STRATEGI PENDIDIKAN GENERASI Z

Pendidikan merupakan usaha yang paling dasar untuk menuju pewarisan budaya antar generasi. Pendidikan menjadikan suatu generasi sebagai panutan dari generaasi terdahulunya. Menurut ahli pedadogik dari Belanda, Langeveld, mengemukakan bahwa pendidikan merupakan suatu ajaran dari orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.
Pendidikan masa kini identik dengan kecanggihan dan keberagaman inovasi teknologi. Pembelajaran masa kini juga jauh berbeda dengan dulu. Dahulu pengajaran dilakukan dengan tegas dengan anggapan bahwa jika mengajar dengan tegas maka siswa dapat menerima pelajaran dengan baik, sedangkan masa kini ebih identik dengan pengajaran dengan metode mendekatkan diri ke murid agar murid merasa nyaman dan tenang saat menerima pelajaran yang diajarkan. Dalam konteks pendidikan, pendalaman dan pemahaman karakter setiap generasi menjadi penting untuk menentukan strategi pendidikan yang efektif. Selain untuk pencapaian akademik, mencari strategi yang efektif untuk mengajar juga bertujuan membangun karakter dan kecintaan para siswa untuk belajar.
Pada masa ini, Sebagian besar jenjang pendidikan didominasi oleh generasi z. Penyesuaian system pembelajaran harus mempertimbangkan sifat dan karakteristik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran tanpa mengesampingkan minat dan kebiasaan mereka sebagai sebuah kelompok generasi. Generasi Z yang sering disebut dengan generasi digital. Karena generasi ini lahir saat perkembangan teknologi yang semakin pesat atau bisa disebut era digitalisasi, sejak kecil generasi Z sudah diperkenalkan dengan teknologi. Dahulu belajar masih menggunakan buku, berbeda dengan sekarang yang sudah menggunakan akses media secara daring dalam belajar serta banyak referensi yang digunakan oleh generasi z dalam belajar.
Generasi Z adalah generasi yang lahir pada perkembangan teknologi, sering disebut generasi digital. Mereka mempunyai ketergantungan besar terhadap tekonologi. Generasi z lahir pada kurun waktu 1995 sampai 2010. Mereka sudah terbiasa dengan berbagai macam gadgets dan aplikasi. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan perilaku dan kepribadian individu. Generasi Z memiliki karakter yang menggemari teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan budaya. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini juga dketahui memiliki karakter yang menyukai budaya instan dan kurang peka terhadap privasi seseorang dan terlalu over sharing. Generasi z memiliki ciri khusus yang menjadi identitas yang melekat yaitu, tidak bisa terlepas dari ponsel pintar dan internet, umumnya memiliki orang tua dari generasi X, memiliki pengetahuan finansial yang baik agar tidak terjebak dengan hutang maupun seller scam karena mereka tumbuh saat teknologi semakin maju serta jenis penipuan semakin bervariasi.
Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang tepat untuk mengajar generasi Z agar mereka memiliki ketertarikan dan pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar. Metode yang baik digunakan untuk mendidik generasi Z amtara lain:
1.Pembelajaran Berbasis Teknologi
Generasi Z terbiasa dengan gadget dan teknologi sejak lahir, jadi mereka cenderung lebih tertarik terhadap pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan media interaktif, aplikasi mobile, dan pembelajaran online dapat meningkatkan minat mereka terhadap belajar.
2. Pembelajaran Kolaboratif
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang suka berkolaborasi. Mereka lebih suka bekerja dalam kelompok dan saling berbagi ide. Metode pembelajaran seperti projek kelompok dan diskusi kelompok dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kreativitas serta berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
3.Pembelajaran Berbasis Game
Generasi Z sangat terbiasa dengan game dan tantangan. Menambahkan permainan dalam proses pembelajaran dapat membuat mereka lebih antusias. Misalnya, pembelajaran melalui simulasi, permainan interaktif, atau kompetisi sederhana. Ketika mereka bermain, mereka juga belajar.
4.Pembelajaran Visual
Generasi Z tumbuh dengan tekologi yang semakin canggih serta banyak gambar dan video interaktif yang beredar di media sosial. Metode pembelajaran yang menggunakan visualisasi, seperti gambar, infografis, dan video, akan memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik. Menggabungkan teks dengan visual dapat membantu memahami materi dengan lebih baik.
5.Pembelajaran Fleksibel dan Personal
Generasi Z menghargai kebebasan dalam belajar. Memberikan fleksibilitas dalam metode pembelajaran, seperti pembelajaran mandiri atau pengaturan jadwal yang lebih fleksibel, akan membuat mereka lebih termotivasi dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Memberikan pilihan dan keterlibatan personal dalam belajar juga akan meningkatkan motivasi.