Sukri Warih Sasono
Belajar ilmu linguistik tentunya memerlukan pemahaman yang kuat terkait objek pembahasannya. Dalam sintaksis, salah satu objek kajiannya adalah berkaiatan dengan frasa. Lantas, apakah frasa? Dikelompokkan seperti apakah frasa itu? Beberapa ahli telah menjabarkan frasa secara umum maupun spesifik. Frasa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungs( Ramlan, 1987:151). Frasa sendiri umumnya terbentuk dari dua kata atau lebih. Hal ini dikarenakan frasa adalah kumpulan dan kelompok kata itu sendiri. Frasa merupakan satuan gramatik berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif (Chaer, 1994 : 22). Sehingga secara umum, frasa adalah gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat.
Frasa sendiri memiliki klasifikasi setiap jenisnya. Abdul Chaer (1994) mengklasifikasikan frasa menjadi dua berdasarkan kedudukan dan relasi kedua unsurnya. Frasa berdasarkan unsurnya terbagi menjadi dua, yakni frasa eksosentris dan frasa endosentris. Di kesempatan kali ini,artikel akan terfokus dalam frasa ekosentris. Lalu, apakah frasa eksosentris itu? Bagaimana pengelompokkannya? Frasa eksosentris adalah frasa yang komponennya tidak memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Frasa eksosentrik tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Karena hubungan kedua unsurnya sangat erat, sehingga kedua unsurnya tidak bisa dipisahkan sebagai pengisi fungsi sintaksis. Misalnya frasa di rumah. Frasa tersebut terdiri atas dua frasa yakni di dan rumah. Secara utuh frasa ini dapat mengisi fungsi keterangan. Lalu, bagaimanakah klasifikasi frasa eksosentrik?
Frasa eksosentrik didakan atas frasa eksosentris direktif dan frasa ekosentrig nondirektif. Frasa eksosentrik direktif memiliki komponen pertama berupa preposisi, seperti di,ked an dari. Selain itu, frasa ekosentrik memiliki komponen kedua berupa kata atau kelompok kata yang biasanya termasuk dalam nomina. Dengan beberapa ciri tersebut, frasa ini biasanya juga disebut frasa preosisional. Contohnya adalah dari batang kayu, demi ketentraman, dan ke kota. Frasa kedua adalah eksosentrik nondirektif. Frasa ini konstituen perangkaiannya berupa artikula, dengan konstituen sumbunya berupa kata atau kelompok kata berupa nomina, verba atau adjektiva. Frasa ekosentrik ini lebih luas disbanding dengan frasa direktif. Contoh frasa ini misalnya sang juara dan para tamu.
Chaer, A. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ramlan. (1987). Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.