Tari Angguk Kesenian Kulon Progo

hm9hr2lumvdagbqcbt5u
(Sumber: Kumparan.com)

Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan bagian barat daerahnya berupa pegunungan menoreh dan bagian selatan merupakan dataran rendah yang memiliki pantai.

Kabupaten ini memiliki 12 kapanewon, setiap kapanewon ini memiliki kesenian daerahnya sendiri-sendiri, beberapa seni tradisinya seperti Rampak Kendang, Musik Keroncong, Lengger Tapeng, Kesenian Musik Jalanan, Dolalak, Jathilan Reog, Angguk Putri, Oglek, Jathilan Pokding Kreasi, Kethoprak, Zabur (seni teater), Angguk Putri, Jathilan, dan Incling. Kesenian-kesenian tersebut telah berkembang sejak lama sampai saat ini masih digemari masyarakat baik masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang ke Kulon Progo. Sedangkan untuk kesenian yang telah menjadi ciri khas Kulon Progo adalah kesenian tari angguk.

Sejarah Kesenian Tari Angguk

Tari angguk merupakan kesenian yang diperkirakan sudah ada sekitar tahun 1900-an, awal ide dari tarian ini adalah pesta dansa yang dilakukan oleh tentara Belanda. Sedangkan, Menurut pendapat Surajiyo, pendiri Sanggar Sripanglaras Kulon Progo, dahulu cerita tari Angguk berasal dari Serat Menak menggunakan syair barzanji (Arab).

Akan tetapi, sekarang syair yang digunakan dalam iringan musik sudah bisa disesuaikan dengan permintaan, baik menggunakan bahasa Arab atau bahasa Jawa.

Penari Tari Angguk

Dahulu tari angguk dimainkan oleh laki-laki, lambat laun seiring berjalannya waktu mulai muncul tari angguk yang dimainkan oleh perempuan, yang biasa disebut dengan angguk putri. Angguk putri ini pertama kali muncul pada 17 Agustus 1991 di pentas perdana yang diadakan di dusun Pripih, Hargomulyo, Kokap.

Tari Angguk Putri

Angguk putri ini ternyata lebih digemari dan lebih populer daripada tari angguk yang dimainkan oleh laki-laki. Pemain tari angguk tidak memiliki jumlah tetap dalam setiap pentasnya, tetapi rata-rata ada 16 penari.

Busana Tari Angguk

Dalam setiap pentasnya penari angguk menggunakan busana telah menjadi ciri khasnya yaitu menggunakan baju hitam dengan gambar corak yang beragam, celana pendek, dan untuk pelengkapnya menggunakan selendang motif batik yang diikatkan di pinggang, kacamata hitam, topi, serta kaos kaki.

Alat Musik Tari Angguk

Untuk pertunjukannya tari angguk memiliki beberapa alat musik yang menjadi pengiringnya seperti, rebana (besar, sedang dan kecil), jidor, kendang batangan, saron, kecrek, ketipung, dan drum. Alat-alat musik ini nantinya akan dimainkan secara ritmis dan musiknya yang stabil.

Filosofi Tari Angguk

Kesenian tari angguk yang sudah dikenal dalam kehidupan masyarakat memiliki nilai-nilai filosofi, diantaranya sebagai media ekspresi masyarakat pertanian, Kulon Progo yang sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang agraris sebelum pertunjukkan angguk dimulai mereka memanjatkan doa kepada Tuhan YME sebagai bentuk rasa syukurnya; selanjutnya angguk sebelumnya juga digunakan sebagai media dakwah melalui syair-syair yang disenandungkan dalam musik angguk, isi dari syair-syair ini biasanya berupa ajakan mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemaksiatan.

Perkembangan Kesenian di Kulon Progo Saat Ini

Seiring dengan berkembangnya zaman kesenian-kesenian tradisional di Kulon Progo sebenarnya tidak mengalami kemunduran dengan digantikan kesenian yang lebih modern, karena kesenian tradisional masih banyak digemari oleh masyarakatnya.

Untuk tetap menjaga agar tetap lestari banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakatnya, seperti adanya festival budaya yang diadakan setiap tahun, dikembangkannya senam angguk dengan gerakan senam sebagian besar meniru tari angguk, kegiatan kebudayaan di masyarakat yang digunakan sebagai rasa syukur juga banyak menampilkan kesenian-kesenian tradisional ini.

Referensi:

  • Tempo.co. (7 Maret 2005). Kesenian Tradisional Kulon Progo Masih Digemari. Diakses 13 Desember 2021, dari https://nasional.tempo.co/read/57576/kesenian-tradisional-kulon-progo-masih-digemari
    disbud.kulonprogokab. (5 Agustus 2020).
  • Tari Angguk Kesenian Tradisional Kulon Progo*. Diakses 13 Desember 2021, dari https://disbud.kulonprogokab.go.id/v2/detil/356/tari-angguk-kesenian-tradisional-kulon-progo