Suka dan Duka Menjadi Mahasiswa Rantau

Halo semua, aku punya sedikit cerita nih. Aku adalah seorang mahasiswa semester 2 di salah satu kampus perguruan tinggi Di Magelang. Aku disini merantau dari kota ku dijawa barat awal aku masuk ke sini aku tidak punya kenalan dan sendirian disini. Singkat cerita aku ke sini pada bulan agustus 2023 dengan diantar oleh orang tuaku. Hari pertama ku disini aku langsung mencari kost utuk tempat pulangku selama kuliah disini. Dan akupun mendapatkan kost dengan harga Rp. 500.000. kuliah sudah mulai masuk diawali dengan PKKMB disitulah aku mulai berkenalan dengan teman temanku. Awalnya malu-malu namun lama-kelamaan kita menjadi teman cerita keluh kesah PKKMB. Senang rasanya mengikuti alur PKKMB sebelum mulai proses perkuliahan. Setelah PKKMB selesai para mahasiswa sudah mulai melakukan pembelajaran dikelas dan bertemu dosen, disitu melakukan perkenalan ulang dengan dosen permata kuliah. Dikelas kita dapat bercanda dan belajar rasanya senang sekali. Namun setiap malam ketika sudah selesai melakukan kegiatan dikampus dan pulang ke kost rasanya sedih karena dikost tidak ada teman cerita untuk aku dapat menceritakan kegiatanku hari itu. Ga kaya dirumah semua kegiatan aku ceritain ke teman dan keluargaku, namun berbeda dengan dikost aku merasa sendiri tidak punya teman cerita. Rasanya sedih namun aku harus melewatinya.

Namun ketika aku merasa sedih aku biasanya telfon orang rumah sekedar menanyakan kabar mereka, dengan aku menelefon orang rumah rasa sepiku mulai hilang sedikit karena telah mengobrol dengan orang rumah. Biasanya juga aku menelfon teman-teman dirumah untuk bercerita apa yang telah aku lakukan seharian itu. Ketika selesai itu semua aku istirahat karena besok masih ada kelas pagi yang harus aku hadiri. Di kampus rasanya seneng sekali karena dapet bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah dan bahasa mereka juga berbeda dengan ku, itu membuat aku menjadi tambah pengetahuan dan juga dapat menghormati kebiasaan yang mereka lakukan. Namun biasanya ketika berangkat kuliah rasa malas itu mucul, rasanya hari itu pengen izin untuk tidak mengikuti kelas. Namun kepengenan itu tidak aku lakukan karena inget tujuan pertama aku disini untuk belajar. Dikelas banyak perbedaan pendapat yang menyebabkan adanya perdebatan kecil namun itu menjadi bumbu dikelas agar kelas tidak membosankan. Ada beberapa teman juga yang ngelawak atau ngelucu dikelas yang mencairkan suasa kelas yang tadinya tegang menjadi senang bahagia. Namun ketika pulang ke kost aku merasa kesepian lagi, yang tadinya seneng dikampus namun sedih dikost. Namun aku menikmatinya dan waktu tidak terasa aku sudah semester 2 saja, ga kerasa sudah melewati hari-hari seneng dan sedih dikampus.

Terkadang aku merasa homesick ketika melihat foto atau vidio yang ada dihandphone rasanya pengen cepat-cepat libur semester karena libur semester itu waktu yang sangat tepat untuk pulang kerumah karena waktunya yang lama 1-2 bulan. Biasanya aku juga mengajak teman-temanku agar aku tidak merasa bosen dan kesepia dikost entah itu sekedar ke indomaret atau main ke borobudur. Walaupun sebentar tapi dapat menghilangkan rasa bosen dan kesepianku dikost, terimakasih untuk teman-temanku yang selalu ada ketika aku membutuhkan bantuan kalian. Rasa senang muncul ketika dimana hari libur tiba karena aku bisa pulang kerumah dan bertemu orang tua dan teman-teman dirumah, rasa kangen itu langsung hilang ketika aku melihat wajah mereka dan ketika berangkat lagi rasa sepi itu muncul kembali. Oke guys segitu saja cerita suka dan duka aku menjadi seorang mahasiswa rantau yang jauh dari orang tua, namun aku juga bersyukur banyak orang diluar sana ingin melanjutkan pendidikannya namun terhalang karena faktor ekonomi keluarganya. Jadi untuk semua pembaca cerita singkat ini semoga kalian selalu bersyukur dengan apa yang kalian miliki hari ini dan selalu membantu orang disekitar kita dengan ikhlas, semoga cerita ini dapat memotifasi kalian untuk tetap semangat walaupun keadaan kita jauh dengan orang tua dan teman-teman itu adalah proses pendewasaan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik.