Sintaksis Menyapa: Artikula Bahasa Indonesia?

PicsArt_03-14-10.48.14

Apa yang terlintas di benak teman-teman ketika membaca sebuah artikel dengan judul seperti judul pada artikel ini? Sebagian besar dari kalian yang membacanya pasti menduga bahwa pembahasan akan berhubungan dengan keterampilan berbicara bukan? Faktanya pada kesempatan kali ini kita akan membahas dari lanjutan sesi Sintaksis Menyapa, yaitu kata tugas.

Jadi, Apa Itu Kata Tugas?

Dalam bahasa Indonesia terdapat 4 kelas kata utama, yaitu verba, adjektiva, adverbia, dan nomina. Selain itu, terdapat nomina dua kelas kata lain, yaitu pronomina dan numeralia. Di samping kelas kata utama tersebut, terdapat kelas kata lain yang mempunyai ciri khusus, yaitu kata tugas. Kata tugas merupakan kata yang menyatakan hubungan suatu unsur dengan unsur yang lain dalam frasa atau kalimat (Hasan Alwi, 2017). Kata tugas hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata tugas tidak dapat menjadi dasar untuk pembentukan kata lain dan bersifat tertutup.

Berdasarkan peranannya dalam frasa atau kalimat, kata tugas dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas preposisi, konjungsi, interjeksi, artikula, dan partikel penegas (Pratami, Emidar, & Ratna, 2016). Nah berdasarkan judul artikel ini, teman-teman sudah dapat menembak artikula apa yang akan kita bahas? Benar sekali, kita akan membahas mengenai jenis kata tugas yaitu artikula.

Lantas, Apa Itu Kata Tugas Artikula?

Artikulus atau kata sandang adalah kata-kata yang berfungsi sebagai penentu atau mendefinitkan sesuatu nomina, ajektifa, atau kelas lain. Artikulus yang ada dalam bahasa Indonesia adalah si dan sang (Chaer, 2008). Artikula adalah kategori yang mendampingi nomina dasar, nomina deverbal, pronominal, dan verba pasif (Putrayasa, 2010). Sedangkan menurut Alwi (2017), artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina. Dalam bahasa Indonesia ada tiga kelompok artikula, yaitu artikula yang bersifat gelar, yang mengacu ke makna kelompok, dan yang menominalkan. Berikut penjelasan dari ketiga artikula tersebut.

Artikula Yang Bersifat Gelar

Artikula yang bersifat gelar pada umumnya bertalian dengan orang atau hal yang dianggap bermartabat, misalnya kata sang- yang digunakan untuk manusia atau benda unik dengan maksud meninggikan martabatnya atau sebagai sindiran. Selain itu, terdapat pula kata sri- yang disandangkan untuk manusia yang memiliki martabat tinggi dalam keagamaan atau kerajaan, kata hang- yang disandangkan untuk laki-laki yang dihormati serta kata dang- yang disandangkan untuk wanita yang dihormati. Kata hang- dan kata dang- pemakaiannya terbatas pada nama tokoh dalam cerita sastra lama (Hasan Alwi, 2017).

Apakah teman-teman dapat memberikan contoh pemakaian kata tugas artikula bersifat gelar sang-, sri-, hang-, dan dang- minimal satu kalimat saja? Coba tulis di kolom komentar ya.

Artikula Yang Mengacu Pada Makna Kelompok

Artikula yang mengacu pada makna kelompok atau makna kolektif adalah kata para. Kata para digunakan untuk menegaskan makna kelompok bagi manusia yang memiliki kesamaan sifat tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaaan dan kedudukan. Artikula ini menginsyaratkan ketidaktunggalan sehingga nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang, misalnya kata para yang diikuti kata guru cukup ditulis para guru bukan para guru-guru.
Terdapat kata lain seperti kaum dan umat yang juga menyatakan makna kelompok, tetapi kedua kata itu termasuk nomina bukan artikula.
Contoh pemakaian:

  1. Perayaan HUT PGRI diikuti oleh para guru di seluruh Indonesia.
  2. Istighosah Kubro diikuti oleh Kaum Nahdliyin.

Artikula Yang Menominalkan

Artikula yang menominalkan artinya dapat menunjukan arti jumlah, bisa tunggal maupun jamak. Artikula yang menominalkan terdapat pada kata si- dan yang. Artikula si- yang menominalkan dapat mengacu pada makna tungggal atau generik, tergantung konteks kalimatnya. Artikula si- digunakan untuk mengiringi nama orang, membentuk nomina dari adjektiva atau verba, menunjukkan perasaan negatif, dan dalam bahasa yang tidak formal digunakan untuk mengiringi pronominal dia. Artikula yang berfungsi ganda dalam sintaksis, yaitu sebagai artikula yang bersifat takrif atau definit dan pengantar klausa relatif.
Contoh Pemakaian

  1. Si Hafizh akan meminang pacarnya minggu depan. (Si Hafizh = satu orang laki-laki bernama Hafizh)
  2. Pak Ihza bekerja di perusahaan yang terkenal (frasa perusahaan yang terkenal memiliki sifat definit).
    Pak Ihza bekerja di perusahaan terkenal (frasa perusahaan terkenal memiliki sifat tak definit).

REFERENSI
Chaer, A. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia; Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan Alwi, d. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Pratami, I., Emidar, & Ratna, E. (2016). Penggunaan Kata Tugas dalam Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bukittinggi. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 161-168.
Putrayasa, I. B. (2010). Analisis Kalimat: Fungsi, Kategori, dan Peran. Bandung: PT Refika Aditama.
Sumber gambar: google.com