Tren Transmisi Sabuk Pada Kendaraan

TREN TRANSMISI SABUK PADA KENDARAAN

Perkembangan teknologi pada zaman sekarang sangatlah pesat. Sehingga semakin banyaknya alat yang dibuat untuk mempermudah kehidupan dalam masyarakat. Selain itu komponen pada alat yang dibuat pun terus berkembang mengikuti kebutuhan dan efisiensi kerja alat.

Kendaraan yang mudah dioperasikan, tidak berisik dan hemat energi merupakan sebuah terobosan dalam dunia otomotif, penemuan teknologi yang dapat memudahkan pengguna kendaraan terus diciptakan salah satunya dengan penggunaan transmisi otomatis jenis CVT
Tren kendaraan bertransmisi CVT saat ini tengah digandrungi di Indonesia. Beberapa brand otomotif di tanah air menghadirkan produk dengan mengadopsi teknologi tersebut. Alasannya, guna menghasilkan kenyamanan berkendara sehari-hari.

Apa Itu CVT?
Ide teknologi CVT sudah berkembang sejak tahun 1490 yang di cetuskan oleh ilmuwan terkenal, Leonardo Da Vinci. Ketika itu Da Vinci menggambarkan sketsa mekanisme pergerakan belt yang menyambungkan mesin dengan roda. Konsep Da Vinci baru berhasil diwujudkan pada tahun 1886 dengan peluncuran teknologi torodial CVT pertama didunia. Produk otomotif pertama yang memakai teknologi CVT adalah Dogde Adiel buatan AS. Penjualan perdana kendaraan berteknologi CVT baru dilakukan pada tahun 1958.

Continous Variable Transmission (CVT) adalah sistem transmisi yang tidak memiliki gigi perseneling seperti pada mobil bertransmisi manual ataupun mobil bertransmisi matik konvensional. Jadi untuk posisi gigi 1,2,3,4 tetap pada gigi satu jadi tidak perlu mengoper tuas perseneling. Untuk penggantinya digunakan dua puli, yakni puli penggerak dan puli yang digerakkan, kedua puli tersebut dihubungkan dengan Belt. Drive puli adalah komponen primer yang berhubungan langsung dengan mesin sepeda motor. Drive puli menggerakan driven puli atau komponen skunder yang berhubungan dengan roda belakang. Mekanisme kerja kedua puli tersebut memakai prinsip kopling sentrifugal dengan pegas pembalik yang bisa memperbesar diameter masing masing puli. Piringan berbentuk V ini akan menyempit dan melebar sesuai rendah dan tingginya RPM (radius permenit) mesin atau secara gradasi (bertahap sesuai percepatan RPM mesin) dengan tarikan tuas gas.

Cara kerja tranmisi CVT ini cukup halus, selain tidak ada hentakan akibat proses perpindahan gigi juga karena pergerakan transmisinya menggunakan Belt atau “sabuk” itulah mengapa transmisi ini disebut juga transmisi sabuk. Sabuk ini biasanya terbuat dari karet berserat baja dan sabuk besi atau rantai besi yang tentu saja harus lentur dan fleksibel

Kelebihan transmisi CVT adalah lebih mudah dikendarai karena tinggal bermain gas dan rem saja, akselerasinya lebih lembut tanpa ada hentakan perpindahan gigi perseneling, mempunyai engine brake yang cukup kuat sehingga jika melewati turunan kerja rem tidak terlalu berat, lebih irit bahan bakar karena penggunaan rpm mesin relatif stabil tidak naik turun.

Punya kelebihan bukan berarti tidak punya kelemahan, kelemahan dari sistem transmisi CVT adalah lebih susah untuk diperbaiki ketika rusak, karena memiliki sistem yang kompleks, selain itu motor bertransmisi CVT tidak bisa dibuat berkendara secara kasar karena mesin akan mudah rusak. Begitu juga untuk akselerasinya, kendaraan bertransmisi CVT tidak sebaik kendaaraan bertransmisi manual.

