Suka Duka Kuliah di Luar Kota

Hampir setiap siswa pasti ingin memiliki kesempatan untuk berkuliah, tentunya setiap siswa memiliki perguruan tinggi impian mereka, tak jarang perguruan tinggi yang mereka tuju berada di luar kota. Banyak mahasiswa yang berkuliah di luar kota, alasan seorang mahasiswa merantau atau menjadi seorang perantau bervariasi, tentunya karena perguruan tinggi yang dituju adalah perguruan tinggi impian yang telah lama diidamkan, ingin mencari pengalaman baru, mencari tantangan yang berbeda, ingin merasakan dan melatih kemandirian, kualitas perguruan tinggi dan jurusan yang mereka inginkan.

Menjadi mahasiswa perantau tidak selamanya suka, tetapi ada dukanya, saya sendiri seorang mahasiswa yang kuliah di luar kota, sebagai mahasiswa yang memutuskan untuk kuliah di luar kota dan jauh dari orang tua memang cukup berat bagi saya. Menjadi mahasiswa perantau artinya kita harus mandiri, karena jauh dari orangtua sehingga mengurus segala sesuatu harus sendiri seperti memasak, mencuci baju dan piring, membereskan kamar, dan lain-lain. Saat sakit pun juga harus mandiri, mencari obat sendiri, menyiapkan makan sendiri, pergi ke dokter pun yang biasa diantar oleh orang tua, sekarang harus mencari bantuan teman atau bahkan pergi sendiri. Berbeda ketika di rumah, saat sakit apapun yang kita butuhkan sudah disiapkan oleh orangtua.
Sisi duka yang lain ketika tiba-tiba homesick, saat sendiri di kos tiba-tiba keinget orangtua di rumah, kangen dengan suasana rumah, kangen masakan ibu, dan tidak sedikit juga kadang ketika makan mendapat nasehat dari bapak, yang intinya duka nya saya beberapa kali merasa kesepian, namun biasanya saya sering pulang setidaknya 1 minggu sekali, walaupun jarak Solo ke rumah saya Purworejo sekitar 110 km yang ditempuh dengan waktu 3 jam menggunakan motor, memang cukup menguras energi, tetapi dengan pulang ke rumah merupakan cara saya untuk menghilangkan rasa lelah dan jenuh saat kuliah.

Lalu apa sisi Sukanya?
Sisi suka dari kuliah di luar kota adalah saya merasa bebas, maksudnya disini bebas untuk diri saya sendiri, dengan mandiri saya menjadi bebas menentukan jadwal makan, cuci baju, bebas tidur kapan saja, terkadang bebas bangun siang ketika tidak ada kuliah pagi, tidak dituntut untuk membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah, dan jika ingin bepergian cukup mengabarkan melalui handphone saja.
Lainnya kita akan lebih banyak mengeksplorasi kota atau daerah yang menjadi tempat kita berkuliah, seperti tempat wisata yang tidak ada di kota asal kita, lalu mendapat teman baru dengan latar belakang yang berbeda, dan lingkungan pertemanan yang berbeda.

Apakah ada sisi buruknya? Tentu ada karena bebas melakukan sesuatu membuat saya kurang bisa mengontrol aktivitas yang berdampak buruk untuk diri saya sendiri, contohnya seperti lupa makan, malas untuk beraktivitas karena keasikan tidur atau telat bangun saat ada kuliah pagi karena tidur terlalu malam, terkadang saya tidak bisa mengontrol pengeluaran untuk sehari-hari sehingga jatah yang seharusnya untuk satu bulan menjadi kurang. Oleh karena itu untuk teman-teman yang ingin kuliah di luar kota kuatkan mental sejak awal, jika memang tidak bisa jauh dari orang tua lebih baik mencari perguruan tinggi yang tidak terlalu jauh agar bisa pulang lebih sering.