Tinggal Sendiri Itu Nggak Seburuk Yang Dibayangkan

“Tinggal Sendiri” dua kata yang mungkin terlihat menyeramkan untuk orang-orang yang belum terbiasa untuk tinggal sendiri. Tinggal sendiri atau yang umumnya dikalangan mahasiswa disebut dengan “Ngekos” tentunya sudah bukan kata yang asing lagi. Ketika kita lulus SMA, banyak orang berpikiran bahwa ngekos itu nggak enak, nanti gimana kalau tinggal sendiri?siapa yang nyaipin ini itu, takut jauh dari orang tua, takut gabisa bangun pagi, blablabla. Kalimat- kalimat itulah yang sering muncul di benak anak-anak SMA khususnya yang ingin melanjutkan pendidikannya di luar kota.

Sebenarnya, pemikiran-pemikaran itu datang karena kita belum terbiasa, apalagi untuk anak-anak yang sudah terbiasa bergantung dengan orang tuanya. Nah, kebanyakan orang yang nggak terbiasa tinggal sendiri, saat pertama kali ngekos pasti sering mengalami homesick. Kata homesick itu bisa dikatakan seperti rindu dengan rumah. Rindu yang dimaksudkan disini adalah rindu dengan suasana di rumahnya, rindu dengan keluarga, dan juga karena kita meninggalkan kebiasaan yang ada dirumah itu.
Homesick sudah menjadi hal lumrah yang sering dialami oleh anak rantau. Tetapi, homesick ini pada dasarnya bukan gangguan emosi atau mental kok, perasaan ini muncul dari kebutuhan naluriah seseorang akan kasih sayang, perlindungan, dan rasa aman.

Seperti yang tertulis di judul cerita ini, saya akan menceritakan kenapa tinggal sendiri itu nggak seburuk yang diabayangkan, eitsss tapi cerita ini berdasarkan dengan pengalaman pribadi saya yang dasarnya sudah terbiasa melakukan semua sendiri, jadi mungkin akan banyak orang beranggapan bahwa saya tidak relate dengan orang-orang yang sering mengalami homesick.
Tentu selama merantau saya rindu dengan keluarga, rindu dengan susasana di rumah. Tetapi hal tersebut bukan menjadi hal yang berat bagi saya karena pada dasarnya saya sudah sering melakukan semua hal sendirian, tidak memiliki banyak waktu dengan orang tua, dan itu menyebabkan saya tidak terus-terusan bergantung dengan orang tua saya. Awalnya itu terjadi karena kesibukan pekerjaan orang tua saya yang menuntut saya untuk bisa mandiri. Orang tua saya mengajarkan saya bahwa menjadi seorang perempuan, bukan menjadi alasan untuk seseorang memiliki sifat yang manja. Nah dari situlah saya bisa mandiri sampai saat ini.
Sebelum merantau, apakah saya juga memiliki pemikran seperti anak-anak lain yang kawatir tidak bisa melakukan semuanya sendirian?tentu di dalam lubuk hati yang paling dalam saya akan menjawab iya, tetapi kenyataanya setelah saya alami dan menjalankannya sendiri tidak seburuk itu.

Sebenarnya tinggal sendiri dan jauh dari orang tua sudah menjadi hal yang saya impikan, karena saya bisa merasakan suasana dan lingkungan baru, mengexplore hal-hal baru sendrian. Tetapi dibalik itu, tentunya saya memiliki banyak pemikiran-pemikiran buruk seperti “apakah nantinya saya akan memiliki teman?”.
Pemikiran seperti itu pasti dimiliki oleh semua orang yang baru pertama kali merantau. Karena menurut saya bagi orang-orang yang memiliki perasaan homesick, untuk mengatasi perasaan tersebut kita membutuhkan banyak teman untuk mengobati rasa rindu kita teradap keluarga.

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, memiliki banyak teman di perantauan sangat berpengaruh apalagi untuk kita yang sering meraskan kesepian. Tetapi ketika kita memiliki banyak teman kita tidak akan merasakan kesepian lagi.
Hal lain yang membuat saya berpikiran bahwa tinggal sendiri itu menyenangkan adalah saya bisa bebas mengatur waktu luang saya, tidak ada yang memarahi atau mengomentari apa yang saya lakukan, dan yang paling menyenangkan adalah ketika saya bisa bebas melakukan apa yang saya suka, bayangkan ketika di rumah kalian memiliki keterbatasan untuk melakukan hal yang kalian suka seperti pergi dengan teman dan sebagainya, tetapi saat merantau kalian bisa melakukannya. Tapi ingat, lakukan juga hal-hal positif lainnya ya teman-teman.

Harapan saya menulis cerita ini adalah semoga nantinya teman-teman diluar sana tidak takut lagi untuk pergi merantau, tidak merasakan kesepian karena banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan ketika diperantauan untuk menghilangkan rasa kesepian. Jangan takut untuk tinggal sendiri, awal-awal memang sedikit merasakan susah untuk mengatur semua sendirian, tetapi ketika kalian sudah menjalaninya dengan senang hati tidak akan berat untuk menjalaninya dan nantinya sudah terbiasa

1 Like