*) Berikut ini adalah posisi yang terjadi pada transmisi CVT yang diamati dari kendaraan bermotor jenis “skuter matic atau motor matik” :
a. Saat Putaran Motor Mulai Jalan Saat mulai berjalan kompling sentrifugal pada puli sekunder mulaiterhubung dan memutar roda belakang, diameter puli penggerak atau diameter puli primer lebih kecil dari diameter puli sekunder/puli yang digerakan.
b. Saat Putaran Motor Menengah Saat putaran menengah besar puli sekunder dan primer relatif sama sehingga membuat perbandingan gigi yang sesuai
c. Saat Putaran Motor Tinggi Saat putaran tinggi, puli primer membesar, karena putaran mesin meninggi, oleh karena puli primer membesar belt lebih banyak tertarik ke depan, sehingga puli sekunder mengecil, perbandingan putaran akan berubah lagi.
d. Saat Motor Mendapat Beban Lebih/Menanjak Pada saat menanjak, atau beban berat, roda belakang agak tertahan, oleh karena beban sehingga puli sekunder membesar dan puli primer mengecil
*) Pengamatan dilakukan oleh Ivanka Bani Kusuma pada motor matik Yamaha Mio AL115S, Semua system dan kinerja transmisi CVT hampir sama, pada mobil CVT biasanya menggunakan oli (Wet transmission), sedangkan pada motor biasanya tidak (Dry transmission).

Cara merawat CVT

  1. Pada Motor jenis matik
    a. CVT harus bebas dari debu, oli dan air. Jika tidak, dapat mengakibatkan licin dan berbunyi serta menghambat laju kendaraan, putaran mesin tidak bisa diteruskan ke roda belakang akibatnya akselerasi tenaga akan hilang.
    b. Memperhatikan perawatan pada komponen CVT terutama filter CVT. Filter CVT dapat terkena air hujan saat musim hujan dan dapat berdebu saat musim kemarau. Lakukan pemeriksaan dan pembersihan filter CVT setiap 1.000 km.
    c. Lakukan service CVT wajib di 10.000 km yaitu pemeriksaan dan pembersihan komponen CVT supaya akselerasi lebih smooth atau lembut. Pada beberapa bagian CVT membutuhkan pelumasan, jadi selalu berikan grease atau gemuk untuk meminimalisir gesekan berlebih.

  2. Pada Mobil Bertransmisi CVT

  • Berkendara secara halus.
  • Lakukan pergantian oli CVT dengan interval yang ditentukan.
  • Jangan Menahan mobil di tanjakan dengan gas.
  • Lakukan pengecekan rutin di bengkel kepercayaan.

Pada dasarnya perawatan CVT mobil lebih mudah dan tidak perlu melakukan penggantian suku cadang pendukungnya. Namun, apabila perawatan CVT diabaikan maka penggantian sukku cadang akan memakan biaya yang besar.

Transmisi CVT adalah teknologi yang lebih modern kalau dibandingkan dengan transmisi konvensional. Saat dilihat dari cara kerja, pemindahan energi dari mesin ke roda akan bertumpu pada sabuk yang terhubung dengan drive pulley dan driven pulley dengan memanfaatkan gaya gesek. Jadi, hal itulah yang membuat perpindahan gigi pada transmisi CVT terasa halus atau sama sekali tidak terasa. Bisa Anda bandingkan ketika mengendarai mobil bertransmisi matik konvensional saat pergantian gigi, kepala Anda akan sedikit terhentak ke depan. Tak hanya itu, transmisi matik juga bisa mengatur rasio gigi secara instan dengan kisaran tertentu yang juga turut membuatnya hemat bahan bakar.

Banyak keuntungan yang didapat saat anda menggunakan kendaraan CVT, mulai dari kenyamanannya sampai dengan efisiensi bahan bakar. Namun, jika penggunaannya kurang atau tidak sesuai dengan anjuran dan tidak sesuai dengan manual book kendaraan pasti akan mengalami kerusakan.