Strategi Promosi kesehatan

Judul : Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
Penulis : Martina Pakpahan, Deborah Siregar, Andi Susilawaty, Tasnim, Mustar, Radeny Ramdany, Evanny Indah Manurung Efendi Sianturi, Marianna Rebecca Gadis Tompunu Yenni Ferawati Sitanggang, Maisyarah. M
Penerbit : Yayasan Kita Menulis
Tahun : 2021
Halaman : 161 halaman
Bahasa : indonesia

Strategi promosi kesehatan merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dan diperlukan agar dapat mewujudkan suatu visi dan misi promosi kesehatan yang telah dilakukan dengan cara pendekatan yang strategis.WHO telah menetapkan sebuah strategi promosi kesehatan, yang terdiri dari tiga, yaitu advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Piagam Ottawa juga merumuskan strategi promosi kesehatan, yang menyebutkan berbagai upaya peningkatan status kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan denganberbagai macam kegiatan kebijakan berwawasan kesehatan, lingkungan yang mendukung, reorientasi pelayanan kesehatan, keterampilan individu, dan gerakan masyarakat.
Tujuan dari promosi kesehatan adalah, agar membuat individu, keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat dapat meningkatkan kemampuan supaya hidup sehat dengan cara mengupayakan kesehatannya, serta mengusahakan terwujudnya suatu lingkungan yang dapat memfasilitasi dan agar terwujudnya kemampuan hidup sehat.
Menurut UU Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009, didalamnya terdapat visi pembangunan kesehatan Indonesia yang mempunyai kaitan dengan visi promosi kesehatan, yaitu Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar mewujudkan suatu derajat kesehatan masyarakat, sebagai salah satu investasi sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Berdasarkan visi dari UU kesehatan ini, Promosi kesehatan diharapkan dapat mewujudkan dan menjalankan visinya yang sejalan dengan visi pembangunan kesehatan. Maka dari itu agar dapat menjalankan visi promosi kesehatan dengan baik, diperlukan strategi promosi kesehatan, sehingga dapat mencapai apa yang ditujukan.
WHO mempunyai 3 strategi promosi kesehatan yaitu advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Pertama yaitu Advokasi, advokasi adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan suatu dukungan orang lain dengan cara membuat orang tersebut yakin sehingga dapat mendukung tujuan yang akan dicapai. Dalam promosi kesehatan ini kita bisa melakukan advokasi kepada pemegang peraturan dan kebijakan untuk mendapatkan dukungan untuk program kesehatan yang dilakukan dalam bentuk formal dan informal. Kedua yaitu Dukungan Sosial (Social Support), Strategi ini bertujuan untuk menciptakan suasana dan mendapatkan dukungan yang memberikan peningkatan kesehatan sehingga masyarakat menjadi terdorong untuk mengikuti program kesehatan. Strategi ini mempunyai maksut agar promosi kesehatan dapat berjalan dengan mudah jika adanya dukungan dari lapisan masyarakat, baik itu formal (petugas kesehatan dan pejabat pemerintah), serta laporan informal (tokoh masyarakat,agama, dan adat) . Tokoh masyarakat akan menjadi perantara antara pelaksana program kesehatan dan penerima program kesehatan. Ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk membuat individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat menjadi mandiri agar ada kemauan, kesadaran, dan kemampuan untuk meningkatkan derajat kesehatan, serta membuat masyarakat lebih aktif dalam kesehatan.
Piagam Ottawa merumuskan sebuah strategi promosi kesehatan, yang didalamnya menyebutkan berbagai macam upaya untuk peningkatan status kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan dengan kegiatan seperti kebijakan berwawasan kesehatan, lingkungan yang mendukung, reorientasi pelayanan kesehatan, keterampilan individu, dan gerakan masyarakat(germas). Pertama yaitu kebijakan berwawasan kesehata, strategi ini merujuk kepada kegiatan yang ditujukan kepada si pembuat kebijakan atau penentu keputusan yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan cara mengembangkan keputusan yang sudah ditentukan. Kedua yaitu lingkungan yang mendukung seperti lingkungan yang kondusif dan nyaman hal ini menjadi salah satu aspek yang dapat mendukung promosi kesehatan. Oleh sebab itu, strategi ini ditujukan kepada pemerintah kota atau orang yang menyediakan fasilitas umum atau yang mengelola fasilitas umum tersebut agar dapat mendukung terciptanya perilaku sehat di masyarakat. Ketiga yaitu reorientasi pelayanan kesehatan, strategi ini mempunyai kaitan dengan kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan status kesehatannya sendiri, sehingga upaya promosi kesehatan akan berjalan dengan baik. Upaya ini akan berjalan dengan baik, ketika penyedia pelayanan kesehatan dan yang membutuhkan pelayanan kesehatan memiliki tanggung jawab dan menjalankan masing-masing tugasnya sesuai dengan tugas dan hak kesehatan. Ke-empat adalah keterampilan individu, strategi ini mendukung masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan mewujudkan kesehatan yang optimal dengan cara mengupayakan masyarakat untuk tahu, mau dan mampu membuat keputusan yang efektif terkait dengan status kesehatannya. Kelima yaitu gerakan masyarakat, strategi ini berlangsung dengan memberdayakan masyarakat yang tidak hanya mempunyai tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan, tetapi juga meningkatkan pengetahuan dengan melakukan berbagai penyuluhan dan pendidikan kesehatan serta melakukan pelatihan untuk memperkuat sumber daya masyarakat dalam hal meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk dapat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Strategi promosi kesehatan dapat dilihat dari aktivitas-aktivitas yang mempunyai sifat aktif dan pasif. Strategi promosi kesehatan pasif, yaitu individu yang mendapatkan keuntungan peningkatan derajat kesehatan tanpa terlibat langsung dari kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain. Kemudian strategi promosi kesehatan aktif, berupa individu tersebut secara langsung mengikuti kegiatan kesehatan yang spesifik dan ikut secara aktif terlibat dalam program tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan. Strategi ini dapat membantu masyarakat untuk mencapai kesehatan yang optimal baik itu dari kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang dapat diwujudkan melalui promosi kesehatan. Untuk mendapatkan hal itu, individu perlu mempunyai tanggung jawab dalam hal memilih gaya hidup yang dapat memengaruhi kualitas dan kesejahteraan hidup. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan gaya hidup yang positif, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Banyak kelebihan dan kekurangan dalam buku ini. Kelebihannya yaitu mudah dipahami, disertai penjelasan dan juga contohnya. Sedangkan kelemahannya yaitu membuat orang yang membacanya mudah bosan karena terlalu rinci dan sampulnya kurang menarik minat pembaca. Banyak hal yang dapat diambil dari buku ini, salah satunya adalah strategi promosi kesehatan. Semuanya tidak hanya dilihat dari kelebihan atau kekurangan buku, tapi dari segi fungsinya. Kita dapat menambah ilmu serta wawasan dengan membaca buku ini.

Sampul buku ulasan