Sialan, aku kalah cepat mengutarakan isi hatiku!


Sumber : Depositphotos

Interjeksi, mendengar kata interjeksi apa yang ada di benak kalian wahai pembaca? Bagi orang yang mendalami ilmu bidang bahasa pasti sudah tidak asing lagi dengan kata interjeksi. Dalam tata bahasa Indonesia Injeksi merupakan salah satu jenis dari kata tugas. Lalu apa yang dimaksud dengan interjeksi? Ungkapan seseorang pastilah berbeda, maka dari itu mari ungkapkan apa yang kalian pahami di kolom komentar. Saya akan mengungkap isi hati saya tentang interjeksi. Interjeksi menurut saya adalah kata yang mengungkapkan ekspresi hati seseorang. Bukan hanya wajah yang memiliki ekspresi, namun hati juga memiliki ekspresi yang dapat diungkapkan dengan kata-kata, misalnya “ih, celananya Dani bolong!” pada kalimat tersebut terdapat kata ih yang menandakan bahwa orang itu merasa jijik dengan celana yang dipakai Dani karena bolong.

Jika kata interjeksi adalah kata yang digunakan untuk menyampaikan ekspresi seseorang, maka saya mengatakan bahwa interjeksi adalah kata yang tertua. Artinya, interjeksi sudah digunakan sejak dulu kala. Mengapa saya sebut kata tertua? Menurut saya kita ini hidup berasal dari sebuah rasa, tak mungkin kita hidup tanpa memiliki rasa. Untuk mengungkap rasa tersebut, orang memakai interjeksi ini. Nah, apakah kalian setuju dengan ungkapan ini? Tanpa tersadar saya pun mengungkap perasaan hati saya.

Markijut, mari kita lanjut. Banyak para ahli berpendapat mengenai interjeksi ini, yang pasti tidak ada yang salah dari apa yang mereka utarakan. Berdasarkan buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi keempat, ada 10 macam interjeksi.

  1. Interjeksi kejijikan : bah, cih, cis, ih, idih
    Contoh :
    a. Bah, busuk kali badang orang itu!
    b. Cih, manusia tak punya sopan santun!
    c. Cis, wajahnya membuatku ingin muntah!
    d. Ih, bau sekali mulutmu!
    e. Idih, orang itu selalu saja mengatakan kebohongan!

  2. Interjeksi kekesalan : brengsek, sialan, buset, keparat
    Contoh :
    a. Brengsek, maling itu larinya lebih kencang!
    b. Sialan, burung kenariku lepas!

  3. Interjeksi kekaguman : aduhai, amboi, asyik
    Contoh :
    a. Aduhai, cantik kali anak itu!
    b. Amboi, uangmu banyak sekali!
    c. Asyik, enak sekali makan mie ayam!

  4. Interjeksi kesyukuran : syukur, alhamdulillah
    Contoh :
    a. Syukur, akhirnya bapak bisa sampai rumah dengan selamat!
    b. Alhamdulillah, kamu bisa lanjut sekolah S-2 nak!

  5. Interjeksi harapan : insyaallah
    Contoh :
    a. Insyaallah, pandemi covid-19 ini akan segera selesai!

  6. Interjeksi keheranan : aduh, aih, ai, la, duilah, eh, oh, ah
    Contoh :
    a. Aduh, sakit sekali pukulannya!
    b. Aih, apakah anak itu tidak diberi makan!

  7. Interjeksi kekagetan : astaga, astagfirullah, masyaallah
    Contoh :
    a. Astaga, aku lupa mengunci pintu rumah!
    b. Astaghfirullah, aku belum mengumpulkan tugas kuliahku!
    c. Masyaallah, anak laki-laki itu sangat rajin menyapu halaman!

  8. Interjeksi ajakan : ayo, mari
    Contoh :
    a. Ayo, ikut aku ke rumah pak RT!
    b. Mari, dinikmati hidangan seadanya!

  9. Interjeksi panggilan : hai, he, eh, halo
    Contoh :
    a. Hai, Apa kabar dengan pacar barumu?
    b. He, apa kamu sudah menunggu lama?
    c. Eh, tadi ada tukang bakso lewat?
    d. Halo, ada yang butuh aqua?

  10. interjeksi simpulan : nah
    Contoh :
    a. Nah, karena itulah paman saya berhenti kerja di perusahaan tersebut!

Penulis mungkin jauh dari kata sempurna, apa bila ada kekurangan dan kesalahan bisa diluruskan ke jalan yang benar. Jangan lupa bagi kalian yang memiliki perasaan tolong segera ekspresikan dengan baik ya agar penyesalan tak kunjung datang!

Referensi :
Alwi, H., & dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Moeliono, A. M., & dkk. (2017). TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2017.
Widiatmoko, B. (2017). INTERJEKSI DALAM BAHASA INDONESIA : ANALISIS PRAGMATIK. Jurnal Pujangga.

1 Like