Dalam ranah pendidikan dasar, proses pembelajaran tidak seharusnya hanya berorientasi pada peningkatan kemampuan kognitif semata, melainkan juga diarahkan pada pembentukan karakter dan pengembangan keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan siswa di masa depan. Sejalan dengan paradigma tersebut, salah satu inovasi pembelajaran yang dinilai efektif adalah pelaksanaan kegiatan Market Day di lingkungan sekolah.
Market Day merupakan bentuk pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang dirancang menyerupai praktik ekonomi sederhana, di mana siswa berperan sebagai pelaku usaha dalam lingkungan simulatif. Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mendapatkan pengalaman nyata dengan terlibat langsung dalam setiap tahapan aktivitas kewirausahaan.
Siswa dilibatkan dalam berbagai proses, mulai dari merancang ide produk, menentukan harga jual, menghitung kebutuhan modal, hingga menyusun strategi pemasaran yang menarik. Mereka juga belajar bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan konsumen, memberikan pelayanan yang baik, dan melakukan evaluasi terhadap hasil penjualan mereka.
Lebih lanjut, kegiatan Market Day ini tidak berdiri sendiri, melainkan mengintegrasikan beberapa kompetensi lintas mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia (melalui pembuatan iklan dan negosiasi), Matematika (dalam perhitungan modal, keuntungan, dan transaksi), Seni Budaya (dalam desain kemasan atau tampilan produk), serta PPKn (melalui penanaman nilai tanggung jawab, kerja sama, dan kejujuran). Dengan demikian, Market Day menjadi sebuah ruang belajar yang menyeluruh, kontekstual, dan bermakna, sekaligus mendorong aktualisasi potensi siswa secara maksimal.
Salah satu fokus utama yang dikembangkan melalui kegiatan Market Day adalah pembentukan kemandirian siswa. Dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini, siswa dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengharuskan mereka berpikir secara mandiri, merancang strategi, bekerja sama dalam kelompok, serta membuat keputusan secara independen. Keberhasilan siswa menjalankan peran tersebut secara otonom menandakan bahwa proses pembelajaran sudah bertransformasi dari yang bersifat pasif menjadi pembelajaran yang mengedepankan learner agency atau kemandirian belajar.
Kemandirian yang terbentuk dalam konteks Market Day tidak hanya terbatas pada aktivitas ekonomi kecil semata, melainkan juga mencakup kemampuan siswa dalam mengambil inisiatif, mengatur waktu secara efektif, serta bertanggung jawab atas tugas-tugas yang mereka emban. Oleh karena itu, kegiatan ini memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata di masa depan. Selain itu, Market Day mendukung implementasi Profil Pelajar Pancasila, yang menitikberatkan pada pengembangan karakter siswa yang mandiri, kreatif, dan mampu berpikir kritis.
Selain aspek kemandirian, Market Day juga menjadi media strategis untuk membentuk karakter kewirausahaan siswa sejak usia dini. Beberapa nilai fundamental yang dikembangkan melalui kegiatan ini meliputi kreativitas, inovasi, keberanian dalam mengambil risiko, rasa percaya diri, kepedulian sosial, serta rasa tanggung jawab. Nilai-nilai tersebut merupakan fondasi utama dalam menumbuhkan semangat kewirausahaan yang tidak hanya relevan dalam dunia bisnis, tetapi juga penting dalam memperkuat karakter siswa dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam kegiatan Market Day, siswa didorong untuk menciptakan produk yang unik, menarik, dan memiliki nilai jual yang kompetitif. Mereka juga belajar menghadapi persaingan secara sehat, memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan—yang dalam konteks ini adalah teman-teman sekelas mereka—serta terbuka menerima kritik dan masukan sebagai bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan. Pengalaman ini membantu membentuk pola pikir siswa yang adaptif dan berpandangan jauh ke depan.
Selain mengembangkan kemandirian dan jiwa kewirausahaan, Market Day juga berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial seperti kerja sama, empati, dan rasa peduli terhadap sesama. Pada pelaksanaannya, siswa umumnya bekerja dalam kelompok, sehingga mereka belajar menghargai pentingnya kerja tim, komunikasi yang efektif, serta tanggung jawab bersama atas keberhasilan maupun kendala yang dihadapi.
Lebih jauh lagi, siswa juga dibiasakan untuk mengutamakan kejujuran dalam bertransaksi, mengembangkan empati terhadap teman yang mengalami kesulitan, serta peduli terhadap lingkungan dengan menerapkan konsep usaha yang ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan yang dapat didaur ulang atau meminimalkan limbah. Hal ini memperkuat tujuan pendidikan karakter yang menjadi fondasi utama dalam pendidikan dasar.
Dampak positif dari kegiatan Market Day tidak hanya dirasakan secara individual oleh siswa, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi institusi sekolah. Guru dapat memanfaatkan kegiatan ini sebagai alat penilaian autentik untuk mengevaluasi sejauh mana siswa mampu mengaplikasikan berbagai kompetensi yang telah dipelajari di kelas. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mempererat hubungan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui keterlibatan aktif mereka dalam proses penyelenggaraan Market Day.
Agar kegiatan Market Day dapat memberikan manfaat secara maksimal dan berkelanjutan, sangat penting bagi sekolah untuk menjadikannya bagian dari program tahunan yang terencana dan terstruktur dengan baik. Peran aktif guru dalam memberikan bimbingan, kolaborasi antar kelas, serta pengintegrasian kegiatan ini dengan tema-tema pembelajaran lainnya harus terus dikembangkan. Dengan demikian, Market Day tidak hanya sekadar menjadi acara formalitas semata, melainkan benar-benar menjadi bagian integral dari proses pembelajaran yang bermakna dan berdampak.
Market Day telah terbukti sebagai salah satu strategi pembelajaran kontekstual yang efektif dalam mengembangkan kemandirian serta karakter kewirausahaan pada siswa Sekolah Dasar. Dengan metode pembelajaran yang aplikatif dan menyenangkan, siswa didorong untuk belajar secara aktif, reflektif, dan kolaboratif. Kegiatan ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan hidup, sekaligus mendorong transformasi pendidikan yang holistik dan berorientasi pada masa depan.
Pelaksanaan Market Day di tingkat Sekolah Dasar membuktikan dirinya sebagai media pembelajaran yang ampuh dalam menanamkan nilai-nilai kemandirian serta membentuk karakter kewirausahaan pada siswa. Melalui keterlibatan langsung dalam tahapan perencanaan, produksi, hingga proses jual beli, siswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis yang memperkaya pengetahuan, tetapi juga membangun karakter yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan abad ke-21.
Kegiatan ini mampu menumbuhkan berbagai sikap positif seperti rasa percaya diri, tanggung jawab, keberanian mengambil risiko, serta kemampuan berinovasi dan berkreasi semua hal tersebut merupakan elemen penting dalam profil pelajar yang mandiri dan adaptif. Market Day lebih dari sekadar simulasi ekonomi; ia berfungsi sebagai media edukatif yang menjembatani pembelajaran teoritis di kelas dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, sangat krusial bagi institusi pendidikan dasar untuk terus mendukung dan mengintegrasikan Market Day sebagai bagian dari kurikulum secara berkelanjutan. Selain menjadi sarana pembelajaran kontekstual yang menyenangkan, kegiatan ini juga berperan signifikan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan budaya di masa mendatang.