Soto Sore Penghangat Tubuh

Pada saat matahari sudah terbenam dan hawa yang begitu dingin disertai gerimis yang membasahi daratan kala itu membuat perut saya menjadi lapar. Rasanya ingin makan makanan yang bisa menghangatkan tubuh. Hujan pun reda saya bergegas menstater motor untuk membeli makanan yang bisa membuat tubuh saya menjadi hangat dan segar.

Setelah kurang lebih 10 menit saya menemui warung yang bernama “Soto Sore Senengane Mbahe” yang berada di kawasan Jln. Telukan-Parangjoro, Grogol, Sukoharjo. Saya bergegas menepi untuk membeli soto itu dan menyantapnya di situ juga. Saat saya memarkir motor, wangi harum mulai tercium membuat perut saya semakin meronta-ronta ingin segara diisi oleh soto itu.

Tanpa pikir panjang, saya langsung memesan satu soto dan satu teh hangat mondho (tidak terlalu manis). Di sana selain soto juga ada ayam goreng. Banyak juga makanan untuk menemani saat menyantap soto seperti tempe, tahu, bergedel, tahu bacem, telur puyuh, karak, dan kerupuk.

Saya melihat sang ibu penjual meracikkan soto untuk saya. Beliau menata mangkuk di atas piring kecil agar tidak panas saat dipegang oleh tangan. Saya request kepada sang ibu penjual “bu, nasinya sedikit saja ya, tapi isiannya yang banyakan” lalu beliau pun mengangguk dan menjawab “iya dik, siap”.

Masih saya perhatikan betapa lihainya beliau dalam meracik soto itu terutama saat memotong daging sapi yang begitu cepat dan tepat. Setelah memotong daging, beliau menata nasi, tauge, seledri, bawang goreng dan daging lalu memberi garam dan sedikit penyedap rasa. Tidak lama kemudian beliau membuka tutup panci yang ukurannya cukup besar yang berisi kuah soto.

Sambil menunggu sotonya jadi, saya menyeruput teh hangat yang telah disajikan. Begitu nikmat badan saya yang pertama dingin perlahan-lahan menjadi hangat dan ingin segera menyantap sotonya. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya sotonya sudah jadi dengan taburan bawang goreng di atasnya membuat lidah saya ingin cepat-cepat merasakannya.

Tanpa pikir panjang, soto yang sudah di hadapan saya langsung saya beri sambal dan kecap untuk menambah cita rasanya, tak lupa saya perasi jeruk nipis agar lebih segar. Langsung saja saya membaca doa makan lalu menyantapnya. Begitu nikmat soto itu yang penuh rempah-rempah yang membuat cita rasa sotonya semakin mantap di lidah saya.

Setelah suapan pertama tubuh saya semakin menghangat dan lebih segar untuk melawan dinginnya sore itu. Tubuh saya yang kedinginan mulai mengeluarkan keringat karena segarnya soto itu. Saya mengucapkan alhamdulillah karena sangat bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada saya melalui perantara soto itu.

Karena cita rasa soto itu yang begitu nikmat dan segar membuat saya penasaran dengan resep sotonya. Saya pun iseng-iseng tanya kepada sang ibu penjual tentang resep soto yang nikmat itu. Sambil mengobrol sharing tentang resep, saya berkenalan dengan sang ibu penjual yang ternyata namanya Ibu Partini. Beliau bercerita bagaimana beliau meracik dan apa saja bumbu-bumbu yang digunakan pada sotonya.

Beliau menyebutkan beberapa bumbu yang digunakan untuk membuat sotonya, seperti bawang putih, bawang merah, kunyit, sereh, daun jeruk, kapulaga, garam, penyedap rasa, lada, dan tak lupa racikan rahasia yang membuat soto itu enak. Beliau juga berkata sebelum meracik sebaiknya berdoa terlebih dahulu, ini adalah salah satu yang masuk dalam racikan rahasianya.

Tidak sampai di situ, beliau juga memberi tahu saya bahan apa saja yang dipakai untuk membuat soto itu, seperti daging sapi, tauge, seledri, daun bawang, dan tulang sapi untuk membuat kaldunya. Beliau juga memberi tahu saya bagaimana cara membuat soto dengan benar. Caranya yaitu pertama, tuang air sekitar ¾ panci dan masukan tulang sapi lalu rebus hingga mendidih.

Kedua, sambil menunggu mendidih, haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, bumbu rahasia dan sedikit minyak dengan diblender, setelah halus tuang bumbu halus ke dalam mangkok atau wadah lainnya.

Ketiga, setelah air di panci mendidih, masukkan daging sapi, daun jeruk, kapulaga, dan sereh kemudian rebus hingga daging lunak. Sambil menunggu daging lunak, panaskan minyak di wajan lalu tumis bumbu halus hingga tercium bau harum/sedap.

Keempat, masukkan bumbu halus yang sudah ditumis, garam, dan daun bawang ke dalam panci yang berisi kuah tadi, aduk hingga merata dan tunggu hingga daging lunak. Sambil menunggu dagingnya lunak, panaskan air dan rebus tauge hingga matang lalu tiriskan. Kemudian potong seledri kecil-kecil.

Kelima, setelah daging lunak lalu tiriskan daging dan iris tipis-tipis. Kemudian racik soto di dalam mangkok dan jangan lupa taburkan seledri dan bawang goreng di atasnya. Soto siap disajikan.

Saya sangat kagum dan berterima kasih kepada Ibu Partini karena beliau sudah berbagi ilmu resep sotonya dan cara membuatnya. Setelah itu saya pun selesai makan dan minum langsung bergegas membayar dan saya kaget karena harganya cukup murah. Jika ada yang ingin tahu tentang harganya langsung mampir saja ke warungnya sambil mencicipi soto segarnya, dijamin murah tapi rasanya tidak murahan.

Saat saya membayar, Ibu Partini berkata “kalau ingin membuat sesuatu sebaiknya diawali dengan doa ya dik, insyaallah akan diberi kemudahan dan hasil yang baik”. Saya pun mengangguk dan tersenyum sambil bilang “baik bu, akan saya coba. Terima kasih atas ilmunya, ibu”.

Setelah membayar saya pun bergegas pulang karena awan mulai menghitam yang menandakan akan turun hujan lagi. Sesampainya di rumah badan saya sudah segar kembali dan tidak merasakan dingin lagi. Soto adalah makanan yang cocok dimakan pada saat hawa dingin apalagi saat musim penghujan.

9 Likes

Musim hujan kayak gini enaknya nyoto :yum:

Minum bajigur malam-malam enak juga :tropical_drink:

waahh artikelnya menarik bangett, jadi pengen soto