Kota Surakarta atau yang biasa dikenal dengan sebutan kota Solo merupakan kota yang berada dibawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Kota ini dikenal sebagai inti kebudayaan Jawa karena dapat dikatakan sebagai pusat pengembangan tradisi Jawa. Kebudayaan disini dapat dilihat dari tata bahasa, tarian, makanan, busana, arsitektur dan bermacam-macam budaya lainnya. Dari segi bahasa, Surakarta menggunakan bahasa Jawa dialek Mataraman yang digunakan juga dibeberapa daerah. Akan tetapi, varian bahasa yang digunakan oleh Surakarta ialah varian halus karena berisikan kata-kata krama dan digunakan sehari-hari. Selanjutnya ialah tarian, Surakarta memiliki tarian daerah seperti Bedhaya dan Srimpi. Kedua tarian ini selalu diajarkan di Sanggar yang berada di lingkungan Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran dengan tujuan pelestarian budaya. Selain tarian, Batik juga menjadi keberagaman budaya Surakarta. Batik adalah kain bermotif , dimana motif tersebut dibentuk dengan bahan malam yang digambarkan atau ditulis pada kain tersebut. Surakarta memiliki beberapa corak batik, yaitu Sidomukti dan Sidoluruh. Surakarta juga memiliki beberapa usaha batik terkenal, contohnya ialah Batik Keris, Batik Danarhadi, dan Batik Semar. Batik yang disebutkan tadi tergolong kalangan atas, Untuk kalangan menengah dapat berkunjung ke pusat penjualan batik yaitu di Pasar Klewer, PGS, BTC, dan Ria Batik Solo. Surakarta juga memiliki kampung batik yaitu terletak di Kecamatan Laweyan. Kampung Laweyan ialah tempat industri batik sejak ratusan tahun yang lalu. Kampung batik yang lain ialah Kauman. Produk Batik di Kauman dibauat dengan bahan sutra alam dan sutra tenun, katun presmina dan prima rayon. Keuntungan membeli batik secara langsung di kampung produksi ialah disamping dengan mudah memilih varian batik yang lebih beragam, mendapat pengetahuan baru tentang cara memproduksi batik ialah hal yang bermanfaat. Bahkan ditempat tersebut pengunjung dapat mempraktekkan cara membatik. Setiap tahun, pemerintah kota Surakarta mengadakan acara yang bertujuan untuk apresiasi dan pelestarian batik. Acara itu ialah Karnaval Batik Solo. Karnaval Batik Solo ialah sebuah acara dimana melibatkan ratusan model yang menggunakan pakaian batik variasi dan mereka akan berjalan sejauh 4 km tepatnya disepanjang Jl.Slamet Riyadi dengan tujuan memperlihatkan dan memperkenalkan budaya batik dihadapan warga Surakarta secara langsung. Itu tadi beberapa budaya yang cukup menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota Surakarta. Selain dari kebudayaannya, yang menjadi daya tarik kota ini ialah segala keramah-tamahan warganya terhadap wisatawan. Banyak pelajaran yang dapat pengunjung ambil manfaatnya ketika berkunjung ke Kota Surakarta.