Tradisi Dekah Desa di Kabupaten Sragen Oro Oro Dowo, Kecamatan Gemolong

Tradisi dekah desa di Kabupaten Sragen, tepatnya di daerah Oro Oro Dowo, Kecamatan Gemolong. Masyarakat desa Oro Oro Dowo mengenal tradisi dekah desa sudah turun menurun dari nenek moyang.

Dekah desa dilakukan pada hari-hari tertentu, tradisi ini biasanya dilakukan setelah sukses melakukan panen atau ketika hari jadi desa Oro Oro Dowo.

Tradisi dekah desa biasanya berisikan acara berdoa atas suksesnya panen atau hari jadi desa tersebut karena bisa berhasil dan diberi kelancaran dalam melakukan sesuatu di desa tersebut. Tradisi tersebut memadukan budaya lokal dengan nilai-nilai Islam.

Pada dasarnya, pemberian makna pada masing-masing unsur dalam tradisi dekahan desa hanya sebagai perwujudan dari keikhlasan warga desa tersebut untuk berbagi dengan masyarakat lain ketika upacara dekah desa tersebut berlangsung.

Dapat diartikan juga sebagai bentuk rasa ikhlas warga untuk bersedekah. Bagi sebagian orang Jawa upacara tradisi, ritual selamatan ataupun pelaksanaan budaya dekahan adalah peristiwa yang sudah dilakukan, khususnya bagi warga Oro Oro Dowo.

Meskipun pada perjalanan zaman, tradisi peninggalan nenek moyang yang berhubungan dengan ketuhanan, alam semesta, kelahiran, perkawinan, kematian, dan pemeliharaan barang pusaka itu saat ini sudah mulai ditinggalkan orang, tetapi pada masyarakat Oro Oro Dowo budaya-budaya seperti itu masih dipertahankan keberadaannya sampai pada saat ini, khususnya budaya atau tradisi yang berkaitan dengan upacara yang berhubungan dengan ketuhanan, dan alam semesta.

Makna Unsur Budaya Dekahan

Pada dasarnya pemberian makna pada masing-masing unsur dalam budaya dekahan hanya sebagai perwujutan dari rasa keihlasan warga Oro Oro Dowo untuk berbagi dengan masyarakat lain ketika upacara dekahan tersebut berlangsung, dapat diartikan sebagai bentuk rasa ikhlas warga untuk bersedekah.

Hal ini dikarenakan, setiap harinya warga Oro Oro Dowo sangat jarang berinteraksi apalagi saling memberi, aktifitas saling memberi hanya dilakukan ketika dalam upacara dekahan.

Kepercayaan Dalam Dekahan

Masyarakat Oro Oro Dowo selain percaya pada Tuhan Yang Maha Esa ternyata juga masih percaya dengan roh- roh nenek moyang mereka, atau juga percaya bahwa di alam sekitar mereka hidup terdapat mahluk-mahluk lain yang tinggal dan hidup seperti manusia. Maka dari itu, masyarakat Oro Oro Dowo harus hidup selaras seimbang dengan mahluk-mahluk halus tersebut, dan budaya dekahan dijadikan bukti penghormatan masyarakat Oro Oro Dowo terhadap mahluk-mahluk halus, serta roh-roh nenek moyang mereka yang dianggap mempunyai andil dalam kemakmuran warga setempat.

Pada dasarnya, budaya dekahan dimaknai oleh masyarakat Oro Oro Dowo sebagai ritual adat yang harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya, karena proses ritual tersebut ditujukan untuk menghormati dan menghargai roh-roh nenek moyang mereka serta sebagai wujud dari rasa syukur masyarakat Oro Oro Dowo terhadap keselamatan, kesehatan, dan limpahan rezeki yang sudah diterima masyarakat Oro Oro Dowo tersebut.

Budaya Dekahan

Budaya dekahan merupakan perwujudan dari rasa syukur warga atas semua yang mereka peroleh pada saat ini. Pada dasarnya hasil pemaknaan budaya dekahan tersebut memiliki tujuan yang sama antara masing-masing individu dalam masyarakat, khususnya di Desa Oro Oro Dowo ini yaitu sebagai permohonan maaf, permohonan rezeki, dan permohonan dari keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa tetapi diperantakan melalui roh nenek moyang mereka yang diyakini selalu ada di alam semesta ini.