Siapkan 4 Senjata Penulisan Feature; Ini Kuncinya!

0001-1724444351_20210522_232450_0000
Kunci Penulisan Feature @2021/Rosantika Utami (dibuat dengan Canva)

Karanganyar (22/05/2021) – Hallo sobat Jurnalistik yang yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Kali ini, kita akan membahas sebuah sajian asyik tentang senjata unik. Senjata? Senjata apa nih? Iya, senjata yang digunakan seseorang dalam berperang. Bukan berperang melawan penjajah, apalagi berperang mendapatkan hati doi lho ya. Disini kita akan mengulas senjata penulisan feature yang terdiri dari 4 kunci penulisan. Langsung saja, yuk mengenal senjata sebelum berperang, mengenal kuncinya sebelum terjun menulisnya.

Selayang Pandang Feature

Feature bukanlah berita. Feature merupakan karangan yang diolah dari berita atau berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat. Feature ditulis berdasarkan fakta yang akurat. Data yang dikemukakannya bukan fiktif, tapi nyata. Hanya saja cara penulisannya menggunakan seni. Sehingga, dapat dikatakan sebagai komunikasi melalui tulisan atau foto berupa ekspresi pandangan penulis terhadap objek, tapi bukan ekspresi pribadi.

Dalam penulisan feature terdapat petunjuk dasar yang digunakan untuk menyajikannya agar menawan pembacanya, yaitu alinea pendek serta tulisan singkat dan sederhana. Nah, untuk merealisasikan petunjuk dasar tersebut, kamu harus memahami senjata penulisan feature. Jadi, apa saja senjata dalam menulis feature?

Siapkan 4 Senjata Penulisan Feature Sebab Itu Kuncinya!

Sama halnya dengan membuat sesuatu yang memerlukan resepnya, Menulis feature juga memerlukan kunci. Berbeda dengan kendaraan yang perlu 1 kunci untuk bergerak, menulis feature perlu 4 kunci untuk berhasil.

Pertama adalah fokus. Dalam menentukan topik cerita, reporter harus fokus memilih pendekatannya. Topik tersebut harus cukup sempit agar bisa mengendalikan alurnya, tetapi harus longgar agar menampung bahan yang menarik.

Kedua adalah deskriptif. Penulisan deskriptif yang baik merupakan gabungan beberapa kecakapan, yaitu pengumpulan berita reportase, kemampuan observasi yang tinggi, pengetahuan tentang manusia sesuai dengan pengalaman reportase, dan kemampuan meramu kata-kata secara ringkas tapi sangat efektif.

Ketiga adalah anekdot. Anekdot berbeda dengan humor. Anekdot adalah cuplikan kejadian yang lucu atau menarik, yang memberikan tinjauan kedalam subyek cerita itu dan sekaligus menghibur pembaca. Dalam penulisan anekdot terdapat beberapa hal yang harus dihindari, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Merendahkan Subjek
  2. Memperolok-Olok Subjek
  3. Membuka “Rahasia Pribadi” Subjek

Terakhir atau yang keempat adalah kutipan. Kutipan langsung merupakan salah satu alat penulisan yang paling efektif. Pemakaian kutipan, baik dialog maupun monolog memberikan selingan dan variasi dalam cerita, serta memberikan wawasan tentang tokoh.

Buya Hamka mengatakan bahwa cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran, sabar, dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa, sesat, lemah hati, kecil perasaan, dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan pada diri sendiri. Maka dari itu, selain menyiapkan senjata dalam berperang menulis feature, maka berikan cinta dalam tiap prosesnya agar yang kau dapati adalah kata menang (Rosantika Utami)

REFERENSI
Muhammad, Goenawan. (2014). Seandainya Saya Wartawan Tempo. Jakarta: Tempo Publishing

2 Likes