, saya juga selalu memperkatakan hal-hal yang menguatkan saya.

Saya selalu perkatakan saya pantas diterima di perguruan tinggi negeri, dan itu diperkatakan berulang-ulang. Apa yang saya perkatakan, saya dengar dan masuk dalam pikiran saya. Dan apa yang saya pikirkan itulah yang menjadi kenyataan, saya diterima di perguruan tinggi negeri.

Pikiran adalah sumber keajaiban yang diberikan Allah Yang Maha Kuasa, mari kita gunakan dengan sebaik-baiknya, agar hal-hal baik yang kita cita-citakan menjadi kenyataan. perguruan tinggi negeri, dan itu diperkatakan berulang-ulang. Apa yang saya perkatakan, saya dengar dan masuk dalam pikiran saya. Dan apa yang saya pikirkan itulah yang menjadi kenyataan, saya diterima di perguruan tinggi negeri.

Pikiran adalah sumber keajaiban yang diberikan Allah Yang Maha Kuasa, mari kita gunakan dengan sebaik-baiknya, agar hal-hal baik yang kita cita-citakan menjadi kenyataan.

1 Like