Benar, ketiganya memiliki artian luas. Ketiganya terjadi pada saat tuturan dituturkan. Gambaran kedudukan dari ketiganya yaitu perlokusi adalah efek atau dampak dari tuturan (lokusi) yang dituturkan yang di dalamnya mengandung maksud tertentu (ilokusi). Maksud dari pernyataan tersebut yaitu bahwa ketiga tindak ini dapat dibedakan dengan pernyataan "seorang penutur mengucapkan kalimat dengan makna tertentu (tindak lokusi), dan dengan kekuatan tertentu (tindak ilokusi), untuk mencapai efek tertentu pada pendengar (tindakperlokusi). Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut:
-
Tindak lokusi adalah tindak menuturkan sesuatu. Austin menyatakan bahwa lokusi hanyalah menuturkan sesuatu, menyampaikan informasi, berbicara, menanyakan, dan lain-lain. Tuturan lokusi patuh pada kondisi kebenaran dan membutuhkan akal/rasa dan referensi agar dapat dimengerti.
-
Tindak ilokusi, yakni tindak melakukan sesuatu berdasarkan apa yang dituturkan (Habermas, 1998). Ilokusi adalah apa yang dicapai dengan mengkomunikasikan niat untuk mencapai sesuatu. Tuturan dapat mengandung daya tertentu. Melalui tuturan orang dapat menciptakan sesuatu yang baru, dapat membuat orang melakukan sesuatu, mengubah keadaan, dan lain-lain.
-
Tindak perlokusi, yakni tindakan atau keadaan pikiran yang ditimbulkan oleh, atau sebagai konsekuensi dari,mengatakan sesuatu. Menurut Austin, tindakperlokusi adalah âapa yang kita hasilkan atau capai dengan mengatakan sesuatuâ seperti meyakinkan, membujuk, menghalangi, mengatakan, mengejutkan atau menyesatkan(1962). Tindak perlokusi dengan demikian harus dipahami sebagai hubungan sebab akibat antara dua peristiwa, penyebabnya adalah produksi tuturan oleh penutur.
Meskipun demikian, ketiga tindak tutur tersebut merupakan satu kesatuan yang padu di seluruh tindak tutur dan harus mencerminkan kata-kata dan tindakan atau asas tindakan tersebut.
Sumber referensi:
Saifudin, A. (2019). Teori tindak tutur dalam studi linguistik pragmatik. Lite: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya, 15(1), 1-16.
Kartolo, R. (2017). Pragmatik dan Tindak Tutur. KULTURA, 6514.