Tanda, Lambang, Konsep, dan Definisi. Apakah itu?
Salam literasi!
Halo, teman-teman! Kalian tentunya sudah gak asing dong dengan kata tanda, lambang, konsep, dan definisi? Hal ini sudah beredar luas di kalangan linguistik lebih khususnya pada pembahasan mata kuliah semantik. Tanda, lambang, konsep, dan definisi merupakan bahan kajian yang masuk ke dalam semantik. Sebelum menuju penjelasan mengenai tanda, lambang, konsep, dan definisi alangkah lebih baiknya jika kalian mengetahui apa itu semantik. Singkatnya, semantik merupakan salah satu cabang dari linguistik yang di dalamnya mempelajari mengenai makna pada suatu bahasa. Lalu, bagaimanakah semantik menurut para ahli? Saeed (2003: 3) membahas mengenai semantik yang berarti ilmu yang kajian pokok pembahasannya mempelajari tentang makna yang dikomunikasikan lewat bahasa.
Bagaimana, teman-teman? Apakah sudah paham mengenai semantik? Jika telah paham mengenai pengertian semantik, langsung saja ke pembahasan tentang tanda, lambang, konsep, dan definisi.
Pertama, kita akan membahas mengenai tanda. Apakah itu?
Secara singkat, pengertian tanda adalah sesuatu yang memberi tanda pada sesuatu lainnya. Pada KBBI dijelaskan bahwa tanda merupakan yang menjadi alamat dalam menyatakan sesuatu.
Pada tanda, terdapat pengelompokan berdasarkan asal-usulnya , yaitu :
a. Tanda yang ditimbulkan oleh alam yang diketahui manusia karena suatu pengalaman
Contoh :
• Cuaca mendung yang menandakan bahwa akan turun hujan
• Asap hitam tebal yang menandakan bahwa adanya kebakaran
b. Tanda yang ditimbulkan oleh binatang yang diketahui manusia dari ciri khas suara binatang tersebut
Contoh :
• Suara ayam berkokok yang menandakan bahwa hari telah pagi
• Anjing menggonggong yang bertanda adanya orang yang memasuki lingkungan rumah
c. Tanda yang berasal dari manusia
Pada tanda dari manusia, dibedakan lagi menjadi dua berupa tanda verbal dan tanda nonverbal. Tanda yang bersifat verbal diguakan sebagai alat komunikasi dari hasil yang ditimbulkan oleh alat ucap sedangkan tanda nonverbal merupakan tanda yang dihasilkan selain dari alat ucap manusia seperti acungan jempol yang menandakan apresiasi baik, anggukan kepala yang menyatakan persetujuan, dan gelengan kepala yang menandakan bukan atau tidak.
Pembahasan kedua mengenai sebuah lambang atau simbol. Yuk, simak penjelasannya!
Chaer (2013: 37) mengemukakan bahwa lambang sebenarnya adalah sebuah tanda. Namun, perbedaannya lambang bukanlah suatu pemberian tanda secara langsung melainkan melalui suatu lainnya. Lambang merupakan sejenis tanda yang berupa bunyi dalam bahasa, gambar seperti pada tanda lalu lintas, warna pada lampu lalu lintas, gerak anggota tubuh, dan sebagainya yang melambangkan sesuatu. Lambang bersifat konvensional hasil dari alat ucap manusia. pengertian lambang yang dijelaskan oleh Prawirasumantri (1998: 24) adalah kata dalam suatu bahasa sedangkan makna merupakan suatu objek hasil dari penghayatan beruparujukan oleh lambang itu sendiri. Sebenarnya, bunyi bahasa atau satuan bahasa juga termasuk lambang karena sifatnya konvensional.
Setelah mengetahui penjelasan mengenai tanda dan lambang, tak kalah penting jika kita memahami arti dari sebuah konsep. Konsep merupakan segala hal yang terdapat pada pikiran kita mengenai objek yang ditunjukkan oleh simbol. Soedjadi (2000: 14) memaparkan bahwa konsep adalah sebuah ide abstrak yang bisa dipakai dalam pengadaan klasifikasi atau penggolongan yang umumnya dinyatakan pada suatu rangkaian kata atau istilah. Konsep mengacu pada pengertian mngenai persoalan yang dirumuskan.
Nah, sampailah pada pembahasan terakhir mengenai pengertian definisi. Apa, sih definisi itu? Definisi adalah pernyataan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri penting suatu hal yang dikaji dan biasanya lebih kompleks daripada pengertian dan makna suatu hal. Definisi mempunyai batasan atau arti yang bisa dimaknai pada kata, frasa, atau kalimat berupa pengungkapan keterangan, makna, atau ciri utama seseorang, proses, benda, dan aktivitas. KBBI menjelaskan pengertian dari definisi adalah rumusan mengenai ruang lingkup dan ciri sebuah konsep yang menjadikan pokok pembicaraan atau kajian studi.
Definisi diklasifikasikan menjadi beberapa, yaitu :
a. Definisi nominal
Hal ini berupa pengertian singkat. Pada definisi nominal terdapat tiga macam, seperti sinonim, terjemahan dari bahasa lain, dan asal-usul.
b. Definisi formal
Definisi ini tak jarang disebut definisi terminologis yaitu definisi yang tersusun berdasar pada logika formal dari unsur kelas, genus, dan pembeda.
c. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan batasan yang menjadikan pedoman dalam suatu kegiatan, seperti penelitian.
d. Definisi pragmantis
Definisi ini mempunyai tujuan berupa memberikan pengaruh pada pola pikir orang lain. Definisi ini berfungsi untuk mengembangkan pola pikir, memberi pengaruh pada pendengar atau pembaca, mendukung argumentasi, dan memberi efek persuasif.
e. Definisi luas
Defini ini mengacu pada batasan pengertian minimal terdiri dari satu paragraf. Ciri-ciri definisi luas hanya berisi satu gagasan yang berupa definiendium, tidak banyak kata kiasan, setiap kata bisa dibuktikan kebenarannya, dan menggunakan penalaran yang sudah jelas.
f. Definisi ektensional atau denotatif
Definisi ini ditetapkan arti dari suatu kata melalui penunjukkan kelas dari defininendium.
g. Definisi intensional
Definisi ini merupakan suatu defiisi yang menentukan sebuah arti dari suatu kata dengan menunjukkan kualitas dan ciri yang terkandung di dalam suatu kata.
Setelah penjelasan mengenai tanda, simbol, konsep, dan definisi telah dipaparkan, maka pembahasan telah berada di ujung. Dalam setiap penjelasannya mempunyai makna yang berbeda-beda namun keempatnya memiliki korelasi satu sama lain bahkan diantaranya terdapat penjelasan yang hampir mirip tetapi masih terdapat suatu perbedaan kecil. Semoga apa yang saya tulis dan saya sampaikan mengenai tanda, lambang, konsep, dan definisi dapat bermanfaat bagi sesama. Apabila terdapat kesalahan pada penjelasan dan penulisan, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Terima kasih dan semangat selalu!
Referensi :
Parera, J. D. (2004). Teori semantik. Erlangga.
Chaer, A., & Muliastuti, L. (2014). Makna dan semantik. Semantik Bahasa Indonesia, 1-39.
II, B. (2012). A. Semantik.
Butar-butar, C. (2021). Semantik. umsu press.