Terpaksa Karena Belum Rezekinya

Hai semuanya, aku lahir tahun 2003. Mungkin masih sangat muda diumurku yang baru delapan belas tahun tetapi sudah kulliah apalagi sudah semester kedua. Aku sangat bersyukur dapat diterima di Universitas Sebelas Maret ini, walaupun ini bukan impianku. Cerita ini bermula ketika aku telah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), aku ingin melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada waktu itu aku sangat ingin sekolah di salah satu sekolah favorit di kotaku bersama teman-temanku lainnya, akan tetapi keinginanku tersebut tidak terlaksana. Sebenarnya aku pun mau sekolah di mana saja tetapi aku orangnya memang sulit beradaptasi di lingkungan baru.
Di saat SMA aku pun mulai mencoba beradaptasi di lingkungan sekolah itu. Sekolah ini pun juga sekolah favorit. Banyak sekali siswa yang mendaftar tetapi tidak sedikit juga yang belum diterima. Hingga akhirnya aku lulus dari SMA tersebut. Aku lulus SMA masih berumur tujuh belas tahun. Pada waktu itu aku di tanya orang tuaku tentang kuliah atau coba daftar angkatan. Aku pun berfikir baru berumur tujuh belas tahun sehingga belum bisa mendaftar angkatan. Akhirnya aku memutuskan untuk kuliah. Aku pun punya keinginan untuk melanjutkan belajar di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Waktu SMA aku tidak terdaftar sebagai siswa yang lolos SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), sehingga aku hanya bisa masuk lewat SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Aku sangat menyukai olahraga sehingga aku pun sangat berminat untuk meneruskan menuntut ilmu di bidang keolahragaan. Akan tetapi orang tua ku memintaku untuk kuliah di jurusan farmasi. Aku memutuskan untuk memilih kedua jurusan tersebut di SBMPTN. Aku memilih farmasi di salah satu PTN di Kota Surabaya, sedangkan untuk olahraga aku pilih PTN favorit untuk bidang olahraga di Kota Yogyakarta. Hingga akhirnya pengumuman SBMPTN dan akhirnya aku pun tidak lolos. Aku merasa sangat kecewa dengan hasil itu. Tapi aku tak menyerah sampai itu saja. Aku yang merasa percaya diri dengan nilai SBMPTN ku mencoba mendaftar seleksi mandiri banyak PTN. Akan tetapi semua nya pun juga masih belum di terima. Bahkan aku sampai tiga kali mencoba untuk dapat ditrima di PTN di Kota Yogyakarta tersebut. Aku merasa stress dengan semua hasil seleksi mandiri tersebut. Disaat itu aku merasa sangat panik. Apalagi pada saat itu semua pendaftaran untuk PTN semua sudah ditutup, hanya UNS yang masih buka dan itupun untuk diploma. Saat itu aku sudah merasa putus asa, aku pun memutuskan mendaftar, walaupun saat itu aku juga disuruh untuk coba lagi mengikuti SBMPTN tahun depan. Aku yang merasa capek juga mendaftar Perguruan Tinggi Swasta di salah satu Kota Solo. Lalu keesokan harinya aku sudah berhasil diterima di Perguruan Tinggi Swasta tersebut. Aku merasa biasa saja bahkan seperti tidak adanya kesan senang dalam diriku. Kemudian malam hari pengumuman untuk seleksi mandiri diploma UNS. Akhirnya aku memilih diploma UNS. Tak sampai itu saja, aku yang merasa terpaksa sampai hampir lupa mengirimkan berkas berkasnya, bahkan pembayaran ukt ke bank yang sehaarusnya bank tutup pukul 15.00 WIB aku membayarnya pikil 14.00. Sampai akhirnya aku kuliah di sini.

1 Like

dimana pun sekolahnya, yang penting tetep semangat buat gapai tujuan dan cita² yang kita inginkan

Tetap semangat,dimanapun sekolahnya/kampusnya yang pasti tujuan tetap sama😊

semangatt!!
bukan dimana kampusnya, tetapi bagaimana kita menjalaninya

Tenangg, aku pun juga mengalaminya. Yang terpenting jalani saja dulu sesuai alurnya. Semangaddd

Dimana pun kita berkuliah baik swasta maupun negeri,harus tetap semangat dan sungguh-sungguh untuk mewujudkan impian dan cita-cita.