Walau Jarak Memisahkan

Halo teman-teman! Saya adalah seorang mahasiswa semester dua yang baru lulus sekolah tahun lalu atau lebih sering disebut orang sebagai “lulusan Corona”. Ya, virus Corona yang hadir di Indonesia pada Maret 2020 lalu memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan kita semua. Dari sisi saya sebagai pelajar kelas 12 yang akan menempuh ujian nasional pada saat itu, saya merasa khawatir akan banyak hal. Perubahan demi perubahan terus muncul karena virus Corona ini. Mulai dari ujian nasional yang ditiadakan, acara purnawiyata yang dibatalkan, hingga UTBK yang diundur dan hanya diujikan materi TPS saja.

Berbicara mengenai UTBK, saya juga masuk PTN melalui jalur UTBK, lho! Tentunya hal ini tidak mudah, mengingat UTBK yang saya lalui dilaksanakan di tengah-tengah pandemi. Pelaksanaan UTBK yang tadinya dijadwalkan bulan April diundur menjadi bulan Juli. Daripada pusing memikirkan Corona, saya memilih untuk memikirkan sisi positifnya saja, yaitu saya memiliki waktu 3 bulan lebih banyak untuk mempersiapkan UTBK. Dengan keadaan yang seperti itu, saya memanfaatkan platform belajar daring seperti Zenius. Alhamdulillah, dengan skor UTBK yang cukup baik, saya berhasil lolos SBMPTN di salah satu perguruan tinggi negeri di Surakarta.

Lega rasanya ketika mengetahui bahwa saya sudah diterima menjadi mahasiswa. Akan tetapi, dampak pandemi Covid-19 terus berlanjut hingga kehidupan perkuliahan saya. Protokol kesehatan yang mengharuskan kita untuk jaga jarak selama pandemi berlangsung membuat semua kegiatan perkuliahan pun harus dilakukan dari rumah masing-masing. Agak sedih sebenarnya, mengingat saya belum pernah bertemu dengan teman-teman baru di dunia perkuliahan ini. Jarak yang memisahkan membuat kami hanya bisa puas mengenal satu sama lain melalui teknologi.

Pelan-pelan, saya mulai terbiasa dengan kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan secara daring. Teknologi yang ada juga membuat saya lebih dekat dengan teman-teman yang lain seiring berjalannya waktu. Tentunya, banyak tantangan yang saya hadapi dalam perkuliahan daring ini. Salah satunya adalah gangguan teknis yang sepertinya sangat umum terjadi. Pernah suatu kali sinyal saya hilang karena mati listrik di tengah perkuliahan berlangsung. Karenanya, saya harus mengungsi ke rumah teman agar tetap bisa mengikuti sesi perkuliahan. Selain itu, banyaknya distraksi membuat fokus menjadi mudah teralih. Kuliah dari rumah yang tidak saya tinggali sendiri ini membuat gangguan bisa datang kapan saja. Terlebih lagi, rasa jenuh dan lelah kerap kali datang menghampiri. Terkadang, saya pun bertanya-tanya akan banyak hal. Jika kuliah dilaksanakan secara luring, apakah saya akan lebih cepat mengerti materi? Jika belajar secara langsung bersama teman yang lain, apakah saya tidak akan cepat merasa jenuh? Jika tidak harus duduk dan menatap layar laptop seharian, apakah saya tidak akan cepat merasa lelah? Akan tetapi, saya menyadari satu hal. Baik kuliah daring maupun luring memiliki sisi positif dan negatifnya sendiri-sendiri yang harus dihadapi.

Sebenarnya, ada beberapa hal positif yang saya peroleh selama kuliah daring. Pertama, waktu yang saya miliki menjadi lebih fleksibel. Karena semua kegiatan dilakukan di rumah masing-masing, maka saya tidak harus menghabiskan waktu untuk berangkat ke kampus, berpindah dari satu gedung ke gedung lainnya, dan tidak perlu khawatir akan pulang kemalaman. Kedua, saya tidak perlu membayar biaya makan, kos, dan transportasi sehingga pengeluaran menjadi lebih sedikit. Dan yang terakhir, tanpa sadar saya jadi lebih memanfaatkan teknologi selama menjalani kegiatan perkuliahan sehingga pengetahuan akan teknologi makin bertambah. Pandemi ini mengajarkan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk terus berinteraksi dan berinovasi. Kita tetap bisa berdikusi, berorganisasi, mengikuti perkuliahan, dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain dengan baik.

Teman-teman, kebanyakan dari kita pasti ingin cepat-cepat bertatap muka tanpa perantara dunia maya, begitu pula dengan saya. Oleh karena itu, mari patuhi protokol kesehatan dengan baik agar pandemi ini cepat berakhir, ya! Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dengan makan, istirahat, dan olahraga yang cukup. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca cerita saya.