Sekitar bulan maret tersebar berita virus covid-19 masuk ke Indonesia, kabar tersebut membuat masyarakat takut dan khawatir, awal mendengar kabar tersebut yang terlintas di benak anak sekolah hanya libur. Pada waktu kabar tersebut tersiar saya masih duduk diakhir Sekolah Menengah Atas, dengan posisi saya berada di tanah rantau di salah satu bagian Pulau Jawa. Saya juga sempat merasakan senang akan libur yang mendadak juga merasakan takut akan virus, tanpa berpikir panjang saya pun terbang untuk kembali ke kampung halaman.
Pandemi akibat virus covid-19 melanda hampir seluruh dunia, ini menyebabkan pembatasan kegiatan diluar rumah sehingga segala aspek berubah. Tidak lain halnya dengan aspek dibidang pendidikan yang tidak jauh dari proses belajar mengajar. Sudah hampir satu tahun pamdemi melanda kegiatan belajar dilakukan secara online.
Baik buruk, suka duka, senang sedih selalu ada dalam suatu hal. Bagi saya belajar online dirumah memberikan kesan senang atau baiknya yakni tidak perlu repot-repot datang ke tempat belajar, lebih menghemat biaya hidup, dapat membantu orang tua di rumah, dapat belajar dimanapun, dan lain sebagainya.
Kekurangan dari belajar online sendiri yakni tidak dapat bertemu dosen dan teman-teman secara langsung, semakin sering mengakses media sosial, penggunaan kuota internet yang lebih besar, terlalu lama di depan layar sehingga mata mudah lelah, dan salah satu hambatan dari belajar online yakni tidak semua wilayah atau tempat mwmiliki kualitas jaringan yang baik sehingga terkadang materi yang disampaikan saat belajar online tidakdapat diterima dengan utuh karena jaringan yang tidak stabil. Terlebih di kampung halaman tempat tinggal saya hanya terdapat satu tiang jaringan yang tidak terlalu tinggi sehingga jaringan masih belum merata. Jika terjadi pemadaman listrik membuat jaringan internet semakin tidak stabil bahkan terkadang sampai hilang.
Harapan saya saat ini semoga pandemi segera berakhir sehingga pembelajaran dapat dilaksanankan seperti sebelum pandemi.
1 Like