Sintaksis? Yuk, Mengenal!

IMG-20211222-WA0046

sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmuhmdirpan.wordpress.com%2F2017%2F11%2F22%2Fsintaksis%2F&psig=AOvVaw04y5vGS1kbgmLzoDf-GIoF&ust=1640265140763000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCNjwjIi-9_QCFQAAAAAdAAAAABAF

Apakah kalian tahu apa itu sintaksis?

Sintaksis merupakan salah satu dari banyaknya cabang pada linguistik. Sintaksis berasal dari bahasa Yunani yaitu “sun” yang artinya “dengan” dan “tattien” yang artinya “menempatkan”.

Berdasarkan bahasa tersebut, secara etimologis dapat dikatakan bahwa sintaksis berarti menempatkan suatu kata secara berkelompok antara kata dengan suatu kata atau kata dengan suatu kelompok kata dimana hal tersebut bisa membentuk suatu frasa atau kalimat.

Menurut Hockett ( 1958: 179 ) sintaksis adalah proses perangkaian kata menjadi susunan gramatikal yang membentuk ujaran. Sintaksis sendiri juga termasuk ke dalam salah satu cabang tata bahasa. Lebih luasnya sintaksis mempelajari hubungan antara satu kata dengan kata lain yang saling berhubungan dan membentruk struktur berupa frasa, klausa, dan kalimat.

Lalu apakah kalian sudah mengetahui apakah itu frasa, klausa, dan kalimat? Mari kita simak penjelasan-penjelasan mengenai pembahasan tersebut!

Dimulai dari pembahasan yang pertama, yaitu frasa. Frasa merupakan gabungan dari dua kata atau lebih, namun frasa dapat berdiri tanpa memerlukan unsur klausa dan tidak memiliki predikat. Ramlan ( 2001: 138 ) berpendapat bahwa frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.

Dalam frasa terdapat beberapa golongan yang dibedakan berdasarkan kategorinya, seperti: frasa verbal, frasa adjectival, frasa nominal, frasa preposisional, dan frasa numeralia. Agar lebih mudah memahami frasa, terdapat contoh frasa, yaitu : mawar putih, buku cerita, dan baju putih. Ketiga contoh itu merupakan frasa dan memiliki suatu makna, namun ketiga contoh tersebut tidak bisa menjadi kalimat karena tidak adanya keterkaitan antara subjek dengan predikat.

Pembahasan kedua yaitu mengenai klausa. Klausa merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang terdiri atas subjek dan predikat. Secara singkat, klausa hampir sama dengan kalimat. Namun, yang membedakan keduanya adalah klausa tidak diakhiri dengan tanda baca sedangkan kalimat di akhiri dengan tanda baca.

Contoh klausa : saya pergi
saya sebagai subjek dan pergi sebagai predikat.

Contoh di atas merupakan klausa karena terdiri dari unsur inti berupa subjek dan predikat dan tidak di akhiri dengan tanda baca.

Pembahasan terakhir adalah mengenai kalimat. Sudah tidak asing lagi, kalimat merupakan gabungan dari beberapa kata yang terdiri dari unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan/pelengkap. Kalimat terbentuk bisa dari gabungan frasa ataupun klausa.

Ciri-ciri kalimat yaitu diawali dengan huruf kapital, memiliki tanda baca, dan intonasi akhir.

Berikut beberapa contoh kalimat :
a. Adik membeli mainan.
b. Ayah mencuci mobil.

Dari beberapa penjelasan, dapat disimpulkan bahwa sintaksis sangat berkaitan erat dengan frasa, klausa, dan kalimat.

Referensi :
Noortyani, R. (2017). Buku Ajar Sintaksis.

1 Like